Loading...
Logo TinLit
Read Story - Selaras Yang Bertepi
MENU
About Us  

Bel pulang telah berbunyi, bergegas semua siswa meninggalkan kelas, saling berdesakan menuruni tangga. Ketika langkah melewati kelas jurusan IPA, tampak Darian berdiri pada samping pintu masuk masih tetap di buka. Selain itu ada siswa keluar kelas untuk segera pulang atau sekedar nongkrong lebih dulu.

Sudah pasti keberadaannya di situ untuk menunggu seseorang turun dari tangga melewati kelas jurusan IPA, “Lin!”

“Elo belum pulang?” berjalan sendiri dari tangga tidak dengan Rendra maupun Ghazi, berarti ini waktu yang pas untuk menawarkan ajakan pulang berdua.

“Iya. Elo di jemput apa naik taksi pulangnya?”

Dari belakang Rendra memeluk bahu, “Elin pulang sama gue!”

“Gue duluan ya!” jelas Elin tersenyum hangat melihat wajah Darian menampilkan senyuman pula, walau dalam hati sedang marah karena Rendra lebih dulu mendapatkan kesempatan pulang berdua.

“Kurang ajar gue kalah satu langkah dari dia.”

Geram Darian berjalan ke arah keluar yang memang mengarah ke area parkir, ada beberapa cewek pernah nebeng minta di antar pulang dan Darian selalu mengantarkannya pulang, walau arah menuju rumah tidak sama. Hal itu yang membuat beberapa cewek berusaha mendekati karena terkenal loyal dan mudah akrab.

                              ***

Masih mengenakan seragam sekolah, ketika itu jarum jam telah menunjukkan tanda senja segera datang, walau langkah kaki beriringan baru saja memasuki sebuah toko kosmetik dengan dinding terbuat dari kaca begitu juga pintunya. Pusat perbelanjaan begitu ramai, hanya saja ada beberapa orang yang lebih dulu memasuki toko tersebut, sambutan hangat terbalas senyuman manis.

Sebab tujuan utama datang untuk membeli lipstik, Elin langsung menuju rak yang berada di samping kiri dekat cermin berukuran sedang, melihat berbagai macam warna dan merek tertata rapi. Terlihat jelas harga pada setiap deret produk yang dijual untuk memudahkan pembeli mengetahui harga tanpa bertanya, terutama tulisan diskon tampak jelas.

Cahaya lampu putih terus memberi pencahayaan pada ruangan serba putih dengan ukuran tidak terlalu besar, namun bisa dibilang sangat bagus jika dipandang dan akan betah berlama-lama dalam berbelanja. Terutama pelayanan yang tidak mengganggu membuat pembeli yang datang merasa lebih tenang tanpa ada rasa kurang nyaman selalu diikuti, karena berjarak lima meter sebagai cara untuk memberikan ruang bagi pembeli.

“Gue bagus pakai lipstik yang mana?” menunjukkan dua warna dengan merek berbeda, bergantian mendekatkan warna lipstik di samping bibir mungil tersebut.

“Bagus semua....”

“Salah satu saja jangan dua” sedikit mendekat sambil berbisik, “Uang gue kurang kalau beli dua!”

“Gue yang bayar, sekalian bedak juga?” berjalan menuju tempat meletakkan bedak berada, tanpa menunggu persetujuan langsung diambil mengarah ke kasir, Rendra sudah tahu merek kosmetik yang sering digunakan Elin.

Proses pembayaran selesai, kini langkah kaki keluar dari toko kosmetik yang cukup ramai pembeli sebab ada diskon besar-besaran. Hanya saja produk yang dibeli hanya ada diskon lima persen pada lipstik dengan jenis merek yang sama, sedangkan harga beda dan beberapa make up lain tidak ada.

“Sampai rumah gue ganti....”

“Enggak usah. Sekarang mau makan apa?” berjalan menuruni eskalator yang sepi, tetapi eskalator naik malah ramai mungkin karena mereka baru datang.

