Loading...
Logo TinLit
Read Story - Interaksi
MENU
About Us  

“Lo tau jembatan merah di kampung sebelah? Nah, itu tempat lo dipungut sama Mama. Makanya nama lo nggak ada Fadilla-nya, hahaha.”Hima terbahak setelah melemparkan lelucon yang sama di setiap makan bersama. Rosa Kartika—Adikku—terlihat tak senang dan melirikku sesaat dengan menyipitkan mata.

 

“Semua orang di rumah emang jahat,” katanya. “Asal Kak Anbi tau ya, Iffaa aja pernah lemparin barang sampai aku harus dijahit delapan kali di kaki,” adunya.

 

Tawa di sekitar meja terhenti dan beberapa pasang mata melirikku diam-diam, hanya Anbi Sakardja yang memandangku terang-terangan dengan ekspresi tanya di wajahnya. Aku menyimpan alat makan di piring hingga denting nyaring terdengar, sebagai bentuk emosiku. Dalam sekejap, tawa sebelumnya pun terhenti.

 

“Luka lo bisa sembuh. Sedangkan, luka gue belum pudar sedikitpun.” Kukatakan hal itu dengan penekanan. Kudorong kursi ke belakang untuk meninggalkan meja makan yang jarak tiap kursinya hanya sekepal tangan. Pintu kayu berkaca sebagai pemisah ruang dapur itupun kututup dan dengan lenggang kuhela napas yang panjang.

 

Mendengar Rosa berbicara hanya membuat kepalaku mendidih dan jauh dalam lubuk hati, aku menikmati kecanggungan interaksi kami. Aku menyadari bahwa memaafkan adikku itu adalah langkah yang sulit, tetapi aku juga bertanya-tanya apakah aku mau melakukan itu?

 

“Hadapi masalah. Jangan melarikan diri.”

 

Kutertawakan sticky note di dinding meja belajar kamarku. Tertulis omong kosong besar di sana, cibirku. Namun, satu hal yang pasti adalah aku masihlah pengecut yang tidak bisa menghadapi masalah. Penakut.

 

Senyum kali ini kupastikan miris sekali.

 

Ramainya ruang makan bisa terdengar meski berbeda ruang. Aku seharusnya bisa mengendalikan emosi lebih baik saat orang asing berada di sekitar, baiknya Anbi Sakardja tak mengetahui sisi burukku yang sensitif.

 

Usai mencuci piring, dengan langkah sedikit pincang aku kembali mengompres kakiku dengan es batu di kursi depan televisi. Dari sini, aku bisa melihat kesibukan di meja makan yang menyelesaikan makan malamnya atau mendengar perbincangan mereka soal alergi kacang Anbi.

 

Mengesankan, cowok bertahi lalat di atas alis itu dengan mudahnya beradaptasi seolah mereka merupakan kenalan lama. Meladeni setiap kata yang keluar dari bibir keluargaku, Anbi sesekali meringis. Apalagi pertanyaan pacar Hima yang menanyakan tipe kekasih idaman.

 

“Lo ngerti kali, bang,” jawaban Anbi mencurigakan, apalagi lirikkan Hanif padaku yang berohria dengan anggukan kepala. “Oh, ngerti gue ngerti.”

 

“Bapak ke mana, Ma?” Hima mencomot topik lain. Sedaritadi, mataku memang tak menemukan kehadiran seorang kepala keluarga sampai Mama mengatakan bahwa beliau membantu pekerjaan tetangga. Hima mengomeli, “Bapak bandel banget sih, Ma. Dokter ‘kan suruh istirahat dan jangan kerja, terus Bapak juga belum cek kondisinya. Kalau masalah uang, Hima nggak keberatan bantu. Hima ‘kan cuma mau Bapak sehat-sehat aja.”

 

Kulihat senyum Mama yang terulas tipis. Keluarga kami memang dalam kondisi kesulitan sejak dua tahun terakhir Bapak didiagnosis memiliki penyakit gagal ginjal hingga harus menjalani operasi. Kondisi  ekonomi keluarga tak stabil karena keadaaan Bapak yang diminta untuk beristirahat total di rumah. Namun, enam bulan terakhir Bapak sering memaksakan diri bekerja. 

 

Entah apa yang dipikirkan beliau, aku tak menyukainya. Jauh dalam hati, aku selalu bertanya-tanya, “Apa Bapak bosan hidup? Atau Bapak ingin mati?” Aku tahu bahwa pemikiranku mungkin terlalu jauh, tetapi kekhawatiran tak membatasi pikiran. Sama seperti yang kakakku katakan, sebagai anaknya aku ingin ia baik-baik saja.

 

Dua tahun yang lalu pula, hubungan kami terbentuk canggung setelah berminggu-minggu Bapak menjalani operasi. Hanya satu kesalahan, tetapi rasa kecewaku tak memudar setelah detik demi menit berlalu.

 

Dimulai dari kesalahan Mama yang mengambil uang tabunganku tanpa izin untuk melunasi biaya operasi dan obat Bapak. Kepalaku selalu diliputi amarah dan aku mulai tak patuh untuk mematuhi orang tua, cukup kurang ajar. Bahkan emosiku kian memanas setelah Bapak membanting gitar pemberiannya saat aku menduduki Sekolah Dasar. Tak habis pikir, mengapa harus gitarku yang menjadi pelampiasan emosi Bapak karena alasan terganggu oleh suara musikku?

