Loading...
Logo TinLit
Read Story - SABTU
MENU
About Us  

Dari awal kehamilan Alhamdulillah Suami rutin menemaniku cek dari Bidan Klinik sampai ke dokter kandungan di Rumah Sakit. Setiap bulan kita rutin. Alhamdulillah juga aku dapat mertua yang perhatian, dibuatkan bubur kacang hijau hampir setiap hari. Telur kampung rebus untuk menaikkan HB. Suami rajin membuatkan aku susu hamil pagi dan malam. Benar - benar perhatian sekali. 

Di awal kehamilan yang baru tiga minggu Alhamdulillah kita dapat hadiah foto dari teman suami. Namanya Maas Andri dia adalah suami dari Mbak Ratna owner warnet terkenal saat itu di Borobudur. Aku diajak kerumahnya dan dikenalkan ke mereka oleh suami. Sebelumnya suami sudah dichat whatsapp oleh Mas Andri ditawarin mau diajak sesi foto modelnya aku dan suami di Kebun strawberry di atas Ketep. Ketep Pass salah satu objek wisata terkenal di Magelang yang menyuguhkan pemandangan Gunung Merapi. Nah kebun strawberrynya setelah Ketep Pass. Suami dan Mas Andri atur jadwalkan waktunya. 

Waktu yang pas ketika suami libur kerja. Langsung kita agendakan saat itu juga berangkat. Mas Andri mengajak satu temannya. Kita berangkat pakai motor masing - masing. Jarak dari rumah kami ke kebun Strawberry kurang lebih satu jam. Pelan - pelan suami mengendarai motor karena waktu itu baru angkatan hamil juga. Aku memakai jaket tebal milik suami, karena disana memang biasanya dingin.

Sampai disana tidak begitu rame, saat ini strawberrynya ada tetapi tidak begitu banyak. Mas Andri pun mulai mengarahkan gaya kekita dan mengambil foto kita, divideo juga. Katanya foto post wedding. hehe. Dari pagi sampai waktu dzuhur, kitapun menyempatkan sholat dzuhur disitu. Mulai turun hujan, gerimis. Aku memesan minuman dan gorengan. Selesai foto - foto kami pulang, tidak lupa mengisi perut karena sudah jam makan siang. Mampir beli mie ayam.

Masih ingat ceritaku diawal yang aku tidak sengaja ketemu fotografer waktu jalan - jalan di Silancur dan di fotoin yang malah jadi semacam prewedding. Dan setelah nikah tiba - tiba juga difotoin post wedding. Rejeki kita tenang foto. Aku memang suka mengabadikan momen untuk sekarang, karena aku tidak punya foto waktu aku kecil bahkan foto keluargapun aku tidak punya. Itu yang menjadikanku senang untuk mengabadikan setiap momen. Aku mulai suka mengabadikan momen dan aku kasih keterangan foto tersebut ketika mulai mengenal suami. 

Dan ternyata mengenalnya membawaku kebanyak hal - hal kejutan. Foto prewedding tidak sengaja, post wedding gratis. Tidak semua orang diberi kesempatan seperti ini kan pastinya. Di pertemukan dengan orang - orang baik.

Dan dari di fotoin post wedding itu aku jadi kenal dan akrab sama istrinya Mas Andri. Mbak Ratna orangnya baik, suka ngelawak. Berperawakan gemuk tapi cantik. Pintar masak, buat sambal cumi, tongkol, pete yang aduhai enak banget, bikin bakso dia jual online. Temannya dia buanyak banget. Oh iya Suaminya alias Mas Andri pernah bikin es gabus aku dan suami ikut menjualkannya online. Suami kan banyak temannya entah diinstagram atau kontak whatsaapp karena sebelum menikah memang dia kan jualan online makanan frozen itu, jadi ketika kita jual es gabus ini temannya suami banyak yang beli. 

Kita bagi waktu ketika suami masuk kerja pagi jika ada yang order aku bagian ambil di rumah Mas Andri dan aku yang cod ke pembeli. Kita juga pernah jualin rengginang, yangko dari UMKM yang ada di dekat rumah kami. Alhamdulillah ya sedikit sedikit kita telatenin kalau bahasa jawanya. 

