Read More >>"> Laci Meja
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Laci Meja
MENU
About Us  

Sudah kelima kalinya Cella melihat ada bunga mawar tergeletak di laci meja sekolahnya. Ini sebuah pertanda buruk atau ada orang yang mengancam nya atau ada yang sengaja mengerjainya atau atau atau. Pikiran Cella berputar-putar; membuatnya pusing. Selama ini bunga-bunga mawar yang sudah terkumpul itu dibawa pulang dan diletakkan di vas bunga di teras kamarnya. Setiap  Cella penat, Ia selalu menyiram dan menghirup aroma bunga itu. Dan itu membuatnya senang. Dibalik rasa senangnya itu, Ia dihantui rasa penasaran. Ah! Sepertinya tidak mungkin kalau ada orang yang memberikan ini kepadaku. Aduh, laci meja ini menyeramkan!

"Aduh!" Cella berteriak; terbuyar dari lamunannya setelah merasakan nyeri di keningnya.

"Wey bengong lagi kan lo." Kika yang baru datang langsung mengambil tempat duduk disamping meja Cella.

"Kenapa? Dapet bunga lagi ya, sist?" Tanya Kika sembari bercanda.

"Iyanih sist. Dari siapa ya kira-kira?” Cella menjawab dengan muka yang super bingung. “udah 5 kali nih.”

"Jangan-jangan dari......." Jawaban Kika ini membuat Kika dan Cella menoleh ke arah belakang sambil melihat Parjo yang sedang ngupil sembari melihat Kika dan Cella lalu melambaikan tangan dengan wajah ceria.

"Cie kan Cella hahahahahhahaaahaha.”

"Ya Tuhan semoga bukan dari dia Ya Tuhan, yaampun yaampun" Cella membuat gestur sedang memohon dan mimik sedih yang dibuat-buat.

"Halah kepedean amat lo ah. Emang ada yang mau ngasih lo bunga?!" Tiba-tiba ada suara nge-bass yang nyeletuk.

"Apaan sih, sirik aja lo, Ngga." Cella memasang muka sewotnya.

Sudah 5 hari ini Angga gencar banget buat Cella kesal. Semenjak ada kejadian “bunga di laci meja” itu, Angga selalu menggoda-nggoda Cella. Dan setiap ada Angga, Cella pasti memasang muka sewotnya. Angga ini adalah teman sekelas Cella, bahkan teman sekolahnya sejak taman kanak-kanak. Kika juga teman Cella sejak sekolah dasar. Sifat Angga berubah jadi nyebelin saat masuk SMA ini. Dasar aneh.

"Hih siapa yang sirik ah. Risih banget gue ngeliat lo daritadi pamer-pamerin bunga."

"Lagian siapa juga yang nyuruh lo liat, huu.”

"Ah gue ngga.........”

"Ah! Berisik deh kalian. Gambar gue jadi ancur kan! Berantem terus lo ah dari kemarin. Cape banget dengernya.” kebisingan yang dibuat Cella dan Angga membuat Kika yang sedang menggambar kehilangan mood-nya.

TEEEEET

Bel masuk pun berbunyi dibarengi dengan masuknya Bu Indah; membuat semua anak di kelas, termasuk Angga yang tadi berdiri, duduk di tempatnya masing-masing.

“Ah!” Angga pun kembali ke tepat duduknya sambil terlihat kesal.

 

                                                                                                                 ***

 

Esoknya, Cella sengaja datang pagi-pagi ke sekolah. Kepenasarannya sudah memuncak tentang bagaimana dan darimana bunga itu berasal. Dia pun tak yakin kalau hari ini bunga itu datang atau tidak. Duh, pikirannya mulai acak-acakkan. Dan Cella pun berhasil datang pagi sekali, karena pemandangan dikelasnya hanya ada Parjo yang sedang mengupil (lagi) dan Ina yang sedangmembaca buku William Shakespare. Kedua anak itu memang sangat bersemangat sekali ke sekolah!

“Hai Cellaaa, kok tumben dateng nya pagi banget!” Sapa Parjo yang sudah ada di depan pintu kelas dan membenarkan posisi kacamata tahun 90-annya itu.

“Eh iya nih, Jo, lagi pengin dateng pagi aja.” Balas Cella seraya berjalan cepat ke mejanya. Dia pun lalu menunduk ke laci mejanya. Diluar dugaannya,ternyata bunga mawar ini lebih dulu sampai ke sekolah.

“Jo, Parjo, tadi pagi liat ada orang yang ke kelas ini nggak?”

