Loading...
Logo TinLit
Read Story - May I be Happy?
MENU
About Us  

Saat malam hari, keluarga Maya berkumpul. Makan malam bersama dengan formasi lengkap, karena Permana sudah pulang dari Surabaya. Suasana nyaman melingkupi acara makan malam seperti biasa. 

"Kamu ngapain aja nak di Surabaya kemarin dua hari?" tanya papa. Meskipun dia sibuk bekerja, dia ingin tahu apa saja kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.

"Itu dateng ke acara festival kecil-kecilan, Permana nyanyi disana. Terus dua hari tuh soalnya gara-gara nginep sih, kemarin abang nginep dirumah temen papa. Abang punya teman disana namanya Wahyu," Permana menjelaskan apa yang dia lakukan ketika tidak berada di rumah. 

"Oh gitu. Ya Alhamdulillah ada temennya," papa mengangguk. 

"Kamu nyanyi apa? Ada videonya nggak? Mama penasaran," tanya mamanya dengan antusias. 

Sementara Maya hanya terdiam dan fokus dengan makanannya saja, dia tidak memiliki cerita yang patut untuk dibanggakan. Yang dia lakukan hanya sekolah tanpa mengikuti kegiatan apapun, karena dia harus membantu mamanya di rumah karena dia adalah seorang 'perempuan', jadi hari-harinya hanya di rumah dan sekolah. Membosankan dan tidak menarik sama sekali. 

"Emmm.. ada kok abang upload di Instagram. Mama kan ngefollow," jawab Permana. 

"Oh udah kamu upload? Yaudah nanti mama lihat deh," mamanya tersenyum senang. 

"Maya," panggil papanya. Dia sadar kalau daritadi Maya hanya diam dan tidak berbicara sedikit pun. 

"Hemm? Iya kenapa pa?" jawab Maya mendongakkan kepalanya. 

"Kamu kok diem aja, ada masalah apa nak?" tanya papa. Dia khawatir dengan anak perempuan satu-satunya itu. 

"Nggak ada apa-apa papa, kenapa emangnya?" jawab Maya terus terang. Karena sebenarnya memang tidak ada sama sekali untuk diceritakan, apakah dia harus menceritakan tentang Bram? Itu tidak mungkin. Bisa-bisa dia bisa dibanding-bandingkan oleh kakaknya. 

"Ya kamu loh nak diem mulu. Papa sama mama tuh kadang khawatir," mamanya menjelaskan. 

"Ya emang nggak ada yang diceritain mama, kalo ada yang pengen Maya ceritain ya aku cerita kok. Tenang aja," jawab Maya berusaha menenangkan agar mama papanya berfikiran positif. 

"Yakin ya?" papanya memastikan. 

"Iya pa yakin kok," Maya mengangguk. "Dengerin aja ceritanya Bang Permana kayaknya seru," sambungnya. 

"Hmm.. yaudah iya."

Permana daritadi hanya melirik Maya ketika ditanya oleh papanya, karena sudah selesai dia melanjutkan cerita yang dia miliki. 

"Oh iya mama, papa. Aku sebenarnya kerja sambil kuliah, aku kerja di perusahaannya orang wedding organizer gitu. Sama ini aku nyoba daftar bank juga, soalnya direkomendasikan sama dosen aku. Doain ya," kata Permana. Selama ini dia tidak pernah di rumah sama sekali, karena dia memiliki banyak kesibukan yang tidak pernah orang tuanya tahu. 

"Beneran? Sejak kapan kamu kerja? Kenapa nggak cerita?" mamanya mendengar itu menjadi semakin bangga. Karena dikalangan tetangga, Permana selalu menjadi bahan pembicaraan. Alasan dijadikan bahan pembicaraan, yaitu karena mamanya selalu memasang status di WhatsApp membangga-banggakan anak pertamanya yaitu Permana. 

"Iya loh, papa juga nggak tahu. Pantesan aja nggak pernah diem dirumah, keluar mulu!" celetuk papanya. 

"Ya takut aja papa sama mama larang, soalnya kan masih kuliah. Jadi yaudah deh diem aja, aku cuma cerita kalo nge-band terus nyanyi-nyanyi aja. Permana kerja pengen bayar kuliah sendiri, makanya aku nggak pernah bilang ke mama kan bayar ujian atau apa? Itu soalnya Permana udah bayar sendiri meskipun nggak seberapa," ujar Permana menjelaskan kenapa dia tidak pernah menceritakan ini ke kedua orang tua. 