Masuk trisemester tiga aku dan suami penasaran jenis kelamin anak kita. Kita cek USG 4D pada saat itu, tetapi ternyata anaknya mau buat surprise dua kali cek USG tak nampakin jenis kelamin, bahkan wajah saja dia umpetin. Hpl nya anak pertama lahir di tanggal tua, diantara tanggal dua puluh lima sampai dua puluh delapan bulan empat yaitu bulan April. Periksa ke dokter kandungan di rumah sakit hari itu pagi hari Senin. Periksa dengan dokter yang sejak awal aku periksa namanya dokter Hari. Bulan sebelumnya hasil pemeriksaan anaknya belum mapan ke jalan lahir, padahal sudah masuk trisemester tiga, sungsang, dokter bilang banyakin sujudnya biar dia mau mapan dan masuk panggul. Sudah aku lakukan setiap habis sholat aku afirmasi. "Ayo dek mapan ya, kita kerjasama. Aku sujud, aku yoga intinya ya lihat baca - baca di google bagaimana agar posisi janin bisa mapan. Tetapi saat itu ketika cek lagi masuk usia kandungan sembilan bulan masih sama saja sungsan di tambah terlilit tali pusar.

"Wah masih sama ini posisinya, belum masuk panggul ditambah sungsang dan terlilit tali pusar, sangat beresiko jika haus normal, ucap dokter Hari saat itu ketika melakukan USG.

"Saya jadwalkan operasi sesar ya, atau mau siang ini langsung, ucap dokter Hari menawarkan dengan tiba - tiba.

"Waduh jangan hari dok, saya belum siap, ucapku. Dengan aku menoleh ke Suami, aku lemas dan pasrah sih.

"Iya Dok, jangan hari ini kita butuh persiapan mental terlebih dahulu dok, ucap suami.

"Ya sudah saya jadwalkan Sabtu ya jam satu siang, tetapi jika sebelum hari sabtu sudah merasakan kontraksi segera ke IGD saja ya, kata Dokter Hari.

"Baik dok, ucapku dan suami.

Kita pulang dan memberi tahu mertua dan juga keluargaku bahwa harus operasi di hari Sabtu. Mereka bilang tidak apa - apa yang penting lancar, sehat semua, di permudah.

Saat usia kehamilanku tujuh bula aku sudah mempersiapkan kebutuhan untuk calon adek bayi memang. Dari beli baju dan perlengkapan lainnya. Aku sudah persiapan secara rinci agar nanti waktu di rumah sakit jika diminta oleh perawatnya mudah untuk mengambilnya. Aku tulisin satu persatu. Dari baju anak, setelan pendek, panjang, kaos tangan dan kaki, topi, bedong, jarik, baju aku, pembalut maternity, semua lengkap aku kemas aku namain di setiap plastiknya isinya apa aku sesuaikan aku masukkan kedalam tas. Itu aku persiapkan waktu usia kandunganku tujuh bulan. Untuk memudahkan sewaktu - waktu mau lahiran tinggal angkut.

Periksa ke dokter hari Senin, Rabu malam mulai kontraksi. Aku download aplikasi pendeteksi kontraksi palsu atau asli. Suami pas libur malam itu. 

"Inten tidak kontraksinya? tanyanya mulai panik.

"Di aplikasi masih aman sih belum inten, jawabku.

Sudah mulai susah tidur malam itu, aku minta suami elus - elus bagian belakang tubuhku, karena terasa panas dan mulai sakit. Aplikasi deteksi kontraksi sebenarnya sudah memberikan notifikasi segera ke rumah sakit.

"Ke rumah sakit sekarang saja, ajaknya.

"Besok pagi saja, masih bisa ku tahan kok, jawabku walau dengan menahan rasa sakit.

Kamis pagi kita menuju ke rumah sakit boncengan naik motor. Aku masih kuat membonceng. Padahal jarak rumah ke rumah sakit sekitar dua puluh menit. Sampai di rumah sakit langsung masuk ke IGD, karena pesan dokter hari kalau kontraksi sebelum hari di jadwalkannya operasi yakni hari sabtu jadwal operasi seharusnya, maka langsung ke IGD. Masuk IGD langsung di cek bidan, ternyata sudah bukaan dua. Tetapi tetap dilakukan operasi di karenakan masih sungsan dan terlilit tali pusar sangat resiko lahir normal bayi bisa tercekik tali pusar, berbahaya. Di jadwalkan operasi jam satu siang. Padahal itu masih pagi artinya masih menunggu lama. Suami telefon orang rumah, Paklik dia untuk memberitahu Bapak Ibu kalau akan di lakukan operasi siang. Suami juga minta tolong Paklik untuk antarkan Ibunya dan membawa tas keperluan bayi dan Ibunya. 

