Loading...
Logo TinLit
Read Story - Psikiater-psikiater di Dunia Skizofrenia
MENU
About Us  

Bab 25

Dokter Cici

 

Seorang wanita berdarah Tionghoa yang sudah cukup berumur mengunjungi rumah Lala dan kedua orangtuanya dengan diantar sopir. Lala melongok ke depan pagar. Sopir itu sedang membelakangi Lala di seberang rumah Lala. Sepertinya, sopir itu sedang mengencingi tanaman bayam milik tetangga depan Lala yang berada di depan rumahnya. Terlihat dari air yang mengalir di antara kedua kakinya.

 

Sopir itu serta-merta berbalik. Lala cepat-cepat bersembunyi di balik tembok rumahnya. Sopir itu masuk mobil milik wanita berdarah Tionghoa itu dan tertidur di kursi sopir. Ia mendengkur. 

 

"Apakah ia tidak tidur semalaman sampai-sampai di hari terang seperti ini ia tertidur? Kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan kegiatan yang lebih berguna selain daripada tidur? Misalnya membaca buku? Kenapa banyak dari mereka yang sering disebut kalangan bawah itu tidak suka membaca? Padahal, membaca itu bermanfaat selain daripada makan. Siapa tahu, dengan membaca, mereka bisa meningkatkan kualitas hidup mereka, bahkan perekonomian mereka," pikir Lala.

 

Lala teringat kepada tukang sampah di kompleksnya yang tidak suka membaca. Lala suka menawari tukang sampah itu untuk membeli buku-buku Lala, tetapi tukang sampai itu tidak mau. Bahkan, tukang sampah itu tidak mau menerima walaupun dikasih gratis. Tukang sampah itu juga tidak mempunyai handphone dan tidak tertarik untuk belajar bagaimana cara memakai handphone, apalagi memilikinya.

 

Tukang sampah itu memiliki pekarangan yang seluas lapangan sepak bola di sekitar rumahnya. Sampah-sampah yang diangkutnya ditimbun di pekarangan rumahnya, lalu dibakar. Ia mendapatkan gaji sekitar satu juta per bulan dari pekerjaannya itu.

 

Seandainya tukang sampah itu mau belajar, tentu ia akan bisa memilah-milah sampah. Sampah-sampah yang bernilai ekonomis seperti botol-botol plastik dipisahkan dengan sampah yang mudah busuk.  Sampah-sampah seperti botol-botol plastik itu kemudian dijual ke pengepul. Sementara itu, sampah-sampah yang mudah busuk diolah menjadi pupuk kompos dan diwadahi dalam karung-karung. Apabila dijual, tentu tukang sampah itu akan kaya.

 

Pembantu rumah tangga harian yang bekerja di kompleks Lala, mengumpulkan sampah-sampah yang tidak mudah busuk dan bisa dijual seperti misalnya botol-botol plastik di kompleks Lala dan sekitarnya. Pembantu itu menaikkan semuanya ke atas boncengan motornya, di dalam keranjang kanan dan kiri, sampai membludag. Sesumbarnya kepada Mama, "Aku bisa mendapatkan seratus ribu per hari dari hasil menjual barang-barang ini lho, Bu."  

 

Lala kembali menyembulkan kepalanya dari balik tembok rumah. Ia melihat pembantu yang kini sedang bekerja di rumah tetangga sebelah itu datang dan memetiki bayam di rumah tetangga depan Lala. Pembantu itu memang sering memetiki bayam di situ tanpa meminta izin. Kali ini, ia tidak menyadari kalau tanaman bayamnya habis dikencingi.

 

Lala masuk ke dalam rumah. Ia berpapasan dengan Mama. Celetuknya, “Tanaman bayamnya, Ma ….”

 

“Ayo, La! Kami mencarimu sedari tadi. Dari mana saja? Kamu harus kontrol masalah kejiwaanmu dengan Tante Cici,” potong Papa. Alisnya saling bertautan. Rupanya, ia sedang serius. 

 

"Kenapa Papa selalu serius?" pikir Lala.

