Loading...
Logo TinLit
Read Story - FAYENA (Menentukan Takdir)
MENU
About Us  

Regina memutuskan untuk menginap di rumah Fayena karena di rumahnya sedang mati air. Tanpa sungkan ia merebahkan diri di samping Fayena yang sedang membaca naskah sambil latihan untuk memperlancar pelafalannya. Waktu syuting akan dimulai besok, Fayena menghabiskan sebagian waktu istirahatnya hanya untuk mendalami perannya.

"Faye," panggil Regina yang baru saja melepas ponselnya.

"Hmm."

"Lo sama Juanda kok cepet banget cocoknya, ya? Padahal kan kalian baru aja kenal terus lo juga nggak terlalu curigaan sama Juanda. Biasanya lo kalau mau mempekerjakan orang tuh paling ribet. Pakek acara maganglah, diuji dululah, atau sengaja bikin masalah biar tahu tingkat emosi tuh orang. Tapi kok lo nggak ngelakuin hal itu ke Juanda si?"

Fayena melepaskan pandangannya pada naskah sejenak sambil memikirkan jawaban apa yang cocok ia berikan pada Regina. "Duh, gue sendiri juga bingung sih. Kek cepet banget gue nyaman sama dia udah kayak temenan lama aja. Mana si Juan orangnya baik dan seru jadi teman ngobrol. Tapi yang bikin gue heran tuh pas dia bahas tentang cewek yang dia suka. Katanya namanya Yena. Setiap kali dia bahas Yena, entah kenapa gue bener-bener menjiwai banget sama sosok Yena itu. Gue sampe ngerasain hati yang perih ketika Juan ceritain masa lalu Yena yang sengsara banget. Gue ... gue sampe nangis bener-bener bercucuran air mata gue. Heran gue ada hubungan apa sama tuh cewek. Makanya ntar gue mau temenin Juan ke desa dia kalau emang gue lagi senggang jadwal," tutur Fayena.

"Kapan sih lo ada waktu senggang. Kecuali lo ngomong noh sama Pak Zew kalau pengin ambil waktu liburan. Tapi dalam waktu dekat lo pasti bakal sibuk banget buat drama terbaru lo sama Gabriel," sahut Regina.

Fayena menaruh naskahnya di atas nakas sebelum merebahkan diri dengan benar. "Ya gitulah. Risiko jadi penyanyi terkenal dan punya agensi yang nggak ngertiin artisnya. Bener-bener deh. Kalau kontrak gue kali ini habis dengan tuh agensi, gue mending cari agensi lain. Males banget gabung di agensi toxic kayak gini. Masa pas gue sakit malah terima tawaran ini dan itu. Kan nggak ngotak," keluh Fayena terdengar kesal.

"Gue sih bakal ngikut aja kalau lo keluar dari agensi. Ntar gue rekomendasiin agensi yang bagus buat lo biar nggak ada lagi yang namanya perlakuan tak adil atau kerja dikendaliin agensi seratus persen," kata Regina dengan kedua tangan mengepal kuat sambil menoleh pada Fayena.

"Baru rencana sih. Lo tau sendiri agensi juga punya kartu AS gue. Kalau agensi nggak terima dengan keputusan gue, bisa tamat juga riwayat gue. Maju kena mundur pun kena ini mah judulnya," keluh Fayena.

Merasa tak ada tanggapan dari orang di sampingnya, membuat Fayena menoleh. Ternyata Regina sudah tertidur dengan pulas. "Ck, bener-bener deh nih betina satu. Gue ngomong malah tidur orangnya," umpat Fayena sebelum menyamankan posisi rebahannya juga. Kedua mata gadis itu pun segera menutup, menyusul Regina yang telah ke alam mimpi lebih dulu.

Di sisi lain, Juanda tengah menatap potretnya bersama Fayena ketika di rumah Bude Arumi. Saat momen memancing, Juanda menyempatkan diri untuk memotret Fayena dan foto bersama. Fayena terlihat ceria sambil melemparkan senyum ke arah kamera yang dipegang oleh Juanda. Benar-benar cantik dan membuat jantung Juanda berdebar melihatnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh Alfino yang memasang tampang kesal. Juanda yang sedang bersandar di kepala ranjang pun langsung menegakkan tubuhnya untuk mengetahui apa tujuan saudara tirinya itu ke kamarnya.

"HEH! Nih liat nih. Ini elo kan yang jadi asistennya Faye?" Alfino menujukkan berita yang tersebar di sosial media. Tampak Juanda tertangkap kamera berjalan di belakang Fayena sambil membawa barang-barang gadis itu.

Sejujurnya Juanda terkejut karena secepat ini pekerjaannya diketahui oleh Alfino. Namun, dirinya merasa tak ada yang perlu ia takutkan atau khawatirkan. Juanda merasa harus menjalani takdir yang telah ia pilih ini. Walau ia sungguh muak menghadapinya.

"Iya. Emang kenapa kalau gue kerja jadi asisten pribadinya?" sahut Juanda.