Dengan keadaan kontraksi makin inten perawat menyuruh puasa terlebih dahulu dan mandi dulu biar bersih saat operasi. Aku di pindah ke ruangan lain. Menahan kontraksi aku pun mandi di bantu suami, dengan jejeritan karena sakit. Selesai mandi ibu mertua datang. Aku berbaring teriak -teriak minta tolong suami karena kontraksi semakin menjadi - menjadi, ketika bisa tidur walau sedetik tiba - tiba muncul sakit yang luar biasa. Rasanya ingin mengejan. Perawat datang ke ruangan karena teriakanku mungkin sampai ruang depan tempat perawat jaga. Perawat datang.

"Suster, saya ingin mengejan rasanya, ucapku dengan lemas menahan sakitnya.

"Di tahan ya Mbak sebentar lagi jadwal operasinya, tahan dulu ya jangan mengejan nanti robek, ucap Mbak perawat.

Semakin luar biasa sakitnya, teriak - teriak makin menjadi - jadi. 

Akhirnya jam mendekati jam satu siang waktu operasi. Aku tidak kuat berjalan dan dikasih kursi roda, di dorong suami samoai ruangan operasi. Sampai di ruangan saat itu belum langsung masuk ruang operasi, menunggu diruangan depan ruang operasi ada yang masih operasi dengan dokter lain hampir selesai. Aku dibaringkan sembari menunggu, tiba - tiba aku merasakan seperti air kencing mengalir keluar, tetapi banyak banget. Pas kebetulan dokter Adi lewat setelah melakukan operasi dia langsung memeriksa aku dan ternyata aku pecah ketuban dan bukaan lengkap. Wow sekali.

Suami dan Ibu mertua menunggu di luar. Ada kejadian lucu nih disini. Aku diceritain oleh suami setelah aku sudah lahiran ya. Ceritanya begini jadi saat itu ada barenganku. Ada perawat keluar membawa sebuah kertas mencari namanya suami sofyanti, ya kebetulan namanya mirip suami  Sofyan. haha. Suami yang di dekat pintu langsung berdiri dan mendekati perawat tersebut, udah sangat pede soalnya. Kebetulan juga dokter Hari yang akan menanganiku tidak memberitahu keluar sama suami kalau tidak jadi operasi sesar, jadinya normal. Jadi suami pikir perawat tersebut memang mencarinya untuk mendatangani surat persetujuan operasi sesar. Sebenarnya suami sudah mulai merasa aneh, kok malah perawatnya memperlihatkan sebuah video rahim yang memperlihatkan akan di lakukan pengangkatan rahim karena apa gitu aku rada lupa. Suami saat itu katanya, loh kok malah tindakan pengangkatan rahim, kan mau lahiran, pikirnya. Tetapi dia juga saat itu kan pikirannya juga panik, gelisah kondisi istri akan lahiran sesar malah sekarang ditambah kok tiba - tiba suruh tanda tangan persetujuan seperti ini. Saat itu dia bilang intinya yang terbaik untuk istrinya selamat. Ketahuan salah paham itu waktu Suami asli Sofiyanti itu menanyakan ke perawat yang keluar setelahnya. Baru deh disitu tahu ternyata salah paham. Bisa - bisanya .huhahaaha

Suami itu tahunya aku tetap operasi sesar. Anak dibawa keluar untuk di pacu tangis baru dia di kasih tahu bidannya kalau lahiran normal. Kata Suami dia langsung sujud syukur. Atas keajaiban itu dan juga atas tragedi salah paham yang fatal tadi.

Masuk ruangan operasi tetapi tidak operasi. Yup lahiran normal. Surprise Allah lagi di waktu yang tepat, benar - benar pada waktunya. Di jam yang seharusnya operasi. Ketuban pecah di tambah bukaan lengkap. Dokter Hari terheran.

