Loading...
Logo TinLit
Read Story - Tanda Tangan Takdir
MENU
About Us  

Suasana ruang makan itu rapi dan hangat, tapi bagi Arzul, rasanya seperti duduk di ruang ujian yang lain—tanpa soal, tapi penuh penilaian.

Ayah duduk di ujung meja, mengenakan baju batik lengan pendek dan peci hitam yang tak pernah dilepas meski hanya makan malam bersama keluarga inti. Di sampingnya, ibu sibuk menuangkan sup ke mangkuk-mangkuk. Kakaknya, Farid, sedang menceritakan tentang kegiatan kampus tempatnya mengajar. Sedangkan si tengah, Rizal, baru saja pulang dinas dari kantor pajak dan langsung disambut dengan tepuk bahu serta komentar bangga dari sang ayah.

“Alhamdulillah ya, dua anak Bapak sudah mapan semua,” kata ayah, sambil tersenyum lebar. “Farid sudah jadi dosen tetap. Rizal sudah dapat SK mutasi ke Palu. Tinggal kamu, Zul.”

Arzul mengunyah perlahan, berusaha menyembunyikan napas yang tertahan. Ia meneguk air tanpa menoleh. Kalimat itu, yang diucapkan dengan nada gurauan, terasa seperti beban tambahan di punggungnya.

“Tes tadi bagaimana, Nak?” tanya ibu, dengan suara lembut yang tak kalah menekan.
“Lumayan,” jawab Arzul pendek.
“Yakin bisa?” Farid menimpali sambil mengambil sambal. “Kalau jurusannya sih cocok-cocok saja, tinggal kamu fokus.”

“InsyaAllah bisa lah,” sahut Rizal cepat. “Zul itu tekun kok, ya kan, Zul?”

Arzul mengangguk. Ia tersenyum. Sebisa mungkin tetap tersenyum. Tapi dalam pikirannya, ia hanya ingin beranjak dari meja, kembali ke kamar, dan mengunci diri sampai semua percakapan ini lenyap.

Ayah menatapnya beberapa detik, lalu berkata pelan, “Kakekmu dulu juga gagal berkali-kali sebelum jadi guru. Tapi beliau tidak menyerah. Kita ini darahnya darah pejuang, Zul. Kalau kakek bisa mengangkat martabat keluarga dari kemiskinan, kita tinggal melanjutkan saja.”

Ibu mengangguk setuju. “Keluarga besar kita ini tidak akan seperti sekarang kalau bukan karena kakekmu. Pegawai negeri itu bukan sekadar pekerjaan, Nak. Itu amanah. Itu warisan.”

Arzul menatap sendoknya. Dalam benaknya, kalimat ibu itu seperti mantra kuno yang sudah berulang kali ia dengar, namun kini terasa semakin asing. Warisan? Amanah? Atau jebakan?

Seusai makan, Arzul membantu ibu membereskan piring. Di sela aktivitas itu, ibunya menepuk bahunya pelan.

“Bunda tahu kamu sudah berusaha, Zul. Tapi jangan putus semangat, ya. Tahun depan coba lagi. Kalau perlu ikut bimbel. Kak Rizal dulu juga begitu, kan?”

Ia mengangguk lagi. Diam. Tak ingin berkata bahwa tadi siang, untuk pertama kalinya, ia tidak merasa takut akan hasil ujiannya. Ia hanya merasa… hampa.

Malam itu, setelah semua lampu dimatikan dan rumah tenggelam dalam keheningan, Arzul duduk di meja belajarnya. Di hadapannya terbentang selembar kertas pengumuman hasil CPNS yang belum ia buka. Ia menatapnya lama, tapi tidak menyentuh.

Akhirnya ia menulis di buku catatannya:
"Kalau aku gagal lagi, apa aku masih tetap menjadi bagian dari keluarga ini?"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tic Tac Toe
468      372     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
Waktu Mati : Bukan tentang kematian, tapi tentang hari-hari yang tak terasa hidup
3040      1167     26     
Romance
Dalam dunia yang menuntut kesempurnaan, tekanan bisa datang dari tempat paling dekat: keluarga, harapan, dan bayang-bayang yang tak kita pilih sendiri. Cerita ini mengangkat isu kesehatan mental secara mendalam, tentang Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan anhedonia, dua kondisi yang sering luput dipahami, apalagi pada remaja. Lewat narasi yang intim dan emosional, kisah ini menyajikan perj...
Penantian Panjang Gadis Gila
325      245     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Deep End
46      43     0     
Inspirational
"Kamu bukan teka-teki yang harus dipecahkan, tapi cerita yang terus ditulis."
In Her Place
999      657     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
BestfriEND
43      37     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
Metafora Dunia Djemima
101      83     2     
Inspirational
Kata orang, menjadi Djemima adalah sebuah anugerah karena terlahir dari keluarga cemara yang terpandang, berkecukupan, berpendidikan, dan penuh kasih sayang. Namun, bagaimana jadinya jika cerita orang lain tersebut hanyalah sebuah sampul kehidupan yang sudah habis dimakan usia?
May I be Happy?
629      380     0     
Inspirational
Mencari arti kebahagian dalam kehidupan yang serba tidak pasti, itulah kehidupan yang dijalani oleh Maya. Maya merupakan seseorang yang pemalu, selalu berada didalam zona nyamannya, takut untuk mengambil keputusan, karena dia merasa keluarganya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya sejak kecil. Hal itu membuat Maya tumbuh menjadi seperti itu, dia tersiksa memiliki sifat itu sedangka...
Yu & Way
166      135     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1364      896     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...