Alfino langsung mencengkram kerah baju tidur Juanda hingga pemuda itu terkejut dengan aksi itu. "Lo masih kurang paham kalau Fayena itu cewek gua?"

"Ya kan gue kerja buat jadi asistennya, bukan pacarnya. Kenapa lo sesewot ini?'' balas Juanda. Kali ini ia melawan, tak seperti sebelumnya yang hanya berdiam diri dan sabar.

"Nggak ada yang bisa jamin kalau lo tutup mulut soal kebiasaan gue yang main cewek. Lo pasti bakal bilang ke Faye soal kelakuan gue!" ketus Alfino.

"Lo pikir gue seember itu?'' Juanda melepaskan cengkraman Alfino pada kerah bajunya dengan kasar. "Dengar ya baik-baik! Meski gue tutup mulut soal ini, gue tetap nggak membenarkan kelakuan lo ini! Lo setiap kali bawa cewek ke rumah pasti niru gaya gue sampe baju pun pakek punya gue. Biar apa? Biar image lo sebagai penyanyi nggak rusak? Terus lo seenak jidat ngerusak image gue? Gue kali ini nggak bakal biarin lagi, Fino. Terserah lo mau marah kek gimana. Sekarang keluar lo dari kamar gue!"

Alfino menatap nyalang Juanda, tetapi pemuda itu memilih mengerang kesal sambil menunjuk wajah Juanda. "Liat apa yang bakal gue bilang ke mamah dan papah. Kena lo, sial4n!" umpat Alfino sebelum keluar dari kamar Juanda hingga menutupnya dengan kasar.

Alfino masuk ke dalam kamarnya dengan rasa emosi yang membumbung tinggi. Pria itu duduk di pinggiran kasur dengan napas yang terdengar menggebu saking kesalnya. Alfino memang dikenal dengan tempramen yang buruk dan begitu menganggap serius sesuatu. Juga, tak ada kata profesional dalam hubungannya dengan Fayena. Alfino selalu menuntut dan menentukan apapun sesuai kehendak hatinya.

Alfino pun memutuskan untuk menelepon Fayena meski sudah larut malam. Tak lama Fayena pun mengangkat telepon tersebut, walau di sana--Fayena harus keluar dari kamar dengan langkah pelan agar Regina tak terusik sedikit pun.

"Faye?"

"Ada apa, Sayang? Kok telpon malam banget gini? Aku udah tidur lho tadi."

"Tidur kata kamu? Enak ya kamu mau tidur sedangkan malam telepon aku. Tadi siang aku telepon yang angkat malah asisten kamu. Ditungguin sampe malam nggak ada telpon duluan juga. Mau kamu apa sih? Punya asisten baru cowok juga nggak bilang."

"Maafin aku, Al. Aku beneran capek banget hari ini jadi lupa telepon kamu. Oh ya, soal asisten aku itu ... baru hari ini kerja kok dia. Tadinya aku mau kabarin, tapi ya lupa karena kecapean."

"Alah alasan. Pokoknya aku nggak mau tau, ya. Kamu jangan terlalu dekat sama tuh cowok. Asisten kek apa kek, kalau cowok ya kamu nggak boleh main perasaan."

"Enggak kok, Sayang. Juan mah udah kayak temen lama aku. Tanya aja Regina kalau nggak percaya. Kami nggak ada ngelakuin hal yang berlebihan kok. Udah ya, Sayang. Aku pengin tidur nih."

"Gimana soal lawan main kamu? Udah kamu bilang mau ganti lawan main, kan?"

Mndengar pertanyaan Alfino membuat Fayena seketika gugup bukan main.

"Soal itu ... Maaf banget, Sayang. Aku nggak punya kuasa buat pilih lawan main. Aku udah ngomong ke Pak Zew kok. Cuma ya tetap aja nggak bisa. Malah aku yang kena marah terus kamunya juga jadi dikatain nggak profesional. Kali ini aja aku mohon maafin aku, Al. Gapapa, ya? Aku janji bakal tolak adegan yang berlebihan meski permintaan sutradara sekalipun."

Tedengar suara decakan keras dari Alfino di seberang sana. Fayena sangat gelisah karena khawatir Alfino tetap bersikeras menolaknya.

"Oke kali ini aku maafin kamu. Lain kali kalau kamu mau ambil peran, pastiin tahu kandidat cowoknya. Ya minimal kamu tanya dululah siapa cowoknya yang bakal jadi lawan main kamu. Pokoknya aku bakal mantau kamu di lokasi syuting. Nggak ada istilah fans service atau apalah. Nggak perlu gitu kalau pemerannya kamu juga pasti bakal rame."

"Makasih ya sayang udah ngertiin aku. Iya. Besok aku bakal mulai syuting. Untuk lokasinya nanti aku kirim ke kamu, ya."

"Oke."

"Sayang, aku udah ngantuk. Udahan dulu ya teleponannya. Bahaya nih kalau Regina bangun. Bisa ngomel dia tahu aku teleponan sama kamu malam-malam."

