Loading...
Logo TinLit
Read Story - Liera and friends
MENU
About Us  

 

Aku baru saja tiba di kamar asrama ini, bersamaan dengan penghuni kamar lainnya, Chloe. Kami bertemu penjaga asrama yang mengantar kami ke kamar. Katanya, kamar ini akan diisi empat orang, dan baru kami yang datang.

 

Saat kami sedang membereskan barang, datanglah seorang perempuan dengan rambut dikuncir dua, penampilannya sangat menggemaskan. Rambutnya hitam legam dengan poni rata yang membingkai wajahnya yang bulat dan ceria. Ia mengenakan kaus bergambar kartun dan celana pendek denim. Namanya Elara. 

 

Setelah berkenalan, aku langsung mengambil peralatan mandi. Aku ingin menyegarkan diri, entah kenapa di sini panas, padahal kukira di Jawa itu dingin.

Baru saja selesai mandi, aku melihat penghuni kamar terakhir. Aku sempat terpesona, bukan berarti aku lesbian, tapi penampilannya sangat cantik, segar, elegan, semua kata bercampur menjadi satu: sempurna. Dia bernama Liera, namanya sedikit mirip dengan gadis imut itu.

 

Keesokan harinya, aku dan Chloe sekelas di kelas Vocabulary dan Pronunciation. Aku sangat bahagia dan bangga pada diri sendiri, akhirnya bisa berada di kelas ini, di kampung ini, berkat kerja kerasku.

 

Keluargaku jauh dari kata sempurna. Aku sudah kehilangan orang tua sejak lulus SD, dan selama ini aku tinggal bersama nenek. Untuk biaya hidup, kami berjualan jajanan buatanku dan nenek. Untuk pendidikan, untungnya aku pintar dan selalu mendapat beasiswa. Sekarang, aku juga bekerja lepas, pekerjaan yang bisa dikerjakan di mana saja.

 

Karena hidupku yang sulit ini, aku tak pernah memikirkan hubungan percintaan. Pikiranku sudah terlalu penuh dengan pertanyaan tentang bagaimana untuk makan besok, jadi aku tak mau menambah beban pikiran. Tapi entah kenapa, setelah melihatnya, perasaan asing itu tiba-tiba muncul. Dia Kai, teman Elara dan Liera. Saat berkenalan, rasanya biasa saja. Hingga dia meminjamkan hodie-nya saat kami berteduh, padahal itu hal kecil. Apa mungkin karena aku merindukan kasih sayang seorang pria?

 

Aku jadi sering bertemu dengannya saat ikut Elara dan Liera. Semakin dilihat, penampilannya sangat tampan di mataku. Kai selalu mengenakan hodie berwarna abu-abu atau kemeja flanel yang membuatnya terlihat santai namun tetap keren. Rambutnya yang sedikit berantakan menambah kesan maskulin.

 

Tapi entah kenapa, saat kami berkumpul, Kai selalu memberikan perhatian pada Liera dan terkadang menggodanya. Tatapan matanya pada Liera terlihat berbeda dengan tatapannya pada kami. Aku mulai merasa tidak nyaman, meski Liera menanggapinya biasa saja.

 

Puncaknya, aku melihat dan mendengar sendiri saat Kai menyatakan perasaannya pada Liera di kafe. Dengan perasaan cemburu yang menumpuk, aku kembali ke teman-teman.

 

Beberapa hari kemudian, aku mulai tidak nyaman melihat Liera. Saat mengobrol dengan Chloe, ternyata dia juga tidak suka pada Liera. Katanya, Liera menarik perhatian semua pria. Aku tahu kenapa dia berkata begitu, karena Chloe menyukai Ryan. Akhirnya, aku juga jujur bahwa aku menyukai Kai, tapi Kai malah menyatakan perasaan pada Liera. Kami mulai menjauhi Liera.

