Loading...
Logo TinLit
Read Story - Psikiater-psikiater di Dunia Skizofrenia
MENU
About Us  

Bab 37

Lamaran

 

 

Soni datang kembali ke rumah Lala dengan mobil beserta mobil-mobil lain di belakangnya yang mengiringinya. Soni mengetuk pintu rumah Lala. Soni menyapa Lala ketika Lala membukakan pintu, “Hai!”

 

“Hai!” sahut Lala.

 

Ibunya Soni berada di sebelah Soni. Ayahnya sudah tidak ada lagi karena sakit jantung. Sementara itu, adik perempuan Soni sudah tewas dalam kecelakaan yang merenggut nyawanya dalam usia yang relatif muda.

 

Lala mempersilahkan mereka masuk, “Silahkan masuk!”

 

Ternyata, Soni dan Tutik masuk dengan diikuti keluarga besar mereka yang membawa beberapa parsel berisi buah-buahan. Lala teringat kepada teman-temannya yang kalau dilamar, dibawakan parsel berisi hadiah-hadiah mahal dan perhiasan emas. Namun, Lala tidak ingin mengeluh. Maka, ia mensyukuri semuanya.

 

Selesai lamaran dan diterima oleh Mama Papa, Soni memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah Lala. Mama Papa menerimanya dengan senang hati dan mempersilahkannya tidur di kamar tidur tamu.

 

Ternyata, setiap hari, Soni hanya makan dan tidur. Suara dengkurannya yang keras terdengar dari luar kamar. Apabila Mama memasak yang cukup untuk jatah empat orang, Soni memakan porsi dobel. Contohnya, apabila Mama memasak lima telor ceplok, Soni akan mengambil dua telor ceplok. Jadi, Mama dan Lala harus membagi dua, satu telor ceplok, sementara Papa makan satu telor ceplok utuh.

 

Buah-buahan pemberian Soni juga ia sendiri yang menghabiskannya karena keluarga Lala cuma makan sedikit. Di hari terakhir, ketika hendak pulang, ia berkata kepada Lala, “Aku tidak bisa membelikanmu apa-apa. Uang tabunganku tinggal sedikit.”

 

Soni menunjukkan saldonya yang tertera di handphone. Tertulis Rp 345.000, 00. Tanya Lala, “Memangnya kamu kerja apa?”

 

“Aku kerjanya getol kok,” jawab Soni, mengerlingkan mata ke arah Lala. Lala tidak tahu apa maksudnya.

 

“Aku akan pulang naik kereta api dan seluruh tabunganku akan habis,” kata Soni lagi. Lala pun melepas kepergian Soni.

 

Ternyata, Soni tidak pulang naik kereta api, melainkan naik bus. Lalu, ia jalan-jalan dengan mendaki gunung. Lala mengetahuinya karena Soni memosting semua foto-fotonya itu di media sosialnya.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lepas SKS
206      180     0     
Inspirational
Kadang, yang buat kita lelah bukan hidup tapi standar orang lain. Julie, beauty & fashion influencer yang selalu tampil flawless, tiba-tiba viral karena video mabuk yang bahkan dia sendiri tidak ingat pernah terjadi. Dalam hitungan jam, hidupnya ambruk: kontrak kerja putus, pacar menghilang, dan yang paling menyakitkan Skor Kredit Sosial (SKS) miliknya anjlok. Dari apartemen mewah ke flat ...
Hamufield
31598      3584     13     
Fantasy
Kim Junsu: seorang pecundang, tidak memiliki teman, dan membenci hidupnya di dunia 'nyata', diam-diam memiliki kehidupan di dalam mimpinya setiap malam; di mana Junsu berubah menjadi seorang yang populer dan memiliki kehidupan yang sempurna. Shim Changmin adalah satu-satunya yang membuat kehidupan Junsu di dunia nyata berangsur membaik, tetapi Changmin juga yang membuat kehidupannya di dunia ...
Tok! Tok! Magazine!
118      102     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
ATHALEA
1420      641     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
Finding My Way
1149      692     3     
Inspirational
Medina benci Mama! Padahal Mama tunawicara, tapi sikapnya yang otoriter seolah mampu menghancurkan dunia. Mama juga membuat Papa pergi, menjadikan rumah tidak lagi pantas disebut tempat berpulang melainkan neraka. Belum lagi aturan-aturan konyol yang Mama terapkan, entah apa ada yang lebih buruk darinya. Benarkah demikian?
To the Bone S2
853      521     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
3473      1002     2     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
40 Hari Terakhir
1462      881     1     
Fantasy
Randy tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir secepat ini. Setelah pertunangannya dengan Joana Dane gagal, dia dihadapkan pada kecelakaan yang mengancam nyawa. Pria itu sekarat, di tengah koma seorang malaikat maut datang dan memberinya kesempatan kedua. Randy akan dihidupkan kembali dengan catatan harus mengumpulkan permintaan maaf dari orang-orang yang telah dia sakiti selama hidup...
Can You Be My D?
132      117     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Pasal 17: Tentang Kita
150      68     1     
Mystery
Kadang, yang membuat manusia kehilangan arah bukanlah lingkungan, melainkan pertanyaan yang tidak terjawab sebagai alasan bertindak. Dan fase itu dimulai saat memasuki usia remaja, fase penuh pembangkangan menuju kedewasaan. Sama seperti Lian, dalam perjalanannya ia menyadari bahwa jawaban tak selalu datang dari orang lain. Lalu apa yang membuatnya bertahan? Lian, remaja mantan narapidana....