Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kota Alkroma: Tempat Ternyaman
MENU
About Us  

Grafen mengikuti seseorang yang berlari dikejar oleh satpam. Orang itu berlari dengan cepat tanpa memakai sepatu, pasti kakinya lecet. Grafen melihat sandal yang berada di rak. Dia mengambil dan berjalan dengan perlahan ke taman berbentuk labirin. Petugas tentu tidak akan berani masuk ke sana karena akan membuang-buang waktu. Entah mengapa dia hanya ingin menolong perempuan itu. Padahal dia tidak tahu sama sekali apa yang sedang terjadi dan kesalahan apa yang diperbuat oleh perempuan itu.

Langkah kakinya cepat dan dia menemukan kakak kelasnya terduduk di atas tanah. Dress putih itu pasti akan kotor keesokan harinya. Grafen mendekat, kakak kelasnya menatapnya dengan kesal. Grafen sebenarnya malas berurusan dengan perempuan itu tapi mau bagaimana lagi, dia sudah sampai di tempat itu.

“Kenapa lari, Kak?” tanya anak laki-laki itu sambil menarik permen dari mulutnya.

“Menurut kamu kenapa?” Kina berkata dengan ketus. Dia lalu mengambil sandal yang disodorkan Grafen kepadanya. “Ssssss …” ringis Kina begitu menyadari kakinya lecet parah.

“Mau diobatin dulu nggak sebelum pergi?” Tawaran itu membuat Kina siaga. Pasti si Grafen-Grafen ini memiliki rencana buruk, mengingat mereka pernah bersitegang—lebih tepatnya teman-temannya.

“Mending kamu langsung bilang tujuanmu deh.” Kina meringis melihat lecetan itu sedikit berdarah.

“Nggak ada. Gimana kalau kakak yang cerita apa tujuan kakak ke sini?” Grafen bersedekap dada dan menatap Kina dengan datar. Mala mini anak laki-laki itu terlihat lebih tampan jika tanpa berkacamata.

“Bukan urusan kamu.” Kina berusaha berdiri dengan susah payah. Sebelum badannya limbung tangannya dipegang oleh Grafen.

“Tapi kakak butuh ini kan?” Grafen memperlihatkan sebuah kunci. “Ini kunci di seluruh rumah ini.” Kina hendak mengambilnya tapi Grafen menghentikannya.

“Kok bisa ada di kamu?” tanya Kina penasaran.

“Apa gunanya jadi teman pemilik rumah ini?” Grafen menaikkan alisnya dengan sombong. Kina langsung menoyor rahang laki-laki itu. “Tapi kakak harus cerita kenapa.”

“Hah, oke. Kita masuk aja dulu.” Grafen menarik tangan Kina untuk berjalan tapi perempuan itu menahannya. “Gendong aku bisa? Kakiku sakit.” Kina menggoda anak laki-laki itu.

“Minimal sadar umur, Kak.” Kina langsung mendorong punggung Grafen yang menunduk lambat. “Berat banget.”

“Lemah.”

Grafen membawa Kina memasuki ruangan yang tadi belum sempat dia lihat secara lebih dalam. Dia meminta diturunkan dari punggung Grafen. Dia menatap satu persatu tanaman yang hidup di tempat yang mirip seperti akuarium. Cahaya mereka saling berpendar satu sama lain. Dari beberapa tanaman itu mengeluarkan peri berwarna-warni. Ada yang berwarna hijau, kuning, putih seperti kebanyakan warna normal dalam tanaman obat. Pada bagian rak atas terdapat cahaya peri berwarna biru dan ungu. Pada bagian terakhir ada yang berwarna mereka.

“Sepertinya ada warna yang kurang di sini.” Kina menyadari salah satu warna yang pernah dijelaskan oleh Tante Daisy tidak ada. Warna hitam yang melambangkan kekuatan itu tidak ada.

“Warna apa, Kak? Memangnya ini semua apa?” Grafen memegang bahu Kina dengan takut. Dia terkejut melihat beberapa peri menyinari tanaman obat di dalam tempat itu.

Benda pelindung akuarium itu memiliki penghubung ke saluran lainnya. Kina lalu mengikutinya dan menemukan sebuah mesin unik yang di dalamnya terdapat cahaya-cahaya dari peri yang ada. Kina menelan ludahnya. Mereka sengaja memisahkan peri tanaman dengan tanaman itu sendiri. Ini sama saja dengan memaksa manusia menyerahkan jiwanya.

“Kamu tahu mereka mengumpulkan ini untuk apa?” tanya Kina kepada Grafen. Matanya menatap tajam anak laki-laki itu.

