Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Emergency Marriage Secret
MENU
About Us  

Dari dalam ruangan, melalui jendela, Arga terus memperhatikan Reina yang tengah bekerja. Mengetikan sesuatu di keyboard komputer. Wajahnya memang serius, namun Arga tahu bahwa istrinya sedang tidak bahagia.

"Apa yang harus aku lakukan Re agar kamu kembali bahagia?" tanya Arga pada dirinya sendiri dengan wajah sendu.
.
.

Sampai pada hari di mana semua staf yang berada di Kantor pusat berangkat menuju Bali. Reina berada di kelas bisnis bersama Arga, Baskara dan beberapa Direkrut. Arga menoleh ke arah bangku sampingnya di mana Reina tengah bersandar dengan mata terpejam dan telinga yang memakai earphone.

Sejak hari Reina memecahkan gelas, tak ada yang Reina bicarakan seperti biasa selain soal pekerjaan. Reina lebih banyak terdiam dan mengurung diri di Kamar, sampai Arga tidak berani mengganggunya. Arga yang rindu tidur bersama Reina lagi.

Di sisi lain Arga terdapat Baskara yang menoleh ke arah Arga. "Pak," panggil Baskara dengan suara pelan namun masih bisa tertangkap telinga Arga.

"Ada apa?" tanya Arga dengan wajah datar.

"Ada hal penting yang ingin saya bicarakan."

Arga menoleh ke arah Reina, memastikan jika Reina masih tertidur. "Hal penting apa?" Sembari menatap Baskara.

"Saat baru tiba di Bandara, saya mendapat info terbaru soal Pak Samuel yang katanya hari ini juga menuju Bali."

"Mau apa dia ke Bali?"

"Katanya sih mau menghadiri suatu acara."

"Cari acara apa yang akan dihadirinya dan Hotel mana yang akan ditinggalinya!"

"Baik, Pak."

Setelahnya Arga menyandarkan kepala ke sandara bangku, Arga menatap Reina. Reina yang selama beberapa hari ini masih terlihat tidak bahagia, dan itu membuat Arga terus memikirkan cara mengembalikan senyum Reina.

Hingga kegiatan Arga menatap istrinya itu terganggu dengan datang seorang perempuan yang diikuti pramugara. Arga sontak menegakkan badannya, duduk dengan benar.

Perempuan itu menyodorkan kedua tangan yang memegang sebuah paper bag. "Maaf Pak Arga sudah menganggu waktunya, saya cuma mau kasih cookies buatan saya sendiri." Lalu, tersenyum manis.

Arga menerima paper bag dengan wajah dinginnya. "Kamu bisa kembali ke tempat kamu!" ucap Arga dengan nada sedikit tegas.

Perempuan itu tersenyum lagi, lalu menghilang dari sana dengan pramugara itu. Arga taruh paper bag itu di belakang kursi depannya. Ketika menoleh ke arah Reina, Reina sudah bangun, bahkan sedang memainkan handphone dengan masih bersandar pada sandaran tempat duduk.

Dikeluarkannya satu buah kotak berisi cookies cokelat, lalu menoleh ke arah Reina. "Kamu mau?" tanya Arga, lembut.

Reina menatap kotak yang dipegang Arga. "Pak Arga ngasih ke saya?"

"Iya. Kamu bisa memiliki semuanya."

"Maaf, saya gak bisa menerimanya. Karyawati itu memberikannya untuk Pak Arga bisa mencicipi cookies buatannya." Reina kembali fokus pada layar handphone. Tidak mempedulikan Arga yang menaruh kembali kotak cookies di dalam paper bag dengan wajah sendu.

Jika Reina tidak bahagia, maka Arga juga tidak bahagia. Arga sandarkan kembali kepala ke sandaran tempat duduk, lalu melipat kedua tangan di depan dada.

Apa pun caranya, aku akan coba mengembalikan senyum kamu lagi, Re...

Baskara lagi-lagi memanggil Arga yang tentu langsung menanggapi. "Acara wedding anak temannya dan kebetulan sudah reservasi untuk 2 malam di the ravelin."

Mendengar nama hotel-nya tentu Arga ingin menolak manusia yang satu itu berada di Hotel-nya, namun karena Samuel salah satu orang berpengaruh dalam dunia perbisnisan, Arga tidak bisa bertindak semaunya.

Nyatanya Reina sudah mematikan musik, hanya saja belum melepas earphone sehingga ia mendengar obrolan Arga dan Baskara. Mulai bertanya-tanya dengan seseorang yang mereka bicarakan.

Siapa yang sudah reservasi di hotel kami selama 2 malam? Apa seseorang yang penting untuk Pak Arga?

Setelah menempuh sekitar 2 jam, mereka pun sampai di Bandara. 6 buah bus sudah berbaris di depan Bandara, dengan sebuah mobil sport hitam yang terparkir di belakang bus terakhir.

