Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mind Maintenance: Service Berkala untuk Isi Kepala
MENU
About Us  

Pernah berada di jalan yang macet, lalu terdengar bunyi klakson dari segala arah?

Sebagian orang memang sedang buru-buru.
Sebagian lagi ikut-ikutan klakson cuma karena… ya, emosi.
Padahal semua kendaraan sama-sama tidak bisa bergerak.

Itu seperti kita saat merasa marah, jengkel, kecewa, atau tersinggung.

Kadang kita ingin “mengklakson” semua hal.
Bersuara. Mengomentari. Menegur. Membalas. Meledak.

Padahal belum tentu perlu.
Belum tentu bijak.
Dan belum tentu semua emosi layak disampaikan.

 

Mengapa Emosi Itu Seperti Klakson?

Karena emosi adalah sinyal.
Seperti klakson yang memberi tahu: “Aku ada di sini!” atau “Awas, bahaya!”

Emosi juga memberitahu kita sesuatu:

Marah = mungkin ada batasan yang dilanggar

Sedih = mungkin ada kehilangan atau luka

Iri = mungkin ada kebutuhan yang belum terpenuhi

Cemas = mungkin ada hal yang tidak pasti

Kecewa = mungkin harapan kita tidak sesuai realita

Tapi masalahnya, tidak semua sinyal harus disuarakan langsung.
Tidak semua suara hati perlu diteriakkan ke luar.

Kadang, emosi hanya butuh didengar oleh kita sendiri.

 

Cerita: Rina, Meledak karena Diam Terlalu Lama

Rina, 27 tahun. Ia selalu dikenal sebagai anak yang sabar.

Dia sering bilang:

“Nggak apa-apa kok.”
“Aku ngerti kok.”
“Aku biasa aja.”

Tapi suatu hari, hanya karena temannya terlambat datang 20 menit ke janji makan siang, Rina tiba-tiba menangis dan memarahi temannya.

“Kamu selalu gitu! Aku tuh capek!”

Bukan soal telatnya.
Tapi soal emosi yang selama ini dipendam tanpa diurus.
Akhirnya jadi tumpukan.
Dan tumpukan itu, seperti klakson yang ditahan, akhirnya meledak tanpa arah.

 

Emosi yang Layak Disuarakan vs Emosi yang Hanya Butuh Diresapi

Belajar memilah itu penting.
Karena tidak semua emosi perlu diumbar, tapi juga tidak semua harus dipendam.

Berikut cara mengenali bedanya:

Jenis Emosi

Perlu Disampaikan?

Contoh Cara Mengelola

Marah karena dihina

✅ Ya

Bicara tegas, jaga nada

Marah karena cuaca panas

❌ Tidak

Tarik napas, istirahat

Cemburu pada teman sukses

❌ Tidak langsung

Tuliskan di jurnal, evaluasi diri

Sakit hati karena diremehkan

✅ Ya

Tanyakan, klarifikasi secara sehat

Kecewa karena teman lupa ulang tahunmu

✅/❌ Tergantung hubungan

Bisa disampaikan atau dilepaskan

 

Kuncinya: Tanya dulu pada dirimu.

“Kalau aku sampaikan, apakah ini akan memperbaiki situasi atau justru merusak hubungan?”
“Apakah aku sedang butuh didengar atau sedang ingin menyakiti?”
“Apakah ini tentang mereka, atau sebenarnya tentang aku sendiri?”

 

Bedakan antara Emosi dan Reaksi

Emosi itu alami.
Tapi reaksi adalah pilihan.

Contoh: Merasa kesal = wajar

Menghancurkan barang = reaksi yang bisa dikendalikan

Merasa sedih = manusiawi

Menyalahkan orang lain terus-menerus = reaksi yang bisa ditahan

Kamu boleh merasa apa pun.
Tapi kamu punya kuasa atas cara mengekspresikannya.

 

Latihan: “Label Emosi”

Sering kali kita meledak karena tidak tahu sedang merasa apa.

Coba mulai melabeli emosi.
Alih-alih bilang “Aku kesel banget!”, coba lebih spesifik:

“Aku kecewa karena tidak dianggap.”

“Aku cemas karena takut gagal.”

“Aku sedih karena merasa tidak cukup.”

Semakin kamu tahu nama emosimu, semakin kamu tahu cara mengelolanya.

 Tips Menyuarakan Emosi Tanpa Merusak

Tunda 10 Menit
Saat emosi memuncak, beri jeda. Tarik napas, mundur sejenak. Jangan langsung balas pesan atau bicara.

Gunakan “aku” daripada “kamu”
Kalimat: “Kamu tuh egois banget!” → diganti:

“Aku merasa kurang dihargai waktu kamu begini…”

Sampaikan di saat tenang, bukan saat perang.
Tunggu sampai kamu dan lawan bicaramu dalam kondisi siap mendengar.

Jangan jadikan emosi sebagai senjata.
Tujuan menyuarakan emosi adalah supaya dipahami, bukan supaya orang lain merasa salah.

Emosi yang Tak Perlu Disuarakan, Tapi Butuh Diproses

Beberapa emosi sebaiknya diolah secara pribadi dulu.

Misalnya:

Iri pada teman

Minder karena dibandingkan

Rasa bersalah dari masa lalu

Perasaan tidak cukup

Apa yang bisa kamu lakukan?

Menulis jurnal harian (curhat ke kertas itu bentuk servis mental juga)

Bercerita pada orang yang aman

Meditasi atau refleksi sebelum tidur

Konsultasi ke profesional jika sudah mengganggu keseharian

Kadang, menyembuhkan hati tidak butuh penonton.
Cukup kamu dan kesediaanmu untuk jujur.

