Lingkaran itu menghilang digantikan dengan langkah gontai penduduk desa huma penyembuh ke arah rumahnya masing-masing.
Nemeea berdiri dengan gusar dari tanah, dibantu dengan Master Boni. Lalu, mereka menemukan Pat yang masih bersama Gladys William. Russel keponakan jauh Mrs William mendampingi mereka, membawa beliung, semacam senjata kecil sebagai pertahanan kaum huma penyembuh.
“Nemeea, astaga, apa yang sebenarnya kau lakukan sih? Kenapa hidupmu selalu saja didera ujian?” Russel bertanya sambil lalu. Dia memasukkan beliungnya ke dalam tas sabuknya dan berjalan ke rumah milik Gladys, merasa situasi sudah lebih aman dengan perginya Eryndel.
Mata emerald Pat membesar dan berkaca-kaca, dan berulang kali berkata “Bagaimana ini Kak?”
Nemeea Finch menolak mengatakan apapun. Gladys William membawanya dan adiknya juga Master Boni ke dalam ruang duduk keluarganya. Ruangan itu luas dengan dinding batu dan langit-langit tinggi yang disangga kayu. Saking luasnya, ruangan itu mampu menampung setidaknya 20 orang dalam satu ruangan. Namun meskipun luas, suasana di dalam ruangan terasa begitu padat dengan bisikan dan tatapan dari mereka yang memutuskan tidak kembali ke rumahnya. Beberapa tetangga Nemeea berusaha menjaga jarak dari dirinya, tapi tetap ingin terlibat.
Udara malam mulai mengigit, membawa angin dingin dan ingatan akan kedatangan Eryndel Mournshade
“Dia kan memintanya sendiri! Ya sudah itu kan keinginannya, memundurkan waktu pajak, sebenarnya sama saja, seberapa lama dimundurkannya? Semua masih tidak jelas.”Russel berkata cukup keras. Kupingnya bergetar hebat karena amarah.
Pat memberikan sorot amarah kepada Russ, “Bukan mau kakakku kok dapat hadiah dari penyihir itu! Penyihir itu, dia pandai memanipulasi!”
Gladys menyesap teh yang sudah dihidangkan oleh anaknya, Priscilla, “Russel, kita tidak boleh menormalisasi apa yang salah, menaikkan pajak tiga kali lipat dalam waktu sesingkat itu tidak wajar.”
“Gadis Finch itu, dengan kehadirannya di Pusat Kota Stredelon memberi kita waktu untuk mengumpulkan uang Mrs Williams.” ucap Russel. “Dia tidak rugi dan kita tidak rugi, apa yang harus dipermasalahkan?”
Bayangan kuping runcing memenuhi ruangan, refleksi dari api di perapian. Beberapa tertunduk hampir menyetujui perkataan Russel. Tidak ada seorang pun ingin menjadi abdi Eryndel, begitu juga Nemeea. Tapi jika bisa memberikan tambahan waktu bagi mereka, bukankah itu sepadan? Tangan keriput Gladys terulur kepada Nemeea memintanya duduk. Nemeea duduk di sisi Gladys, diikuti oleh Pat.
Keriput Gladys menunjukkan betapa panjang pengalaman hidupnya, suaranya yang tegas jernih mengatakan, “Nak, kau tahu kau tidak perlu mengambil beban itu bukan? Hal itu terlalu besar untuk kau tanggung sendirian, kami bisa berusaha untuk mengumpulkan uang pajak itu.”
“Mrs William,” suara Russel disebrang meninggi.
Gladys memberikan tatapan tajam kepada Russel, “tunggu sebentar Russ aku ingin berbicara dengan Nemeea.”
***
“Gladys, kita memiliki penyelesaian mudahnya, hanya aku sebagai jaminan…” suara Nemeea hampir tidak terdengar. Russ mengangguk puas. Di sisi Nemeea, adiknya Pat berusaha bicara, namun suaranya terfragmentasi menjadi bagian nada-nada tidak jelas karena tangisnya yang tidak berhenti. Nemeea membelai rambut cokelat keemasan milik Pat, berusaha menenangkan adik semata wayangnya itu. Tapi tangis Pat malah membahana di bahu kurus Nemeea.
Akan tetapi, Nemeea tidak bisa melakukan apa-apa, dia hanya membelai Pat berusaha menenangkannya.
Master Boni tepekur menatap meja di hadapannya. Dia melangkah, dipicu kegelisahan yang membuncah di dalam pikirannya. Beberapa kali ia terlihat mencatat dalam secarik kertas.
Priscilla, anak tertua keluarga William menghidangkan secangkir minuman yang masih beruap di hadapan Master Boni, “anda kulihat dari tadi begitu gelisah, duduklah, minum cokelat hangat ini,” tawar Priscilla kepada Master Boni.