 

Mau tak mau, Lala menurut. Ia masuk ke kamar tamu di mana Tante Cici sudah menunggu. Tante Cici tidak disuruh ke kamar Lala yang di loteng oleh Mama Papa. Lala tidak tahu apa sebabnya. Mungkin, mereka takut Tante Cici kecapekan karena sudah cukup berumur. Mungkin, mereka ingin bisa mengawasi Lala ketika diinterogasi oleh Tante Cici. Tante Cici bertanya kepada Lala, “Apa yang mengganggu pikiranmu?”

 

“Saya merasa bahwa Papa adalah orang yang sangat jahat. Ia hendak mencelakakan saya,” jelas Lala.

 

“Jangan berpikiran begitu! Ia kan Papamu sendiri. Itu menandakan bahwa kamu memang sakit,” sahut Tante Cici. Lala menjadi tidak berani melanjutkan perkataannya dan tidak jadi menceritakan hal-hal buruk yang pernah dialaminya. Ia takut dikatai sakit mental dan bahwa semua perkataannya tidak benar, bahwa semuanya hanyalah waham dan halusinasinya saja.

 

Tante Cici keluar kamar. Katanya kepada Mama, “Cik, bayaran saya buku-buku itu saja!

 

Tante Cici menunjuk rak buku. Katanya lagi, “Biar anak saya yang sedang kuliah di Jurusan Kedokteran ke sini dan memilih buku-bukunya.”

 

Maka, besoknya, anaknya datang dan memilih buku-buku yang sesuai. Tak disangka, buku yang biasa Lala pakai dalam pekerjaannya menerjemahkan juga diambil. Ia ingin protes, tetapi takut kepada Mama Papa. Jadi, Lala hanya diam saja dan mengikuti buku itu dengan ekor matanya sampai buku itu menghilang dibawa pergi. Terdengar suara mesin mobil yang menderu menjauh dari depan rumahnya.

 

Setelah remaja laki-laki yang membawa buku Lala pergi, Lala menyatakan isi hatinya kepada Mama, “Ma, aku masih membutuhkan buku Thesaurus itu.”

 

“Kenapa tadi tidak bilang? Papa juga bilang ketika ia tidak mau memberikan bukunya,” sahut Mama. Maka, mulailah Lala menangis tersedu-sedu, menyesal.

 

Papa menelepon Tante Cici dan meminta buku Thesaurus itu kembali sambil meminta maaf. Anak remaja itu balik lagi ke rumah dan mengembalikan buku itu, tetapi buku-buku yang lain tidak ikut dikembalikan.

 

Kata Papa, “Mestinya, apa-apa yang sudah diberikan jangan diminta kembali.”

 

“Kenapa Papa meminta Thesaurus itu kembali?” tanya Lala, heran.

 

“Karena kamu mengamuk,” sahut Papa. Lala tidak mengerti mengapa ia disebut mengamuk oleh Papa. Seingatnya, ia hanya menangis. Papa juga menyebutnya mengamuk saat ia sedang kesakitan.

 

"Apakah itu karena aku tidak bisa mengontrol diri ketika kesakitan? Tapi aku tidak bisa mengingat kalau aku melukai seseorang atau menghancurkan barang-barang ketika kesakitan. Seingatku, aku hanya menyakiti diri sendiri seperti menjatuhkan diri ke lantai dan membentur-benturkan kepala ke dinding," pikir Lala.

 

Mama selalu menegur Lala ketika Lala menyakiti diri sendiri. Lala pun berusaha mengontrol dirinya dengan susah payah. Ia menyeret kakinya ke tempat tidur dan meringkuk di sana.

 

Di hari lain, Lala bertanya mengapa ia harus memanggil psikiaternya kali ini dengan sebutan tante. Mama menerangkan, “Ia masih ada hubungan kerabat dengan kita.”

 

Sejak saat itu, tak jarang, Mama Papa mengajak Lala ke rumah Tante Cici di luar kota. Mama Papa menyuruh Lala memberikan novelnya secara gratis kepada Tante Cici. Mereka tidak peduli kalau penghasilan Lala masih rendah. Tante Cici terlihat gembira. Sudut-sudut mulutnya terangkat ke atas.

