Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Emergency Marriage Secret
MENU
About Us  

Setelah menyelesaikan makannya dengan Arga yang masih setia menemani, Reina meminum obat yang Arga berikan. "Sekarang saatnya Pak Arga makan," ucap Reina sembari menatap Arga yang memegang gelas bekas minum Reina pada salah satu tangan.

"Iya." Arga berlalu dari hadapan Reina sembari membawa gelas dan piring.

Tidak melihat kembalinya Arga, Reina pikir Arga sedang menikmati makanannya di meja makan. Reina beringsut dari atas kasur, mendudukkan diri di kursi roda, lalu melajukannya hingga di hadapan Arga yang benar saja berada di meja makan.

"Ada apa? Butuh sesuatu? Seharusnya kamu panggil saya saja," tanya Arga dengan nada yang terus lembut. Sudah tidak sedingin dan ketus biasanya.

Beralih duduk di kursi makan tepat di hadapan Arga. "Saya gak butuh apa-apa, cuma ingin menemani Pak Arga yang lebih memilih makan sendiri. Padahal sebelumnya Pak Arga sudah menemani saya," kata Reina santai.

"Sejak kapan kamu pandai bicara manis?" Lalu, Arga memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut.

"Sejak jadi istri seseorang?" Reina memperlihatkan senyum manisnya yang selama ini menjadi kesukaan Arga.

"Kamu gak perlu mencoba bersikap manis, Re. Karena saya terlalu mengerti alasan kamu menjaga jarak, alasan kamu tetap memperlakukan saya sebagai atasan kamu bahkan saat di Mansion."

Ayolah, Re... di mana lagi kamu bisa mendapatkan lelaki yang sepengertian itu? Kalau pun Pak Arga gak suka sama aku, bukan ide yang buruk memperlakukannya sebagai seorang suami. Walau sementara, bagaimana pun juga aku ini istrinya.

"Memangnya kenapa kalau saya mencoba bersikap manis? Apa sangat terlihat berpura-pura?"

"Justru karena terlihat alami makanya saya sempat berpikir, apa mungkin kamu memiliki perasaan pada saya?" Lalu, Arga meletakkan sendok dan garpunya di atas piring yang sudah bersih.

Seketika Reina terdiam. Bagaimana jika perasaan Reina ketahuan? Reina pun mulai memikirkan kembali niatnya memperlakukan Arga sebagai suami. Ya, Reina begitu takut perasaannya ketahuan.

Untuk mencairkan suasana agar tidak tegang, Reina terkekeh kecil. Suara tawa yang jelas terdengar garing. "Bagaimana mungkin saya suka sama Bapak. Saya ini sudah punya laki-laki yang saya suka."

Raut wajah Arga pun berubah dalam sedetik. Jadi lebih serius. Alih alih mengatakan sesuatu, Arga melangkah keluar Kamar begitu saja. Membuat Reina bingung. "Apa aku tanpa sadar sudah melakukan kesalahan?" tanya Reina pada dirinya sendiri.

Hanya memakai baju berkerah putih lengan pendek tipis, Arga membiarkan dirinya mulai kedinginan dengan duduk di tepi Pantai yang udara malam itu jauh lebih dingin dari biasanya karena hujan sebelumnya.

Arga terus menatap bulan yang saat itu nampak indah, jauh lebih indah dari hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Siapa yang tidak patah hatinya saat mendengar bahwa seseorang yang selama ini kita suka, mengatakan sudah menyukai orang lain?

"Siapa yang kamu suka, Re? Lelaki seperti apa yang mampu meluluhkan hati kamu?" gumam Arga dengan sorot mata sendu.

Terdengar suara handphone yang membuat perhatian Arga teralihkan dari otak yang penuh Reina. Merogoh salah satu saku celana bahannya, di mana layar handphone memperlihatkan panggilan dari manager Hotel.

"Hallo, Pak. Saya rasa Bapak harus kembali ke Hotel sekarang! Bu Reina baru saja tenggelam di kolam renang," ucap manager itu dengan nada sedikit tidak santai.

Tanpa sepatah kata Arga langsung mematikan panggilan, pergi dari sana dengan berlari. Sampainya di Hotel lebih tepatnya di area kolam renang yang hanya ada sedikit orang karena malam semakin larut, Arga hampiri Reina yang sedang terduduk di bangku dengan jubah handuk yang sudah dipakainya. Tatapan matanya kosong.

"Reina," panggil Arga yang berjongkok di hadapan Reina dengan wajah yang mulai diperlihatkan bahwa ia khawatir.

Di tengah wajah shocknya, Reina masih sempat sempatnya tersenyum. Mencoba memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja, namun sayangnya Arga tidak percaya. "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa kamu tercebur ke kolam?"