Priscilla juga memberikan satu cangkir kepada Nemeea, cangkir ringan itu berisi cokelat panas yang menghangatkan. “Aku memasukkan sedikit eliksir dari mu Nemeea, ramuan Nemara, untuk menghangatkan tubuh.” ucap Priscilla, dia meneguk cangkirnya sendiri. “Aku tahu kau tadi tidak punya banyak pilihan karena Eryndel begitu kuat dan berbahaya. Dan kau tidak ingin Pat juga jadi korban. Kau juga begitu baik hati ingin memperpanjang waktu pembayaran pajak bagi desa ini. Tapi Nemeea, kita masih memiliki waktu tujuh hari dan bisa memikirkan solusi yang lebih baik.”
Nemeea mengangguk, “terimakasih Priscilla.”
“Kiko juga akan mendukung Nemeea apa pun yang terjadi.” ucap Kiko. Nemeea menoleh, merasakan ujung kemeja linen hijaunya ditarik.
“Kiko!” seru Nemeea, kemudian memeluk Kiko. Kiko adalah makhluk rawa dengan tinggi 80 cm yang tinggal di desa huma penyembuh.
“Kiko tadi melihat Nemeea begitu ketakutan, sekaligus berani. Kiko sendiri bersembunyi di belakang Priscilla.” ucapnya. Kiko bekerja di rumah Priscilla. Makhluk rawa pada awalnya bekerja membantu huma penyembuh di ladang. Akan tetapi, sejak kejadian yang dialami oleh Nemeea mereka praktis tidak mendapatkan pekerjaan. Beberapa kemudian mendapatkan pekerjaan dengan bekerja di rumah-rumah milik huma penyembuh.
“Nemeea, Pat, Kiko ada disini, Kiko akan membantu sebisa yang Kiko mampu.”
Mendengar suara Kiko, Pat bangun dari bahu Nemeea, rambutnya yang basah terkena air mata membuat wajahnya tidak keruan. Pat berkata dengan suara serak dan parau, “terr.. imak..asih.”
Suara Pat amat imut dan lucu, Nemeea dan Priscilla tidak mungkin melewatkan tertawa. Nemeea mengacak rambut Pat.
“Hei, kurasa aku menemukan jalan terbaik.” Master Boni mantap berkata. “Semuanya melingkarlah,” suara Master Boni keras dan lantang, ruangan yang semula sudah mulai tenang itu kembali riuh.
“Setelah berpikir keras, akhirnya aku menemukan informasi yang mungkin berguna.” ucap Master Boni sembari membaca catatanya. Master Boni suka mencatat, dia memiliki banyak catatan dari perjalanannya di negeri Stredelon. Peta-peta milik Master Boni adalah peta mutakhir.
“Informasi seperti apa Master Boni?” tanya Russel, tidak terlalu antusias.
“Menurutku, kita bisa meminta bantuan dari pemimpin kita,” ucap Master Boni.
Semua melongo. “Pemimpin siapa?” tanya Russel. “Pemimpin kita sudah tiada Master Boni, digantikan oleh Gustava.”
“Tepatnya, calon pemimpin kita,” jawab Master Boni
“Idris Velarion…” ucap Nemeea.
Semua makhluk bergumam berusaha menyampaikan pendapat. Suasana riuh itu dihentikan dengan suara bak peluit dari arah dapur Priscilla. Kiko dengan cepat bergerak ke arah dapur karena bunyi itu adalah tanda kue kering yang sudah matang.
Kiko dengan cepat kembali lagi ke ruang duduk, membawa setumpuk kue kering yang menggoda mata.“Silahkan dinikmati, hati-hati kuenya masih panas.”
Tapi nampaknya tidak ada yang berniat untuk memakannya, semua masih menunggu cerita Master Boni. Makhluk yang ditatap itu memutuskan untuk bercerita lagi.
“Idris Velarion, sudah lama tidak terlihat sejak pemimpin terakhir kita digulingkan oleh Gustava Mordain. Aku merekomendasikan untuk memulai pencarian terhadap Idris.”
“Master Boni, tolonglah. Hal itu kan sangat tidak mungkin.” Russel tidak setuju, huma penyembuh muda itu terkenal amat logis. “Dia telah bersembunyi di kedalaman Stredelon selama bertahun-tahun, mengabaikan kita. Apa kau yakin jika kita menemukannya dia akan mencoba membantu kita?”
“Tepatnya, dia tidak usah membantu kita, dia bisa memberikan totemnya.”
“Totem?” tanya Russ.
“Iya, totem intan.” ucap Master Boni.
Gladys melebarkan matanya. “Master Boni, kau berencana untuk bertanya kepada Idris agar memberikan totem intan kepada kita?”