“Waduh, enggak tau, Cella. Saya baru dateng 10 menit yang lalu Cell. Co..coba aja tanya sama Ina.” Jawab Parjo dengan muka bingungnya.

“Na, liat ada or..................................” belum sampai Cella menoleh, Ina sudah mendengkur keraaas sekali, dan ternyata ia tertidur. Banyak kejadian-kejadiananeh dikala datang pagi. Pertama Parjo, sekarang, Ina. Oh bumi telan aku! Dalam hati Cella berjanji untuk tidak datang pagi lagi. Eh tapi kenapa bunga ini datangnya pagi sekali ya? Apa ini bunga jadi-jadian? Oh tidak!! Pikiran- pikiran aneh pun mulai menghantui Cella. Aku sudah menyerah!

 

                                                                                                    ***

 

"Cell, sini, gue harus ngasih tau lo sesuatu." Kika menarik lengan seragam Cella keluar dari kamar mandi menuju ke lapangan basket saat istirahat ke-2.

"Lo liat tuh diatas ring" Cella terbelalak saat melihat tas nya tergantung di ring basket.

"Loh, kerjaan siapa nih?! Perasaan gue baru kekamar mandi sebentar doang deh.sial." gerutu Cella yang hanya bisa melihat ring sambil mencari-cari cara untuk mengambilnya. Dari kejauhan Cella melihat Angga dan teman-temannyayang berada di sudut lapangan basket sedang tertawa sembari menunjuk- nunjuk ke arah ring basket. Raut wajah Angga tampak menunjukkan senyum kemenangan.

"Oh kayaknya gue tau nih kerjaan siapa." raut wajah Cella berubah menjadi  tegang. Alisnya mengkerut, matanya menyipit, bibirnya mengatup, kepalanya menunduk. Liat aja ya lo, Angga. Ini udah keterlaluan!

Esoknya, Cella datang pagi lagi. Kali ini bukan karena bunga misterius itu (diasudah menyerah, kok) tapi karena ojek langgananya menjemput lebih cepat. Oh tidak! Ojek sialan! Aku terjebak lagi di susana pagi ini! Tapi saat Cella iseng-iseng mengecek laci mejanya, bunga mawarnya tidak ada. Dan cella punbingung harus senang, lega atau sedih.

Cella sangat sangat sangat ingin mengerjai Angga bagaimanapun caranya!

Itulah lamunan Cella saat istirahat tiba 2 menit yang lalu. Walaupun sampai sekarang belum ada ide ‘nakal’ apapun untuk balas dendam. Disaat Cella sedang bengong memikirkan ide ‘nakal’ itu, di sudut kaki meja Cella ada kecoa yang sedang hinggap. Cella pun senyum-senyum sendiri. Dasar cowo aneh!

 

                                                                                                       ***

 

Istirahat pun tiba, semua siswa SMA Cinta Bakti membaur ke sana dan kemari. Cella pun ke kantin dengan kecoa yang digenggamnya sambil takut- takut, rencana ‘dadakannya’ ini berhasil atau tidak. Pandangan Cella terhenti di pojok kantin yang menyediakan bakso-bakso dan Angga pun sedang membeli bakso. Cella pun berjalan cepat sambil berhati-hati dengan genggamannya ke arah tempat bakso dan tepat berada di belakang Angga. Disaat Angga ingin membalikkan badan sambil membawa mangkok bakso, Cella pun kaget dan langsung melepaskan genggamannya yang berisi kecoa itu (ouch!). Spontan Angga loncat dan melemparkan mangkuk baksonya. Suasana kantin seketika hening, dan pandangan mata semua pengunjung kantin tertuju pada Angga dan Cella. Angga dan Cella pun saling menatap dan hanya diam. Yaampun! Ini diluar dugaan kalau dia bakal sampai loncat kayak gini! Bumi, benar-benar telan aku sekarang! Cella panik dalam hati. Angga pun menatap Cella dengan mendalam. Lalu dengan tubuh yang sudah basah kuyup, Angga mengeluarkan bunga, yang juga sudah basah, dari saku celanannya dan menyodorkannya ke arah Cella sambil tersenyum, “Maaf, hari ini gue telat.” 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
After School
1471      855     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
THE HISTORY OF PIPERALES
1812      653     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Under a Falling Star
707      434     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
The DARK SWEET
398      329     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Perihal Waktu
368      252     4     
Short Story
"Semesta tidak pernah salah mengatur sebuah pertemuan antara Kau dan Aku"
Tumpuan Tanpa Tepi
7331      2574     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
LINN
11607      1717     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Niscala
299      190     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Mendadak Halal
5996      1831     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Semu, Nawasena
6155      2519     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...