"Keajaiban ini Mbak.  Lahiran normal walau pantat terlebih dahulu dan nambah jalan ya, ucap dokter hari.

Alhamdulillah anak pertama lahir dengan normal walau posisi sungsang dan terlilit tali pusar yang menjadikan dia tidak lansung menangis ketika lahir, jadi langsung dibawa keruangan khusus bayi. Lahir di tanggal "16 April 2020" pukul 13.25 berat 2.7kg. Aku tidak langsung di perlihatkan anakku. proses lahiran adek termasuk cepat, yang lama adalah jahit menjahit bagian bawahku. Di jahit oleh  tiiga asisten dokter tiga orang, di bius tapi aku tetap merasakan sakit, kedinginan pula. Dingin sekali diruangan itu. Dari adek bayi lahiran jam satu lebih keluar ruangan sekitar jam setengah empat. Tak cukup disini. Keluar ruangan di cek bidan katanya jahitannya aneh. Suami suruh lihat.

"Mas ini jahitannya aneh tidak berbentuk, maka saya ulang ya (yang artinya jahitan sebelumnya dilepas, dijahit kembali), kata bidan.

Wuaa nahan sakit lagi, kali ini di temani suami.

"Nah gini bagus kan Mas, ucap bidan sambil nyuruh suami lihat hasil jahitannya.

"Bagus buk, jawab suami dengan nada senyum ketawa kecil.

"Kan seperti perawan lagi toh Mas kalau gini, canda bidan.hahaha

"Sakit buk, kataku.

"Besok gas buat anak lagi Mas, canda bu bidan lagi.huahaha

"Waduh buk, kataku.

Kita semua ketawa.

Malamnya Mas pulang sebentar membawa sebuah kendi berisi ari - ari. Pulang dan menguburkan ari - ari tersebut di samping rumah tidak lupa diberi penerangan. Ini adalah tradisi di tempat kami. Selesai menguburkan ari - ari adek bayi suami balik ke rumah sakit bawakan makanan untuk  ibu mertua. 

Sorenya pulang dari rumah sakit setelah waktu ashar. Aku dan adek bayi dan Ibu mertua naik grab. Suami pulang lebih dahulu dengan motor untuk menata kamar Adek. Sampai di rumah pas maghrib. Di sambut Bapak mertua yang terlihat senang cucu pertama perempuan pula. Alhamdulillah aku sehat sudah bisa langsung beraktivitas walau tidak boleh yang berat - berat termasuk angkat yang berat - berat. Menjadi seorang ibu. Akhirnya aku memasuki fase ini, fase kurang tidur bergadang memberikan asi langsung kepada anakku. Alhamdulillah asiku lancar. Ibu mertua juga selalu masakin aku agar asiku banyak, seperti sup daun katuk dan lain - lain. Aku sudah bisa langsung mandiin adek bayi sendiri. Kalau pagi ada yang mandiin adek bayi yakni dukun bayi gitu kalau di tempatku, yang mijit adek sekaligus aku. Aku di pijit selama tujuh hari atau lebih agak lupa, buat nata badan agar enak, karena setelah lahiran itu badan rasanya pasti capek banget. Tidak hanya di pijit tetapi juga di lulur. Enak sekali pokoknya.hehehe. Dukun bayi terserbut adalah dukun bayi suamiku waktu bayi. MasyaAllah masih sehat mbahnya.

Tetapi walaupun keluarga suami, Bapak dan Ibu mertua baik dan gemati kalau kata orang jawa, tetap di awal - awal aku jadi ibu mungkin aku masih kaget. Aku sempat melewati fase mungkin bisa dibilang baby blues, jadi sering tiba - tiba nangis, capek aja gitu rasanya. Mungkin efek bergadang bangun tiap berapa jam sekali untuk memberikan asi kepada adek bayi. Alhamdulillahnya suami selalu ngertiin kalau dia ikut bangun kalau pas dia dirumah. Selalu tanya ingin apa, ingin makan apa tak buatin apa. Tidak semua laki - laki bisa mengerti, peka terhadap wanita yang baru saja melahirkan. Ya aku bersyukur sih punya dia. 

