Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reandra
MENU
About Us  

Andra terbangun ketika menyadari ada seseorang yang mengusap keningnya perhalan. Dalam sayup mata yang masih meremang perhalan ia melihat seseorang itu. Seseorang itu adalah tante dahlia, Andra sedikit kecewa dibuatnya. Ia pikir itu Mama nya yang mengusap kening pertanda menjenguk dirinya yang berada di rumah sakit.

"Tante?" 

"Eh, Andra. Maaf tante ganggu istirahat kamu."

Andra menggeleng. "Engga tante. Andra justru senang ada orang yang datang jenguk."

Dahlia tersenyum ramah ia kemudian mengusap bahu Andra penuh kasih sayang.

"Bunda panggil nya," jawab Dahlia.

"Oh iya. Andra lupa. Maaf tan—" Andra segera menutup mulut saat ingin memangil kata tante lagi. "Bunda maksud Andra."

Dahlia tersenyum. Ia mengupas jeruk untuk Andra. Ia tahu jika Andra sangat menyukai jeruk jadi ia membawakan jeruk khusus untuk Andra. "Gak apa-apa. Senyamannya kamu aja mau panggil apa," ujar Dahlia. Ia menyuapi jeruk untuk Andra.

Andra hanya termenung melihat jeruk yang berada di tangan Dahlia yang sudah siap untuk disuap ke mulutnya.

"Ayo jeruknya sudah meluncur." Perlahan Andra membuka mulut menerima jeruk dari Dahlia.

Dahlia tersenyum senang melihat Andra memakan jeruk pemberiannya. Ia sungguh sangat sayang kepada keponakan ini sebab ia mendambakan mempunyai dua anak perempuan dan laki-laki. Namun, sayang Tuhan hanya memberikan satu anak perempuan untuk dirinya.

Disisi lain Andra terenyuh mendapat perlakuan penuh kasih sayang dari Dahlia. Yang di mana ia sangat ingin juga mendapat perlakuan kasih sayang dari Mara—ibu kandungnya. Selayaknya Cikka—adik kandungnya yang mendapat kasih sayang dari Mara. Atau seperti Cakka yang mendapat kasih sayang dari Bara—papa kandungnya.

"Tante?"

"Eh—"

"Bunda."

"Iya sayang?"

"Alea gak ikut ke sini?" tanya Andra penasaran.

"Alea tadi mau ikut. Cuma Bunda gak bolehin. Soalnya kemarin baru abis transfusi darah jadi butuh istirahat yang banyak." 

Andra mengangguk paham. Alea sejak kecil menderita thalasemia. Di mana thalasemia itu meeupakan kelainan darah tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Akibatnya, penderita thalasemia sering mengalami anemia kekurangan sel darah merah, yang bisa menyebabkan kelelahan, lemas. Untuk Alea, dia termasuk thalasemia berat itu sebabnya Alea harus transfusi darah secara rutin.

"Kata dokter sakit apa?"

"Mag sama gejala tipes, Bunda."

"Nah kan. Ayo makannya yang banyak!"

"Kemarin-kemarin gak makan di rumah bunda si. Padahal bunda udah siapin makanan enak buat kamu tapi malah ga datang-datang. Alea telepon juga gak direspon."

Andra tersenyum kikuk sambil mengaruk kepala. "Andra gak enak kalau harus numpang makan terus bunda. Takut ngerepotin."

"Huss.. Kok ngomong nya gitu. Bunda malah seneng kalau kamu dateng. Biar Alea ada temen makan bareng. Biar bunda ga berduaan aja sama Alea."

"Nanti kalau udah sembuh harus makan terus di rumah ya! Kamu mau dimasakin apa?"

"Em—" Andra berpikir ia tidak tahu mau meminta apa. Karena ia tak punya makanan favorit karena jarang makan bagi Andra semua makanan sama enaknya.

"Apa aja bunda. Semua masakan bunda. Andra pasti suka."

