Loading...
Logo TinLit
Read Story - Liera and friends
MENU
About Us  

Welcome to my second story.

 

Liera melangkah keluar dari grabcar, matanya berbinar binar menatap hamparan bangunan bangunan klasik yang berjajar rapi di sepanjang jalan. Kampung Inggris, tempat yang selama ini hanya ia lihat di foto-foto, kini ada di hadapannya. Liera menarik kopernya, berjalan perlahan menyusuri jalanan yang ramai dengan lalu lalang pelajar dari berbagai penjuru Indonesia.

 

Penampilan Liera hari ini berbeda dari biasanya. Ia mengenakan mini dress selutut berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil, dipadukan dengan cardigan rajut berwarna krem. Rambut panjangnya yang biasa tergerai lurus, kini dibiarkan bergelombang, dan memakai sneakers putih. Liera ingin terlihat berbeda, lebih percaya diri, seperti gadis-gadis Korea yang sering ia lihat di internet.

 

Liera berhenti di depan sebuah rumah bercat hijau green screen, "Ini dia, rumah yang akan menjadi tempat tinggalku selama di sini," gumamnya. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu menekan bel rumah.

 

Tak lama kemudian, pintu dibuka oleh seorang gadis berambut panjang yang dikepang dua. "Kamu pasti Liera?" sapanya ramah.

 "Aku Elara, teman sekamarmu."

 

Liera mengangguk, tersenyum canggung. Elara membantunya membawa koper masuk ke dalam rumah. 

 

"Ayo, aku tunjukkan kamarmu," kata Elara.

 

Kamar mereka ternyata cukup luas, dengan dua tempat tidur, dua meja belajar, dan sebuah lemari besar. 

 

"Ini kamar kita," kata Elara. 

"Aku sudah menata tempat tidurmu di dekat jendela."

 

Liera berjalan menuju jendela, menatap pemandangan di luar. Kampung Inggris terlihat semakin indah dari sini.

 

"Terima kasih," kata Liera.

 

"Sama-sama," balas Elara.

"Oh ya, kenalan juga dengan teman sekamar kita yang lain, Chloe."

 

Chloe, seorang gadis yang terlihat tomboy dengan rambut pendeknya, sedang asyik membaca buku di meja belajarnya.

 

"Hai Liera," sapanya tanpa mengalihkan pandangan dari buku.

 

"Hai," balas Liera.

 

Tiba-tiba, dari dalam kamar mandi keluar seorang gadis dengan rambut basah yang masih meneteskan air. Ia sudah berpakaian lengkap, namun rambutnya yang basah membuatnya terlihat segar.

 

"Eh, maaf ya, aku baru selesai mandi," kata gadis itu sambil tersenyum.

 "Kenalin, aku Indah, teman sekamar kamu juga."

 

"Hai Indah, aku Liera," sapa Liera.

 

"Senang bertemu dengan kalian," kata liera "Semoga kita bisa jadi teman baik selama di sini."

 

"Pasti!" jawab indah, Elara, dan Chloe serempak.

Suasana kamar mereka langsung terasa lebih hangat dan ramai. Liera merasa sangat senang karena memiliki teman-teman yang begitu baik dan ramah. Ia yakin, Kampung Inggris akan menjadi tempat yang menyenangkan untuknya.

 

Keesokan harinya, Liera, Elara, Chloe, dan Indah sudah siap untuk memulai petualangan mereka di Kampung Inggris. Mereka berempat sudah tidak sabar untuk bertemu dengan teman-teman baru dan belajar bahasa Inggris bersama.

 

Sesampainya di tempat kursus, mereka langsung menuju ke kelas masing-masing. Liera dan Elara masuk ke kelas grammar bersama, sementara Chloe dan Indah pergi ke kelas listening dan pronunciation.

 

Di dalam kelas grammar, Liera duduk di bangku paling depan agar bisa lebih fokus saat pelajaran berlangsung. Tak lama kemudian, masuklah seorang guru laki-laki yang terlihat sangat berwibawa.

 

"Selamat pagi, anak-anak!" sapa guru itu dengan suara yang lantang. 

