Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dalam Waktu Yang Lebih Panjang
MENU
About Us  

“Kotak Baca benar-benar penuh dengan orang yang unik.” Dea pernah berkata demikian saat Maya datang mengunjungi Kotak Baca dan Maya setuju setelah ia menyadari bahwa ia telah memberitahu akan masa lalunya.

Di kamar yang lain, setelah meminta izin kepada orang tua Maya, gadis itu menginap di rumah Dea. Tubuhnya dipeluk erat oleh Dea di atas kasur, seolah tak akan melepaskan gadis itu dan tak akan meninggalkannya walau hanya sedetik. Rasa sakit menjalar ke tubuh Dea, bagaikan ia merasakan apa yang tengah dihadapi oleh Maya. Di umur yang masih sangat kecil, gadis yang ada di dalam pelukannya itu telah mengalami kesialan. Lalu untuk di umur yang remaja, Maya kehilangan jati dirinya sebagai seorang perempuan.

Maya telah terlelap di dalam dekapannya dengan bekas air mata yang tersisa di pipinya. Perlahan, Dea menangis dan mempererat pelukannya pada Maya. Selayaknya seorang kakak yang sedih dan kecewa dengan kehidupan yang telah dilalui gadis itu. Ia tidak kuasa. Dea tida tahan dengan kesialan itu. Namun baginya, Maya tetaplah seorang perempuan, tetap seorang gadis yang hanya sedang bingung bagaimana harus meneruskan hidupnya.

Dea adalah seorang seniman dan jiwanya ingin merubah Maya menjadi lebih baik. Dari semua rengekkan Maya, Dea telah menyimpulkan jika seni yang seutuhnya itu adalah tubuh gadis itu sendiri.

Tubuh Maya adalah karya seni. Maya bergulat dalam pertarungan sengit untuk menciptakan tubuh yang menjadi sebuah seni. Jikalau tubuhnya bergerak, maka akan tercipta seni baru di tubuhnya, dan jika tubuhnya diam, maka seni lain juga akan terlihat. Begitulah seni yang gadis itu jalani dengan tubuh penuh dosa tersebut. Namun, Maya masih tetap menjalaninya bagaikan seonggok bangkai yang mengikuti arahan dari benang di tubuhnya, Tuhan.

Maya banyak menghabiskan waktunya sebagai penulis. Ia suka membaca, ia suka menonton film, tetapi ia lebih suka untuk menulis apa saja yang ada di pikiran tak masuk logikanya itu. Ia hanyalah wanita, ia bermain dengan emosinya. Namun, ia juga tidak bisa mengerti dengan emosinya sendiri. Perasaan-perasaan yang timbul setelah sekian waktu mati membuatnya tak mengerti bagaimana cara mengendalikannya. Jika Edgar Allan Poe masih hidup, dia mungkin akan memanggil Maya dengan nama Morella.

Seni pertama yang Maya buat dengan tubuhnya berjudul Kehilangan Kesucian. Sebuah tema yang menyakitkannya hingga saat ini, tetapi memberikan dampak memacu pada hatinya. Ia pikir para wanita mengerti maksudnya. Kesucian yang amat dijaga telah menghilang dari dirinya, maka itu adalah sebuah seni yang membuat siapa pun ketakutan.

Seni keduanya berjudul Di Ujung Tanduk. Lehernya terbekas sebuah tali yang menggantung tubuh beratnya dengan cukup lama sampai akhirnya putus termakan beban. Percayalah, bekasnya masih menyisa hingga saat ini sampai terkadang membuatnya sulit untuk bernapas. Namun, itu adalah karya seni yang tercipta di tubuhnya.

Lalu seni ketiganya berjudul Kepercayaan. Tangan kanannya menjadi saksi atas hilangnya kepercayaan karena tak ada yang menggenggamnya dengan erat. Keringat menjadi bagian ketakutannya saat itu sehingga ia sadar betapa menyedihkannya tangan tanpa genggaman ini. Kasihan jika dipikir, tetapi siapa yang akan peduli?