Anak pertama  kami itu lahir tahun Dua Ribu Dua Puluh yang mana waktu itu sedang memasuki pandemi atau covid 19. Di rumah sakit pun tidak boleh ada yang menjenguk. Di rumah Ibu mertua mengadakan syukuran pun juga sederhana kecil - kecilan, tidak boleh ada orang - orang banyak jadi satu. Karena setelah itu COVID memasuki zona dimana tidak boleh keluar rumah jika tidak urgent, harus pakai masker kemana - mana agar tidak tertular satu sama lain, memakai handsanitizer, karena hanya dengan flu dan batuk nanti di cek bisa - bisa lansung positif covid. Di Masjid ditempat - tempat umum semua di beri jarak. Masker dan hansanitizer waktu itu sampai pada susah di cari. Tahun itu betul - betul mengerikan, makanya anak yang lahirnya di tahun itu banyak yang bilang anak pandemi. Yang datang menjenguk adek jadinya hanya tetangga sekitar rumah mertua dan keluarga terdekat saja.

"Bunga Fatimah" Nama ini kita ambil dari "Bunga" sendiri dari julukan Magelang "Kota Sejuta Bunga" kita ambil bunga nya karena kita kenal pas di kota. hehehe. Magelang disebut "Kota Sejuta Bunga" karena keindahan alamnya yang hijau, dikelilingi pegunungan, dan dilengkapi dengan berbagai taman bunga yang indah. "Fatimah" ini aku ambil dari nama salah satu putri Nabi Muhammad "Fatimah Azzahra"  Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar, dan penyayang. Rasullullah sering sekali menyebutkan nama Fatimah, salah satunya adalah ketika Rasulullah pernah berkata, "Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia". Nama tersebut semoga menjadi doa untuk putri kamu menjadi perempuan seperti Fatimah putri Rasullullah. Aamiin. 

Hari demi hari menjadi seorang ibu. Aku bisa menyesuaikan menikmati momen tumbuh kembangnya. Belajar memasak Mpasi di usia anak Enam Bulan. Sampai membuat tulisan yang aku tempelkan di tembok kamar. Daftar menu bunga setiap harinya. Lengkap dari karbohidratnya apa, protein nabai, hewani, camilannya, buah.  Bahkan aku membuat tabel respon anak seperti apa di kasih menu terserbut. Kebetulan anak aku full asi, tidak mau pakai dot bahkan di kasih dot itu seperti phobia dia, susu formula semua merk dicoba pun juga tidak mau. Jadi Full asi dan menjadikan aku harus lebih rajin membuatkan dia menu mpasi bermacam - macam agar dia tidak bosan. Terkadang kalau aku capek juga beli, ada di dekat rumah yang jual bubur bayi. Kalau bosan terkadang aku nitip suami kalau habis turun jaga shift malam paginya sekalian suami beliin bubur bayi searah dia pulang. Adek cocok, tetapi kalau pas suami shift pagi tidak beli bubur bayi yang ini karena jauh. Memasuki adek usia satu tahun. Aku ingin mencari kerja untuk tambah - tambahlah. Waktu itu terfikirkan, bubur bayi yang biasa suami beli setelah jaga malam di Borobudur tidak ada. Suami coba nanya sama yang jual yang suami biasa langganan. 

"Oh iya Mas, Cabang Borobudur belum ada, kata Ibu yang jual Bubur bayi itu.

"Nanti saya kasih nomor whatsapp ownernya saja Mas, saya disini cuma mitra depan soalnya, kata Ibu tersebut.

Suami langsung memberitahuku. Aku langsung coba chat ownernya. Dan di balas di tawarin kalau mau jadi mitra depan Bubur Bayi cabang Borobudur.  Di jelaskan jobdesnya, kerja dari setengah enam pagi sampai jam delapan saja, gajinya bulanan, jika tidak habis buburnya ya promosiin keliling cari yang punya bayi - bayi, kata Ownernya menjelaskan melalui chat.

Aku bicarakan sama suami, misal aku ambil kerjaan ini adek gimana.

"Suami bilang tidak apa - apa buat tambah beli pampers anak. Nanti jam segitu biar dimomong Mbahnya dulu kan ya cuma sebentar dua jam setengah. 

