Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hello, Me (30)
MENU
About Us  

Hari-hari di tempat kerja baruku nggak selalu ringan.

Memang, suasananya jauh lebih sehat daripada kantor lama. Nggak ada lagi atasan yang suka bentak-bentak, atau rekan kerja yang ngasih kerjaan di luar jam kantor kayak dulu. Tapi tetap aja, kadang aku ngerasa... kecil.

Mungkin karena aku satu-satunya perempuan di timku. Atau mungkin karena mereka udah lama kenal satu sama lain dan aku anak baru yang belum ‘nyambung’ aja.

Mereka baik, nggak pernah kasar atau sengaja nyuekin aku. Tapi kadang, saat mereka ngobrol bareng—tentang motor, bola, film aksi favorit mereka yang aku bahkan nggak tahu jalan ceritanya—aku cuma bisa duduk diam, pura-pura sibuk sama layar monitor.

Kadang aku nyoba ikut nimbrung. Tapi respon mereka cuma anggukan atau senyum tipis. Seolah, kehadiranku nggak terlalu penting di dalam lingkar itu.

Dan lucunya, meski aku tau mereka bukan orang jahat, aku tetap pulang kerja dengan rasa... kesepian.

*

Suatu malam, aku cerita ke Radit lewat chat. Nggak langsung, sih. Awalnya cuma curhat soal kerjaan yang lagi banyak. Tapi akhirnya, kalimat itu keluar juga.

“Kadang aku ngerasa gak penting di tempat kerja.”

Nggak butuh waktu lama, ponselku bunyi.

Radit nelepon. Suaranya pelan, tapi tegas.

“Kenapa kamu bisa ngerasa gitu?”

Aku tarik napas, lalu cerita. Tentang lingkaran pertemanan cowok-cowok itu yang nggak bisa kutembus. Tentang candaan yang nggak nyambung. Tentang perasaan sendirian padahal kantor ramai.

Radit nggak langsung jawab. Dia dengerin sampai selesai.

Lalu dia bilang,

“Kamu penting, bukan karena mereka bilang kamu penting. Tapi karena kamu tahu kamu punya nilai.”

Aku diam. Kata-katanya sederhana, tapi bikin hatiku pelan-pelan adem.

“Mungkin mereka belum tahu gimana hebatnya kamu kerja. Tapi itu nggak ngurangin sedikit pun nilai kamu sebagai diri sendiri.”

Aku tersenyum kecil walau mataku mulai panas.

“Kamu nggak harus jadi bagian dari candaan mereka buat valid. Kamu cuma perlu tetap jadi diri kamu. Nanti juga orang yang tepat bakal lihat.”

Di ujung telepon, aku bisa ngebayangin Radit lagi duduk di balkon apartemennya, mungkin sambil nyeruput kopi kayak biasa. Tenang. Nggak buru-buru nyuruh aku kuat, tapi juga nggak ngeremehin rasa sedihku.

“Kalau capek, ngomong aja. Gak harus selalu keliatan tahan.”

Aku nyengir kecil, walau masih ada sesak di dada.

“Aku udah ngomong, nih. Kamu nggak kabur kan?”

Radit ketawa pelan.

“Lagi nyari sepatu lari sih. Tapi buat lari bareng kamu, bukan ninggalin kamu.”

Aku ketawa kecil juga. Entah kenapa, setelah itu... hatiku agak lega.

*

Beberapa hari setelahnya, aku mulai belajar menetapkan batas. Nggak maksain diri buat cocok sama semua orang. Tapi juga nggak terlalu keras ke diri sendiri kalau merasa “nggak cukup masuk”.

Aku kerja sebaik yang aku bisa. Aku belajar hal baru pelan-pelan, meski kadang butuh waktu lebih lama dari rekan kerja lain.

Dan sore-sore setelah kerja, kalau butuh udara segar, aku tahu ke mana harus pergi.

Taman kecil di dekat kos, kopi hangat dari tangan Radit, dan suara dia yang bilang,

“Kamu cukup, bahkan sebelum siapa pun bilang kamu cukup.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kacamata Monita
1310      582     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Sebab Pria Tidak Berduka
124      102     1     
Inspirational
Semua orang mengatakan jika seorang pria tidak boleh menunjukkan air mata. Sebab itu adalah simbol dari sebuah kelemahan. Kakinya harus tetap menapak ke tanah yang dipijak walau seluruh dunianya runtuh. Bahunya harus tetap kokoh walau badai kehidupan menamparnya dengan keras. Hanya karena dia seorang pria. Mungkin semuanya lupa jika pria juga manusia. Mereka bisa berduka manakala seluruh isi s...
Glitch Mind
47      44     0     
Inspirational
Apa reaksi kamu ketika tahu bahwa orang-orang disekitar mu memiliki penyakit mental? Memakinya? Mengatakan bahwa dia gila? Atau berempati kepadanya? Itulah yang dialami oleh Askala Chandhi, seorang chef muda pemilik restoran rumahan Aroma Chandhi yang menderita Anxiety Disorder......
Sweet Seventeen
1321      875     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Ada Apa Esok Hari
222      172     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
UNTAIAN ANGAN-ANGAN
337      283     0     
Romance
“Mimpi ya lo, mau jadian sama cowok ganteng yang dipuja-puja seluruh sekolah gitu?!” Alvi memandangi lantai lapangan. Tangannya gemetaran. Dalam diamnya dia berpikir… “Iya ya… coba aja badan gue kurus kayak dia…” “Coba aja senyum gue manis kayak dia… pasti…” “Kalo muka gue cantik gue mungkin bisa…” Suara pantulan bola basket berbunyi keras di belakangnya. ...
Main Character
1492      889     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...
Perjalanan yang Takkan Usai
408      322     1     
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour. Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai. Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang. Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
Waktu Mati : Bukan tentang kematian, tapi tentang hari-hari yang tak terasa hidup
3193      1173     26     
Romance
Dalam dunia yang menuntut kesempurnaan, tekanan bisa datang dari tempat paling dekat: keluarga, harapan, dan bayang-bayang yang tak kita pilih sendiri. Cerita ini mengangkat isu kesehatan mental secara mendalam, tentang Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan anhedonia, dua kondisi yang sering luput dipahami, apalagi pada remaja. Lewat narasi yang intim dan emosional, kisah ini menyajikan perj...
Maju Terus Pantang Kurus
1305      694     3     
Romance
Kalau bukan untuk menyelamatkan nilai mata pelajaran olahraganya yang jeblok, Griss tidak akan mau menjadi Teman Makan Juna, anak guru olahraganya yang kurus dan tidak bisa makan sendirian. Dasar bayi! Padahal Juna satu tahun lebih tua dari Griss. Sejak saat itu, kehidupan sekolah Griss berubah. Cewek pemalu, tidak punya banyak teman, dan minderan itu tiba-tiba jadi incaran penggemar-penggemar...