“Gue ngerasa enggak enak elo bayari terus....”

“lalapan favorit elo mau enggak?”

“Mau” jika berbicara makanan favorit tidak akan menolak, apalagi hanya dengan Rendra saja pernah datang ke tempat penjual kaki lima biasanya kalau enggak restoran ya kafe.

                                 ***

Terhenti kendaraan bermotor pada sebuah tenda warna kuning pada pinggiran jalan, terdapat beberapa tenda penjual lain hanya berbeda jualan. Terdapat empat orang masih muda sedang menikmati makanan, sambil melihat keramaian jalanan dari arah masuk, sebab spanduk jualan selalu menjadi penutup juga gambar menu jualan. Strategi marketing yang sudah bisa ditebak!

Kedatangan Rendra sudah dapat ditebak oleh penjualannya, Rendra menarik kursi untuk Elin agar bisa duduk bersebelahan, sebab pada bangku sampingnya ada orang lain, itu sebabnya Elin diberi duduk agar tidak berdekatan.

Rendra melakukan itu karena keempat orang tersebut masih muda kisaran umur dua puluhan, apalagi saat baru datang mereka melirik Elin melulu. Karena itulah Rendra merasa tidak nyaman juga cemburu, sedangkan Elin tidak begitu peduli terhadap hal itu.

Aroma terasa sejak minyak goreng pada penggorengan terdengar begitu menggoda, apalagi proses pembuatan sambal terasi dibuat dadakan agar tetap menjaga cita rasa khas dari penjualnya. Pemilihan cobek sebagai wadah untuk meletakkan lauk satu tempat dengan sambal, bisa memperlihatkan betapa enak dan harus dicoba segera.

Walau menggoreng membutuhkan waktu tidak sedikit, tetap saja orang akan menunggu meski harus mengantre dengan yang lain, apalagi tempat jualan ini sangat ramai sebab dikenal enak dan harga terjangkau. Apalagi masih bisa dibilang sesuai untuk kantong pelajar, karena sekitar sini terdapat sekolah dan tempat kuliah.

Dalam waktu dua bulan terjadi permasalahan yang berimbas pada harga kebutuhan sehari-hari, mengenai harga kebutuhan pokok belum bisa diatasi, padahal jika permasalahan tidak segera diatasi bukankah akan semakin pelik. Sebab menunggu bukanlah keinginan, karena janji juga butuh kepastian, sedangkan berbagai macam ucapan akan tetap mengatakan untuk bersabar.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sekotor itukah Aku
402      304     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Like a Dandelion
2999      1063     2     
Romance
Berawal dari kotak kayu penuh kenangan. Adel yang tengah terlarut dengan kehidupannya saat ini harus kembali memutar ulang memori lamanya. Terdorong dalam imaji waktu yang berputar ke belakang. Membuatnya merasakan kembali memori indah SMA. Bertemu dengan seseorang dengan sikap yang berbanding terbalik dengannya. Dan merasakan peliknya sebuah hubungan. Tak pernah terbesit sebelumnya di piki...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
576      323     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Ich Liebe Dich
11669      1783     4     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...
Melody untuk Galang
517      319     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
F I R D A U S
737      489     0     
Fantasy
Pulpen Cinta Adik Kelas
488      287     6     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Pisah Temu
1039      561     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Alfazair Dan Alkana
276      224     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Langkah yang Tak Diizinkan
165      139     0     
Inspirational
Katanya dunia itu luas. Tapi kenapa aku tak pernah diberi izin untuk melangkah? Sena hidup di rumah yang katanya penuh cinta, tapi nyatanya dipenuhi batas. Ia perempuan, kata ibunya, itu alasan cukup untuk dilarang bermimpi terlalu tinggi. Tapi bagaimana kalau mimpinya justru satu-satunya cara agar ia bisa bernapas? Ia tak punya uang. Tak punya restu. Tapi diam-diam, ia melangkah. Dari k...