Loading...
Logo TinLit
Read Story - YANG PERNAH HILANG
MENU
About Us  

MOBIL jeep milik Tara terparkir sembarangan di pinggir jalan raya. Di sisi kiri kanannya hutan gelap dengan pepohonannya yang lebat menyembunyikannya membuatnya tak terlihat. Beberapa puluh meter darinya, dua orang cowok tergesa berlari semakin menjauhi mobil memasuki hutan.

Bermodal lampu senter dari tablet yang Johni bawa. Leon berjalan beriringan sambil membawa senter telepon di tangannya. Mereka berjalan melewati bebatuan licin di tengah hutan.

“Apakah masih jauh? Aku sudah mulai lelah.” Keluh Leon. Johni hanya diam tak bergeming. Matanya fokus pada layar tablet yang menyinari wajahnya. Keringat yang memenuhi wajahnya bahkan tak dia hiraukan.

Tiba-tiba Johni terlihat berhenti berjalan tepat ketika Leon memutuskan untuk istirahat. Tampilannya yang selalu terlihat oke kini terlihat berantakan.

“Sinyal gps terakhir yang bisa aku terima dari jam tangan Naru berhenti di sekitar sini. Aku rasa kita sudah mulai dekat dengan keberadaannya.” Leon terkesiap dan langsung mengikuti langkah Johni. Dari kejauhan mereka melihat sebuah bangunan yang sudah tua. Terlihat berantakan dan gelap gulita.

Johni dan Leon saling pandang. Sebelum akhirnya mereka mengangguk bersamaan. Memutuskan untuk berjalan mendekat.

Cahaya lampu senter telepon milik Leon memperlihatkan sebuah pemandangan yang membuat Johni berhenti di dekatnya. Di lantai yang mereka pijak terlihat berceceran darah merah yang terlihat belum lama hilang. Sementara deguban jantung mereka kian berdetak cepat. Johni menemukan sesuatu yang membuat jantungnya ingin berhenti saat itu juga.

Leon terkejut melihat Johni yang jatuh terduduk di dekat ceceran darah. Ketika cahaya lampu senter teleponnya memperlihatkan apa yang membuat Johni terdiam. Kini Leon tahu penyebabnya.

“Bukankah itu jam tangan milik Naru? Kenapa bisa hancur seperti ini?” Pekik Leon tak percaya.

“Di sinilah sinyal gps jam tangan milik Naru menghilang.” Lirih Johni mengambil serpihan nam tangan yang masih bisa di pegang.

“Oh tidak! Jangan bilang kita datang terlambat?!” Tanya dan pekik Leon histeris. Johni menganggukkan kepala.

“Kita kehilangan jejaknya lagi.” Lirih Leon hendak melemparkan teleponnya. Namun dia urungkan.

 

*

 

Pukul sembilan malam. Eri terlihat membuka pintu Rumah Singgah. Dia berjalan keluar halaman. Berhenti di depan pohon Tabebuya. Memandangnya tanpa berkedip untuk waktu lama. Padahal baru saja kemarin dia melihat keindahan bunga merah mudahnya yang menawan hati jatuh berguguran menimpa kepalanya.

Kini bahkan pohon itu hampir tak memiliki bunga. Warna pohon dan rantingnya yang hitam terlihat menyatu dengan gelapnya malam itu. Walaupun ada rembulan yang bersinar di langit malam. Eri merasa kehilangan.

Dia ingat ucapan seseorang jika ingin melihat bunga-bunganya yang indah menawan itu lagi. Menunggu selama satu tahu adalah jalan satu-satunya. Eri menghela napas panjang. Bahkan seseorang itu kini sedang tak bersamanya. Diam-diam dia sedang menunggu kedatangannya.

Suara mengeong seekor kucing dengan bulu warna putih bersihnya membuat pikirannya terganggu. Dia melihat makhluk kecil itu mengusapkan bulu-bulunya di ujung roknya. Mencoba mencari perhatiannya. Eri mengambilnya. Mengelus lembut bulunya.

