Loading...
Logo TinLit
Read Story - Finding My Way
MENU
About Us  

“Wahai Dzat Yang Maha Agung, terima kasih sudah mengabulkan doa-doa hamba. Semudah itu bagi-Mu membolak-balikkan hati kami. Engkau yang tidak akan pernah ingkar, kepada-Mu hamba selalu berpasrah.

 

“Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, tidak ada yang lebih baik dari perlindungan-Mu. Tidak ada tempat yang lebih hangat dari pelukan-Mu. Tidak ada rasa yang lebih indah daripada mencintai-Mu. Sungguh, hamba terlalu banyak mengeluh dan mungkin jauh dari rasa syukur. Jadikanlah anak-anak hamba orang-orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran-Mu. Bimbinglah mereka agar selalu berjalan di jalan yang lurus lagi benar.

 

“Rabb, tempatkan kami di tempat-tempat yang baik. Kumpulkanlah kami dengan orang-orang baik agar kami menjadi pribadi yang juga baik. Hindarkanlah kami dari keburukan-keburukan dan hindarkanlah kami dari menjadi keburukan bagi orang lain.

 

“Kami yang tidak berdaya. Kami yang mudah terombang-ambing dalam duka dan dilema. Kami yang seringkali terperdaya oleh prasangka. Sementara Engkau Maha Mengetahui segalanya. Berilah kami petunjuk-Mu agar kami jauh dan terhindar dari buruknya nestapa. Aamiin.”

 

-***-

 

Latifa sudah siap ke pengajian. Gamis hitam berpayet di bagian dada dan lingkaran tangan dengan hijab hitam polos mempercantik tampilannya. Tas tangan berisi mukena dan mushaf mini tidak ketinggalan.

 

Begitu membuka pintu dan mendapati berdiri Medina di depannya, Latifa sempat terkejut. Dalam hatinya perempuan itu mengucap hamdalah. Rasa syukur yang tak bertepi. 

 

"Barusan mau aku panggil," kata Medina. Cewek itu tersenyum cerah. "Ayo, Ma! Nanti kita telat."

 

Latifa mengangguk. Senyum lebar mempermanis wajah tanpa sapuan makeup berlebih itu. "Mbak Santi mana?"

 

"Lagi manasin di mobil."

 

Latifa mengangguk lantas menutup pintu kamarnya. 

 

"Mama cantik banget!" Pujian Medina membuat pipi sang ibu bersemu.

 

"Medina jauh lebih cantik," balas Latifa tanpa suara, hanya isyarat tangan saja. 

 

"Ah, Mama mujinya bisa banget. Sini pegangin aku, takut aku terbang." Medina menggandeng tangan Latifa. 

 

Tawa lirih keluar dari mulut Latifa. Senyumnya kian lebar tersungging. Hari ini bukan kali pertama Medina ikut ke pengajian, tapi bahagia yang dia rasakan selalu seperti yang perdana dia rasakan.

 

Sepanjang jalan menuju Masjid Daarut Taqwa, tempat kajian itu dilaksanakan mobil mereka riuh oleh celotehan Medina juga Santi. Tebersit kesedihan di hati kecil Latifa karena tidak bisa mengimbangi keributan yang anak-anaknya ciptakan. Namun, istighfar terlontar tanpa kata. Dalam diamnya, perempuan itu terus melanjutkan doa untuk kedua buah hatinya.

 

"Habis dari kajian, kita makan siang bareng Papa dan Tante Za, kan, Ma?"

 

Latifa mengangguk. 

 

"Ah, nggak sabar banget ketemu sama Arkhan," celetuk Medina lagi.

 

Hal lain yang disyukuri Latifa, Medina dan Santi akhirnya menerima kehadiran Zarina beserta anak-anaknya. Dia memang sakit hati atas pengkhianatan mantan suaminya, tapi tidak ada alasan bagi Latifa membiarkan anak-anaknya membenci sang ayah. Dia hanya ingin fokus menatap diri dan menatap masa depan dengan rasa syukur dan optimisme tinggi. 