 

Ternyata, Elara mendengar cerita kami dan berkata bahwa Liera tidak seperti itu. Tapi aku tahu Elara tidak merasa begitu karena pria yang disukainya menyukai dia, bukan Liera. Selama beberapa hari, Elara terus menyadarkan kami. Dan aku mulai berpikir karena ucapannya:

 

"Kalian tahu, Liera itu teman yang baik," kata Elara, dengan suara lembut. "Dia selalu ada untuk kita, selalu mendukung kita. Kenapa kita harus menyakitinya seperti ini hanya karena masalah cowok dan kecemburuan?"

 

Aku jadi ingat saat Liera membantuku masalah keuangan, saat aku belum gajian dan Liera meminjamkan uangnya. Setelah mengingat itu, perasaan cemburu berubah menjadi rasa bersalah. Aku dan Chloe meminta maaf pada Liera, dan ternyata hatinya sama baiknya dengan wajahnya. Dia memaafkan kami. Akhirnya, hubungan kami kembali seperti semula.

 

Untuk perasaanku pada Kai, kurasa Kai tidak perlu tahu. Tapi saat liburan ke pantai, Leo bertanya padaku, dan aku harus jujur bahwa aku menyukai Kai. Aku malu, tapi sedikit lega.

 

Tak disangka, seminggu kemudian Kai mengajakku bertemu. Dia berkata bahwa dia menghargai perasaanku dan akan mencoba membuka hatinya untukku. Dia tidak mau terus terpaku pada seseorang yang tidak membalas perasaannya.

 

  "Indah, aku sangat menghargai perasaan mu." Kata kai dengan menatap wajahku 

 

  Aku yang ditatap seperti itu langsung menundukkan wajahku, aku rasa pipiku mulai memanas "Kai, kamu tidak perlu membalas perasaanku. Aku hanya ingin kamu tahu." Ucap ku dengan pelan.

 

  "Aku tidak mau membuatmu sakit hati. Aku akan mencoba membuka hatiku untukmu."

 

    "Kai..." Aku terkejut atas ucapannya.

 

   "Kita coba jalani saja dulu, ya?" Katanya.

 

Berminggu-minggu kemudian, persahabatan kami tetap baik, dan hubunganku dengan Kai berubah menjadi sepasang kekasih. Karena usia kami yang sudah tidak muda lagi, Kai akan membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius setelah kami pulang dari Kampung Inggris.

Akhirnya, tibalah saatnya kami berpisah. Aku dan Kai sama-sama asli Jakarta. 

 

Dia benar-benar menepati janjinya, melamarku di depan nenek. Aku sangat bahagia. Tapi kebahagiaan ini tidak berjalan lancar, nenek meninggal, jadi rencana pernikahanku dengan Kai harus ditunda. Aku merasa duniaku hancur, tidak punya siapa-siapa lagi. Kesedihan itu bertahan lama, Kai harus membujukku selama setahun. Saat aku luluh, kami langsung melanjutkan rencana pernikahan yang tertunda.

 

Setelah melahirkan seorang anak, aku mendengar kabar bahwa Liera berhasil mewujudkan mimpinya membuat pameran seni. Aku bangga padanya. Kebahagiaan ini bertambah saat Liera dilamar oleh Mr. William. Aku tidak menyangka Liera akan dilamar, karena di mataku mereka seperti adik kakak. Tapi aku bahagia untuk mereka.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • laven

    Annyeong 👋

    Comment on chapter POV William
Similar Tags
The Red Eyes
23800      3704     5     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
MALAM DALAM PELUKAN
640      461     3     
Humor
Apakah warna cinta, merah seperti kilauannya ataukah gelap seperti kehilangannya ?
Cinta (tak) Harus Memiliki
5603      1412     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
When You're Here
2368      1066     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
SIREN [ RE ]
630      351     5     
Short Story
nyanyian nya mampu meluluhkan hati. namanya dan suara merdunya mengingatkanku pada salah satu makhluk mitologi.
Kejutan
467      257     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
Hanya Untukku Seorang
1065      576     1     
Fan Fiction
Dong Hae - Han Ji bin “Coba saja kalo kau berani pergi dariku… you are mine…. Cintaku… hanya untukku seorang…,” Hyun soo - Siwon “I always love you… you are mine… hanya untukku seorang...”
Transformers
299      250     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
LINN
13597      2040     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Jalan Menuju Braga
423      323     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...