"Ah, masih aja tuh cewek rese. Jual aja manager kamu. Biar aku aja yang gantiin."

Fayena tertawa mendengarnya. "Aku bilangin Regina abis kamu, Sayang. Udah, ya. Good night."

"Nice a dream, Baby." Alfino pun memutuskan sambungan telepon mereka.

Sementara itu, Fayena ingin kembali ke kamarnya. Namun, tak sengaja ia melihat gorden samping terbuka. Fayena pun berjalan menuju dinding kaca yang ditutupi oleh gorden tersebut. Sebelum Fayena meraih gorden itu, ia tiba-tiba mendengar suara seseorang di luar. Seketika bulu kuduknya merinding. Fayena perlahan membuka gorden itu lebih lebar untuk melihat ada siapa di luar. Tiba-tiba sosok gadis dengan rambut keriting dan dress lusuh selutut berdiri di dekat pohon sambil menatap nanar Fayena yang kini bergetar hebat.

"R-Re—Regina ...." Fayena tercekat begitu melihat sosok dirinya berdiri di sana dengan raut wajah yang sedih.

"Pulang. Aku ingin pulang. Pulanglah Fayena. Kembalikan ingatanmu. Kembalikan ingatanmu," ucap sosok gadis yang teramat mirip dengan Fayena itu.

Fayena menggeleng ribut dengan kaki yang perlahan mudur ke belakang. Jantungnya berdegup dengan keras, seluruh tubuhnya bergetar. Ponsel di tangannya terlepas begitu saja, menghasilkan punya berisik menggema di ruangan yang sepi.

"Gue pasti berhalusinasi. G-gue pasti terlalu ngantuk. I-iya ... gue ngaur banget. Gue lagi kecapean," racau Fayena memegangi kepalanya. Mendadak tenggorokannya kering dan tercekat. Buru-buru Fayena melangkahkan kakinya gemetar menuju dapur. Fayena menuang segelas air putuh dan meneguknya secara teratur.

"Hahhh ...." Fayena menaruh gelas yang sudah kosong di atas pantry. Bayang-bayang gadis yang mirip dengannya itu membuat badannya panas dingin. "Siapa dia?"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Reality Record
3000      1038     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
Semesta Berbicara
1038      637     10     
Romance
Suci adalah wanita sederhana yang bekerja sebagai office girl di PT RumahWaktu, perusahaan di bidang restorasi gedung tua. Karena suatu kejadian, ia menjauh dari Tougo, calon tunangannya sejak kecil. Pada suatu malam Suci memergoki Tougo berselingkuh dengan Anya di suatu klub malam. Secara kebetulan Fabian, arsitek asal Belanda yang juga bekerja di RumahWaktu, ada di tempat yang sama. Ia bersedia...
To the Bone S2
388      281     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Mengapa Harus Mencinta ??
3588      1161     2     
Romance
Jika kamu memintaku untuk mencintaimu seperti mereka. Maaf, aku tidak bisa. Aku hanyalah seorang yang mampu mencintai dan membahagiakan orang yang aku sayangi dengan caraku sendiri. Gladys menaruh hati kepada sahabat dari kekasihnya yang sudah meninggal tanpa dia sadari kapan rasa itu hadir didalam hatinya. Dia yang masih mencintai kekasihnya, selalu menolak Rafto dengan alasan apapun, namu...
The Story of Fairro
2746      1140     3     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...
Jikan no Masuku: Hogosha
3956      1393     2     
Mystery
Jikan no Masuku: Hogosha (The Mask of Time: The Guardian) Pada awalnya Yuua hanya berniat kalau dirinya datang ke sebuah sekolah asrama untuk menyembuhkan diri atas penawaran sepupunya, Shin. Dia tidak tahu alasan lain si sepupu walau dirinya sedikit curiga di awal. Meski begitu ia ingin menunjukkan pada Shin, bahwa dirinya bisa lebih berani untuk bersosialisasi dan bertemu banyak orang kede...
I'm Growing With Pain
13940      2099     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
Is it Your Diary?
160      127     0     
Romance
Kehidupan terus berjalan meski perpisahan datang yang entah untuk saling menemukan atau justru saling menghilang. Selalu ada alasan mengapa dua insan dipertemukan. Begitulah Khandra pikir, ia selalu jalan ke depan tanpa melihat betapa luas masa lalu nya yang belum selesai. Sampai akhirnya, Khandra balik ke sekolah lamanya sebagai mahasiswa PPL. Seketika ingatan lama itu mampir di kepala. Tanpa s...
Army of Angels: The Dark Side
34591      5978     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Behind The Spotlight
3237      1581     621     
Inspirational
Meskipun memiliki suara indah warisan dari almarhum sang ayah, Alan tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang penyanyi, apalagi center dalam sebuah pertunjukan. Drum adalah dunianya karena sejak kecil Alan dan drum tak terpisahkan. Dalam setiap hentak pun dentumannya, dia menumpahkan semua perasaan yang tak dapat disuarakan. Dilibatkan dalam sebuah penciptaan mahakarya tanpa terlihat jelas pun ...