Terakhir seni keempatnya berjudul Cinta. Rambutnya dipotong habis bak pengidap kanker stadium akhir yang tak selamat. Ia buta dan ia mati ribuan kali karena sebuah cinta. Maka rambutnya terus terpotong oleh ego yang tak bisa ditunjukkan oleh manusia. Maksudnya, perasaan.

Seperti yang dibilang, tubuh Maya adalah karya seni. Setiap bagian tubuhnya sudah memberikan kesenian yang telah dijamah oleh banyak orang. Rasa sakit, rasa marah, sedih, duka, dan kematian, ia sudah mengalaminya ribuan kali hingga akhirnya membentuk tubuhnya yang sekarang. Tubuhnya adalah karya seni dan semua orang bisa melihatnya.

“Sarapan dulu, May. Zaki udah pergi, ada kerjaan tadi.”

Maya menatap nasi goreng yang ada di hadapannya sejenak. Matanya sembab karena tangisannya tadi malam. Ia menangis dan merengek bagaikan anak kecil yang kehilangan mainannya. Bukan mainan, tapi bagian tubuhnya. Berbagai metafora tak mungkin cukup untuk menjelaskan apa yang hilang dari tubuhnya.

Malam itu sebenarnya Zaki mendengar semuanya, cerita, rengekkan, atau bahkan tangisan Maya dari teras rumah, dan Dea juga yakin itu. Kedua pasangan suami istri itu benar-benar dibuat terkejut akan fakta menyakitkan itu. Bagaikan Maya benar-benar adalah adik mereka sendiri dan merasakan kesakitan yang sama. Lalu semua pertanyaan terus muncul di kepala keduanya. Bagaimana Maya bisa bersikap normal jika ia memiliki trauma yang berat terhadap laki-laki? Tidak ada yang bisa menjawabnya.

“Maaf udah merepotkan kakak,”ujar Maya pelan. Ia masih belum menyentuh sendok yang ada di piring. Tatapannya masih kosong dan penuh akan tekanan yang selama ini sudah ia tahan. Padahal biasanya ia tidak apa-apa, tetapi untuk kali ini ia benar-benar merasa hilang tujuan, hilang jati diri dan tidak tahu harus mencari dirinya kemana.

“Enggak merepotkan sama sekali. Justru aku berterima kasih karena kamu udah mau terbuka sama aku. Hidup yang kamu lalui emang berat dan aku harap kamu gak berhenti begitu aja, May. Cari diri kamu, cari apa yang kamu sukai dan fokus di sana. Kamu akan menemukan kebahagiaan yang seharusnya.”

Maya terdiam cukup lama hingga akhirnya menatap Dea dengan penuh harap. “Aku cuman suka nulis. Apa aja yang penting aku nulis semua yang kurasakan.”

Dea tersenyum tipis dan mengelus pelan kepala gadis itu. “Itu udah lebih dari cukup.” Diam lagi di antara keduanya. Sebuah ide terlintas di kepala Dea, meskipun ragu, ia ingin mendorong Maya lebih jauh lagi. Wanita itu ingin mengeluarkan potensi yang ada di dalam diri Maya, karena ia tidak ingin gadis itu tenggelam dalam masa lalu dan harus menghadapi masa depan yang ada. “Kamu mau bacain monolog di acara Perempuan Dalam Karya?”

Maya benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata oleh ide tak masuk logika itu. Ia bukan gadis yang percaya diri untuk berbicara di depan umum, jangankan umum, di depan kelas yang sudah ia kenali saja masih terasa gugup. “Hah?”

“Iya, tampil. Tunjukkin ke semua orang kalau kamu bukan lagi gadis yang terikat di masa lalu. Jika kamu penulis, maka kamu juga perlu menyampaikannya secara langsung. Maya, tulis semua kesakitan kamu, lalu lepaskan semuanya di acara kita. Semuanya akan jadi terasa lega. Semuanya akan baik-baik saja.”

