Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

"Sebenarnya apa yang terjadi, Mireya?" tanya Nenek-nya, serius.

Mireya tidak bisa bilang! Ia tidak ingin Nenek-nya tahu apa yang selama ini terjadi pada hidupnya. Nenek-nya akan sedih. Mama Leo yang melihat Mireya hanya diam, merasa bersalah. Mama Leo pikir seharusnya ia tidak bilang bahwa Mireya pergi dari Rumah.

"Mireya!" bentak Nenek-nya yang merasa jika Cucu-nya itu ada masalah.

"Ada baiknya kita beri waktu sama Mireya, Bu," kata Mama Leo sembari menatap Nenek Mireya dengan amarah yang sedang ditahannya.

"Kalau ada masalah kamu bisa bilang sama Nenek, gak harus kamu pendam sendiri," kata Nenek-nya yang terlihat kecewa dan sedih. Melangkah pergi dari sana, keluar Rumah.

Mireya yang mendengar itu pun memasang wajah sendu. Mireya tidak pernah ingin menyeret siapa pun ke dalam masalahnya, namun tanpa sadar Mireya sudah membawa orang-orang yang ia penting baginya masuk ke dalam masalahnya.

"Gakpapa, sayang. Pada akhirnya Nenek akan mengerti dan semuanya akan menjadi lebih baik," ucap Mama Leo, lembut. Sembari mengenggam kedua tangan Mireya.

"Aku gak pernah mau mengecewakan siapa-siapa, Ma." Tangis Mireya pecah setelah terus ia tahan. Mama Leo langsung membawa Mireya ke dalam pelukan.

Leo yang melihat itu hatinya... sakit. Mireya yang beberapa hari ini terlihat bahagia, sedang tidak baik-baik saja. Leo merasa bahwa ia belum maksimal dalam membuat Mireya merasa lebih baik dari sebelumnya.

Rasanya Leo ingin memberikan semua hal yang bisa ia berikan pada Mireya agar Mireya tidak lagi terluka...

Setelah beberapa saat tangis Mireya berhenti, di saat itu Mama Leo meninggalkan Mireya bersama Leo. Entah Mama Leo mau ke mana dengan melangkah keluar Rumah.

"Bukankah sudah aku bilang bahwa apa pun yang terjadi aku akan menemukan kamu," kata Leo sembari menatap penuh cinta Mireya.

"Aku gak bermaksud buat Kak Leo khawatir, aku cuma  ingin menenangkan diri."

"Iya, aku tahu. Tapi, Mire ... tanpa perlu bersembunyi hanya dengan berbagi permasalahan yang sedang kamu hadapi sekarang, itu bisa buat kamu tenang juga."

"Aku gak mau membebani orang lain dengan permasalahan aku."

Leo menyentuh tangan Mireya yang terdapat gelang kupu-kupu. Leo menyentuh kupu-kupu itu dengan tangannya yang lain. "Kamu tahu alasan aku memberikan kamu gelang dengan liontin kupu-kupu ini?"

Mireya menggelengkan kepala, tidak tahu. "Aku ingin kamu bisa terbang bebas, tinggal di mana pun yang kamu inginkan. Tapi, kalau kamu terus memikul beban itu sendirian, gimana bisa kamu terbang bebas? Kalau pun kamu bisa terbang, pasti gak akan sebebas yang kamu harapkan."

Perkataan Leo benar-benar menyentuh hatinya. "Aku gak tahu caranya melepaskan beban ini, Kak. Luka yang ada sudah cukup dalam dan menyakitkan."

"Maka dari itu kamu butuh seseorang untuk membantu mengangkat beban yang ada. Kamu butuh Dokter yang bisa mengobati luka kamu sebaik mungkin."

Apa bisa? Luka yang dalam dan menyakitkan itu terobati dengan baik? Rasanya Mireya tak sanggup melihat wajah Papa-nya yang memiliki kebencian padanya. Mireya merasa bersalah bahwa ia telah menyebabkan orang yang Papa-nya cinta pergi.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Akhirnya Leo bertanya perihal yang satu itu.

