Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Sepulang sekolah sesuai janjinya pada salah satu anggota osis, Mireya mengambil kostum yang akan digunakan untuk pertunjukkan drama memperingati ulang tahun sekolah dalam beberapa hari. Namun, Mireya membawa kostum itu ke sekolah bukan lantaran ingin menyimpannya di ruang osis, melainkan ada hal yang perlu ia lakukan di Aula. Setelah menaruh kostum di Ruang osis yang tidak ada siapa-siapa, Mireya melangkah menuju Aula.

Sampainya di Aula, sudah ada beberapa orang yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Salah satunya ada yang mengecat proporti yang akan memperkuat drama. Salah seorang anggota osis perempuan, menghampiri. "Mireya, tolong bantuin pasang lampu di panggung dong. Soalnya yang bertugas melakukannya gak tahu ke mana, menghilang gitu saja," ujar siswi berkacamata itu yang nampak kesal.

"Okay," jawab Mireya yang langsung mengiyakan tanpa berpikir lebih dahulu. Seolah hal itu bukan masalah besar.

Mireya berjalan ke arah panggung bersama siswi itu. Perlahan naik ke atas tangga dengan salah satu tangan memegang lampu dan siswi itu yang memegangi tangganya. Selain baik, bukankah Mireya multitalented?

Tiba-tiba ditengah Mireya sedang memasang lampu, siswi itu pergi setelah ada yang memanggilnya. Setelah selesai, Mireya segera turun dengan perlahan, namun siapa yang menduga bahwa Mireya akan salah pijak yang membuatnya kehilangan keseimbangan dan...

Perlahan Mireya membuka matanya dan hal pertama yang ia dapati adalah sepasang mata yang tengah menatapnya dengan jarak cukup dekat. Pantas saja tidak terasa sakit, ada seseorang yang menangkap Mireya. Seorang siswa yang wajahnya tidak asing. Si siswa menyebalkan itu! Mengingat kejadian beberapa jam lalu, Mireya sontak menjauhkan diri. Menciptakan jarak di antara mereka.

"Lihat! Terlalu baik hanya akan membuat kamu terluka," kata siswa itu dengan wajah seperti tidak suka dengan apa yang dilakukan Mireya.

"Buktinya aku gak terluka kan?!" ucap Mireya yang kemarahannya kembali hadir berkat sikap menyebalkan siswa itu. Sikap sok peduli itu bagi Mireya terlalu ikut campur!

"Kalau aku gak datang tepat waktu gimana? Kamu akan berakhir di Rumah Sakit, tahu?"

Saat Mireya hendak membuka mulut siswi berkacata sebelumnya datang dengan wajah mengkhawatirkan sesuatu. "Gawat, Mi!"

"Gawat apa, Sa?" tanya Mireya pada Salsa.

"Tiba-tiba Rifki masuk Rumah Sakit karena usus buntu! Waktu kita cuma tinggal 2 hari untuk cari penggantinya."

Mireya menghela nafas. Seperti itulah hidup, penuh hal tak terduga. Di mana manusia dituntut harus selalu siap akan segala hal. "Seharusnya kita punya cadangan,"kata Mireya yang nampak bingung.

"Siapa yang mau ikutan coba kalau tinggal 2 hari? Masalahnya bukan hanya menghafalkan dialog, tapi juga aktingnya harus bagus."

"Aku juga bingung harus gimana," ucap Mireya.

"Biar aku yang melakukannya," kata siswa menyebalkan itu yang kembali bersuara.

Alih-alih bersyukur, Mireya menatap tak percaya. Bisakah ia mempercayai lelaki itu? Seperti itulah yang bersarang di kepala Mireya detik ini.

"Yakin? Kalau untuk coba-coba lebih baik gak usah. Karena penampilan yang jelek hanya akan memalukan," ujar Salsa dengan nada tegas.

"Bagaimana kalau aku gak akan mengecewakan kalian?" Wajahnya nampak meyakinkan.

Mireya tidak menyukai lelaki itu, tetapi demi penampilan yang sempurna, tidak salahnya dicoba bukan? Tidak ada salahnya mempercayai lelaki itu, kan?

"Gak ada salahnya kita kasih kesempatan," kata Mireya.

"Gimana kalau h-1 ternyata masih kurang maksimal?" tanya Salsa dengan penuh kekhawatiran.

"Kita hanya akan pasrah, benar? Gak semua hal berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan." Mireya mencoba meyakinkan Salsa.

"Leo!"

Sontak siswa itu menoleh ke suatu arah dan datang seorang siswa lainnya berseragam tim basket. "Ternyata lo di sini!" kata siswa yang wajahnya tak kalah tampan dari siswa menyebalkan bernama Leo itu.

"Ada apa?" tanya Leo dengan wajah datar.

"Lo lupa kalau kita ada latihan?"

Seketika wajah Salsa berubah. Seperti meremehkan Leo?

"Bagaimana bisa kamu memperlihatkan pertunjukkan yang sempurna sedangkan kamu saja sibuk sama tim basket?" kata Salsa yang mulai ragu untuk memilih Leo.

Melihat kenyataan yang sebenarnya Mireya pun mulai ragu. "Bisakah kami mempercayai kamu?" tanya Mireya dengan wajah serius.

"Tentu," jawab Leo tanpa ada keraguan sama sekali.

"Sebenarnya ini ada apa sih? Mempercayai apa?" tanya temannya Leo yang nampak penasaran.

"Kapan kita mulai latihannya? Kapan pun aku bisa," ucap Leo sembari menatap Mireya.

