Loading...
Logo TinLit
Read Story - Selaras Yang Bertepi
MENU
About Us  

“Maksudnya gimana ya Bu?”

“Mending diberikan contoh Bu, biar paham....” sahut Elin yang dari tadi melihat sambil duduk di belakang cewek bergerombol, lain dengan cowok malah memegang boneka yang jelas itu membuat mereka heran.

“Ibu di rumah jualan baju” tanya Rendra memegang lengan boneka dengan mengarah-arahkan ke depan-belakang kanan-kiri dan berakhir lepas, “Aduh Bu, tangannya lepas...”

Para siswa langsung tertawa terbahak-bahak melihat Rendra terkejut atas ulahnya sendiri, apalagi dirinya setiap lihat boneka pakaian selalu mengenakan baju sekarang sedang dalam keadaan telanjang, bersusah payah mengembalikan pada posisi semula tapi tetap saja kesulitan.

“Kamu ini, sudah tahu buat praktik agama bukan mainan, sini biar ibu betulkan” meminta tangan yang masih dipegang Rendra dengan wajah cengengesan tanpa rasa bersalah.

“Siapa yang akan menjadi perwakilan dari kelompok laki-laki untuk mencoba mengkafani jenazah masing-masing kelompok dua orang” tutur guru pengajar sudah pasti yang akan maju siswa cowok tukang recok.

“Saya Bu” jelas ketua kelas, “Rendra, Ghazi, sama siapa yang mau lagi”

“Waduh kenapa harus kalian berlima, ya sudah enggak masalah asal yang serius...”

“Iya Bu, enggak percaya banget sama kita” jawab Rendra dan keempatnya maju ke depan.

Ketika menata kain kafan saja sudah beberapa kali salah, menggerakkan kedua tangan ada berada sejajar dengan pusat diikat menggunakan tali agar tidak lepas, dalam memakai kain kafan ada saja tingkah kocak yang dilakukan hingga membuat semua tertawa begitu juga guru pengajar.

Yang tadinya ingin serius seketika langsung berantakan karena ulah mereka berlima, bahkan ketua kelas yang harusnya bikin contoh malah ikut parah juga. Tali kafan malah diikat tidak sesuai ketentuan dari contoh yang tadi diperintah, begitulah pemimpin kelas dipilih tanpa dipikir panjang asal-asalan.

“Sekarang tinggal sholat jenazah, bagi menjadi dua kelompok secara bergantian siapa yang dulu maju. Materi sudah saja jelas minggu kemarin jangan ada yang ketawa, serius semuanya tapi jangan terlalu mendalami juga ingat ini cuma praktik, kelompok Rendra maju dulu....”

Sudah tahu kelompok yang dari cowok hampir semua suka bikin masalah, terlebih ketika ada kegiatan praktik begini malah di dahulukan, musholla yang tadinya begitu tenteram nan sunyi kini malah kayak pasar tradisional. Untung saja masih di jam pelajaran jadi lingkungan sekitar masih sepi, karena pada berada di kelas masing-masing.

Setelah selesai sholat jenazah kelompok cowok, sekarang giliran kelompok cewek yang lebih tertata rapi, walaupun ada saja beberapa sedang bercanda karena tidak bisa melakukan sesuatu tuntunan pada buku catatan. Tetapi ini bisa dibilang lebih cepat dari sebelumnya, jadi tidak terlalu memakan banyak omelan hingga waktu pelajaran agama selesai dengan bunyi bel istirahat.

“Karena praktek sudah selesai, minggu depan kita ulangan....” jelas guru agama berhadapan dengan siswa yang berada di depannya menyimak sebelum akhirnya dibubarkan.

“Bu...” seorang siswi yang dari tadi sibuk main ponsel mengeluh, “Kok...”

Belum juga selesai berbicara langsung dipotong guru dengan cepat, “Enggak usah banyak alasan, pokoknya ulangan minggu depan harus dapat nilai di atas rata-rata”

“Saya akhiri pertemuan hari ini. Assalamualaikum wr.wb”

“Waalaikumsalam wr.wb” serentak.

Kini suasana musholla perlahan sepi, terasa lebih tenang. Hanya menyisakan suara samar-samar dari sekeliling, memang berasa nyaman ketika berada di musholla. Kalau jam istirahat ada saja siswa yang memilih berada di sini untuk mencari ketenangan atau melakukan ibadah.

Bersamaan menuju kelas untuk meletakkan buku atau sekedar duduk santai, meski sebagian ada yang pergi ke kantin. Hampir semua memilih bergegas ke kantin demi menghindari kehabisan makanan dan waktu menunggu.