“Siapa namamu? Bahkan orang yang menemukanmu belum memberimu nama.” Bisik Eri bicara pada makluk kecil itu. Dia mengeong membalasnya.

“Siroi. Mulai sekarang namamu Siroi. Seperti warna bulumu yang putih bersih.” Kata Eri lagi tersenyum. Memeluk kucing itu dengan penuh kasih.

Momen itu tiba-tiba terganggu ketika dari kejauhan suara mobil Tara memasuki halaman Rumah Singgah. Suara mobilnya yang lumayan keras membuat Tara dan Dion keluar rumah. Mereka melihat Johni dan Leon yang berjalan lunglai keluar dari mobil.

Eri berjalan mendekat ke arah mereka yang bahkan baru beberapa detik menginjakkan kaki di tanah. Penampilan mereka terlihat kacau. Namun tak semengerikan Tara dan Dion sore tadi.

“Syukurlah kalian baik-baik saja.” Kata Eri setelah sekian lama terdiam.

“Ibu sudah menyiapkan makan malam untuk kalian. Setelah kalian membersihkan diri tentunya.” Lanjutnya terdengar seperti sedang menahan tangis.

Johni paham apa yang sedang dia rasakan. Seseorang yang mungkin sejak lama dia tunggu kehadirannya tidak ada bersama mereka.

Dari kejauhan Johni memandang satu per satu anggota Perfect Gank, Tara dan Dion yang berdiri tak jauh dari mereka. Seolah mengerti apa yang telah terjadi. Mereka tidak banyak bicara.

“Maafkan aku. Aku…” Johni berhenti bicara. Dia melihat tubuh Eri yang kini terlihat gemetar. Sepertinya dia hendak menangis. Atau sebelumnya dia telah menangis? Batin Johni menerka.

“Kami telah berusaha keras menemukannya. Tapi nihil. Keberadaan Naru yang dinyatakan hilang tanpa jejak adalah fakta yang harus kita terima saat ini.” Lirih Leon menjelaskan. Memperlihatkan jam tangan mahal milik Naru yang kini telah hancur. Membantu Johni yang sepertinya tak bisa memberitahu.

Mendengar sesuatu yang buruk dalam satu hari berturut-turut tanpa jeda. Mengetahui jika ketidakpastian yang dia hindari terjadi memenuhi pikirannya. Eri berusaha menahan deguban jantungnya yang semakin berdetak tak karuan. Menahan berita yang tak mau dia dengar.

Eri tak kuat lagi. Dia jatuh terduduk di atas tanah. Membuat kucing yang sejak tadi berada di tangannya berlari menjauh. Dia menyentuh dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.

Baginya menunggu adalah hal yang menyakitkan. Namun mendengar kabar buruk lebih terasa menyakitkan lagi. Bahkan dia belum mendengar cerita seutuhnya. Eri tergugu menangis sejadi-jadinya. Tak menghiraukan tatapan pilu dari anggota Perfect Gank yang telah kehilangan ketua mereka. 

