Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Final Promise
MENU
About Us  

Ardan menatap ragu-ragu ke dalam ruang workshop kerajinan tangan yang penuh dengan orang-orang sibuk membuat perhiasan. Dari luar, tempat ini terlihat seperti sebuah galeri seni kecil, dengan rak-rak penuh manik-manik, benang berwarna-warni, dan batu alam yang berserakan di meja. Dia memegang tangan kecil buku panduan yang diberikan kepada semua peserta kelas, merasa seperti ikan yang terlempar ke darat.

“Bentar, ini benar-benar untuk orang yang kreatif, kan?” gumam Ardan, lebih kepada dirinya sendiri. Matanya menyusuri ruangan, berharap bisa menemukan alasan untuk berbalik. Tetapi dia sudah di sini, dan ini adalah salah satu dari banyak petualangan 'baru' yang dia coba agar hidupnya lebih 'berwarna'. Jujur saja, ia hanya ikut kelas ini karena teman-temannya menganggapnya terlalu membosankan.

“Tapi, kenapa harus kerajinan tangan?” keluhnya lagi, sambil meremas-remas kertas di tangannya.

Tiba-tiba, seseorang dengan cepat menepuk pundaknya, membuat Ardan hampir terjatuh dari kursinya.

“Ardan, kan?” suara itu datang dengan nada ceria dan sedikit tajam. Ardan menoleh dan mendapati seorang gadis dengan rambut panjang berwarna coklat yang tertata rapi dan wajah yang tersenyum lebar.

“Eh, iya. Kamu...?” Ardan terbelalak, bingung mencari nama di dalam otaknya yang sedang kosong.

“Raya.” Raya mengangguk dan duduk di sampingnya. “Kamu ikut kelas ini juga?” Dia melirik dengan cermat ke panduan yang dipegang Ardan. “Jangan bilang kamu baru pertama kali ikut workshop ini?” tanyanya sambil menyeringai lebar.

Ardan mengerutkan kening. “Jangan bilang kamu sudah jago banget di sini, ya? Ini pertama kali gue coba—kebetulan aja teman-teman bilang gue harus ikut sesuatu yang kreatif.”

Raya tertawa ringan. “Santai, gue juga baru pertama kali. Tapi, kalau soal kreativitas, mungkin gue lebih baik sedikit.” Dia menunjukkan kotak kecil yang dia bawa, berisi manik-manik dan peralatan lainnya. "Jangan khawatir, gue bisa bantu lo."

“Gue sih cuma berharap nggak merusak semuanya.” Ardan tertawa kaku. “Tapi, ya, kita lihat saja.”

Kelas dimulai. Instruktor memulai penjelasan dengan memberikan panduan umum tentang cara membuat kalung dari manik-manik dan batu alam. Ardan mengangguk-anggukkan kepalanya, tapi lebih banyak terlihat bingung daripada mengerti. Setelah pembagian bahan, ia duduk dengan kebingungannya, mencoba merangkai manik-manik tanpa membuatnya terlihat seperti kekacauan total.

Raya, yang duduk di sampingnya, dengan cekatan mulai menata manik-maniknya menjadi pola yang rapi. Ardan meliriknya sesekali, seolah-olah mencoba mencari inspirasi. Tetapi yang ada, ia malah semakin merasa tak mampu.

“Bisa bantu gue, nggak?” Ardan menghela napas berat. “Gue nggak ngerti cara nyusun manik-manik ini.”

Raya meliriknya, lalu tersenyum. “Gue pikir lo bakal bilang itu. Oke, lo mulai dari yang besar dulu, baru yang kecil. Tangan lo harus lebih luwes, jangan terlalu kaku.”

“Luwes?” Ardan mengangkat alis. “Apa yang terjadi kalau tangan gue nggak luwes, ya? Jadi, manik-maniknya bisa kabur?”

Raya tertawa kecil. “Gue nggak bilang itu. Cuma... coba lebih santai, deh. Lo bakal kelihatan kayak orang pro.”