Aku memberitahu ownernya lewat chat aku mau ambil pekerjaan ini. Ownernya balas janjian nyari tempat bareng di Borobudur. Sebelumnya aku nyoba nyari dulu sama suami, ketika deal sama pemilik lokasi aku ngabarin ownernya kalau sudah dapat tempat. Dan janjian ketemu di lokasi, ownernya sekaligus bawa meja lipat, papan tulis yang akan di gunakan untuk menulis meni, banner dan kursi plastik. Paginya aku langsung mulai berjualan. Bangun sholat subuh siap - siap berangkat, terkadang anak sudah bangun agak rewel sebentar. Terkadang belum bangun tetap aku pamitin. Di lokasi jam setengah enam kurang, langsung siap - siap menata semuanya. Untuk buburnya itu sudah ada yang antar ya jam lima, dari rumah ownernya, jadi sudah ada bagian yang drop untuk cabang - cabang. Menunya ada Bubur, Tim, Sup, puding buah asli dan tiap hari menunya berganti, agar anak juga tidak bosen. Harga mulai dari cup kecil tiga ribu rupiah, besar lima ribu rupiah untuk bubur dan tim. Untuk sup di harga 3000 puding juga. Akupun nambah teman baru di grup whatsapp grup bubur. Akrab juga dengan pemilik lokasi namanya Bu ning, setiap bulan ada biaya sewanya seratus ribu. Bu ning punya toko kelontong, nah depannya atau terasnya yang setiap pagi untuk jualan bubur bayi, sebelahnya ada rumah makan padang punya Bu Ning juga tetapi disewa oleh orang asli Padang yang merantau kesini. Bu NIng tinggal sendiri. Dia memiliki tiga orang anak laki - laki yang kerjanya jauh di Jakarta, sudah sukses semua disana. Suami beliau sudah meninggal lama. Aku jadi temannya Bu ning setiap pagi di ajak ngobrol ini itu. 

Tidak ada liburnya ya jualannya, kalau memang mau iijn libur harus cari pengganti yang bisa gantiin. Hampir memasuki satu tahun aku jualan bubur tiap pagi. Alhamdulillah Allah kasih amanah lagi ke kita. Hamil anak kedua. Tidak direncana. Aku kaget sih sempat nangis mikirin anak pertama masih kecil belum juga lulus full asi dua tahun. Karena rencananya memang ingin menyapih tepat anak pertama dua tahun. 

Panik, nangis, bingung, campur aduk rasanya. Waktu itu cek kehamilan itu ketika aku sudah telat haid dua minggu dan memberanikan diri untuk tespack. Dan benar dong garis dua yang artinya positif hamil. Suami menenangkan.

"Alhamdulillah, rejeki diberi amanah lagi, ucapnya.

Saat itu anak pertama usia delapan belas bulan. Ibu mertua tiba - tiba bicara menyuruhku menyapihnya karena kondisi sedang hamil menyusui asinya kurang bagus. Aku terdiam setelahnya menangis. Aku cerita ke suami intinya belum siap dan belum tega menyapih anak pertama belum genap asi fullnya dua tahun kataku. 

"Tapi kasihan juga asi nya sudah kurang bagus, kan untuk produksi asi baru lagi untuk adeknya, tidak apa - apa pelan - pelan di sapihnya, ujar Suami.

Aku mikirnya anak ini tidak mau susu formula, pakai dot tidak mau, gelas minum langsung juga tidak mau, bagaimana nantinya setelah di sapih. Aku dilema, aku sedih, aku merasa tidak tega sama dia. 

Delapan Belas bulan usia anak ku saat ini. Tega tidak tega akhirnya aku memberanikan diri memutuskan untuk menyapihnya di usia tersebut. Ibu mertua membantu menyapihnya dengan memarutkan kunir dan aku tempelkan di payudaraku. Alhamdulilah dengan mudah anak itu langsung tidak mau menyusu, katanya Umi sakit itunya. Panggilan anak ku ke aku, Umi dan Ayah untuk Suami. Malamnya pun tidak rewel terbangun minum air putih saja mau. Karena aku dan suami merasa tidak tega setelah dia di sapih, kita cari opsi lain coba beli susu kambing, waktu itu ada teman suami yang menyarankan coba di kasih susu kambing kalau susu formula tidak mau. Terus kita coba beli. Alhamdulillah anaknya mau, walau sedikit - sedikit hanya berapa ml saja disendokin pula. Suami dan mertua yang telaten banget ngasih Bunga susu kambing tersebut. Inilah drama punya anak masih kecil sudah hamil lagi.

