Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reandra
MENU
About Us  

Reandra pulang ke rumah tubuhnya hari itu merasa lelah. Untuk kali ini ia terhindar dari masalah, namun ia terpikirkan akan nasib teman-teman nya yang di bawa oleh satpol PP. Ia memijat pelipisnya kepalanya merasa pusing memikirkan kemungkinan-kemungkinan hukuman yang akan diberikan pada teman-teman nya. Ia  menatap langit kamar.

"Bagaimana kalau mereka diskors?"

"Bagaimana kalau mereka dihukum untuk memberikan sekolah selama satu bulan?"

"Atau bagaimana jika mereka dikeluarkan dari sekolah?!" Andra mengacak rambut frustasi.

Andra menarik napas panjang. Ia bangun dari tempat tidur untuk mandi tubuhnya sudah merasa tidak enak dan penuh keringat. Meski dengan perasaan malas mandi tapi ia harus tetap mandi. Ia mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Di luar rumah datang seseorang berjaket hoodie hitam celana chino krem serta sepatu converse. Ia sedaritadi hanya memperhatikan rumah berpagar hitam dari luar seakan sedang memastikan keadaan.

Perlahan seseorang itu masuk ke dalam halaman rumah Andra. Sampai di depan pintu rumah ia memegang knop pintu yang ternyata terkunci. Seseorang itu berdiri sebentar di depan pintu, menatap knop pintu yang terkunci. Hatinya berdebar, seolah sedang memutuskan apakah harus melanjutkan atau mundur begitu saja. Langkah kakinya terdengar ringan, hampir tak terdengar.

Ia merogoh saku kantung hoodienya. Mencari kunci rumah yang ia ingat ia membawa nya. Tak lama mencari akhirnya kunci itu ia dapat kan dan pintu terbuka. Ketika masuk suasana rumah sepi sama seperti biasa saat ia masih tinggal di sini. Sebelum akhirnya pindah karena ia diterima melanjutkan pendidikan di universitas di daerah Bandung.

Ia datang ke rumah ingin menemui Bara—orang tua kandungannya. Berniat untuk meminta tambahan uang saku karena uang saku yang diberikan Bara bulan ini tidak cukup untuk satu bulan. Banyak tugas project kuliah yang membutuhkan biaya tambahan. Namun, Bara menolak tatkala ia meminta dengan baik via telepon minggu lalu. Jadi ia memutuskan untuk datang ke rumah. Mengambil diam-diam uang Bara.

Cakka menatap pintu kamar Andra yang tidak tertutup rapat. Akhirnya, Cakka memutuskan untuk melangkah ke kamar Andra. Suara langkah kakinya tidak terdengar oleh siapa pun, dan dalam sekejap, ia sudah sampai di depan lemari besar di kamar Andra. Ia membuka laci dengan hati-hati, takut jika suara laci yang terbuka bisa terdengar. Begitu menemukan amplop berisi uang di dalamnya, Cakka merasakannya di tangannya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia tahu bahwa mengambil uang ini bisa berisiko besar jika sampai diketahui.

Perasaan kesal, cemas, dan tertekan membuatnya merasa harus melakukan ini. Uang itu bukan hanya untuk tugas kuliah, tetapi juga untuk menutupi rasa tidak aman yang terus menerus menghantui dirinya. Di satu sisi, ia merasa seperti mencuri, tetapi di sisi lain, ia merasa tidak punya pilihan.

Sebelum ia sempat menutup laci, suara langkah kaki terdengar dari pintu kamar mandi yang berada di dalam kamar Andra.. Cakka terkejut dan buru-buru menyembunyikan amplop itu ke dalam tasnya. Ia mengedarkan pandangan, dan merasa ketegangan yang semakin menebal. Langkah itu semakin dekat, dan Cakka bisa mendengar suara pintu yang perlahan terbuka.

Tiba-tiba, Andra muncul di ambang pintu, wajahnya terlihat terkejut mendapati Kakak nya berada di dalam kamar dengan éksprési wajah yang sedikit aneh.

"Cakka?" Andra menatapnya dengan bingung. "Lo kenapa di sini? Kok bisa masuk ke rumah?"

Cakka berdiri tegak, berusaha menutupi kegugupannya. "Eh, gue… gue cuma mampir sebentar, Andra. Mau ngobrol."

Andra mengerutkan kening. "Ngobrol? Lo datang ke sini tiba-tiba gini, terus masuk ke rumah tanpa izin. Lo ngapain, Cakka?"

Cakka merasakan dadanya berdebar lebih kencang. Ia berusaha tersenyum, meskipun rasa cemas sudah menyelimutinya. Andra yang merasa curiga dengan gerak-gerik Cakka langsung menyambar lengan Cakka. Amplop yang dipegang Cakka pun terjatuh. Dan detik itu juga Andra tecenggang melihat amplop uang tabungan untuk biaya buku pelajaran dan tabungan study tour kelas dua belas miliknya berada di tangan Cakka.

"Gue cuma butuh bantuan, Andra," jawabnya pelan, matanya berusaha menghindari tatapan adiknya.

Andra melangkah lebih dekat, menatapnya tajam. "Bantuan? Lo gak bisa asal masuk rumah gitu aja, Cakka. Dan kenapa lo ambil uang gua!"

Cakka tersentak, merasa terpojok. "Gue cuma—" Ia terdiam sejenak, memilih kata-kata yang tepat.

