Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Melangkah masuk ke dalam Rumah dengan langkah dibuat pasti walau masih ada sisa keraguan di sana. "Mireya," sapa Lelaki yang duduk di sofa panjang samping Cyntia.

Langkah Mireya pun terhenti. "Iya, Kak." Dengan wajah datar.

"Mumpung kamu di sini, tolong ambilkan kue yang sudah aku siapkan dong di meja Dapur!" perintah Cyntia yang benar-benar tidak peduli pada Mireya yang seharian menghilang. Bukankah hal pertama yang harus Cyntia katakan adalah dari mana saja kamu? Akhirnya kamu pulang aku khawatir, kamu baik-baik saja?

Namun, tentu Mireya tidak mengharapkan bahwa Cyntia akan sepeduli itu. Dengan koper yang ditariknya, Mireya pergi ke Dapur. Setelah apa yang terjadi, setelah mendengar banyak nasihat, Mireya tetap Mireya yang menerima permintaan tolong yang kerap kali seperti memerintah itu!

Mengambil piring yang di atasnya terdapat pie buah, meletakkan di atas meja. "Sudah gak ada lagi, kan? Aku mau ke Kamar."

"Silakan." Seraya tersenyum. Senyum yang sekali pun tidak pernah tulus.

Mireya bawa koper ke dalam Kamar-nya. Setelah menaruh koper di dekat nakas, Mireya merebahkan tubuh di atas kasur. Tubuhnya terasa lelah padahal Mireya tidak melakukan sesuatu yang menguras energi. Tiba-tiba merasa ingin minum, Mireya pun bergegas ke bawah, namun langkahnya terhenti saat melihat Papa-nya keluar dari dalam Kamar-nya yang ada di ujung sana.

Langkah yang sempat terhenti. Mireya mencoba melanjutkan sampai ia berhenti di hadapan pria paruh baya dengan wajah datar itu.

"Papa gak penasaran aku pergi ke mana?" tanya Mireya akhirnya.

"Papa sudah tahu kamu di Rumah Nenek kamu dari Mama kekasih kamu itu yang bernama Leo."

Mireya tidak tahu bahwa Mama Leo sempat menghubungi Papa-nya. "Sekali pun Papa tahu, kenapa Papa gak datang jemput aku?"

"Untuk apa? Bukankah sudah ada orang yang lain yang menjemput kamu?"

Mireya sudah tahu bahwa berbicara dengan Papa-nya hanya akan membuatnya kecewa, tapi Mireya masih mencoba melakukannya. "Papa tahu alasan aku memilih pergi ke Rumah Nenek dari pada tempat lain?"

"Lain kali jangan merepotkan orang lain! Keluarga Leo bukan keluarga sembarangan, jadi jangan membuat mereka sampai membuang-buang waktu hanya untuk hal gak penting!"

Bagaimana bisa seorang Ayah mengatakan itu pada anak kandungnya?! Di luar sana apa ada Ayah yang seperti Ayah-nya Mireya? Bukankah menyedihkan memiliki Ayah yang seperti itu?

"Buang-buang waktu untuk hal gak penting?" Mireya tersenyum, miris. Ternyata selain membencinya, Papa-nya tidak menginginkan Mireya ada dalam hidupnya.

"Berhenti untuk menjadi anak yang menyusahkan!"

"Menyusahkan? Apa alasan Mama pergi karena aku menyusahkan?!"

"Ada apa sih ini berisik-berisik," kata Ibu tiri-nya yang keluar dari dalam Kamar. Berdiri di samping suami-nya itu.

Mireya menoleh ke arah lain sejenak, lalu menatap kedua orang itu. Dada-nya terasa semakin tidak nyaman.

"Papa sudah boleh jujur sekarang! Alasan apa gak peduli sama aku, karena Papa benci aku, kan?!" Nada bicara Mireya mulai tidak santai. Emosinya semakin naik.

