“Mengapa ada derita, bila bahagia tercipta?”
(Berhenti Berharap - SheilaOn7)
-----------------------------
PRASANGKA
Ori_Alegori
ꝏ Dibaca 2,03 M
♥ 270K Vote
≡ 31 Bagian
Blurb:
“Ketika prasangka burukmu menjadi nyata.”
© Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BACA SEKARANG
Pandeglang, 12 September 2020
Cangkir teh ditaruh setelah satu tegukan terakhir masuk ke perutnya, tampak seorang perempuan berusia dua puluh delapan tahun santai memandangi layar laptop diiringi nada-nada riang yang ia senandungkan. Sambil memutar bola kecil di tengah tetikus yang menggeser-geser layar setelah mengklik kolom komentar, deretan nama pengguna akun pada laman kepenulisan ternyata telah memenuhi lapak mahakarya perempuan itu. Kesibukannya sebagai penyunting di salah satu perusahaan penerbitan membuat ia selalu berkutat dengan setumpuk naskah orang lain, menenggelamkan keinginan besar perempuan itu yang sejak lama bermimpi menerbitkan bukunya sendiri.
Tujuh bulan lebih pandemi Covid-19 merebak ke seluruh negeri, kebijakan pemerintah masih menuntut seluruh masyarakat agar berkegiatan dari rumah. Ragam reaksi membanjiri media sosial, stigma yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, kembali menunjukkan eksistensinya. Keluhan bercampur makian tak luput diliput wartawan, pro kontra atas kebenaran virus ini menguburkan konten positif orang-orang yang bergotong royong saling memberikan bantuan.
Terlepas dari sederet kekangan akibat pandemi berkepanjangan, sebagian hati perempuan itu malah berucap syukur sebab kondisi ini membuat draf tulisan lamanya keluar dari timbunan berkas dalam lemari yang tak tersentuh selama beberapa tahun terakhir. Setidaknya, ada satu bab baru yang bisa ia unggah dalam seminggu. Belum lagi, ia juga kenal dekat dengan para penulis ternama, menjadikan karya perdana perempuan itu cepat dilirik banyak pembaca, yang peringkatnya terus terangkat naik dalam kurun tiga bulan belakangan.
Arifatul_ SERIUSAN! SI DEGO MINTA DIBUNUH BAT INI
pajarpermana Wey, Dego. Gelutlah ayok, gw tunggu di perosotan
Sipasiapa SUMPAH YA, GUA NGGAK PERNAH SEBENCI INI SAMA KARAKTER FIKSI. OTAK SI DEGO UDAH NGGAK KETOLONG LAGI PARAH
KiranaKarin72 Dego tuh sebenernya beruntung banget lho dikelilingi orang-orang baik, tapi dia terlalu sering berprasangka yang nggak-nggak, makanya nggak pernah bahagia. Pengen aku bongkar isi kepalanya ih. Kesel.
Yusuke999 *golok mana golok*
Akusiapa_ MATI AJA SANA LU, DEGO! MATI! HIDUP LU PENUH OVERTHINKING. NGGAK GUNA BANGET, B***SAT!!!
imhuman Pembenaran mulu pembenaran, udah tau salah, cari-cari alasan mulu supaya bisa dianggap bener. Maleslah aing mah sama tipe orang macem si Dego.
ririninayah Setuju banget sama komentar di atas aku, orang kayak Dego ini kayaknya emang nggak mau bersyukur deh, selalu ngerasa dirinya yang paling menderita sedunia *hoek* padahal mah semua orang punya masalah hidupnya masing-masing.
Nanaxd Dego sama Bego emang beda tipis sih, nggak heran :p
Lihat 4,89 ribu komentar lainnya.
Senyum semringah berkembang menghiasi air muka kepuasan si penulis. Jemari rampingnya mengetuk-ngetuk pinggiran meja mengikuti irama lagu yang ia dendangkan. Percahayaan kamar sengaja dibuat temaram demi menambah penghayatan dalam menikmati amukan para pembaca di kolom komentar. Sembari menopang dagu di atas lutut yang ia naikkan ke kursi, perempuan itu lantas iseng membalas beberapa tanggapan secara acak.
Rudikinanti Thor, kasih tau alamat rumah si Dego dong. Mau bawa pasukan nih. Nggak kuat aing pengen tak hiiiihhhh ini manusia
|| Ori_Alegori Ngeriii, cuslah langsung aku anter ke sana wkwkwk
Judaaaa000 Kak, kenapa ya aku benci banget sama si Dego?
|| Ori_Alegori Wkwkwk karena dia emang layak buat dibenci haha
tukanggas WOY, KAK ORI! DI ENDING SI DEGO BOLEH MATI AJA NGGAK SIH? SIAP BAT NIH SAYA KALAU DIMINTA NGEBUNUH TUH MAKHLUK ASTRAL!!!
|| Ori_Alegori ASIK, ADA RELAWAN! YUK, KITA TEBAS SI DEGO!!!
Nyimakgan Gokil nih, Kak Ori. Baru kali ini aku liat tokoh utama malah dibenci sama pembacanya WKWKWK
|| Ori_Alegori Sekali-kali bolehlah, tokoh utamanya sampah WKWKWK
Fitzal89 KAK ORI, SEKARANG SABTU NIH! AYO UPDATE HEHEHEHE
|| Ori_Alegori Siap, meluncuuurrr. Lagi aku edit dulu sebentar, tunggu yaw
Menutup jendela browser, perempuan pemilik nama pena Alegori itu lantas membuka dokumen yang sebelumnya tengah ia periksa. Lima kali pengeditan masih terasa kurang bagi seorang penyunting dengan jam terbang yang cukup lama sepertinya. Sedikit saja kekeliruan penulisan tertangkap manik sewarna kayu itu, tangannya kontan gatal ingin membetulkan. Belum lagi unggahan kali ini sedikit istimewa, membuat perempuan itu sebisa mungkin enggan membuat kesalahan yang dapat merusak perasaan para pembaca.
Pukul 20.22, proses pengeditan selesai. Batin perempuan itu berkecamuk menyaksikan tulisan tadi kini mengisi bab terbaru dari novel web pertamanya. Telunjuk tangan kanan menyentuh-nyentuh lembut tombol enter pada papan tik, antara rela tak rela membiarkan tulisan itu tersebar ke media sosial. Tarikan napas panjang sontak mengiringi kelopak yang terpejam, dengan satu gerakan pelan, tombol enter pun akhirnya ia tekan. Hingga kemudian memunculkan keterangan:
Selamat!
Kamu berhasil memublikasikan
PRASANGKA
Bagian 32: BAB TERAKHIR
***