"Gue butuh uang, Andra. Bara gak mau kasih. jadi… gue coba ambil sedikit dari sini. Tapi gue nggak mau ganggu lo."

Andra terkejut. Ia memandang Cakka dengan ekspresi tersentak.

" Lo nggak bisa nyelesain masalah lo dengan cara kayak gini, Cakka!"

"Balik ia uang gua!" Andra berusaha merebut uang milknya kembali.

"Itu gabungan gua buat bayar LKS dan study tour!"

Kata-kata Andra seperti tamparan yang menyadarkan Cakka. Ia merasa salah, merasa cemas tentang apa yang baru saja ia lakukan. Sekarang, ia tahu bahwa dirinya telah melangkah terlalu jauh, dan tidak ada jalan mundur lagi. Andra mendekat, memandang kakaknya dengan penuh emosi.

"Gua butuh uang ini! Minggir!" cetus Cakka tanpa beban. Ia pun langsung mendorong tubuh Andra dengan kuat hingga ia terjatuh dan tubuhnya terkantuk kayu tempat tidur.

Cakka merasa bingung. Namun, di dalam dirinya, ada perasaan tak terungkap yang membuatnya bingung harus ke mana lagi.

Andra bangun perlahan mengerjar Cakka yang sudah jauh pergi dengan motor. Sekarang ia tidak tahu harus apa. Semua tabungannya sudah hilang dibawa Cakka. Sekarang ia hanya punya uang seratus ribu pemberian uang saku dari Bara untuk satu bulan. Andra meremas rambut dan perlahan air matanya pun jatuh.

Hidup ternyata begitu kejam pada dirinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Penerang Dalam Duka
1441      737     2     
Mystery
[Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Mina yang berusaha untuk tetap berbuat baik meskipun dunia bersikap kejam padanya.] Semenjak kehilangan keluarganya karena sebuah insiden yang disamarkan sebagai kecelakaan, sifat Mina berubah menjadi lebih tak berperasaan dan juga pendiam. Karena tidak bisa merelakan, Mina bertekad tuk membalaskan dendam bagaimana pun caranya. Namun di kala ...
Aku Ibu Bipolar
55      48     1     
True Story
Indah Larasati, 30 tahun. Seorang penulis, ibu, istri, dan penyintas gangguan bipolar. Di balik namanya yang indah, tersimpan pergulatan batin yang penuh luka dan air mata. Hari-harinya dipenuhi amarah yang meledak tiba-tiba, lalu berubah menjadi tangis dan penyesalan yang mengguncang. Depresi menjadi teman akrab, sementara fase mania menjerumuskannya dalam euforia semu yang melelahkan. Namun...
Because I Love You
1465      789     2     
Romance
The Ocean Cafe napak ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu dijadikan tongkrongan oleh para muda mudi untuk melepas lelah atau bahkan untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Termasuk pasangan yang sudah duduk saling berhadapan selama lima belas menit disana, namun tak satupun membuka suara. Hingga kemudian seorang lelaki dari pasangan itu memulai pembicaraan sepuluh menit kemudian. "K...
Batagor (Menu tawa hari ini)
393      253     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
Camelia
600      339     6     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri
Spektrum Amalia
937      612     1     
Fantasy
Amalia hidup dalam dunia yang sunyi bukan karena ia tak ingin bicara, tapi karena setiap emosi orang lain muncul begitu nyata di matanya : sebagai warna, bentuk, dan kadang suara yang menghantui. Sebagai mahasiswi seni yang hidup dari beasiswa dan kenangan kelabu, Amalia mencoba bertahan. Sampai suatu hari, ia terlibat dalam proyek rahasia kampus yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendi...
Who are You?
1433      644     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
FAMILY? Apakah ini yang dimaksud keluarga, eyang?
304      245     2     
Inspirational
Kehidupan bahagia Fira di kota runtuh akibat kebangkrutan, membawanya ke rumah kuno Eyang di desa. Berpisah dari orang tua yang merantau dan menghadapi lingkungan baru yang asing, Fira mencari jawaban tentang arti "family" yang dulu terasa pasti. Dalam kehangatan Eyang dan persahabatan tulus dari Anas, Fira menemukan secercah harapan. Namun, kerinduan dan ketidakpastian terus menghantuinya, mendo...
Shymphony Of Secret
728      460     1     
Romance
Niken Graviola Bramasta “Aku tidak pernah menginginkan akan dapat merasakan cinta.Bagiku hidupku hanyalah untuk membalaskan dendam kematian seluruh keluargaku.Hingga akhirnya seseorang itu, seseorang yang pernah teramat dicintai adikku.Seseorang yang awalnya ku benci karena penghinaan yang diberikannya bertubi-tubi.Namun kemudian dia datang dengan cinta yang murni padaku.Lantas haruskah aku m...
Arsya (Proses Refisi)
1345      769     1     
Mystery
"Aku adalah buku dengan halaman yang hilang. Cerita yang tercerai. Dan ironisnya, aku lebih paham dunia ini daripada diriku sendiri." Arsya bangun di rumah sakit tanpa ingatanhanya mimpi tentang seorang wanita yang memanggilnya "Anakku" dan pesan samar untuk mencari kakeknya. Tapi anehnya, ia bisa mendengar isi kepala semua orang termasuk suara yang ingin menghabisinya. Dunia orang dewasa t...