Arga ingin mengajak Reina naik mobil bersamanya, namun Reina sudah lebih dahulu masuk ke dalam bus terakhir. Saking rahasianya pernikahan mereka Arga sampai tidak bisa membawakan koper Reina.

Reina duduk di dekat jendela dengan salah seorang karyawati di sebelahnya. Perjalanan kali ini Reina tidak merasa antusias, bukan karena ke Bali, melainkan karena isi kepalanya. Terlalu banyak hal yang dipikirkannya.

Sampai terdengar suara dering dari dalam tote bag yang berada di pangkuan. Reina segera mengangkat telepon dari Indah itu.

"Hallo, In."

"Bagaimana? Sudah menemukan sesuatu?" Reina meminta bantuan Indah untuk menyelidiki apa kematian Ayahnya ada sangkut pautnya dengan orang lain.

"Aku sudah menggeledah seisi Rumah tapi gak menemukan apa-apa, hanya rekaman cctv dari Rumah depan dan cctv dari Rumah kamu sebelum Ayah gak ada."

"Apa yang kamu lihat?" Wajah Reina mendadak sangat serius.

"Dari cctv depan Rumah kamu saat malam Ayah ke Rumah Sakit itu terdapat kurir yang mengantarkan paket sekitar jam 12 malam."

"Kurir macam apa yang mengantar paket jam segitu?!" Dengan wajah merasa aneh.

"Aku rasa ada sesuatu dengan paket itu dan sepertinya ada hubungannya dengan Ayah yang sehabis itu ke Rumah Sakit."

"Terus apa yang kamu temukan di cctv kedua?"

"Pak Baskara yang datang beberapa hari yang lalu."

"Untuk apa dia ke sana?"

"Bukankah sudah jelas suruhan Pak Arga? Pak Arga pasti merasa ada kejanggalan, makanya menyuruh Pak Baskara memeriksanya. Dan aku rasa mereka menemukan sesuatu yang disembunyikan dari kamu," kata Indah yang terdengar yakin.

"Bagaimana cara aku mengetahui apa yang mereka sembunyikan?" tanya Reina dengan wajah bingung.

"Aku pikir mereka gak akan pernah mengatakannya kalau hal itu juga menyangkut kamu. Mana mungkin Pak Arga menempatkan kamu dalam bahaya."

"Apa yang harus kita lakukan, In?"

"Aku akan coba cari tahu apa yang Pak Baskara sembunyikan."

"Oke, makasih ya In sudah mau bantuin aku." Dengan wajah terharu karena sahabatnya sebaik itu.

"Sama-sama, Re. Kalau gitu, aku tutup ya teleponnya."

"Iya."

Tidak membutuhkan waktu lama, rombongan Kantor pusat sudah sampai di the ravelin Bali. Arga melangkah masuk lebih dahulu disusul staf lainnya, dengan beberapa staf Hotel yang sudah menyambut mereka di Lobi.

Tidak langsung pergi ke Kamar, Arga memperhatikan karyawan dan karyawatinya yang perlahan menghilang dari pandangan.

"Kamu bisa istirahat juga, Bas." Sembari menatap Baskara.

"Baik, Pak. Kalau gitu saya permisi." Baskara melangkah pergi dari sana.

"Kalau gitu, saya ambil kunci Kamar dulu, Pak."

"Gak perlu, Re," kata Arga saat Reina hendak melangkah.

"Kenapa?"

Arga menunjukkan sebuah kunci kamar yang berada pada salah sgau tangannya. "Saya sudah mengambilnya." Arga ingin mengambil alih koper Reina, namun Reina mencegahnya.

"Gakpapa, Pak. Saya bawa sendiri."

Arga pun melangkahkan kaki dengan wajah tidak bahagia, diikuti Reina.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lost in Drama
1975      784     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...
IKAN HIU MAKAN BADAK! I LOVE YOU MENDADAK!
132      95     0     
Romance
Blurb : Arisha Cassandra, 25 tahun. Baru 3 bulan bekerja sebagai sekretaris, berjalan lancar. Anggap saja begitu.  Setiap pekerjaan, ia lakukan dengan sepenuh hati dan baik (bisa dibilang begitu).  Kevin Mahendra (34) sang bos, selalu baik kepadanya (walau terlihat seperti dipaksakan). Ia sendiri tidak mengerti, kenapa ia masih mempertahankan Arisha, sekretarisnya? Padahal, Arisha sa...
Can You Be My D?
112      99     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
My Teaser Devil Prince
6569      1673     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Kala Saka Menyapa
12347      2907     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Semu, Nawasena
10146      3156     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Solita Residen
2145      1027     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1527      661     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...
Monday vs Sunday
269      206     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...
Main Character
1752      1037     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...