“Aku grogi nih, Bang!” Zindy menarik dan menghela napas lagi. “Gimana nanti kalo alu salah ucap?”
“Tenang, santai. Anggap aja kayak jualan di sekolah. Kamu percaya diri kan? Bayangkan itu. Bedanya ini pembelinya ngeliat dari jauh.” Kalib sibuk mengatur tripod dan ring light itu.
Sore ini Zindy akan melakukan live perdana sebagai affiliator. Background-nya memakai tembok polos dengan ruangan yang dirasa catnya lumayan bagus. Ruang tamu dipilih menjadi tempat live dadakan. Produk sampel berupa skincare dan cemilan menjadi hal yang ditawarkan Zindy.
“Tolong lancarkan Tuhan! Butuh buat bayar SPP!” Zindy berdoa terlebih dahulu.
“Amin, kita mulai live-nya ya!” Kalib sibuk menjadi kameramen. Dia duduk di depan Zindy. Smartphone-nya menjadi handphone cadangan saat pelaksanaan live.
“Belum ada yang masuk ya, Bang penontonnua?” Zindy menatap layar smartphone di hadapannya. Itu adalah smartphone milik ibunya. Demi live hari ini Ibu rela tidak membawa handphone hari ini.
“Belum. Namanya juga perdana. Mungkin belum terbaca algoritma Toktok.” Kalib memastikan semua hal teknis berjalan baik.
“Aku lihat kalo pada live itu punya hal unik. Aku harus punya ciri khas juga. Tapi apa ya. Aku cuma cewek biasa.” Mata Zindy menatap lakban fragile warne merah yang belum di buang di pojok ruangan. “Aku ada ide!” Zindu keluar dari frame kamera.
“Eh, mau apa?” Kalib bingung.
Zindy mengambil bando warna hitam dari kamar ibunya. Bando itu kemudian dililit dengan lakban bekas warna merah itu. Dua buah pita besar juga dibuat untuk menghias bagian kiri dan kanan. “Jadi aksesoris khas Zindy.” Dia memakai benda itu dengan percaya diri.
Kalib tak bisa menahan tawanya. Suara tawanua terdengar jelas di telinga Zindy. “Ide bagus!” Jempol tangan Kalib teracung.
“Harus punya ciri khas!” Zindy menatap dirinya dicermin sejenak. Dia lalu kembalk masuk ke dalam frame kamera. “Halo Gaes, aku hari ini live perdana sesuai request kalian di direct message dan komentar. Ini aku bakalan review produk yang ada di keranjang kuning aku….”
Ada komentar masuk.
@pacarumin2908: kak, itu pitanya dari lakban fragile ya? Lucu amat :)
@sukamakan114_: itu yang di kepalanya lakban fragile?
“Iya. Ini dari lakban fragile. Lucu kan? Biar yang nonton hati-hati pas lihat aku. Aku mudah pecah kayak - semangatku kalo nggak ada yang nonton, hehehe canda, Gaes. Buat seru-seruan aja. Biar kalian ingat Zinvlog selalu!” Zindy mulai menjawab komentar.
“Slogannya Zindy itu yang fragile bukan cuma paket tapi hati juga, hahaha.” Kalib menambah candaan dari belakang layar.
“Bisa aja nih Abang Kameramen otw profesional!” Zindy tersenyum. Matanya menatap ke arah layar smartphone yang digunakan untuk memantau komentar. “Bang, kayaknya tripodnya miring deh.” Bisik Zindy ke arah kamera.
“Maaf, kameramennya belum makan malam nih,” sahut Kalib.
Komentar lain mulai masuk.
@anakrantau2233_: hihihi kameramen otw profesional! Lucu banget :)
@gadiaimit5678 _: uh, kameramen cowok itu suaranya calming ya. Jadi nge-fans.
“Oke, Gaes. Balik lagi ya ke review produk aku. Ini ada cemilan dari jagung. Enak banget lho. Cocok buat dijadiin temen libur long weekend kayak gini. Yang baru galau karena ujian cocok. Yang baru sedih karena doi hilang cocok juga. Makan ini dijamin mood langsung bagus kayak….. Bakal wushh meroket kayak kereta cepat.” Zindy asal bunyi.
Komentar muncul.
@pejuang2879: lucu banget kakak hostnua. Meroket kayak kereta cepat? Baru dengar
@buketbunga0087 : aku baru diputusin cowokku. Makan ini bisa kayaknya ya nggak mood swing lagi. Meroket kayak kereta cepat.
@pinkygirl2345 : harganya berapa kak? Aku besok ujian nih. Butuh mood booster. Biar meroket kayak kereta cepat.
“Harganya murah Gaes. Dijamin nggak bikin kantong kering. Cuma 15k aja. Cepet check out di keranjang kuning.” Zindy menunjuk ke arah keranjang kuningnua.
“Kak, aku butuh skincare. Review skincare-nya dong!” Kalib mengingatkan dari balik layar.
“Oh ya, aku juga punya produk skincare Gaes. Ada masker bentuk hewan juga. Dijamin kulit jadi mulus kayak porselen. Ada juga moisturizer nih.” Zindy memperlihatkan sampel masker dan pelembab wajah ke kamera. “Pelembabnya cocok untuk semua jenis kulit. Kulit bakal lembab dan glowing. Bersinar seperti kaca di lautan lepas. Eh, maksudnya kayak mantul di kaca gitu saking bening dan glowingnua.”
Komentar muncul lagi
@siimutcantik987 : kakaknya lucu. Nih aku kasih gift.
@genalphacakep765 : kaca di lautan lepas? Baru dengar. Lucu banget sih.
“Zin, kamu dapat donat!” Teriak Kalib. “Ada juga yang ngirim gift lainnua.”
“Ah, terima kasih para Kakak-Kakak sultan yang berbagi rejeki. Zindy doain lancar dan sehat selalu. Jangan lupa check out ya.” Tangan Zindy menunjuk ke arah keranjang kuningnya lagi.
“Wah, banyak banget gift-nya. Satu…dua…tiga…wah masuk terus!” Kalib takjub.
Komentar masuk
@putrimanis345 : lucu banget. Aku terhibur.
@ hhahihi : besok live lagi, Kak.
“Makasih, Kakak-kakak baik hati. Makasih banyak.” Zindy merasa terharu. Mungkin bagi orang lain itu gift kecil tapi baginya itu berharga. Bisa untuk mencicil SPP-nya yanh masih menunggak. “Kakak-kakak,Gaes, Zindy pamit dulu, ya. Makasih yang udah check out dan kasih gift.” Zindy melambaikan tangan ke arah kamera.
“Bangga banget sama kamu. Aku aja belum tentu bisa buat suasana hidup kayak gitu. Bagus, great job!” Kalib mengacungkan dua buah jempol