Seandainya mereka juga bisa menangis sepertinya. Namun, Perfect Gank ingat dengan peraturan yang pernah mereka buat. Jika mereka tak boleh memperlihatkan kelemahan didepan seorang gadis. Apalagi menangis. Peraturan yang pernah mereka buat dan sepakati bersama dengan ketua Perfect Gank, Naru.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
I Found Myself
51      47     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
Imajinasi si Anak Tengah
2368      1294     16     
Inspirational
Sebagai anak tengah, Tara terbiasa berada di posisi "di antara" Di antara sorotan dan pujian untuk kakaknya. Dan, di antara perhatian untuk adiknya yang selalu dimanjakan. Ia disayang. Dipedulikan. Tapi ada ruang sunyi dalam dirinya yang tak terjamah. Ruang yang sering bertanya, "Kenapa aku merasa sedikit berbeda?" Di usia dua puluh, Tara berhadapan dengan kecemasan yang tak bisa ia jel...
Atraksi Manusia
515      381     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
H : HATI SEMUA MAKHLUK MILIK ALLAH
37      35     0     
Romance
Rasa suka dan cinta adalah fitrah setiap manusia.Perasaan itu tidak salah.namun,ia akan salah jika kau biarkan rasa itu tumbuh sesukanya dan memetiknya sebelum kuncupnya mekar. Jadi,pesanku adalah kubur saja rasa itu dalam-dalam.Biarkan hanya Kau dan Allah yang tau.Maka,Kau akan temukan betapa indah skenario Allah.Perasaan yang Kau simpan itu bisa jadi telah merekah indah saat sabarmu Kau luaska...
Nemeea Finch dan Misteri Hutan Annora
254      168     0     
Fantasy
Nemeea Finch seorang huma penyembuh, hidup sederhana mengelola toko ramuan penyembuh bersama adik kandungnya Pafeta Finch di dalam lingkungan negeri Stredelon pasca invasi negeri Obedient. Peraturan pajak yang mencekik, membuat huma penyembuh harus menyerahkan anggota keluarga sebagai jaminan! Nemeea Finch bersedia menjadi jaminan desanya. Akan tetapi, Pafeta dengan keinginannya sendiri mencari I...
JUST RIGHT
115      98     0     
Romance
"Eh, itu mamah bapak ada di rumah, ada gue di sini, Rano juga nggak kemana-mana. Coba lo... jelasin ke gue satu alasan aja, kenapa lo nggak pernah mau cerita ke seenggaknya salah satu dari kita? Nggak, nggak, bukan tentang mbak di KRL yang nyanggul rambutnya pakai sumpit, atau anak kecil yang lututnya diplester gambar Labubu... tapi cerita tentang lo." Raden bilang gue itu kayak kupu-kupu, p...
Let Me be a Star for You During the Day
1077      583     16     
Inspirational
Asia Hardjono memiliki rencana hidup yang rapi, yakni berprestasi di kampus dan membahagiakan ibunya. Tetapi semuanya mulai berantakan sejak semester pertama, saat ia harus satu kelompok dengan Aria, si paling santai dan penuh kejutan. Bagi Asia, Aria hanyalah pengganggu ritme dan ambisi. Namun semakin lama mereka bekerjasama, semakin banyak sisi Aria yang tidak bisa ia abaikan. Apalagi setelah A...
Paint of Pain
1084      736     33     
Inspirational
Vincia ingin fokus menyelesaikan lukisan untuk tugas akhir. Namun, seorang lelaki misterius muncul dan membuat dunianya terjungkir. Ikuti perjalanan Vincia menemukan dirinya sendiri dalam rahasia yang terpendam dalam takdir.
Kainga
1413      816     12     
Romance
Sama-sama menyukai anime dan berada di kelas yang sama yaitu jurusan Animasi di sekolah menengah seni rupa, membuat Ren dan enam remaja lainnya bersahabat dan saling mendukung satu sama lain. Sebelumnya mereka hanya saling berbagi kegiatan menyenangkan saja dan tidak terlalu ikut mencampuri urusan pribadi masing-masing. Semua berubah ketika akhir kelas XI mereka dipertemukan di satu tempat ma...
The Best Gift
42      40     1     
Inspirational
Tidak ada cinta, tidak ada keluarga yang selalu ada, tidak ada pekerjaan yang pasti, dan juga teman dekat. Nada Naira, gadis 20 tahun yang merasa tidak pernah beruntung dalam hal apapun. Hidupnya hanya dipenuhi dengan tokoh-tokoh fiksi dalam  novel-novel dan drama  kesukaannya. Tak seperti manusia yang lain, hidup Ara sangat monoton seakan tak punya mimpi dan ambisi. Hingga pertemuan dengan ...