 

Beberapa hari kemudian, Rosa meledek saat aku makan malam sendiri, “Kasian nggak bisa main gitar lagi. Rosa nggak pernah suka lo main gitar karena jelek dan berisik.”

 

Dalam sedetik pula, piring berisi nasi itu melayang terbang menuju Rosa hingga nyaring teriaknya mengundang seisi rumah untuk mengitari anak itu. Aku hanya memandang kaki Rosa yang berdarah dan anehnya aku mengukir senyum. Tak peduli sakitnya tamparan Mama, aku mengatakan hal kejam, “Tadinya aku mau lemparin pisau.”

 

Beberapa hari kemudian pula, aku mendapatkan pengakuan Rosa setelah menemukan kamarku berantakan dengan laci meja belajar yang kehilangan isinya. “Rosa bakar buku musik lo. Udah Rosa bilang jelek. Mending lo diam aja.”

 

Aku mengamuk. Entah itu mencakar kulit Rosa, menjambak rambut, menendang kaki, atau bahkan keinginanku untuk membuat kepala Rosa berdarah dengan gelas kaca di tangan kiriku. Namun, Bapak menghentikan dan menamparku keras seraya melemparkan gelas di tanganku sembarang arah.

 

“Ini salah Bapak. Semua juga gara-gara Bapak!” Kulampiaskan emosiku yang meledak-ledak. Aku membenci semuanya, termasuk diriku sendiri.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Melankolis
3064      1125     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Perjalanan yang Takkan Usai
395      318     1     
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour. Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai. Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang. Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
Unending Love (End)
17221      2566     9     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
Istri Tengil Gus Abiyan
581      424     4     
Romance
Sebelum baca cerita author, yuk follow ig author : @Safira_elzira, tiktok: @Elzira29. Semua visual akan di poating di ig maupun tiktok. •••●●••• Bagaimana jadinya jika seorang gadis kota yang tiba-tiba mondok di kota Kediri jawa timur. Kehiudpan nya sangat bertolak belakang dengan keseharian nya di Jakarta. Baru 3 minggu tinggal di pesantren namun tiba-tiba putra pemilik kiayi m...
Delapan Belas Derajat
11253      2316     18     
Romance
Dua remaja yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Salah satu dari mereka memiliki kelainan hitungan detak jantung. Dia memiliki iris mata berwarna biru dan suhu yang sama dengan ruangan kelas mereka. Tidak ada yang sadar dengan kejanggalan itu. Namun, ada yang menguak masalah itu. Kedekatan mereka membuat saling bergantung dan mulai jatuh cinta. Sayangnya, takdir berkata lain. Siap dit...
Kebugaran cinta
454      324     0     
Romance
Meskipun sudah memiliki harta kekayaan yang berlimpah tidak membuat martia merasakan ketulusan dan bahagia. Orang tua martia selalu sibuk mengejar karir dan kesuksesan sampai-sampai martia dari kecil sampai besar harus dirawat oleh asisten rumah tangganya. Kebiasaan buruk martia selalu melampiaskan kekesalan, kekecewaan, dan juga kesedihan nya dengan cara ngemil makanan sehingga tanpa sadar bera...
Golden Cage
504      291     6     
Romance
Kim Yoora, seorang gadis cantik yang merupakan anak bungsu dari pemilik restaurant terkenal di negeri ginseng Korea, baru saja lolos dari kematian yang mengancamnya. Entah keberuntungan atau justru kesialan yang menimpa Yoora setelah di selamatkan oleh seseorang yang menurutnya adalah Psycopath bermulut manis dengan nama Kafa Almi Xavier. Pria itu memang cocok untuk di panggil sebagai Psychopath...
Give Up? No!
481      327     0     
Short Story
you were given this life because you were strong enough to live it.
SABTU
2907      1185     10     
True Story
Anak perempuan yang tumbuh dewasa tanpa ayah dan telah melalui perjalanan hidup penuh lika - liku, depresi , putus asa. Tercatat sebagai ahli waris cucu orang kaya tetapi tidak merasakan kekayaan tersebut. Harus kerja keras sendiri untuk mewujudkan apa yang di inginkan. Menemukan jodohnya dengan cara yang bisa dibilang unik yang menjadikan dia semangat dan optimis untuk terus melanjutkan hidupn...
H : HATI SEMUA MAKHLUK MILIK ALLAH
37      35     0     
Romance
Rasa suka dan cinta adalah fitrah setiap manusia.Perasaan itu tidak salah.namun,ia akan salah jika kau biarkan rasa itu tumbuh sesukanya dan memetiknya sebelum kuncupnya mekar. Jadi,pesanku adalah kubur saja rasa itu dalam-dalam.Biarkan hanya Kau dan Allah yang tau.Maka,Kau akan temukan betapa indah skenario Allah.Perasaan yang Kau simpan itu bisa jadi telah merekah indah saat sabarmu Kau luaska...