"Selama ini, setelah kepergian Mama, Papa bersikap gak peduli. Aku pikir karena dia memiliki anak tiri yang lebih hebat dari aku, atau suatu alasan yang gak bisa aku temukan. Sampai tadi malam aku menemukan alasannya berkat Kak Cyntia yang mencoba berdebat sama Papa. Kalau ternyata Papa ...."

Melihat Mireya yang berat mengatakannya, Leo pun tidak tega. "Kamu gak perlu mengatakannya."

"Papa membenci aku, Kak."

Leo memasang wajah sulit percaya. "Bagaimana bisa?"

"Kata Kak Cyntia aku penyebab Mama meninggal, dan aku gak tahu apa yang sudah aku lakukan."

Leo menghela nafas panjang. Tidak menyangka bahwa luka sedalam itu yang harus Mireya terima. Pasti sangat menyakitkan. "Kamu sudah membicarakannya sama Papa kamu?"

Mireya menggelengkan kepala. "Aku terlalu takut untuk menerima semua alasan yang Papa berikan." Mireya pun kembali meneteskan air mata.

Leo bingung harus seperti apa, agar kekasihnya itu sembuh dari luka yang ada. Agar Mireya bisa tersenyum bahagia lagi. Sampai Mama Leo dan Nenek Mireya datang. Leo berdiri dari duduk, mempersilakan Mama-nya dan Nenek Mireya duduk.

"Nenek gak tahu apa permasalahannya, tapi saran Nenek, lebih baik kamu pulang. Bicarakan masalah kamu sama Papa kamu. Kamu terus di sini gak buat masalah yang ada selesai," ucap Nenek Mireya, lembut.

Bagaimana setelah membicarakannya dengan Papa-nya, Mireya justru semakin merasa bersalah? Mireya mungkin merasa akan lebih baik ia yang pergi.

"Iya, Nek. Aku akan pulang dan membicarakannya sama Papa."

"Apa pun yang terjadi Nenek akan selalu ada di samping kamu, kalau kamu gak sendirian. Kapan pun kamu ingin kembali ke sini kamu bisa melakukannya kapan pun kamu mau." Nenek-nya tersenyum penuh kasih.

Mireya mencoba tersenyum, lalu memeluk Nenek-nya yang selalu memberikan pelukan hangat.

Untuk menuju Bandara, Mireya naik sebuah mobil sedan hitam yang sudah disewa Mama Leo. Membiarkan Leo mengemudi dengan Mama-nya yang berada di sampingnya, sementara Mireya di bangku penumpang. Mama Leo menoleh ke arah belakang di mana Mireya sedang tidur.

"Dia pasti kelelahan setelah seharian penuh dengan pemikiran-pemikiran yang menyakitkan," kata Mama Leo sembari menatap lembut Mireya.

Leo melihat melalui kaca spion belakang. "Inilah salah satu alasan aku memilihnya. Aku ingin menjaganya, menyembuhkan luka yang ada." Sembari menatap lurus ke depan.

"Mama suka bertanya-tanya, kenapa sama Mireya kamu bisa buka hati, sedangkan sama Audry gak bisa? Padahal Audry dan Mireya memiliki luka yang hampir sama." Sembari menatap Leo.

"Audry butuh seseorang yang membuatnya ingin tetap hidup, dan aku gak bisa jadi orang itu. Sedangkan Mireya butuh seseorang yang bisa membuatnya lebih mencintai dirinya sendiri, dan aku percaya bisa membantunya."

Mama Leo tersenyum, bangga. "Mama gak nyangka lho, Le. Entah sejak kapan anak Mama sudah tumbuh sebesar ini dengan pemikiran-pemikiran dewasannya."

"Mungkin berkat cinta yang Mama dan Papa berikan aku bisa tumbuh sedewasa ini." Lalu, menoleh ke arah Mama-nya, sebentar.

Tanpa ada yang menyadari, Mireya sedikit tersenyum. Apa mungkin Mireya tidak tidur?
.
.

