Sabtu malam aku gelisah menunggu pesan dari seseorang yang beberapa hari ini sudah membuat aku sadar akan banyak hal yang membuat aku lebih banyak bersyukur. Sampai hari minggu dia tidak ada kabar. Aku berfikir ah pasti handphone dia masih ditukang service nih. Dan Senin Pagi aku cek whatsapp pesan aku ke dia yang kemarin ternyata centang dua itu tandanya terkirim dan aku buka dia online. Wah senang sekali rasanya aku. Dan chat masuk dari dia.

"Maaf ya handphone aku baru nyala.

Langsung aku membalasnya Alhamdulillah akhirnya on juga.
Aku chat dia "Mas terimakasih ya kemarin sabtu sudah mau sholat bareng.

"Dan dia balas sebetulnya aku itu tidak ada niat mau usir kamu, misal aku bilang yuk aku belum sholat paling ya kamu langsung pulang, tapi ternyata kamu punya inisiatif juga, aku tidak tahu kalau kamu sudah sembuh sakite (sakit yang dimaksud adalah sakit saat menstruasi) karena beberapa hari chat dia tahu kalau aku sedang menstruasi, karena waktu dia mengingatkan aku untuk sholat aku bilang sedang berhalangan.

"Takutnya belum sembuh kata dia, padahal ingin ku ajak sholat bareng dalam hati hehe.

Pesan ini aku baca berkali – berkali dan mampu membuat aku senyum – senyum sendiri senang banget.

"Aku balas chatnya aku bilang Mas mungkin ya sadar kenapa aku lihat jam beberapa kali aku gelisah karena belum sholat tapi mau bilang ke Mas, Mas masih asyik bercerita aku tidak enak memotong cerita tersebut, tetapi karena jam juga sudah hampir pukul lima jadi ya aku beranikan diri bilang mau sholat.

"Diapun membalas iya, sama aku sendiri juga beberapa kali lihat jam karena aku ya belum sholat, terus aku balas kenapa Mas tidak tanya sudah selesai menstruasi nya apa belum, dia balas maaf aku tidak enak mau tanya hal seperti itu kan sensitive.

 Balasan dia membuat aku berfikir wah laki – laki ini memang benar-benar sepertinya menghormati wanita sekali. 

Sebenarnya aku bingung serba salah posisi aku saat ini juga punya pasangan bahkan kita sudah berencana menikah memang baru Bapak dan Mbah pacar yang kerumah dan bilang ke ibu bahwa punya niat baik dalam istilah jawa tembungan. Dan sebenarnya dibulan ini bulan Februari kita berencana untuk nyicil keperluan lamaran dan kita ingin sebelum puasa atau sebelum lebaran kita sudah lamaran, kita hanya manusia bisa berencana semua tetap kembali ke Allah yang menentukan. Aku dan pacarku berpacaran kurang lebih Enam Tahun putus nyambung. Ujian datang ketika Bapak nya si pacar tiba – tiba sakit serius tepatnya awal bulan Februari ini beliau sakit. Aku tidak tega sebenarnya dengan pacarku pasti berat juga buat dia memikirkan masa depannya bersama aku dan lagi dia memikirkan fokus kondisi bapaknya. Dan disaat situasi yang ya bagi aku kacau muncul Mas Sofyan. Aku sempat bertanya berdoa Ya Allah apakah sosok laki – laki ini ujian buat aku godaan buat ku karena aku  mau menikah, fikiran lain ku, apakah aku dan pacarku tidak Engkau Ridhoi Ya Allah karena terlalu banyak lika liku perjalanan ku dengannya. Aku yang merasa lelah, jenuh, muak terkadang membuat aku ingin mundur. Sekali lagi aku tidak tahu harus bagaimana dengan situasi ini. 

Mas Sofyan juga sempat chat jika merasa takut apabila nantinya aku dan pacarku bermasalah itu gara – gara dia. Akupun menjelaskan lewat chat kepadanya bahwa aku dan pacarku sebelum mengenal Mas pun sudah banyak masalah, dan oke tidak bisa dipungkiri kalau pacarku tahu chat dengan Mas ya pasti bakal marah dan timbul masalah.