 

"Perkenalkan, nama saya Mr. William. Saya akan menjadi guru grammar kalian di kelas ini."

 

"Selamat pagi, Mr. William!" jawab murid-murid serempak.

 

Mr. William kemudian mulai menjelaskan materi pelajaran dengan sabar dan jelas. Liera memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Ia mudah untuk memahami semua materi yang diajarkan.

 

Saat Mr. William memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk bertanya, Liera mengangkat tangannya.

 

"Mr. William, saya ingin bertanya tentang past perfect tense," kata Liera.

 

"Tentu saja," jawab Mr. William. 

 

Liera kemudian mengajukan beberapa pertanyaan tentang past perfect tense. Mr. William menjawab pertanyaan-pertanyaan Liera dengan sabar dan jelas. Liera merasa sangat senang karena ia akhirnya bisa memahami past perfect tense dengan lebih baik.

 

Setelah pelajaran grammar selesai, Liera dan Elara pergi ke kantin untuk istirahat. Mereka memesan makanan dan minuman sambil mengobrol tentang pelajaran tadi.

"Gimana pelajaran grammar tadi?" tanya Elara

 

"Seru banget!" jawab Liera. 

 

"Aku banyak belajar hal baru hari ini. Apalagi tadi aku sempat bertanya sama Mr. William tentang past perfect tense dan beliau menjelaskan dengan sangat baik."

 

"Wah, hebat kamu!" puji Elara. 

 

"Aku juga jadi lebih paham tentang past perfect tense setelah mendengarkan penjelasan dari Mr. William."

 

Sambil makan, Liera menceritakan tentang Mr. William kepada Elara. Ia mengatakan bahwa Mr. William adalah guru yang sangat baik dan sabar.

 

"Aku suka banget sama cara beliau mengajar," kata Liera. 

"Beliau selalu mencoba untuk membuat murid-muridnya paham dengan materi yang diajarkan."

 

"Iya, aku juga setuju," timpal Elara.

 

 "Mr. William memang guru yang asyik."

 

Setelah istirahat, Liera dan Elara kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran speaking. Di kelas ini, Liera bertemu dengan teman-teman barunya yang lain.

 

"Hai guys, nama. Kalian siapa " sapa seorang cowok yang duduk di sebelah Liera.

 

"Hai juga," jawab Liera dan elara sambil tersenyum.

 

 "Hai juga aku liera"

 

"Kalo aku elara" jawab elara yang berada disebelah aku juga. 

 

"Aku Evan," jawab cowok itu. 

 

"Senang bertemu denganmu, Evan." Ucap liera dan elara serempak.

 

"Aku juga senang bertemu dengan kalian," kata Evan.

 

Liera, elara dan Evan kemudian mulai mengobrol tentang banyak hal. Mereka bercerita tentang diri mereka masing-masing dan tentang pengalaman mereka belajar bahasa Inggris.

Tak lama kemudian, datanglah seorang cowok lain yang bernama Ryan. Ryan juga baru pertama kali ikut курсы di sini.

 

"Hai guys, boleh gabung?" sapa Ryan.

 

"Tentu saja!" jawab Liera dan Evan serempak.

Ryan kemudian duduk di sebelah Evan dan mereka bertiga pun mulai mengobrol dengan asyik. Liera merasa sangat senang karena ia sudah memiliki teman-teman baru di Kampung Inggris.

 

Pelajaran speaking pun berjalan dengan lancar. Liera dan teman-temannya aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diberikan oleh guru. Mereka belajar banyak hal tentang bagaimana cara berbicara bahasa Inggris dengan baik dan benar.



 

Selesai kelas, Liera, Elara, Indah, dan Chloe pergi mencari makan malam di tempat prasmanan tak jauh dari tempat kursus mereka. Sambil makan, mereka mengobrol dan sesekali menanggapi candaan Elara.

 

"Eh, kalian tahu gak sih? Tadi aku lihat Mr. William jalan sama cewek," kata Elara sambil terkekeh.

 

"Serius? Jangan-jangan itu pacarnya," timpal Indah.

 

"Mungkin aja, siapa tahu Mr. William udah punya pacar," sahut Chloe.