Maya mati kutu, tatapan kosongnya telah berubah setelah mendnegarkan pernyataan tersebut. Dalam kepalanya terus terpikirkan apa mungkin ia bisa melakukannya atau tidak. Ia hanya terbuai kembali oleh kata-kata dari Dea. Meskipun semuanya terasa abu-abu saat ini, tetapi sedikit saja, ada sedikit rasa dari dalam Maya untuk mau melakukannya. Hanya saja ia tidak tahu apakah semua akan berjalan lancer seperti yang dirinya harapkan. Semuanya bagaikan omong kosong belaka.

Gadis itu tetap terdiam, tidak tahu harus memberikan jawaban apa kepada Dea, hingga akhirnya ia meraih gelas dan meminum air putihnya. “Bakal kupikirin dulu, Kak.” Hanya itu jawaban yang dapat ia berikan. Setidaknya ia tidak ingin terburu-buru karena ia masih belum selesai dengan masa lalunya dan dirinya sendiri masih belum siap menghadapi masa depan dengan segala kekurangan dari dirinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kacamata Monita
2240      782     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Yu & Way
191      154     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Melihat Tanpamu
187      145     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Kelana
1027      676     0     
Romance
Hidup adalah perjalanan tanpa peta yang pasti, di mana setiap langkah membawa kita menuju tujuan yang tak terduga. Novel ini tidak hanya menjadi cerita tentang perjalanan, tetapi juga pengingat bahwa terbang menuju sesuatu yang kita yakini membutuhkan keberanian dengan meninggalkan zona nyaman, menerima ketidaksempurnaan, dan merangkul kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Selam...
FLOW : The life story
123      108     0     
Inspirational
Dalam riuh pikuknya dunia hiduplah seorang gadis bernama Sara. Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, pekerja keras dan mandiri, gadis yang memiliki ambisi untuk mencari tujuannya dalam berkehidupan. Namun, dalam perjalanan hidupnya Sara selalu mendapatkan tantangan, masalah dan tekanan yang membuatnya mempertanyakan "Apa itu kebahagiaan ?, di mana itu ketenangan ? dan seperti apa h...
A Missing Piece of Harmony
396      293     3     
Inspirational
Namaku Takasaki Ruriko, seorang gadis yang sangat menyukai musik. Seorang piano yang mempunyai mimpi besar ingin menjadi pianis dari grup orkestera Jepang. Namun mimpiku pupus ketika duniaku berubah tiba-tiba kehilangan suara dan tak lagi memiliki warna. Aku... kehilangan hampir semua indraku... Satu sore yang cerah selepas pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang hampir terbunu...
Ada Apa Esok Hari
240      186     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
Sendiri diantara kita
1835      919     3     
Inspirational
Sendiri di Antara Kita Arien tak pernah benar-benar pergi. Tapi suatu hari, ia bangun dan tak lagi mengingat siapa yang pernah memanggilnya sahabat. Sebelum itu, mereka berlima adalah lingkaran kecil yang sempurna atau setidaknya terlihat begitu dari luar. Di antara canda, luka kecil disimpan. Di balik tawa, ada satu yang mulai merasa sendiri. Lalu satu kejadian mengubah segalanya. Seke...
CERITA MERAH UNTUK BIDADARIKU NAN HIJAU
121      109     1     
Inspirational
Aina Awa Seorang Gadis Muda yang Cantik dan Ceria, Beberapa saat lagi ia akan Lulus SMA. Kehidupannya sangat sempurna dengan kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Sampai Sebuah Buku membuka tabir masa lalu yang membuatnya terseret dalam arus pencarian jati diri. Akankah Aina menemukan berhasil kebenarannya ? Akankah hidup Aina akan sama seperti sebelum cerita merah itu menghancurkannya?
God, why me?
240      190     5     
True Story
Andine seorang gadis polos yang selalu hidup dalam kerajaan kasih sayang yang berlimpah ruah. Sosoknya yang selalu penuh tawa ceria akan kebahagiaan adalah idaman banyak anak. Dimana semua andai akan mereka sematkan untuk diri mereka. Kebahagiaan yang tak bias semua anak miliki ada di andine. Sosoknya yang tak pernah kenal kesulitan dan penderitaan terlambat untuk menyadari badai itu datang. And...