“Pro, ya? Oke deh.” Ardan mencoba mengikuti instruksi Raya, tapi alih-alih membuat kalung yang cantik, dia malah membuat sesuatu yang menyerupai kecelakaan seni. Manik-manik yang dia susun jatuh berantakan ke lantai, dan beberapa bahkan meluncur keluar meja.

“Aduh!” Ardan bergumam kesal, mencoba merapikan kekacauan yang baru dia buat. Raya hanya bisa tertawa lepas.

"Tenang aja, ini bisa diperbaiki kok," katanya sambil membantu Ardan mengumpulkan manik-manik yang jatuh. "Gue yakin lo bisa lebih rapi dari itu."

Ardan menatap hasil kerjanya yang hancur. "Kalau ini yang disebut seni, gue takut bakal mengacaukan segala hal di dunia ini."

"Jangan khawatir," Raya menjawab dengan senyum simpatik. "Penting buat menikmati prosesnya, bukan hasil akhirnya."

Ardan mengangguk setuju, meski dalam hatinya dia merasa jauh dari kata "nikmat". Namun, entah kenapa, ada sesuatu dalam cara Raya berbicara yang membuatnya merasa lebih baik.

Ketika kelas hampir berakhir, Ardan merasa sudah kehabisan ide dan energi. Dia masih berjuang dengan karya kerajinannya yang jauh dari sempurna, sementara Raya sudah hampir selesai dengan kalung indahnya.

"Lo udah selesai?" Ardan bertanya, melihat dengan cemas ke karya Raya yang terlihat jauh lebih bagus dari yang dia buat.

Raya mengangguk dengan senyum penuh kemenangan. "Iya, ini hasil pertama gue. Simple, tapi berkesan."

Ardan menghela napas panjang. “Gue cuma berharap gue bisa selesai tanpa harus dihukum.”

Raya tertawa. “Ya udah, jangan khawatir. Mungkin lo bisa coba karya gue sebagai inspirasi. Siapa tahu, lo bakal jadi ahli kerajinan tangan.”

Ardan hanya bisa tersenyum kaku. Meskipun hari itu penuh dengan kegagalan, dia merasa ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang lebih menarik dari sekadar manik-manik atau kalung. Mungkin, ini bukan tentang karya seni. Mungkin, ini adalah tentang bagaimana seseorang bisa membuatmu merasa lebih hidup di tengah kebingungan.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Peneduh dan Penghujan
329      271     1     
Short Story
Bagaimana hujan memotivasi dusta
A - Z
3111      1056     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
DarkLove 2
1324      632     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
Smitten With You
13535      2359     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
What If I Die Tomorrow?
432      276     2     
Short Story
Aku tak suka hidup di dunia ini. Semua penuh basa-basi. Mereka selalu menganggap aku kasat mata, merasa aku adalah hal termenakutkan di semesta ini yang harus dijauhi. Rasa tertekan itu, sungguh membuatku ingin cepat-cepat mati. Hingga suatu hari, bayangan hitam dan kemunculan seorang pria tak dikenal yang bisa masuk begitu saja ke apartemenku membuatku pingsan, mengetahui bahwa dia adalah han...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2934      999     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
Surat untuk Tahun 2001
5772      2271     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
JAR OF MEMORIES
626      421     1     
Short Story
and story about us a lot like a tragedy now
It's Our Story
1108      520     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Love: Met That Star (석진에게 별이 찾았다)
2184      1147     2     
Romance
Kim Na Byul. Perempuan yang berpegang teguh pada kata-kata "Tidak akan pacaran ataupun menikah". Dirinya sudah terlanjur memantapkan hati kalau "cinta" itu hanya sebuah omong kosong belaka. Sudah cukup baginya melihat orang disekitarnya disakiti oleh urusan percintaan. Contohnya ayahnya sendiri yang sering main perempuan, membuat ibunya dan ayahnya berpisah saking depresinya. Belum lagi teman ...