Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya?
Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu padat, dan pelan-pelan menerima bahwa menjadi diri sendiri itu memang proses yang berantakan tapi juga penuh kejutan lucu dan manis.
Di dalamnya, kamu akan bertemu dengan versi kamu yang sedang bingung, lelah, malu, tapi tetap berusaha. Buku ini bukan tentang bagaimana jadi sempurna, tapi tentang bagaimana kita bisa berdamai, bahkan ketika hidup kita nggak punya outline yang rapi. Kadang absurd, kadang nyebelin, tapi tetap bisa dijalani.
Kalau kamu sering merasa nggak cukup, sering ngerasa aneh sendiri di antara dunia yang serba "normal", buku ini bisa jadi teman yang bilang, Tenang, kamu nggak sendirian. Kita sama-sama lucunya.
Karena capek boleh, tapi menyerah? Nggak dulu, ah. Kita ketawa dulu aja.
Jadi diri sendiri, katanya sih bagus. Katanya sih jujur. Katanya sih bahagia. Tapi kenyataannya… kok rasanya kayak lari maraton di aspal panas, tanpa sepatu, dan sesekali disoraki penonton yang nggak ngerti kenapa kita lari sambil nangis?
Dari kecil kita diajarin buat jadi “anak baik.” Tapi definisi ‘baik’ selalu berubah tergantung siapa yang ngomong. Baik versi orang tua beda sama guru. Baik versi mantan beda lagi (dan biasanya lebih kejam). Pas akhirnya kita berusaha jadi diri sendiri, eh… dibilang “kamu berubah ya, sekarang aneh.”
Padahal, aku cuma pengen jujur—nggak mau pura-pura kuat, nggak mau sok nyambung, nggak pengen senyum padahal lagi pengen gulung di kasur sambil dengerin lagu galau. Capek sih. Tapi lucu juga, kalau dipikir-pikir.
Hidup ini memang nggak ada panduannya. Tapi aku belajar, jadi diri sendiri itu bukan tentang jadi sempurna. Tapi tentang tetap bertahan, meskipun kaki lecet, walau tanpa sepatu, dan tetap bisa ketawa—meskipun kadang tawa itu cuma buat diri sendiri.
Selamat datang di hidupku. Amburadul, jujur, dan (semoga) sedikit menghibur.
Tata bukan perempuan istimewa. Tata nya manusia biasa yang banyak salah dalam langkah dan tindakannya. Tata hanya perempuan berjiwa rapuh yang seringkali digoda oleh bencana. Dia bernama Tata, yang tidak ingin diperjelas siapa nama lengkapnya. Dia hanya ingin kehidupan yang seimbang dan selaras sebagaimana mestinya. Tata bukan tak mampu untuk melangkah lebih maju, namun alur cerita itulah yang me...
"Aku benci senja. Ia menyadarkanku akan kebohongan yang mengakar dalam yakin, rusak semua. Kini bagiku, cinta hanyalah bualan semata."
- Nurlyra Annisa -
"Eh, itu mamah bapak ada di rumah, ada gue di sini, Rano juga nggak kemana-mana. Coba lo... jelasin ke gue satu alasan aja, kenapa lo nggak pernah mau cerita ke seenggaknya salah satu dari kita? Nggak, nggak, bukan tentang mbak di KRL yang nyanggul rambutnya pakai sumpit, atau anak kecil yang lututnya diplester gambar Labubu... tapi cerita tentang lo."
Raden bilang gue itu kayak kupu-kupu, p...
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil.
Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia.
Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Sebagai anak tengah, Tara terbiasa berada di posisi "di antara"
Di antara sorotan dan pujian untuk kakaknya. Dan, di antara perhatian untuk adiknya yang selalu dimanjakan.
Ia disayang. Dipedulikan. Tapi ada ruang sunyi dalam dirinya yang tak terjamah. Ruang yang sering bertanya, "Kenapa aku merasa sedikit berbeda?"
Di usia dua puluh, Tara berhadapan dengan kecemasan yang tak bisa ia jel...
Ini kisah tentang mimpi yang menjelma nyata. Mimpi-mimpi yang datang ke kenyataan membantunya menemukan keberanian. Akankah keberaniannya menetap saat mimpinya berakhir?
Ini adalah kisah Supardi dan Supangat si Double S
yang Bermukim di Kampung Mawar.
Keduanya bagaikan GALIH DAN RATNA yang selalu bersama mengukir kenangan (ceuilehh.. apasih)
Terlahir dari rahim yang berbeda tetapi takdir mempertemukan mereka dengan segala ke-iba-an yang melanda
Seorang Asisten Dewi, shinigami, siluman rubah, dan kucing luar biasa—mereka terjebak dalam wabi sabi; batas dunia orang hidup dan mati. Sebuah batas yang mengajarkan jika keindahan tidak butuh kesempurnaan untuk tumbuh.
Lokasi tersembunyi: panggung auditorium SMA Surya Cendekia di saat musim liburan, atau saat jam bimbel palsu. Pemeran: sejumlah remaja yang berkutat dengan ekspektasi, terutama Soya yang gagal memenuhi janji kepada orang tuanya! Gara-gara ini, Soya dipaksa mengabdikan seluruh waktunya untuk belajar.
Namun, Teater Layar Surya justru menculiknya untuk menjadi peserta terakhir demi kuota ikut lomb...