 

Cerita Pendek: Fikri dan “Noise” Emosi

Fikri, 30 tahun, sering merasa marah dan sinis di kantor.

Awalnya, ia pikir teman-temannya menyebalkan. Tapi setelah ikut sesi mentoring, ia sadar:

“Ternyata aku marah bukan karena mereka. Tapi karena aku capek dan nggak jujur sama kebutuhanku sendiri.”

Sejak itu, Fikri mulai membuat waktu jeda, menulis perasaan setiap malam, dan belajar berbicara pelan saat merasa terganggu.

Hasilnya?
Teman-teman Fikri bilang, “Lo sekarang lebih enak diajak ngobrol, bro.”

 

Penutup: Dengarkan Dulu, Baru Tentukan

Emosi itu bukan musuh.
Emosi itu seperti klakson: kadang perlu dibunyikan, kadang cukup didengarkan dari dalam.

Kita tidak perlu jadi orang yang memendam terus,
tapi juga tidak harus jadi orang yang “nyalain klakson” setiap saat.

Yang kita butuh pelajari adalah:
“Mana yang benar-benar butuh didengar orang lain, dan mana yang cukup didengar oleh diri sendiri.”

“Berani bicara itu kekuatan. Tapi berani mendengarkan diri sendiri sebelum bicara—itu kebijaksanaan.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Ibu Bipolar
56      49     1     
True Story
Indah Larasati, 30 tahun. Seorang penulis, ibu, istri, dan penyintas gangguan bipolar. Di balik namanya yang indah, tersimpan pergulatan batin yang penuh luka dan air mata. Hari-harinya dipenuhi amarah yang meledak tiba-tiba, lalu berubah menjadi tangis dan penyesalan yang mengguncang. Depresi menjadi teman akrab, sementara fase mania menjerumuskannya dalam euforia semu yang melelahkan. Namun...
Let me be cruel
7261      3278     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari
3363      1702     0     
Inspirational
Judul ini bukan hanya sekadar kalimat, tapi pelukan hangat yang kamu butuhkan di hari-hari paling berat. "Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari" adalah pengingat lembut bahwa menjadi manusia tidak berarti harus selalu tersenyum, selalu tegar, atau selalu punya jawaban atas segalanya. Ada hari-hari ketika kamu ingin diam saja di sudut kamar, menangis sebentar, atau sekadar mengeluh karena semua teras...
Ratu Blunder
164      111     2     
Humor
Lala bercita-cita menjadi influencer kecantikan terkenal. Namun, segalanya selalu berjalan tidak mulus. Videonya dipenuhi insiden konyol yang di luar dugaan malah mendulang ketenaran-membuatnya dijuluki "Ratu Blunder." Kini ia harus memilih: terus gagal mengejar mimpinya... atau menerima kenyataan bahwa dirinya adalah meme berjalan?
Gerhana di Atas Istana
23664      5554     2     
Romance
Surya memaksa untuk menumpahkan secara semenamena ragam sajak di atas kertas yang akan dikumpulkannya sebagai janji untuk bulan yang ingin ditepatinya kado untuk siapa pun yang bertambah umur pada tahun ini
Ilona : My Spotted Skin
795      545     3     
Romance
Kecantikan menjadi satu-satunya hal yang bisa Ilona banggakan. Tapi, wajah cantik dan kulit mulusnya hancur karena psoriasis. Penyakit autoimun itu membuat tubuh dan wajahnya dipenuhi sisik putih yang gatal dan menjijikkan. Dalam waktu singkat, hidup Ilona kacau. Karirnya sebagai artis berantakan. Orang-orang yang dia cintai menjauh. Jumlah pembencinya meningkat tajam. Lalu, apa lagi yang h...
Metanoia
63      54     0     
Fantasy
Aidan Aryasatya, seorang mahasiswa psikologi yang penuh keraguan dan merasa terjebak dalam hidupnya, secara tak sengaja terlempar ke dalam dimensi paralel yang mempertemukannya dengan berbagai versi dari dirinya sendiri—dari seorang seniman hingga seorang yang menyerah pada hidup. Bersama Elara, seorang gadis yang sudah lebih lama terjebak di dunia ini, Aidan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan...
Wait! This's Fifty-Fifty, but...
145      128     0     
Romance
Is he coming? Of course, I'm a good girl and a perfect woman. No, all possibilities have the same opportunity.
Wilted Flower
439      329     3     
Romance
Antara luka, salah paham, dan kehilangan yang sunyi, seorang gadis remaja bernama Adhira berjuang memahami arti persahabatan, cinta, dan menerima dirinya yang sebenarnya. Memiliki latar belakang keluarga miskin dengan ayah penjudi menjadikan Adhira berjuang keras untuk pendidikannya. Di sisi lain, pertemuannya dengan Bimantara membawa sesuatu hal yang tidak pernah dia kira terjadi di hidupnya...
UNTAIAN ANGAN-ANGAN
415      339     0     
Romance
“Mimpi ya lo, mau jadian sama cowok ganteng yang dipuja-puja seluruh sekolah gitu?!” Alvi memandangi lantai lapangan. Tangannya gemetaran. Dalam diamnya dia berpikir… “Iya ya… coba aja badan gue kurus kayak dia…” “Coba aja senyum gue manis kayak dia… pasti…” “Kalo muka gue cantik gue mungkin bisa…” Suara pantulan bola basket berbunyi keras di belakangnya. ...