Rendra menerima bekal milik Elin, “Makasih, Lin!”

“Sama-sama” membuka bekal berisi roti bakar isi selai kacang, “Besok mau gue bawakan lagi?”

“Mau-mau” Rendra begitu antusias menerima tawaran itu, membuatnya menarik sudut bibir tersenyum tipis.

Saling mendiamkan beberapa saat fokus makan. Hal sederhana yang sering dilakukan bersama, ini sudah menjadi momen berharga bagi Rendra. Walau Elin tampak biasa, malah sibuk tarik-ulur beranda media sosial menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang roti.

Elin tertawa kecil melihat video singkat diputar otomatis, lalu mencari video lain secara random. Tertawa bebas yang Elin lakukan, sering membuat Rendra semakin jatuh cinta.

“Lihat video apa, sampai ketawa segitunya?” Rendra mendekatkan tubuh miring dengan pandangan melirik ponsel yang masih dipegang Elin kokoh.

Elin menunjukkan ke arah Rendra untuk ditonton bersama, “Lihat deh, lucu banget kan?”

Rendra ikut tertawa, “Kok bisa gitu!”

Berganti video berikutnya, hampir keseluruhan berisi segala kelucuan orang-orang. Yah, Rendra kini melihat wajah Elin dari samping. Tersenyum tanpa sadar, menatap lebih dalam. Semakin menemukan sesuatu yang begitu berharga pada diri seorang cewek di sebelahnya, Rendra berharap akan lebih lama.

Tetap kayak gini, jangan pernah berubah! Harap singkat yang sering dipanjatkan dalam benak, tentang perasaan Rendra terhadap Elin. Walau tahu, hubungan ini masih berada di urutan persahabatan. Apakah waktu bisa merubah itu semua?

Dua kali Rendra menguap menahan rasa kantuk, sebab pulang kerja terlalu malam, bahkan masih sempat bermain hampir menjelang pagi.

Elin yang menyadari itu langsung mengambil jaket dari laci meja, “Mending tidur sebentar, mata elo sudah merah banget”

“Gue ngantuk banget” menutup kotak bekal lalu ditekan di dalam laci meja.

Elin meletakkan jaket di meja milik Rendra, “Buat bantal tidur biar kepala elo enggak sakit kena meja”

“Gue tidur bentar, nanti kalau gurunya datang bangunin!”

Rendra menyembunyikan raut bahagia di balik wajah santainya, mengenai jaket milik Elin yang kini telah menjadi penyangga kepala. Bahkan aroma parfum miliknya seakan mampu menina bobok kan, terasa lebih nyaman. Mungkin Rendra akan mimpi indah setelah bangun tidur nanti.

Elin merasa kantuk juga setelah mengamati beberapa saat wajah Rendra yang terlelap oleh rasa lelah nan kantuk. Diletakkan ke dua tangan menyilang di atas meja, lalu Elin mendaratkan kepala sebelum akhirnya terpejam juga.

Ruang kelas memang sepi, namun menyisakan keramaian dari teras sekitar. Pintu masih berbuka lebar, hingga kebisingan itu tetap bisa terdengar apa obrolan dan beragam suara tawa.

“Akhirnya mereka akur juga” Ghazi menghentikan langkahnya ketika berada di ambang pintu kelas, rencana ingin masuk langsung diurungkan.

“Mmm.... terus kita enggak jadi ke kelas?” Farrel yang berada di sebelah kiri hanya melirik mereka, “Ke lapangan sajalah, sambil lihat cewek-cewek kelas sepuluh di sana”

“Sekalian pergi ke kopsis beli kuaci” Ghazi melihat dua siswi berada tidak jauh darinya sedang makan kuaci, “Kayaknya enak”

Farrel dan Ghazi berjalan melewati mereka, “Gue juga pengen beli”

                             ***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
F I R D A U S
737      489     0     
Fantasy
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1032      693     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Melody untuk Galang
517      319     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
Dessert
1037      544     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Hello, Troublemaker!
1217      565     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Telat Peka
1327      611     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Behind Friendship
4585      1327     9     
Romance
Lo harus siap kalau rasa sahabat ini bermetamorfosis jadi cinta. "Kalau gue cinta sama lo? Gue salah? Mencintai seseorang itu kan hak masing masing orang. Termasuk gue yang sekarang cinta sama lo," Tiga cowok most wanted dan dua cewek receh yang tergabung dalam sebuah squad bernama Squad Delight. Sudah menjadi hal biasa jika kakak kelas atau teman seangkatannya meminta nomor pon...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
576      323     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Return my time
306      260     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
Lantas?
35      35     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...