Loading...
Logo TinLit
Read Story - Silent Love
MENU
About Us  

Ting!

Seorang gadis dengan dua koper sedang melangkah keluar dari lift dan tas ransel dipunggungnya. Tangannya mengambil sebuah kertas di saku jaketnya dan mencari nomor unit sesuai dengan yang tertera di kertas.

1302

"Ah! Chajattda!" (Ketemu!)

Jari kecilnya menekan bel di depan pintu unit dan menunggu dengan senyuman. "Jeogiyo. Gyesimnikka?" (Halo. Apakah ada orang?)

Lima menit, sepuluh menit. Sudah lima kali ia menekan bel tapi tak ada jawaban sama sekali. "Jeogiyo! Ane saram isseoyo?!" Kembali ia menekan bel. "Mwoya. Padahal aku sudah bilang akan datang jam segini." (Halooo. Apakah ada orang didalam?!; Apa ini.)

Jarinya baru saja akan menekan bel lagi saat pintu terbuka. Menampilkan seorang lelaki dengan baju santai dan tinggi yang tak jauh berbeda dengannya. Apa karena dirinya yang terlalu tinggi untuk ukuran perempuan? Lelaki itu tidak mengatakan apapun. Hanya meneliti dirinya dari atas sampai bawah.

Merasa tersinggung, akhirnya dia buka suara lebih dulu. "Jeogiyo. Kenapa kau melihatku seperti itu?" Ia baru saja ingin menerobos masuk unit saat lelaki itu menahan tubuhnya. "Mwoya!"

"Nuguseyo?"

"Ck. Kau menyewakan kamar di apartemen ini. Aku datang untuk menyewanya."

Alis lelaki itu menyatu. Berusaha mencerna apa yang baru didengar. "Aku? Kapan?" Setelah berpikir sebentar, ia sempat mengumpat pelan. "Ah, Eomma. Jinjja." Barulah lelaki itu mempersilahkan gadis itu masuk.

Walaupun kesal, tapi gadis itu masuk juga ke dalam. Furnitur di dalam tidak terlalu banyak. Hanya hal-hal yang diperlukan saja. Tetapi tetap saja simpel dan bagus untuk dilihat. Gadis itu cukup terkagum.

"Jadi, mana buktinya kalau kau yang punya tempat ini?"

Lelaki itu tidak mengindahkan omongannya dan berlalu ke dalam kamar untuk menelepon ibunya. Membuat gadis itu kesal. "Cih. Dasar. Tapi boleh juga. Rapih dan tidak sesak."

Tak lama lelaki itu keluar. "Jeogi. Sepertinya kau salah lantai. Karena ibuku bilang orang yang akan sewa kamar disini datang jam 4 sore nanti." Dia melirik jam dinding yang baru menampilkan jam 3.55 sore. "Dan sekarang bukan jam 4."

"Tapi ini benar unit yang kulihat." Ponselnya ia keluarkan untuk memberikan bukti. "Lihat. Unit 2302. Eh? 2302? Ini unit berapa?"

"1302."

Susah payah gadis itu menyembunyikan malunya. Ternyata ia salah unit dan salah lantai. "Mi-mianhaeyo. Sepertinya aku salah lihat. Maafkan aku." Berulang kali gadis itu membungkukkan tubuhnya.

Lelaki itu tak berkata apa-apa dan hanya memberikan kode untuknya segera pergi. Yah, tentu saja gadis itu menarik kedua kopernya dan akan membuka pintu saat bel berbunyi.

"Sepertinya yang mau sewa sudah datang."

Tapi tangannya segera dihentikkan untuk membuka pintu saat lelaki itu melihat siapa orang di depan pintu unitnya.

"Kau tetap disini. Aku akan menyewakan kamarnya padamu saja."

Bukan tanpa alasan. Tapi sepertinya orang di depan pintunya itu akan sangat berisik dan kotor. Melihat dari gitar listrik dipunggungnya dan rambut acak-acakan. Oh. Dia tidak bisa tinggal seruangan dengan orang seperti itu.

"Kumohon," kata lelaki itu.

Gadis itu sempat bingung, tapi saat ia dengar kalau biaya sewanya akan dikurangi 200 ribu won dari tempat ia sewa di unit 2302, ia langsung setuju. Jadi ia hanya membayar 1 juta won per bulannya. Dan depositnya 1,5 juta won. Benar-benar menarik. Tentu saja gadis itu setuju. Yah, sebenarnya untuk keduanya uang bukanlah suatu masalah. Mengingat keduanya juga cukup berada. Tapi karena situasi sekarang, ia tidak bisa seenaknya menggunakan uang.

"Baiklah."

Lelaki itu langsung memintanya duduk dan memberitahu orang yang berada di depan pintu unitnya kalau ia sudah menyewakannya pada orang lain.

Urusan ibunya..... biarkanlah. Nanti baru ia pikirkan lebih lanjut. Sekarang yang penting bukan tinggal satu rumah dengan orang yang berada di depan pintunya tadi.

Dengan cepat mereka berdua membuat syarat-syarat dan menuliskannya diatas kertas. Termasuk perjanjian sewa. Tanda tangan juga.

"Baiklah. Kamarmu disana. Tolong perhatikan apa yang aku tulis dikertas ini. Dan jangan sampai orangtuaku tau kalau kau yang menyewa kamar itu. Mereka akan buat berisik." Tak merasa perlu mendengar jawaban, lelaki itu langsung masuk ke kamarnya.

"Geunde dangsin.. ireumi mwoya? Je ireumeun Lee Do Young." (Tapi namamu siapa? Namaku Lee Do Young)

Tak dijawab jadilah gadis itu melihat kertas tadi. Tertera 'Gi Do Hoon' dibawah tanda tangan lelaki itu.

"Cih. Namanya lumayan, orangnya jutek abis."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mr. Kutub Utara
352      271     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
Good Art of Playing Feeling
409      303     1     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...
SALAH ANTAR, ALAMAKK!!
852      601     3     
Short Story
EMMA MERASA BOSAN DAN MULAI MEMESAN SESUATU TAPI BERAKHIR TIDAK SEMESTINYA
Tanpo Arang
53      44     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...
Love Dribble
10713      2072     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
PELANGI SETELAH HUJAN
486      350     2     
Short Story
Cinta adalah Perbuatan
MANGKU BUMI
158      148     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
Dear Diary
645      432     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Renjana
529      389     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Shymphony Of Secret
684      443     1     
Romance
Niken Graviola Bramasta “Aku tidak pernah menginginkan akan dapat merasakan cinta.Bagiku hidupku hanyalah untuk membalaskan dendam kematian seluruh keluargaku.Hingga akhirnya seseorang itu, seseorang yang pernah teramat dicintai adikku.Seseorang yang awalnya ku benci karena penghinaan yang diberikannya bertubi-tubi.Namun kemudian dia datang dengan cinta yang murni padaku.Lantas haruskah aku m...