"Ya ampun, papa nggak ngelarang nak. Ya namanya laki-laki, udah tanggung jawabnya kerja keras dilatih dari sekarang. Malah papa bangga banget," respon papanya. Dia bangga anak laki-lakinya sudah tumbuh dewasa. 

"Iya, nggak ngelarang malah seneng. Alhamdulillah kalo udah kerja! Ya semoga aja keterima di bank. Anak cowok udah mandiri, tinggal yang cewek nih. Bisa apa enggak kerja? Kerjaannya soalnya dirumah mulu nggak ngapa-ngapain," mamanya menyenggol Maya yang daritadi hanya diam dan tidak menanggapi pembicaraan mereka. 

"Haha.. iya ma nggak tahu," Maya hanya berpura-pura tersenyum seperti tidak merasa tersinggung. Padahal dalam hatinya benar-benar sakit, ya meskipun dia selalu dituruti kemauannya sejak kecil tetapi dia sekarang selalu diremehkan. Dianggap selalu menjadi anak kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa. 

"Maya udah selesai makan, aku mau ke kamar dulu ya. Mau ngelanjutin ngerjain tugas sekolah," pamit Maya ketika dia sudah menghabiskan makan malamnya. 

"Oh ada tugas? Yaudah semangat ya nak ngerjain tugasnya," papanya menyemangati Maya. 

"Iya papa, tugasnya banyak. Makasih banyak pa," Maya memposisikan dirinya untuk berdiri . Lalu menuju ke kamar dan menghilang dari hadapan mereka bertiga. 

"Keluarga cemara sih, tapi kalo diremehin terus capek juga. Ya semoga aja gue bisa berubah," gumam Maya sambil menutup pintu kamarnya. 

Sebenarnya Maya sedang tidak memiliki tugas sekolah, namun dia tadi hanya alasan saja. Dia tidak mau terlihat menangis dihadapan mereka, karena mereka akan menilai kalo mental Maya tidak kuat. Jadi lebih baik Maya berbohong dan menenangkan diri sendiri di dalam kamar, nyaman. 

Maya sedang gabut, jadi dia membuka aplikasi Instagram. Dia melihat-lihat caffe apa yang estetik dan enak yang cocok dia kunjungi, besok setelah pulang sekolah dia ingin ke caffe sendirian supaya tidak terlalu stres hanya berada di rumah. Membosankan, rasanya seperti dipenjara. Yang dia lakukan di rumah hanya mengerjakan tugas sekolah, membantu mamanya menyapu, mengepel, mencuci baju dengan tangan, dan lain sebagainya. Seperti ibu rumah tangga, Maya tahu kalo orang tua memang harus dibantu. Tetapi kadang Maya merasa tidak adil, karena hanya dia yang selalu disuruh. Sementara kakaknya tidak pernah membantu pekerjaan rumah sama sekali, dan hanya sibuk dengan dunianya sendiri di luar. Dan anehnya kedua orang tuanya memaklumi hal itu. 

"Caffe mana yaa yang bagus? Gue cuma ke caffe itu-itu doang. Bosen banget," gumam Maya. Dia fokus mencari rekomendasi-rekomendasi, selain di Instagram dia juga melihat tiktok. Sekarang banyak sekali konten kreator Lamongan yang memfokuskan untuk membuat konten kuliner, jadi orang-orang gampang tertarik untuk datang ke restoran atau caffe tersebut. 

"Wihh!! Enak nih kayaknya bakmienya," Maya melihat video cafe yang memiliki menu andalan yaitu bakmie. 

"Gue kesini sendiri apa ngajak Novi ya besok enaknya? Bingung deh. Apa gue tanya aja sekarang ya?" Maya berfikir sejenak. Dan daripada dia besok merasa kesepian, jadi sekarang Maya berusaha menghubungi Novi. Semoga saja besok dia tidak sedang sibuk. 

"Ini anak online WhatsApp apa enggak ya?" Maya mencari kontak dengan nama Novi. Setelah itu dia menelfonnya. 

Maya pikir Novi akan langsung mengangkatnya, namun pikirannya salah. Ternyata sekarang Novi sangat susah untuk dihubungi, sepertinya dia sedang sibuk. Semoga saja nanti membalas pesan Maya. 