“Betul sekali, itu rencanaku Gladys,” ungkap Master Boni.
Huma penyembuh di ruang duduk kembali riuh. Setelah penyerangan Nemeea oleh Things di desa huma penyembuh. Ada desas desus mengenai berkurangnya kekuatan Gustava Mordain dalam mengendalikan The Things. Satu-satunya cara untuk membuat kekuatannya kembali adalah menggunakan totem intan.
“Apa yang kita harapkan, berharap bahwa Gustava serta kroninya akan membatalkan kenaikan pajak desa huma penyembuh jika totem intan itu diserahkan kepadanya?” Priscilla bertanya penasaran.
“Maksud kalian bagaimana?” tanya Nemeea.
“Kau mungkin tidak mengingatnya Nemeea karena kau pingsan sangat lama saat itu,” ucap Gladys. “Saat kau pingsan karena The Things, kabar The Things sampai di desa huma penyembuh, beredar liar. Desas-desus itu sampai juga ke pusat kota Stredelon.”
“Lalu?”
“Tentu saja mereka tidak sepenuhnya percaya bahwa The Things kabur dari wilayah Hutan Annora, kau tahu kan minim saksi.” jawab Master Boni.
Nemeea mengingat Janu yang sudah tiada dan dirinya yang hanya anak kecil berumur 9 tahun.
Master Boni berkata dengan percaya diri. “Saat kasus itu terjadi aku sedang menjual eliksir ke pusat kota. Aku mendengar pembicaraan yang aneh tentang pencarian sebuah intan oleh Gustava Mordain. Gustava memerintahkan surat pencarian ke seluruh wilayah Stredelon, pencarian mengenai totem intan yang termahsyur. ” jawab Master Boni. “Hadiah bagi penemu intan itu amat besar,” lanjutnya.
“Intan itu sangat indah,” ujar Gladys. “Saat ulang tahun ku yang ke 17 aku melihatnya tepat di atas mahkota raja Stredelon. Intan terbesar dan terindah yang pernah ada.”
Master Boni meneguk minuman hangat yang disediakan Priscilla sebelum kembali untuk bercerita. “Jauh sebelum invasi, raja menurunkan titah untuk menurunkan intan itu dari mahkota kerajaan. Sekarang keberadaan intan itu tidak diketahui Rumor mengatakan pemegangnya adalah penerusnya, Idris Velarion.”
“Idris Velarion, anak itu menunjukkan kecerdasan dan kemahiran yang luar biasa di usia muda,” Gladys mencoba mengingat. “Kurasa dia akan menjadi Raja yang baik, dia dipilih dengan adil. Sayang pemimpin sebelumnya jatuh karena invasi. Berapa umurnya saat dipilih? Tujuh tahun?”
“Lebih muda dariku!” seru Pat.
“Ya, dan sangat brilian di usianya. Sekarang, jika dia masih hidup, umurnya sudah tidak lagi tujuh. Aku percaya mungkin enam belas tahun.” kata Gladys.
“Lantas apa yang bisa kita lakukan Master Boni? Kau kan tidak menyarankan untuk mencari Idris Velarion dan menyerahkan totem intan itu? Itu sama saja menantang Idris bukan?” Nemeea bertanya skeptis.
Russel setuju dengan Nemeea. “Untuk kali ini aku setuju dengan Nemeea. Master Boni kau tidak bisa memulai pencarian Idris. Kau tadi bilang sendiri totem itu digunakan untuk memperkuat koneksi Gustava dengan The Things. Bukankah artinya dengan memberikan totem itu, Idris benar-benar akan berakhir?”
Binar di mata mereka meredup.
Nemeea menarik napas panjang, matanya menyapu setiap wajah yang hadir di kediaman Priscilla, adiknya, tetangganya, semua begitu peduli akan keselamatannya. Tapi, persoalan ini tidak akan semudah itu diselesaikan.
“Kak, coba dulu apa yang dikatakan oleh Master Boni. Itu bisa menjadi solusi dari masalah kita.”
Nemeea tersenyum, meski senyumnya tampak penuh beban. “Pat, kita tidak menderita, kita masih bisa bertahan hidup. Kita hanya akan berpisah beberapa saat, saat aku memenuhi janjiku kepada Eryndel Mournshade.”
Pat tidak bisa menahan perasaannya. “Kak, apakah Kakak tidak mengerti? Aku tidak mau berpisah dengan Kakak!” Suaranya bergetar, penuh emosi.
Nemeea menatapnya, hatinya teriris, namun tetap berusaha tegar. “Aku mengerti, tapi ada saatnya kita hanya perlu menerima keadaan Pat…”
“Tidak! Kakak tidak mengerti!” Pat berdiri, wajahnya memerah. Dengan suara lantang ia melanjutkannya, “aku nggak bisa, aku nggak bisa kalau Kakak nggak ada di sampingku!”