 

Liera hanya tersenyum mendengar celotehan teman-temannya. Ia tidak terlalu memikirkan omongan Elara. Baginya, Mr. William adalah guru yang baik dan ia percaya bahwa Mr. William adalah orang yang bertanggung jawab.

 

"Eh, ngomong ngomong tentang Mr. William tadi lo aku sempat salah ngomong pas pelajaran speaking," kata Liera sambil tertawa.

 

"Masa sih? Salah ngomong apa?" tanya Indah penasaran.

 

"Aku mau bilang 'I am happy to meet you', malah keceplosan jadi 'I am happy to eat you'," jawab Liera yang membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

 

"Hahaha, itu mah bukan salah ngomong, Lier, tapi salah niat," celetuk Chloe sambil bercanda.

 

"Iya tadi waktu Liera ngomong gitu semua langsung ketawa dong, jangan-jangan kamu udah laper banget," timpal Elara.

Liera hanya bisa tertawa mendengar candaan teman-temannya.

 

"Udah ah. Mending kita fokus makan aja," kata Liera.

 

Teman-temannya pun mengangguk setuju dan mereka kembali menikmati makan malam mereka.

 

Keesokan harinya, Liera dan teman-temannya kembali mengikuti pelajaran di Kampung Inggris. Mereka semakin bersemangat untuk belajar bahasa Inggris. Liera merasa sangat senang karena ia sudah memiliki banyak teman di Kampung Inggris. Ia juga semakin percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris.

 

Suatu sore, Liera dan teman-temannya sedang bersantai di taman dekat tempat kursus. Mereka sedang asyik mengobrol tentang berbagai macam hal. Tiba-tiba, Elara bertanya kepada Liera.

 

"Liera, kamu kok kayaknya suka banget sama Mr. William sih?" tanya Elara.

 

Liera terkejut mendengar pertanyaan Elara. Ia tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan itu.

 

"Apaansi, ga lah ada ada aja," jawab Liera.

 

"Ah, bohong! Aku lihat sendiri kok kamu sering merhatiin Mr. William," kata Elara sambil tertawa.

 

" Mr. William itu guru jadi jelas dong memperhatikan"ucap liera tegas.

 

"Udah ah, Elara. Jangan ganggu Liera," kata Indah membela Liera.

 

"Iya, Elara. Kasihan Liera," timpal Chloe.Elara pun akhirnya berhenti menggoda Liera. Mereka kembali asyik mengobrol tentang hal-hal lain.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • laven

    Annyeong 👋

    Comment on chapter POV William
Similar Tags
TRIANGLE
341      224     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Stay With Me
199      167     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
Warisan Kekasih
1040      692     0     
Romance
Tiga hari sebelum pertunangannya berlangsung, kekasih Aurora memutuskan membatalkan karena tidak bisa mengikuti keyakinan Aurora. Naufal kekasih sahabat Aurora mewariskan kekasihnya kepadanya karena hubungan mereka tidak direstui sebab Naufal bukan seorang Abdinegara atau PNS. Apakah pertunangan Aurora dan Naufal berakhir pada pernikahan atau seperti banyak dicerita fiksi berakhir menjadi pertu...
Peneduh dan Penghujan
318      263     1     
Short Story
Bagaimana hujan memotivasi dusta
Love and Pain
612      377     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Another Word
628      364     2     
Short Story
Undangan pernikahan datang, dari pujaan hati yang telah lama kamu harap. Berikan satu kata untuk menggambarkannya selain galau.
RINAI
422      311     0     
Short Story
Tentang Sam dan gadis dengan kilatan mata coklat di halte bus.
Dessert
1048      551     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Varian Lara Gretha
5511      1696     12     
Romance
Gretha harus mempertahankan persahabatannya dengan Noel. Gretha harus berusaha tidak mengacuUhkan ayahnya yang berselingkuh di belakang ibunya. Gretha harus membantu ibunya di bakery untuk menambah biaya hidup. Semua harus dilakukan oleh Gretha, cewek SMA yang jarang sekali berekspresi, tidak memiliki banyak teman, dan selalu mengubah moodnya tanpa disangka-sangka. Yang memberinya semangat setiap...
Teman Khayalan
1698      737     4     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?