"Tentu saja Papa kamu akan membenci kamu. Bagaimana bisa seorang Ayah tetap menyayangi putri-nya saat tahu putri-nya yang menyebabkan wanita yang ia cinta pergi secepat itu?" ucap Ibu tiri-nya dengan wajah seperti puas mengatakan hal itu pada Mireya.

"Mama memang orang yang Papa cinta, tapi bukankah aku juga orang yang Papa cinta?"

Papa-nya hanya diam dan itu membuat Mireya mulai membenci Papa-nya. "Apa kamu tahu ceritanya soal kepergian Mama kamu? Ibu bisa ceritakan."

"Aku ingin tahu."

"Apa kamu ingat pernah merengek minta dibelikan handphone edisi terbaru? Mama kamu lupa memberikannya saat ulang tahu kamu karena sibuk dengan pamerannya. Seharian itu kamu diam dan gak mau makan sampai kebesokkan harinya, Mama kamu pergi membeli handphone yang kamu minta, gak peduli sekali pun cuaca buruk. Mama kamu hanya gak ingin lebih mengecewakan putri satu-satunya, dan kamu tahu apa yang terjadi?"

Ingatan Mireya mundur ke belakang. Di bawah derasnya hujan yang diserta angin kencang dan petir pagi itu, Mireya harus mendengar kabar pahit soal kecelakaan yang melibatkan Mama-nya. Mireya yang mengetahui cerita itu pun, tubuhnya jatuh ke lantai. Pikiran Mireya kacau beriringan dengan air mata yang turun membasahi pipi. Merasa... ia tak layak memaafkan dirinya sendiri.

Pada kenyataannya Mireya benar-benar penyebab Mama-nya pergi untuk selamanya. Kalau saja aku seharian gak diam dan mau makan, Mama pasti gak akan buru-buru membelikan aku handphone baru sampai gak peduli cuaca buruk...

Mireya merasa betapa egoisnya ia pada saat itu. Seorang anak yang berada di sekolah menengah pertama yang tidak mencoba mengerti Mama-nya. "Ini semua salah aku!" ucap Mireya sembari menatap Papa-nya yang melangkah pergi dari sana.

"Jangan jadi anak yang egois, Mireya! Karena keegoisan kamu hanya akan membuat orang di sekitar kamu terluka," ucap Ibu tiri-nya yang sudah seperti orang benar. Melangkah pergi dari sana juga.

Mireya merasa bahwa ia pantas disalahkan. Bahwa apa yang terjadi pada Mama-nya jelas salah Mireya. Bahkan Mireya pikir Papa-nya pantas membencinya. Rasa benci dengan alasan yang jelas dan dapat Mireya terima.

"Maafin Mireya, Ma," katanya dengan suara hampir tak terdengar, matanya sembab oleh air mata.

Di sisi lain, Leo yang berada di Balkon Kamar, berdiri memandangi langit malam yang mendung, mengkhawatirkan Mireya. Berharap bahwa Mireya baik-baik saja dan dapat melaluinya. Leo ingin tahu apa yang sedang Mireya lakukan sekarang.

Tok tok tok

Leo melangkah masuk ke dalam beriringan dengan pintu yang terbuka, menampakkan Mama-nya yang tersenyum penuh kasih pada putra-nya itu. "Ada apa nih, anak Mama kok wajahnya kusut gitu."

"Aku khawatir sama Mireya, Ma."

Mama-nya mengajak Leo duduk di tepi ranjang. "Mama yakin Mireya bisa mengatasinya karena dia anak yang kuat."

"Aku takut lukanya semakin dalam, padahal sudah sangat dalam."

"Seperti inilah hidup, sayang. Terkadang kamu harus terluka sedalam itu untuk lebih menghargai hidup."

"Tapi, aku gak harus terluka untuk mengerti. Justru aku mengerti berkat cinta yang Mama dan Papa berikan."

"Gak semua orang seperti kamu. Kadang yang dibesarkan oleh cinta itu bisa gak menghargai hidup. Bisa jadi manusia yang paling egois."