“Pafeta Finch!” seru Nemeea, suaranya pernuh peringatan. Teriakan itu menggema di ruangan yang penuh, membuat seluruh makhluk di sana terdiam. Mata bulat Pafeta berkaca-kaca, ia berbalik dan keluar dari ruangan.
Nemeea ikut berdiri, ingin mengejar adiknya, tapi kakinya membeku.
“Duduklah dulu Nemeea,” Priscilla mendekap bahu kurusnya.
“Pat…” Nemeea tertunduk lesu.
“Aku akan menyusulnya, membawakan kue kering agar kesedihannya berkurang,” tawar Priscilla.
Nemeea mengangguk pelan, merasa tidak adalagi yang bisa ia lakukan, “terimakasih.”
Help Me Help You
2021
1170
56
Inspirational
Dua rival akademik di sebuah sekolah menengah atas bergengsi, Aditya dan Vania, berebut beasiswa kampus ternama yang sama. Pasalnya, sekolah hanya dapat memberikan surat rekomendasi kepada satu siswa unggul saja. Kepala Sekolah pun memberikan proyek mustahil bagi Aditya dan Vania: barangsiapa dapat memastikan Bari lulus ujian nasional, dialah yang akan direkomendasikan.
Siapa sangka proyek mus...
Batas Sunyi
1989
902
108
Romance
"Hargai setiap momen bersama orang yang kita sayangi karena mati itu pasti dan kita gak tahu kapan tepatnya. Soalnya menyesal karena terlambat menyadari sesuatu berharga saat sudah enggak ada itu sangat menyakitkan." - Sabda Raka Handoko.
"Tidak apa-apa kalau tidak sehebat orang lain dan menjadi manusia biasa-biasa saja. Masih hidup saja sudah sebuah achievement yang perlu dirayakan setiap har...
Love Yourself for A2
28
26
1
Short Story
Arlyn menyadari bahwa dunia yang dihadapinya terlalu ramai. Terlalu banyak suara yang menuntut, terlalu banyak ekspektasi yang berteriak. Ia tak pernah diajarkan bagaimana cara menolak, karena sejak awal ia dibentuk untuk menjadi "andalan".
Malam itu, ia menuliskan sesuatu dalam jurnal pribadinya. "Apa jadinya jika aku berhenti menjadi Arlyn yang mereka harapkan? Apa aku masih akan dicintai, a...
Heavenly Project
592
402
5
Inspirational
Sakha dan Reina, dua remaja yang tau seperti apa rasanya kehilangan dan ditinggalkan. Kehilangan orang yang dikasihi membuat Sakha paham bahwa ia harus menjaga setiap puing kenangan indah dengan baik. Sementara Reina, ditinggal setiap orang yang menurutnya berhaga, membuat ia mengerti bahwa tidak seharusnya ia menjaga setiap hal dengan baik.
Dua orang yang rumit dan saling menyakiti satu sama...
Perjalanan yang Takkan Usai
396
319
1
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour.
Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai.
Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang.
Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
Sebelah Hati
1065
665
0
Romance
Sudah bertahun-tahun Kanaya memendam perasaan pada Praja.
Sejak masih berseragam biru-putih, hingga kini, yah sudah terlalu lama berkubang dengan penantian yang tak tentu.
Kini saat Praja tiba-tiba muncul, membutuhkan bantuan Kanaya, akankah Kanaya kembali membuka hatinya yang sudah babak belur oleh perasaan bertepuk sebelah tangannya pada Praja?
Halo Benalu
1102
495
1
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.
Fragmen Tanpa Titik
44
40
0
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna"
Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...
Maju Terus Pantang Kurus
1267
689
3
Romance
Kalau bukan untuk menyelamatkan nilai mata pelajaran olahraganya yang jeblok, Griss tidak akan mau menjadi Teman Makan Juna, anak guru olahraganya yang kurus dan tidak bisa makan sendirian. Dasar bayi! Padahal Juna satu tahun lebih tua dari Griss.
Sejak saat itu, kehidupan sekolah Griss berubah. Cewek pemalu, tidak punya banyak teman, dan minderan itu tiba-tiba jadi incaran penggemar-penggemar...
Unexpectedly Survived
119
105
0
Inspirational
Namaku Echa, kependekan dari Namira Eccanthya. Kurang lebih 14 tahun lalu, aku divonis mengidap mental illness, tapi masih samar, karena dulu usiaku masih terlalu kecil untuk menerima itu semua, baru saja dinyatakan lulus SD dan sedang semangat-semangatnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Karenanya, psikiater pun ngga menyarankan ortu untuk ngasih tau semuanya ke aku secara gamblang. ...