"Saya keluar untuk mencari Pak Arga karena gak balik-balik. Melihat Pak Arga yang pergi gitu saja dengan wajah gak biasa, saya pikir saya sudah melakukan kesalahan tanpa saya sadari. Pas sampai di kolam renang, tiba-tiba ada yang mendorong saya. Saya gak tahu siapa orangnya. Soalnya pas saya datang gak ada satu orang pun," jelas Reina.

Arga terpantau menghela nafas, berat. Rahang yang mengeras, bukankah terlihat Arga sedang menahan emosi?

"Maaf ya, Re. Seharusnya saya gak biarin kamu sendiri."

Reina menggelengkan kepala. "Ini bukan salah Pak Arga."

Manager Hotel menghampiri Arga yang berdiri dari jongkok. "Setelah saya periksa cctv karena penasaran dengan apa yang terjadi dengan Bu Reina, saya menemukan seseorang berpakaian serba hitam lengkap dengan topi dan masker, mendorong kursi roda Bu Reina hingga Bu Reina tercebur ke kolam! Dari postur tubuh dan rambutnya seperti laki-laki."

Arga menoleh ke arah Reina yang tengah menatap ke suatu arah dengan tatapan kosong. Pikiran Reina sepertinya masih tertinggal di detik detik ia tercebur. Bagaimana jika saat itu tidak ada yang menolongnya? Reina mungkin tidak akan selamat.

"Karena Reina sudah gakpapa, kalian bisa kembali ke tempat," ucap Arga.

"Baik, Pak."

Arga kembali menghadap ke arah Reina. "Kita balik ke Kamar yaa," ujar Arga.

Reina hanya menatap datar Arga. Karena kursi roda Reina yang masih basah yang berada di dekat Reina duduk, Arga pun menggendong Reina yang kali ini membiarkannya kepalanya bersandar pada bahu Arga.

Beberapa staf yang melihat hal itu, bahkan seorang laki-laki, merasa betapa manisnya Arga dan Reina. Pasangan yang terlihat serasi. Bahkan tanpa mereka sadari ada yang memotret mereka dari kejauhan. Seorang perempuan dengan kamera profesionalnya. Perempuan itu tersenyum penuh arti saat melihat foto hasil jepretannya.

Sampainya di Kamar, Arga turunkan Reina di sofa. Arga yang duduk di samping Reina, menghadap ke arah Reina, menyentuh dahi Reina yang masih terasa sedikit panas. "Padahal demam kamu belum hilang," kata Arga dengan wajah khawatir.

Reina tatap Arga. "Besok juga sudah sembuh kok. Kalau gitu, saya tidur duluan ya Pak." Reina melangkah pergi dari hadapan Arga dengan berjalan pelan.

Arga melangkah ke arah jendela, berdiri di sana. Menelepon seseorang.

"Hallo, Pak," kata Baskara di seberang sana.

"Saya ingin kamu cari tahu siapa orang yang sudah mendorong Reina hingga tercebur ke kolam renang Hotel!" Dengan tatapan wajah tajam.

"Baik, Pak."

Setelah Arga mengganti pakaian, Arga pun membaringkan tubuhnya di samping Reina yang sudah terlelap dalam tidur. Arga menoleh ke arah Reina, menatapnya penuh kekhawatiran. Sepertinya rasa khawatir itu mengalahkan patah hatinya.

"Saya akan lakukan apa pun untuk melindungi kamu," gumam Arga dengan suara pelan yang hampir seperti bisikan.

Arga pun memejamkan matanya, menyusul Reina ke alam mimpi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Sunset
7491      1621     3     
Romance
You are my sunset.
Kala Saka Menyapa
12347      2907     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
IKAN HIU MAKAN BADAK! I LOVE YOU MENDADAK!
132      95     0     
Romance
Blurb : Arisha Cassandra, 25 tahun. Baru 3 bulan bekerja sebagai sekretaris, berjalan lancar. Anggap saja begitu.  Setiap pekerjaan, ia lakukan dengan sepenuh hati dan baik (bisa dibilang begitu).  Kevin Mahendra (34) sang bos, selalu baik kepadanya (walau terlihat seperti dipaksakan). Ia sendiri tidak mengerti, kenapa ia masih mempertahankan Arisha, sekretarisnya? Padahal, Arisha sa...
Monday vs Sunday
269      206     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...
Main Character
1752      1037     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...
Lost in Drama
1975      784     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...
My Teaser Devil Prince
6569      1673     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Can You Be My D?
112      99     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1527      661     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...
Semu, Nawasena
10146      3156     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...