“Nggak ada yang penting sepertinya, Kak. Tapi … keluarga Yonel ingin menjadi kuat aku rasa.

“Emmm begitu.” Kina mendapatkan jawaban yang pasti. Kali ini tergantung dengan apa yang didapatkan oleh Gyn. “Oke terima kasih kalau gitu.” Kina berjalan seperti biasa dan keluar dari ruangan itu.

Dia seketika kehilangan rasa sakitnya setelah menemukan kata kunci yang dia butuhkan. Dia lalu melihat jam, sebentar lagi ayah dan ibunya pasti akan sampai. Dia lalu menelepon Gyn dan berlari ke area luar untuk bertemu. Mereka harus menyusun semua informasi yang mereka dapatkan.

***

“Ini nggak bener kan, Gyn?” tanya Yonel tidak percaya setelah mendengar percakapan kedua orang tua dan pamannya.

Saat ini mereka sedang menyusup untuk mendengarkan rapat. Gyn berusaha menenangkan Yonel. Pasti kerluarga yang dia pikir baik itu kenyataannya sama, ternyata berbeda. Yonel merasa sedih mendengarnya. Dia tidak menyangka keluarganya juga memiliki hal-hal busuk. Selama ini dia selalu membagakan keluarganya karena menganggap mereka baik.

Gyn melirik jam tangannya. Dia tidak bisa berlama-lama menghabiskan waktu di dalam ruang rapat itu. “Aku harus pulang.”

Yonel menarik lengan Gyn dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. “Bisa kamu tinggal lebih lama?”

Gyn menarik tangannya dan berkata, “Tidak Yonel. Bisa dibilang kita tidak berada di kapal yang sama. Aku harus pergi.”

Gyn dengan hati dingin langsung meninggalkan Yonel. Dia membiarkan laki-laki itu untuk berpikir sendiri atas apa yang diperbuat oleh keluarganya. Semua keputusan tetap ada di tangan Yonel. Gyn tidak perlu ikut campur. Sekarang dia harus menyelamatkan rumah dan kota kecilnya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Camelia
592      333     6     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri
My Naughty Wolf
10285      1446     3     
Fantasy
Rencana liburan musim dingin yang akan dihabiskan Elizabeth Brown di salah satu resor di pulau tropis bersama sahabat-sahabat terbaiknya hanya menjadi rencana ketika Ayahnya, pemilik kerajaan bisnis Brown Corp. , menantang Eli untuk menaikan keuntungan salah satu bisnisnya yang mulai merugi selama musim dingin. Brown Chemical Factory adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan ter...
Tanda Tanya
439      319     3     
Humor
Keanehan pada diri Kak Azka menimbulkan tanda tanya pada benak Dira. Namun tanda tanya pada wajah Dira lah yang menimbulkan keanehan pada sikap Kak Azka. Sebuah kisah tentang kebingungan antara kakak beradik berwajah mirip.
Untitled
507      290     0     
Romance
This story has deleted.
Shane's Story
2582      1003     1     
Romance
Shane memulai kehidupan barunya dengan mengubur masalalunya dalam-dalam dan berusaha menyembunyikannya dari semua orang, termasuk Sea. Dan ketika masalalunya mulai datang menghadangnya ditengah jalan, apa yang akan dilakukannya? apakah dia akan lari lagi?
27th Woman's Syndrome
10742      2061     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
Dear, My Brother
807      519     1     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
DariLyanka
3048      1047     26     
Romance
"Aku memulai kisah ini denganmu,karena ingin kamu memberi warna pada duniaku,selain Hitam dan Putih yang ku tau,tapi kamu malah memberi ku Abu-abu" -Lyanka "Semua itu berawal dari ketidak jelasan, hidup mu terlalu berharga untuk ku sakiti,maka dari itu aku tak bisa memutuskan untuk memberimu warna Pink atau Biru seperti kesukaanmu" - Daril
Menyulam Kenangan Dirumah Lama
740      306     0     
Inspirational
Sinopsis Di sebuah rumah tua yang nyaris dilupakan, kenangan-kenangan bersarang seperti debu di sudut-sudut ruang. Dina, seorang perempuan berusia tiga puluh lima tahun, kembali ke rumah masa kecilnya setelah kepergian sang ibu. Di tengah suara lantai kayu yang berderit dan aroma kayu lapuk yang khas, Dina perlahan membuka kembali kotak-kotak memori yang selama ini dia kunci rapat. Melalui benda...
In Her Place
997      655     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...