 

Apalagi yang dia inginkan? Semua sudah Allah cukupkan. Mungkin segala hal tidak berjalan sesuai kemauannya. Namun, dia belajar dan percaya bahwa ini hidup terbaik pemberian Tuhannya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Andai Kita Bicara
674      520     3     
Romance
Revan selalu terlihat tenang, padahal ia tak pernah benar-benar tahu siapa dirinya. Alea selalu terlihat ceria, padahal ia terus melawan luka yang tak kasat mata. Dua jiwa yang sama-sama hilang arah, bertemu dalam keheningan yang tak banyak bicaratetapi cukup untuk saling menyentuh. Ketika luka mulai terbuka dan kenyataan tak bisa lagi disembunyikan, mereka dihadapkan pada satu pilihan: tetap ...
When Flowers Learn to Smile Again
1005      732     10     
Romance
Di dunia yang menurutnya kejam ini, Jihan hanya punya dirinya sendiri. Dia terjebak pada kelamnya malam, kelamnya hidup, dan kelamnya dunia. Jihan sempat berpikir, jika dunia beserta isinya telah memunggunginya sebab tidak ada satu pun yang peduli padanya. Karena pemikirannya itu, Jihan sampai mengabaikan eksistensi seorang pemuda bernama Natha yang selalu siap menyembuhkan luka terdalamnya. B...
Unframed
735      484     4     
Inspirational
Abimanyu dan teman-temannya menggabungkan Tugas Akhir mereka ke dalam sebuah dokumenter. Namun, semakin lama, dokumenter yang mereka kerjakan justru menyorot kehidupan pribadi masing-masing, hingga mereka bertemu di satu persimpangan yang sama; tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik-baik saja. Andin: Gue percaya kalau cinta bisa nyembuhin luka lama. Tapi, gue juga menyadari kalau cinta...
Di Punggungmu, Aku Tahu Kau Berubah
2044      785     3     
Romance
"Aku hanya sebuah tas hitam di punggung seorang remaja bernama Aditya. Tapi dari sinilah aku melihat segalanya: kesepian yang ia sembunyikan, pencarian jati diri yang tak pernah selesai, dan keberanian kecil yang akhirnya mengubah segalanya." Sebuah cerita remaja tentang tumbuh, bertahan, dan belajar mengenal diri sendiri diceritakan dari sudut pandang paling tak terduga: tas ransel.
Ibu
544      327     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Matahari untuk Kita
1122      560     9     
Inspirational
Sebagai seorang anak pertama di keluarga sederhana, hidup dalam lingkungan masyarakat dengan standar kuno, bagi Hadi Ardian bekerja lebih utama daripada sekolah. Selama 17 tahun dia hidup, mimpinya hanya untuk orangtua dan adik-adiknya. Hadi selalu menjalani hidupnya yang keras itu tanpa keluhan, memendamnya seorang diri. Kisah ini juga menceritakan tentang sahabatnya yang bernama Jelita. Gadis c...
7°49′S 112°0′E: Titik Nol dari Sebuah Awal yang Besar
465      317     0     
Inspirational
Di masa depan ketika umat manusia menjelajah waktu dan ruang, seorang pemuda terbangun di dalam sebuah kapsul ruang-waktu yang terdampar di koordinat 7°49′S 112°0′E, sebuah titik di Bumi yang tampaknya berasal dari Kota Kediri, Indonesia. Tanpa ingatan tentang siapa dirinya, tapi dengan suara dalam sistem kapal bernama "ORIGIN" yang terus membisikkan satu misi: "Temukan alasan kamu dikirim ...
Anikala
1374      599     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
PurpLove
383      312     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...
Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa!
586      259     11     
Humor
Didaftarkan paksa ke Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa oleh ayahnya, Kaur Majalengka--si OCD berjiwa sedikit feminim, harus rela digembleng dengan segala keanehan bin ajaib di asrama Kursus Kilat selama 30 hari! Catat, tiga.puluh.hari! Bertemu puding hidup peliharaan Inspektur Kejam, dan Wilona Kaliyara--si gadis berponi sepanjang dagu dengan boneka bermuka jelek sebagai temannya, Kaur menjalani ...