Aku masih lanjut jualan bubur bayi ya. Kehamilan kedua ini walau sama dengan kehamilan anak pertama tidak bisa masuk untuk makan nasi, bisanya roti, buah, susu. Tetapi alhamdulillahnya di buat kerja tetap kuat tidak ada flek - flek akibat kecapekan seperti yang pertama dulu. Rutin kontrol tiap bulan di tempat yang sama dengan anak pertama dulu. Di bidan yang sama, rumah sakit dan dokter kandungan yang sama. 

Ketika jalan - jalan gendong anak pertama dalam kondisi hamil. Sampai teman ku pernah lihat wah tidak menyangka kamu menuju anak dua ya. Aku tidak membayangkan jika jadi kamu, ucapnya.

Walau berat rasanya anak masih kecil ditambah hamil. Tetapi Suami selalu siaga, dia membantu pekerjaan rumah seperti cuci baju, menjemur kadang juga dia yang membuatkan menu makan anak. Alhamdulillah bersyukur memang punya dia yang pengertian dan sabarnya yang luar biasa. Laki - laki tersabar yang pernah aku kenal, kata Ibu mirip Bapak. Berarti memang tepat kenapa dia menjadi jodohku, dia adalah sosok Bapak yang aku butuhkan. Dia tidak pernah sedikitpun berkata kasar bahkan membentakku. Aku yang seringnya marah - marah tidak jelas sama dia, kadang berkata kasar. Dia sama sekali tidak membalasku, dia diam tenang menenangkan aku jika aku sedang marah - marah tidak jelas. Pernah suatu ketika aku marah besar, cuma karena hal yang sebenarnya sepele saja. Di awal - awal kita menikah kan ya sesekali bahas masalalu kan, mantan dia, mantan aku. Aku waktu itu yang kepo coba cari - cari tahu bagaimana sih dia dengan masalalunya dulu dan ketemu dong difb fotonya dia ngetag nama seoran cewek, aku kepoin akun fb itu dan benar itu mantannya. Mantan dia yang terakhir. Sebut saja Namanya "N". Satu tahun mereka berpacaran kalau dari cerita suami dan  dari bukti jejak digital fb. Si N itu sudah terlebih dahulu menikah ya, putus dari suami tidak lama menikah dan sudah punya anak satu. Kata suami dulu dia juga diundang waktu Si N menikah.

"Kenapa pas kita menikah kamu tidak undang dia? tanyaku.

"Lha buat apa ngundang mantan, tidak penting kan? jawabnya.

Aku yang kurang kerjaan dan malah seperti nyari penyakit semakin aku kepo sama si N ini muncul rasa tidak suka dan karena ada suatu hal yang membuatku tidak suka yang tidak bisa aku jelaskan di sini.

Seperti yang sudah aku bilang tadi suatu hari aku marah besar sama suami. Aku sempat tanya - tanya sama suami iseng yang berujung marah sendiri aku.

"Dulu mainnya kemana saja waktu pacaran sama si N ini, tanyaku.

"Ah jarang main, aku kan sibuk kerja, jawab suami

"Pernah main ke Pantai, tanyaku?

"Belum pernah, jawabnya

Dan tiba - tiba ketika aku sedang kepoin aku facebooknya nemuin foto di akun mbaknya si N itu yang ngetag N. Sebuah foto manis sekali suami memeluk N di Pantai Parangtritis juga. Wow terkaget aku.

"Katanya jarang main, katanya belum pernah main ke pantai? tanyaku sambil meledek suami waktu itu lewat chat dia masuk malam.

"Ah aku tidak ingat, sudah lama, masalalu sudah tidak ku ingat - ingat lagi, jawabnya.

Paginya pulang kerja aku masih saja membahas soal mesra di pantai itu. Tetapi dia mencoba membujukku. Dia memang tidak pernah mempermasalahkan masalaluku. Aku justru yang memang nyari - nyari masalalu dia dan kesal sendiri. Pernah suatu malam aku dan suami pulang kerja mampir beli nasi goreng. Aku melihat seseorang yang tidak asing sedang mengantri nasi goreng. Turun dari motor, kita menuju penjualnya untuk pesan.

"Aku kasih kode kesuami, kayak tahu ya yang duduk itu, ucapku pada suami.