Di bawah langit malam, Mireya berdiri di depan pintu Rumah yang rasanya mulai asing bersama Mama Leo. Mama Leo merangkul Mireya. "Kalau kamu belum siap, kamu bisa tinggal di Rumah Mama dulu."

"Nggak, Ma. Aku harus melakukannya!" Mireya mencoba menjadi lebih kuat demi orang-orang yang ia cinta.

Mireya menghela nafas, berat. Lalu, memutar knop pintu yang tidak dikunci. Membalikan tubuh ke arah Mama Leo. "Terima kasih Ma untuk hari ini."

"Gak masalah. Kamu itu sudah seperti anak Mama sendiri jadi apa yang terjadi sama kamu, Mama perlu ikut campur." Mereka berdua pun saling melempar senyum.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Can You Be My D?
97      87     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
MANITO
1370      937     14     
Romance
Dalam hidup, terkadang kita mempunyai rahasia yang perlu disembunyikan. Akan tetapi, kita juga butuh tempat untuk menampung serta mencurahkan hal itu. Agar, tidak terlalu menjadi beban pikiran. Hidup Libby tidaklah seindah kisah dalam dongeng. Bahkan, banyak beban yang harus dirasakan. Itu menyebabkan dirinya tidak mudah berbagi kisah dengan orang lain. Namun, ia akan berusaha untuk bertahan....
Atraksi Manusia
515      381     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
No Life, No Love
1277      951     2     
True Story
Erilya memiliki cita-cita sebagai editor buku. Dia ingin membantu mengembangkan karya-karya penulis hebat di masa depan. Alhasil dia mengambil juruan Sastra Indonesia untuk melancarkan mimpinya. Sayangnya, zaman semakin berubah. Overpopulasi membuat Erilya mulai goyah dengan mimpi-mimpi yang pernah dia harapkan. Banyak saingan untuk masuk di dunia tersebut. Gelar sarjana pun menjadi tidak berguna...
Finding My Way
780      473     3     
Inspirational
Medina benci Mama! Padahal Mama tunawicara, tapi sikapnya yang otoriter seolah mampu menghancurkan dunia. Mama juga membuat Papa pergi, menjadikan rumah tidak lagi pantas disebut tempat berpulang melainkan neraka. Belum lagi aturan-aturan konyol yang Mama terapkan, entah apa ada yang lebih buruk darinya. Benarkah demikian?
I Found Myself
50      46     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
Help Me Help You
2021      1170     56     
Inspirational
Dua rival akademik di sebuah sekolah menengah atas bergengsi, Aditya dan Vania, berebut beasiswa kampus ternama yang sama. Pasalnya, sekolah hanya dapat memberikan surat rekomendasi kepada satu siswa unggul saja. Kepala Sekolah pun memberikan proyek mustahil bagi Aditya dan Vania: barangsiapa dapat memastikan Bari lulus ujian nasional, dialah yang akan direkomendasikan. Siapa sangka proyek mus...
Let me be cruel
5576      2803     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
Love Yourself for A2
28      26     1     
Short Story
Arlyn menyadari bahwa dunia yang dihadapinya terlalu ramai. Terlalu banyak suara yang menuntut, terlalu banyak ekspektasi yang berteriak. Ia tak pernah diajarkan bagaimana cara menolak, karena sejak awal ia dibentuk untuk menjadi "andalan". Malam itu, ia menuliskan sesuatu dalam jurnal pribadinya. "Apa jadinya jika aku berhenti menjadi Arlyn yang mereka harapkan? Apa aku masih akan dicintai, a...
Kelana
747      542     0     
Romance
Hidup adalah perjalanan tanpa peta yang pasti, di mana setiap langkah membawa kita menuju tujuan yang tak terduga. Novel ini tidak hanya menjadi cerita tentang perjalanan, tetapi juga pengingat bahwa terbang menuju sesuatu yang kita yakini membutuhkan keberanian dengan meninggalkan zona nyaman, menerima ketidaksempurnaan, dan merangkul kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Selam...