 

Tante Cici bercerita, “Saya mempunyai seekor anjing pitbul di belakang. Saya menyuruh orang untuk memberinya makan setiap hari. Suatu hari, anjing itu terlambat diberi makan. Orang yang saya suruh digigit kupingnya sampai putus ketika bermaksud memberi anjing itu makan.”

 

Lala bergidik ngeri. Ia merasa bahwa Tante Cici adalah orang yang kejam. Tante Cici sengaja memelihara anjing galak dan menyuruh orang memberi anjing itu makan biar Tante Cici bisa melihat orang itu celaka.

 

“Kamu harus terus meminum obatmu!” Tante Cici melotot ke arah mata Lala yang menunduk ketakutan sambil mengangguk-angguk. Untunglah, sesaat kemudian, Mama Papa membawa Lala pulang.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Smitten Ghost
211      173     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
My First love Is Dad Dead
55      52     0     
True Story
My First love Is Dad Dead Ketika anak perempuan memasuki usia remaja sekitar usia 13-15 tahun, biasanya orang tua mulai mengkhawatirkan anak-anak mereka yang mulai beranjak dewasa. Terutama anak perempuan, biasanya ayahnya akan lebih khawatir kepada anak perempuan. Dari mulai pergaulan, pertemanan, dan mulai mengenal cinta-cintaan di masa sekolah. Seorang ayah akan lebih protektif menjaga putr...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3413      1720     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Pasha
1291      579     3     
Romance
Akankah ada asa yang tersisa? Apakah semuanya akan membaik?
Di Antara Luka dan Mimpi
760      438     66     
Inspirational
Aira tidak pernah mengira bahwa langkah kecilnya ke dalam dunia pondok akan membuka pintu menuju mimpi yang penuh luka dan luka yang menyimpan mimpi. Ia hanya ingin belajar menggapai mimpi dan tumbuh, namun di perjalanan mengejar mimpi itu ia di uji dengan rasa sakit yang perlahan merampas warna dari pandangannya dan menghapus sebagian ingatannya. Hari-harinya dilalui dengan tubuh yang lemah dan ...
The Boy Between the Pages
1540      929     0     
Romance
Aruna Kanissa, mahasiswi pemalu jurusan pendidikan Bahasa Inggris, tak pernah benar-benar ingin menjadi guru. Mimpinya adalah menulis buku anak-anak. Dunia nyatanya membosankan, kecuali saat ia berada di perpustakaantempat di mana ia pertama kali jatuh cinta, lewat surat-surat rahasia yang ia temukan tersembunyi dalam buku Anne of Green Gables. Tapi sang penulis surat menghilang begitu saja, meni...
Liontin Semanggi
1609      972     3     
Inspirational
Binar dan Ersa sama-sama cowok most wanted di sekolah. Mereka terkenal selain karena good looking, juga karena persaingan prestasi merebutkan ranking 1 paralel. Binar itu ramah meski hidupnya tidak mudah. Ersa itu dingin, hatinya dipenuhi dengki pada Binar. Sampai Ersa tidak sengaja melihat kalung dengan liontin Semanggi yang dipakai oleh Binar, sama persis dengan miliknya. Sejak saat...
Melihat Tanpamu
165      129     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
The First 6, 810 Day
726      510     2     
Fantasy
Sejak kecelakaan tragis yang merenggut pendengarannya, dunia Tiara seakan runtuh dalam sekejap. Musik—yang dulu menjadi napas hidupnya—tiba-tiba menjelma menjadi kenangan yang menyakitkan. Mimpi besarnya untuk menjadi seorang pianis hancur, menyisakan kehampaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dalam upaya untuk menyembuhkan luka yang belum sempat pulih, Tiara justru harus menghadapi ke...
Astronaut
6839      1762     2     
Action
Suatu hari aku akan berada di dalam sana, melintasi batas dengan kecepatan tujuh mil per detik