"Aku balik bertanya apakah menurut Mas aku seperti ini itu termasuk tidak setia?

"Dia jawab ini bukan masalah setia atau tidak setia toh kita hanya ngobrol dan kebetulan nyambung aku juga tidak berniat jahat sama kamu aku juga tidak apa-apain kamu, ya persepsi orang memang berbeda-beda menanggapinya seperti apa, aku juga tahu batas dan porsi aku. Katanya dalam chat menjawab pertanyaanku.

Aku sempat bilang sama dia  bahwa pacarku sangat over protektif, bahkan aku sampai kehilangan beberapa teman, aku harus laporan kemanapun aku pergi, whatsapp ku dipantau sekali kalau pamit tidur ternyata masih terlihat online, pulang kerja atau kemanapun harus sharelock. Sampai membuatku gila dan depresi rasanya, entah aku heran pada diriku sendiri kenapa aku bisa bertahan lama dengannya walau putus nyambung. Sebenarnya saat itu aku hanya takut untuk membuka lembaran baru dengan orang baru, takut memulai kembali, takut apakah ada orang baru yang mau menerimaku apaadanya.

Mas Sofyan bilang untuk permasalahan kalian berdua InsyaAllah itu aku tidak terlalu ikut campur atau kepo, karena aku yakin kalian berdua bisa menyikapi masalah kalian, kalau aku dimintain saran/masukan kalau kamu cerita sedetail – detailnya itu bukan karena terus tanya tapi atas dasar inisiatif sendiri kamu mewakili ungkapan dan InsyaAllah sebisa mungkin aku kalau baik aku bantu. Aku sendiri memahami untuk diri aku kalau soal laki – laki itu simplenya hanya tentang perkataan dan komitmen yang dipegang. Dia sempat bertanya kepada aku coba lihat pengaturan whatsapp kamu barangkali disadap sama pasangan kamu, soalnya aku pernah tahu soal sadap dari teman kerja aku suami yang menyadap whatsapp istri jadi tahu dan bahkan bisa balas chat katanya. Setelah aku cek dan ternyata whatsapp aku aman – aman saja.

Mas sofyan juga bilang aku itu masih tidak enak takutnya aku diketahui sama pasangan kamu tanpa kamu tahu dan aku sendiri takut kalau kamu tambah ada masalah karena mengenalku. Aku katakan padanya tidak apa - apa resiko apapun kedepannya aku sama pacarku aku siap menerima resiko itu. 

Aku teringat ada teman SMP yang jadi guru SD di daerah sekitar rumah Mas. Coba aku tanya dia deh, pikirku barangkali ada teman yang satu desa dengan Mas Sofyan. Ceritanya ingin lebih tahu banyak soal Mas Sofyan dari sudut pandang orang lain.

"Assalamualaikum Buk. Aku mulai chat whatsapp ke temanku SMP. Anisa namanya.

"Waalaikumsalam, gimana buk? balas Anisa.

"Aku mulai curhat. Jadi gini buk kemarin aku habis kenal seseorang, ku ceritakan dari awal bagaimana bisa kenal. Terus langsung ke intinya, aku tanya dia ada teman yang rumahnya satu desa dengan Mas Sofyan tidak aku kasih tahu alamat rumah Mas Sofyan.

"Ada buk, teman guru besok InsyaAllah ku tanyakan, ku carikan info ya, jawabnya.

Hari berikutnya beneran dong di carikan info detail sama teman ku itu.

"Halo, halo aku sudah dapat info, isi chat Anisa jam setengah satu siang. 

Dia memberi info super detail sekali, dari namanya, nama panggilan, anak tunggal, rumahnya sebelah mana, kerja dimana. Dan dia bilang kata teman ku guru yang satu desa sama dia. Dia anaknya alim buk, tidak neko - neko, baiklah buk intinya, kata  Anisa.

Membuatku merasa "Apakah dia Orangnya ya?"