Dahlia sumringah mendengar jawaban Andra. Ia sungguh tak sabar untuk segera memasak banyak masakan untuk Andra. Alasan mengapa ia sangat sayang pada Andra karena sejak lama ia ingin punya anak. Hampir sepuluh tahun ia menunggu untuk punya anak tetapi tak kunjung diberikan. Beruntung nya pada tahun kesebelas ia dianugerahi Alea. Makannya ketika tahu Andra ditelantarkan oleh orang tuanya Dahlia sangat perhatian pada Andra seperti anaknya sendiri. 

"Assalamualaikum.." ucap Nata, Ghani, janu, kenzie, ganandra secara bersamaan.

Andra yang saat itu sedang asik menikmati jeruk langsung menoleh. 

"Waalaikum salam," jawab Dahlia. 

"Kalian pasti teman-temannya Andra, ya? Ayo masuk silakan."

"Iya tante. Permisi." 

Ghani mendahului untuk mencium punggung tangan Dahlia diikuti oleh teman-temannya. 

"Silakan-silakan. Kalau gitu tante tinggal dulu ya. Biar kalian ngobrolnya ga canggung," pungkas Dahlia.

"Baik tante. Terima kasih," jawab Nata.

Selepas Dahlia pergi. Janu meletakkan bingkisan yang mereka bawa pada meja napas di samping tempat tidur Andra.

"Sakit apa lo?"

"Jagoan kok sakit," cetus Kenzie.

Andra tertawa. "Jagoan juga manusia kali."

"Cepet sehat! Ga ada yang main gitar buat kita!" 
Ganandra menepuk bahu Andra.


Ghani,  Kenzie yang saat itu fokus dengan ponsel masing-masing. Tiba-tiba teralihkan oleh Suara Banu yang menyapa mereka di loby rumah sakit.  Kenzi menyenggol lengan Banu kemudian memainkan mata. Padahal mereka sedang bermain game karena kedatangan Banu fokus mereka teralihkan.

"Mana Janu sama Nendra?" tanya Banu pada Kenzie. Usai ia bersalaman dengan Kenzie.

"Masih di Andra." 

"Oh.."

"Eh iya, kenalin ini Kala." 

Kenzie menyunggingkan senyum tipis ia menepuk bahu Banu. "Ga lo kenalin juga gua udah kenal Nu, Nu.."

"Ya ga, Kal?" ucap Kenzie seraya mengedipkan sebelah mata.

"Dih, genit banget lo!" protes Banu. Ia meninju pelan bahu Kenzie.

Yang ditinju hanya bisa mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kenzie pun mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Kala. Kala menerima dengan senang hati jabatan tangan Kenzie. Begitu pun dengan Ghani. Tidak lama Janu dan Nendra datang. Terlihat mereka berbisik-bisik seraya melihat Banu yang duduk di samping Kala. Banu dan Kala melangkah menuju kamar Andra di rawat. Perlahan Banu membuka pintu. Terlihat beberapa tirai yang tertutup. Banu mengajak Kala melangkah ke ujung kamar satu-satunya tirai yang tidak ditutup.

Terlihat Andra yang masih terbaring lemah. Meskipun sekarang sudah tidak ada lagi alat bantu pernapasan. Melihat Andra yang hanya sendirian dada Banu bergemuruh. Perasaan sedih meyeruak disaat seperti ini tidak ada keluarga yang menemani Andra. Ia tidak bisa berlama-lama untuk menemani Banu, sebab ujian tengah semester yang sedang berlangsung di kampusnya. Tangan Banu meraih tangan Andra kemudian mengusap perlahan. Perlakuan Banu membuat Andra terbangun.

"Lho—"

"Ba—"

"Banu? Kala?"

Kala yang sedang meletakkan titipan Dalisha menoleh ke arah Andra. Andra saat itu berusaha untuk bangun dari posisi tidur menjadi duduk, tapi Banu cepat-cepat mencegahnya.

"Udah tiduran aja dulu. Jangan dipaksa kalo masih belum kuat buat duduk." 

Andra menuruti perkataan Banu. Andra mengusap kelopak matanya tanpa sadar bulir air mata sedikit jatuh. Beberapa kali Andra melihat langit-langit kamar serta menginapkan mata supaya air mata tidak kembali jatuh. Andra merasa terharu sebab teman-teman nya begitu perhatiian terhadapnya disaat kedua orang tua nya tidak peduli terhadapnya. 