Suami menoleh kearah seseroang tersebut. Dan menyapanya. Yup sesorang tersebut adalah mantannya yaitu si N. Suamipun mengenalkan aku padanya, aku dan N pun akhirnya bersalaman. Si N sempat bertanya.

"Kok tidak ngasih undangan nikahnya sih, tanya si N.

"Tidak ada acara apa - apa kok, doanya saja, jawab suami.

Tak begitu lama pesanan si N pun sudah jadi, dia pamit pulang terlebih dulu. Itulan pertemuan pertamaku dengan si N. Dan sejak saat ini aku sering bahas dan sindir - sindir si N ke Suami. Kalau mantannya suami yang satu karena sering tidak sengaja berpapasan akhirnya malah jadi kenal akrab dan biasa saja jadi teman. Aku juga temenan baik sama istri dari mantanku, mantan jaman ku yang pacarannya dulu aku jaman sekolah. Berteman baik di whatsapp dengan istrinya mantan tetapi tidak dengan mantan ya. Kalau dengan istrinya kita sering sharing ini itu, tumbuh kembang anak dan macam - macam, jadi sudah seperti teman dekat.

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4563      1736     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Selepas patah
202      166     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Langit Tak Selalu Biru
67      57     4     
Inspirational
Biru dan Senja adalah kembar identik yang tidak bisa dibedakan, hanya keluarga yang tahu kalau Biru memiliki tanda lahir seperti awan berwarna kecoklatan di pipi kanannya, sedangkan Senja hanya memiliki tahi lalat kecil di pipi dekat hidung. Suatu ketika Senja meminta Biru untuk menutupi tanda lahirnya dan bertukar posisi menjadi dirinya. Biru tidak tahu kalau permintaan Senja adalah permintaan...
Izinkan Aku Menggapai Mimpiku
115      92     1     
Mystery
Bagaikan malam yang sunyi dan gelap, namun itu membuat tenang seakan tidak ada ketakutan dalam jiwa. Mengapa? Hanya satu jawaban, karena kita tahu esok pagi akan kembali dan matahari akan kembali menerangi bumi. Tapi ini bukan tentang malam dan pagi.
Happy Death Day
557      306     81     
Inspirational
"When your birthday becomes a curse you can't blow away" Meski menjadi musisi adalah impian terbesar Sebastian, bergabung dalam The Lost Seventeen, sebuah band yang pada puncak popularitasnya tiba-tiba diterpa kasus perundungan, tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Namun, takdir tetap membawa Sebastian ke mikrofon yang sama, panggung yang sama, dan ulang tahun yang sama ... dengan perayaan h...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
120      107     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
Switch Career, Switch Life
336      282     4     
Inspirational
Kadang kamu harus nyasar dulu, baru bisa menemukan diri sendiri. Therra capek banget berusaha bertahan di tahun ketiganya kerja di dunia Teknik yang bukan pilihannya. Dia pun nekat banting setir ke Digital Marketing, walaupun belum direstui orangtuanya. Perjalanan Therra menemukan dirinya sendiri ternyata penuh lika-liku dan hambatan. Tapi, apakah saat impiannya sudah terwujud ia akan baha...
The Boy Between the Pages
1014      721     0     
Romance
Aruna Kanissa, mahasiswi pemalu jurusan pendidikan Bahasa Inggris, tak pernah benar-benar ingin menjadi guru. Mimpinya adalah menulis buku anak-anak. Dunia nyatanya membosankan, kecuali saat ia berada di perpustakaantempat di mana ia pertama kali jatuh cinta, lewat surat-surat rahasia yang ia temukan tersembunyi dalam buku Anne of Green Gables. Tapi sang penulis surat menghilang begitu saja, meni...
GEANDRA
384      303     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
Deep Sequence
535      447     1     
Fantasy
Nurani, biasa dipanggil Nura, seorang editor buku yang iseng memulai debut tulisannya di salah satu laman kepenulisan daring. Berkat bantuan para penulis yang pernah bekerja sama dengannya, karya perdana Nura cepat mengisi deretan novel terpopuler di sana. Bisa jadi karena terlalu penat menghadapi kehidupan nyata, bisa juga lelah atas tetek bengek tuntutan target di usia hampir kepala tiga. N...