Mireya mengambil handphone dari dalam sweater pink softnya itu. Memberikan pada Leo setelah menyentuh layar beberapa kali. "Masukkan nomor kamu, nanti aku kasih tahu waktunya."

Dengan cepat Leo mengetikkan nomor teleponnya, memberikan kembali handphone pada Mireya. Setelah itu, tanpa kata lagi Leo pergi dari sana sembari merangkul teman satu timnya itu yang masih penasaran.

"Kamu yakin, Mi? Kok aku gak yakin ya."

"Kita harus mempercayainya, Sa. Kalau terjadi sesuatu sama penampilan yang jauh berbeda dari bayangan kita, biar aku yang bertanggung jawab." Tentu saja Mireya akan mengambil tanggung jawab karena ia adalah ketua osis yang "terlalu baik".

"Okay. Aku akan ikuti kamu." Salsa pergi meninggalkan Mireya.

Pikiran Mireya yang sudah penuh harus ditambah suatu pemikiran lagi. Bukankah otaknya bisa pecah? Mireya sepusing itu, namun selalu mencoba terlihat baik-baik saja. Seolah apa pun bisa ia lakukan.

Handphone yang masih dipegangnya, disentuh layar handphone lalu menempelkan pada telinga. "Hallo, Kin." Mireya melangkahkan kaki.

"Ada masalah apa sampai kamu telepon aku?" tanya Kinanti di seberang sana.

"Rifki yang akan jadi pemeran utama, tiba-tiba masuk Rumah Sakit dan sekarang aku bingung harus mencari penggantinya. Bukan, lebih tepatnya aku harus mempercayainya, kan?"

"Mempercayai siapa?"

"Cowok menyebalkan yang wajahnya kayak idol Korea itu!"

"Kenapa tiba-tiba kamu harus mempercayainya? Bukannya kamu gak suka sama dia? Aku masih ingat jelas loh Mi wajah kesal kamu."

Di tengah langkah kaki tanpa tujuan itu Mireya menghela nafas panjang. "Tiba-tiba dia menawarkan diri buat menggantikan Rifki."

"Terus, kamu terima?"

"Dalam waktu 2 hari di mana aku bisa menemukan pengganti?"

"Anak drama kan banyak."

"Mereka semua sudah mendapat peran masing-masing, dan lagi pula seenggaknya mereka butuh waktu 5 hari buat memerankannya agar nantinya terlihat sempurna," jelas Mireya.

"Hidup penuh hal gak terduga ya?"

"Namanya juga hidup."

"Jadi kamu lagi mencoba mempercayainya? Kalau bisa saja dia sesuai dengan apa yang kamu harapkan."

"Mm ... rasanya kayak gak ada pilihan lain."

Prakk

Tiba-tiba ada seorang siswi yang menyenggol Mireya dengan cukup keras hingga handphone jatuh ke lantai. Mireya ambil handphone itu yang masih terhubung dengan Kinanti. "Hallo, Kin. Nanti aku telepon lagi."

"Okay."

Setelah panggilan berakhir Mireya menoleh ke arah belakang di mana siswi yang wajahnya yang sempat Mireya lihat itu sudah jauh. Siswi yang beberapa jam lalu hampir menangis karena pernyataan cintanya ditolak oleh Leo.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trust Me
58      51     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...
Me vs Skripsi
1853      764     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
GEANDRA
401      316     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
I Found Myself
42      38     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
JUST RIGHT
104      89     0     
Romance
"Eh, itu mamah bapak ada di rumah, ada gue di sini, Rano juga nggak kemana-mana. Coba lo... jelasin ke gue satu alasan aja, kenapa lo nggak pernah mau cerita ke seenggaknya salah satu dari kita? Nggak, nggak, bukan tentang mbak di KRL yang nyanggul rambutnya pakai sumpit, atau anak kecil yang lututnya diplester gambar Labubu... tapi cerita tentang lo." Raden bilang gue itu kayak kupu-kupu, p...
Time and Tears
246      193     1     
Romance
Rintik, siswi SMA yang terkenal ceria dan berani itu putus dengan pacarnya. Hal berat namun sudah menjadi pilihan terbaik baginya. Ada banyak perpisahan dalam hidup Rintik. Bahkan temannya, Cea harus putus sekolah. Kisah masa remaja di SMA penuh dengan hal-hal yang tidak terduga. Tak disangka pula, pertemuan dengan seorang laki-laki humoris juga menambah bumbu kehidupan masa remajanya. Akankah Ri...
Mana of love
234      166     1     
Fantasy
Sinopsis Didalam sebuah dimensi ilusi yang tersembunyi dan tidak diketahui, seorang gadis tanpa sengaja terjebak didalam sebuah permainan yang sudah diatur sejak lama. Dia harus menggantikan peran seorang anak bangsawan muda yang dikenal bodoh yang tidak bisa menguasai teknik adu pedang yang dianggap bidang unggul oleh keluarganya. Namun, alur hidup ternyata jauh lebih kompleks dari ya...
Manusia Air Mata
977      596     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
A Missing Piece of Harmony
229      182     3     
Inspirational
Namaku Takasaki Ruriko, seorang gadis yang sangat menyukai musik. Seorang piano yang mempunyai mimpi besar ingin menjadi pianis dari grup orkestera Jepang. Namun mimpiku pupus ketika duniaku berubah tiba-tiba kehilangan suara dan tak lagi memiliki warna. Aku... kehilangan hampir semua indraku... Satu sore yang cerah selepas pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang hampir terbunu...
Ada Apa Esok Hari
202      156     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...