"Lo ngapa nangis?"

"Dih, cengeng banget," cibir Banu. 

Andra tidak menjawab ia lebih memilih untuk kembali mengusap mata nya. Banu memukul pelan bahu Andra.

"Jangan nangis, di sini ga ada balon sama permen!"

"Sialan lo!"

"Jangan bikin gua malu di depan Kala!" keluh Andra. Kala hanya bisa tertawa kecil.

"Andra cepat sehat ya," ucap Kala.

"Tadi ada titipan dari Bunda. Jangan lupa di makan ya!"

Andra menatap Kala, kemudian berkata, "Siap tuan putri!" 

Ucapan tersebut otomatis membuat Banu mengecutkan bibir nya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
40 Hari Terakhir
1462      881     1     
Fantasy
Randy tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir secepat ini. Setelah pertunangannya dengan Joana Dane gagal, dia dihadapkan pada kecelakaan yang mengancam nyawa. Pria itu sekarat, di tengah koma seorang malaikat maut datang dan memberinya kesempatan kedua. Randy akan dihidupkan kembali dengan catatan harus mengumpulkan permintaan maaf dari orang-orang yang telah dia sakiti selama hidup...
The Spark Between Us
10222      2998     2     
Romance
Tika terlanjur patah hati untuk kembali merasakan percikan jatuh cinta Tapi ultimatum Ibunda untuk segera menikah membuatnya tidak bisa berlamalama menata hatinya yang sedang patah Akankah Tika kembali merasakan percikan cinta pada lelaki yang disodorkan oleh Sang Ibunda atau pada seorang duda yang sepaket dengan dua boneka orientalnya
Ghea
482      319     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Dear Future Me: To The Me I'm Yet To Be
508      352     2     
Inspirational
Bagaimana rasanya jika satu-satunya tempat pulang adalah dirimu sendiri—yang belum lahir? Inara, mahasiswi Psikologi berusia 19 tahun, hidup di antara luka yang diwariskan dan harapan yang nyaris padam. Ayahnya meninggal, ibunya diam terhadap kekerasan, dan dunia serasa sunyi meski riuh. Dalam keputusasaan, ia menemukan satu cara untuk tetap bernapas—menulis email ke dirinya di masa dep...
Atraksi Manusia
630      441     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
FAMILY? Apakah ini yang dimaksud keluarga, eyang?
304      245     2     
Inspirational
Kehidupan bahagia Fira di kota runtuh akibat kebangkrutan, membawanya ke rumah kuno Eyang di desa. Berpisah dari orang tua yang merantau dan menghadapi lingkungan baru yang asing, Fira mencari jawaban tentang arti "family" yang dulu terasa pasti. Dalam kehangatan Eyang dan persahabatan tulus dari Anas, Fira menemukan secercah harapan. Namun, kerinduan dan ketidakpastian terus menghantuinya, mendo...
Ibu
549      329     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Only One
1317      866     13     
Romance
Hidup di dunia ini tidaklah mudah. Pasti banyak luka yang harus dirasakan. Karena, setiap jalan berliku saat dilewati. Rasa sakit, kecewa, dan duka dialami Auretta. Ia sadar, hidup itu memang tidaklah mudah. Terlebih, ia harus berusaha kuat. Karena, hanya itu yang bisa dilakukan untuk menutupi segala hal yang ada dalam dirinya. Terkadang, ia merasa seperti memakai topeng. Namun, mungkin itu s...
Cinderella And The Bad Prince
1929      1237     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
May I be Happy?
971      526     0     
Inspirational
Mencari arti kebahagian dalam kehidupan yang serba tidak pasti, itulah kehidupan yang dijalani oleh Maya. Maya merupakan seseorang yang pemalu, selalu berada didalam zona nyamannya, takut untuk mengambil keputusan, karena dia merasa keluarganya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya sejak kecil. Hal itu membuat Maya tumbuh menjadi seperti itu, dia tersiksa memiliki sifat itu sedangka...