"Tumben nggak online sama sekali nih anak!" Maya menggerutu kesal . 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Je te Vois
846      568     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
Deep End
46      43     0     
Inspirational
"Kamu bukan teka-teki yang harus dipecahkan, tapi cerita yang terus ditulis."
Ikhlas Berbuah Cinta
1252      844     0     
Inspirational
Nadhira As-Syifah, dengan segala kekurangan membuatnya diberlakukan berbeda di keluarganya sendiri, ayah dan ibunya yang tidak pernah ada di pihaknya, sering 'dipaksa' mengalah demi adiknya Mawar Rainy dalam hal apa saja, hal itu membuat Mawar seolah punya jalan pintas untuk merebut semuanya dari Nadhira. Nadhira sudah senantiasa bersabar, positif thinking dan selalu yakin akan ada hikmah dibal...
Kertas Remuk
142      113     0     
Non Fiction
Tata bukan perempuan istimewa. Tata nya manusia biasa yang banyak salah dalam langkah dan tindakannya. Tata hanya perempuan berjiwa rapuh yang seringkali digoda oleh bencana. Dia bernama Tata, yang tidak ingin diperjelas siapa nama lengkapnya. Dia hanya ingin kehidupan yang seimbang dan selaras sebagaimana mestinya. Tata bukan tak mampu untuk melangkah lebih maju, namun alur cerita itulah yang me...
HABLUR
1069      485     6     
Romance
Keinginan Ruby sederhana. Sesederhana bisa belajar dengan tenang tanpa pikiran yang mendadak berbisik atau sekitar yang berisik agar tidak ada pelajaran yang remedial. Papanya tidak pernah menuntut itu, tetapi Ruby ingin menunjukkan kalau dirinya bisa fokus belajar walaupun masih bersedih karena kehilangan mama. Namun, di tengah usaha itu, Ruby malah harus berurusan dengan Rimba dan menjadi bu...
Monokrom
117      95     1     
Science Fiction
Tergerogoti wabah yang mendekonstruksi tubuh menjadi serpihan tak terpulihkan, Ra hanya ingin menjalani kehidupan rapuh bersama keluarganya tanpa memikirkan masa depan. Namun, saat sosok misterius bertopeng burung muncul dan mengaku mampu menyembuhkan penyakitnya, dunia yang Ra kenal mendadak memudar. Tidak banyak yang Ra tahu tentang sosok di balik kedok berparuh panjang itu, tidak banyak ju...
Lovebolisme
170      148     2     
Romance
Ketika cinta terdegradasi, kemudian disintesis, lalu bertransformasi. Seperti proses metabolik kompleks yang lahir dari luka, penyembuhan, dan perubahan. Alanin Juwita, salah seorang yang merasakan proses degradasi cintanya menjadi luka dan trauma. Persepsinya mengenai cinta berubah. Layaknya reaksi eksoterm yang bernilai negatif, membuang energi. Namun ketika ia bertemu dengan Argon, membuat Al...
Happy Death Day
597      335     81     
Inspirational
"When your birthday becomes a curse you can't blow away" Meski menjadi musisi adalah impian terbesar Sebastian, bergabung dalam The Lost Seventeen, sebuah band yang pada puncak popularitasnya tiba-tiba diterpa kasus perundungan, tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Namun, takdir tetap membawa Sebastian ke mikrofon yang sama, panggung yang sama, dan ulang tahun yang sama ... dengan perayaan h...
Let Me be a Star for You During the Day
1089      593     16     
Inspirational
Asia Hardjono memiliki rencana hidup yang rapi, yakni berprestasi di kampus dan membahagiakan ibunya. Tetapi semuanya mulai berantakan sejak semester pertama, saat ia harus satu kelompok dengan Aria, si paling santai dan penuh kejutan. Bagi Asia, Aria hanyalah pengganggu ritme dan ambisi. Namun semakin lama mereka bekerjasama, semakin banyak sisi Aria yang tidak bisa ia abaikan. Apalagi setelah A...
When Flowers Learn to Smile Again
1026      745     10     
Romance
Di dunia yang menurutnya kejam ini, Jihan hanya punya dirinya sendiri. Dia terjebak pada kelamnya malam, kelamnya hidup, dan kelamnya dunia. Jihan sempat berpikir, jika dunia beserta isinya telah memunggunginya sebab tidak ada satu pun yang peduli padanya. Karena pemikirannya itu, Jihan sampai mengabaikan eksistensi seorang pemuda bernama Natha yang selalu siap menyembuhkan luka terdalamnya. B...