"Aku cuma ingin jadi manusia yang berguna untuk orang yang benar-benar membutuhkan bantuan aku." Lalu, Leo tersenyum manis. Anak laki-laki dingin yang hanya menunjukkan sisi manisnya hanya pada orang yang ia cinta.
.
.

Setelah melakukan pemikiran panjang Leo pun pada keputusan menemui Mireya yang ditelepon tapi tidak diangkat. Ketika Leo sedang mengendarai mobil sedan putih Mama-nya itu sedikit lagi sampai di kediaman Mireya, di bawah derasnya hujan Leo seperti melihat Mireya melalui seorang perempuan yang berjalan lamban di bawah hujan yang membasahi tubuhnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lovebolisme
148      130     2     
Romance
Ketika cinta terdegradasi, kemudian disintesis, lalu bertransformasi. Seperti proses metabolik kompleks yang lahir dari luka, penyembuhan, dan perubahan. Alanin Juwita, salah seorang yang merasakan proses degradasi cintanya menjadi luka dan trauma. Persepsinya mengenai cinta berubah. Layaknya reaksi eksoterm yang bernilai negatif, membuang energi. Namun ketika ia bertemu dengan Argon, membuat Al...
Atraksi Manusia
463      342     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
GEANDRA
401      316     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari
1975      1174     0     
Inspirational
Judul ini bukan hanya sekadar kalimat, tapi pelukan hangat yang kamu butuhkan di hari-hari paling berat. "Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari" adalah pengingat lembut bahwa menjadi manusia tidak berarti harus selalu tersenyum, selalu tegar, atau selalu punya jawaban atas segalanya. Ada hari-hari ketika kamu ingin diam saja di sudut kamar, menangis sebentar, atau sekadar mengeluh karena semua teras...
Sebelah Hati
863      596     0     
Romance
Sudah bertahun-tahun Kanaya memendam perasaan pada Praja. Sejak masih berseragam biru-putih, hingga kini, yah sudah terlalu lama berkubang dengan penantian yang tak tentu. Kini saat Praja tiba-tiba muncul, membutuhkan bantuan Kanaya, akankah Kanaya kembali membuka hatinya yang sudah babak belur oleh perasaan bertepuk sebelah tangannya pada Praja?
Only One
926      638     13     
Romance
Hidup di dunia ini tidaklah mudah. Pasti banyak luka yang harus dirasakan. Karena, setiap jalan berliku saat dilewati. Rasa sakit, kecewa, dan duka dialami Auretta. Ia sadar, hidup itu memang tidaklah mudah. Terlebih, ia harus berusaha kuat. Karena, hanya itu yang bisa dilakukan untuk menutupi segala hal yang ada dalam dirinya. Terkadang, ia merasa seperti memakai topeng. Namun, mungkin itu s...
Manusia Air Mata
977      596     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
Ameteur
82      75     1     
Inspirational
Untuk yang pernah merasa kalah. Untuk yang sering salah langkah. Untuk yang belum tahu arah, tapi tetap memilih berjalan. Amateur adalah kumpulan cerita pendek tentang fase hidup yang ganjil. Saat kita belum sepenuhnya tahu siapa diri kita, tapi tetap harus menjalani hari demi hari. Tentang jatuh cinta yang canggung, persahabatan yang retak perlahan, impian yang berubah bentuk, dan kegagalan...
Unframed
534      367     4     
Inspirational
Abimanyu dan teman-temannya menggabungkan Tugas Akhir mereka ke dalam sebuah dokumenter. Namun, semakin lama, dokumenter yang mereka kerjakan justru menyorot kehidupan pribadi masing-masing, hingga mereka bertemu di satu persimpangan yang sama; tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik-baik saja. Andin: Gue percaya kalau cinta bisa nyembuhin luka lama. Tapi, gue juga menyadari kalau cinta...
Trying Other People's World
136      118     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...