Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Snow That Slowly Melts
MENU
About Us  

Sepertinya Direktur Hwang benar-benar tidak puas dengan jawaban Juwon soal blind date yang ia atur untuk Minhyuk. Selama tiga hari berturut-turut, teleponnya terus berdering dengan nama yang sama muncul di layar. Sampai di titik ini, Minhyuk mulai mempertimbangkan untuk mengganti nomornya.

Kafe yang ia pilih hari ini seharusnya menjadi tempat sempurna untuk menikmati kopi dan bersantai. Aroma kopi yang baru diseduh menghangatkan udara, sementara musik lembut mengalun di latar belakang. Namun, semua itu sia-sia ketika ponselnya kembali bergetar di meja.

Lagi-lagi, nama Direktur Hwang terpampang jelas di layar. Minhyuk hanya menatapnya malas. Jika saja paman satu itu bukan keluarganya sendiri, ia pasti sudah memblokir nomornya sejak kemarin.

Dengan enggan, ia tetap membiarkan panggilan itu tak terjawab. Namun, detik berikutnya, sebuah pesan masuk.

Hwang Daepyo:

Jawab atau aku datang ke apartemenmu.

Minhyuk mendesah panjang. Ia menutup matanya sejenak, berusaha menenangkan diri sebelum akhirnya mengangkat telepon. "Ne?" suaranya terdengar setengah hati.

Tawa puas terdengar dari seberang. "Akhirnya kau angkat juga. Jadi, kau tetap tak ingin apartemenmu didatangi tamu tak diundang, huh?"

Minhyuk memutar bola matanya, menyesal telah mengangkat telepon ini. "Langsung ke intinya saja, Samchon."

"Baiklah, kau mau aku kenalkan dengan anak temanku? Dia tertarik padamu sejak melihat pameran fotomu tahun lalu."

Minhyuk meneguk kopinya, berharap itu bisa membantunya mengatasi rasa frustrasi yang mulai menjalar. "Bukankah Juwon maenijeo sudah menjawab untukku?"

"Itu jawaban Juwon. Aku mau dengar langsung darimu."

"Jawabanku tetap sama. Tidak tertarik. Lagipula, itu pameran setahun lalu. Mana mungkin dia masih ingat wajahku?"

"Tahun lalu dia masih punya pacar. Sekarang dia sudah putus dan meminta untuk dikenalkan denganmu."

Minhyuk menghela napas. "Samchon, tidak. Aku tidak mau."

"Sekali saja? Setidaknya bertemu dulu?"

"Tidak. Aku sudah cukup sibuk."

"Sibuk apanya? Kau pasti lagi di—"

Minhyuk langsung menekan tombol merah sebelum pamannya sempat menyelesaikan kalimatnya. Ia mengusap wajahnya, lalu bersandar di kursinya sambil menghembuskan napas panjang.

Benar-benar ada-ada saja pamannya itu.

***

Yura merasa sedikit cemburu. Jaga malamnya kemarin benar-benar 'bau'—penuh pasien trauma, minim istirahat, dan benar-benar menguras tenaga. Sementara Minjun? Jaga malamnya 'wangi,' nyaris tanpa pasien darurat, dan dia bisa tidur nyenyak.

"Bisa nggak sih aku jaga malam bareng kau saja, Go Minjun?" keluh Yura, masih dengan mulut penuh makanan.

Rowoon, yang duduk di sampingnya, langsung menepuk pundaknya dengan ekspresi kesal. "Kau ini! Setidaknya telan dulu makananmu. Tidak sopan."

Yura mendelik tajam ke arahnya, tapi tidak benar-benar marah. Toh, yang dikatakan Rowoon memang ada benarnya. Hyena dan Minjun hanya bisa terkekeh melihat interaksi dua sahabat mereka yang lagi-lagi ribut seperti anak kecil.

Begitu makanan di mulutnya habis, Yura kembali bicara. "Hyena-ya, kenapa Minjun ini beruntung sekali, ya? Dari sejak masih jadi silseubsaeng sampai sekarang, kalau jaga malam, dia hampir nggak pernah dapat yang 'bau.' Sementara kita? Selalu apes!" (Koas)

"Hei, jangan salahkan aku," sahut Minjun santai. "Mungkin karena kalian jarang beribadah dan bersedekah."

"Loh?" Hyena langsung menoleh, menatap Minjun dengan alis terangkat. "Jadi kau menyindirku juga, jagi-ya?"

Minjun baru sadar kalau jawabannya malah menjerumuskan dirinya sendiri. Cepat-cepat dia menggeleng. "Kecuali kau, jagi."

Rowoon dan Yura saling bertukar pandang sebelum akhirnya menatap Minjun dengan tatapan sinis. "Jugeullae, Go Minjun-ssi?" ujar Rowoon dengan nada mengancam.

Minjun tertawa kecil, tak gentar. "Kalian ini dokter, tapi bicara soal membunuh orang?"

Yura hanya mendesah lelah. Dia malas meladeni lebih lama. Saat ini, ada hal yang lebih penting daripada berdebat dengan Go Minjun—seperti menghabiskan makanannya secepat mungkin karena dia harus segera pergi. Sebentar lagi dia harus mengikuti operasi kelahiran bayi dengan gastroschisis. Operasi besar kali ini juga akan dihadiri oleh senior Hyena, dokter kandungan pasien tersebut.

Melihat Yura makan tergesa-gesa, Rowoon mengernyit. "Han Yura, kau ini belum makan seminggu atau bagaimana? Kenapa buru-buru sekali? Pelan-pelan, nanti tersedak."

"Biarkan saja, dia ada rapat dengan dokter senior-ku nanti," jawab Hyena menggantikan Yura yang hanya mengacungkan jempolnya sambil menenggak air minumnya.

Begitu selesai, Yura langsung berdiri. "Aku pergi dulu!" katanya cepat sebelum berbalik pergi.

Rowoon, Hyena, dan Minjun hanya bisa saling bertukar pandang sebelum akhirnya menyemangati temannya yang langkahnya semakin lama semakin cepat, menghilang dari ruang kantin dalam sekejap.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Doctor My Soulmate
121      108     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Premium
Akai Ito (Complete)
6768      1350     2     
Romance
Apakah kalian percaya takdir? tanya Raka. Dua gadis kecil di sampingnya hanya terbengong mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Raka. Seorang gadis kecil dengan rambut sebahu dan pita kecil yang menghiasi sisi kanan rambutnya itupun menjawab. Aku percaya Raka. Aku percaya bahwa takdir itu ada sama dengan bagaimana aku percaya bahwa Allah itu ada. Suatu saat nanti jika kita bertiga nant...
Temu Yang Di Tunggu (up)
19579      4083     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Premium
The Devil Soul of Maria [18+]
16132      3807     3     
Inspirational
Ambisi besar Meira nyaris tercapai namun halangan mengesalkan datang dan membuatnya terhenti sejenak Di saat tak berdaya itu seorang pria menawarkan kesepakatan gila padanya Melihat adanya peluang Meira pun akhirnya masuk dalam permainan menarik kehidupan
Call Kinna
7121      2287     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
Into The Sky
519      333     0     
Romance
Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sama. Langit, yang merasa hidup sebatang kara di dunia. Bertemu Thalia, membawanya pada harapan baru. Langit menginginkan keluarga yang sesungguhnya....
Akhir yang Kau Berikan
537      378     1     
Short Story
\"Membaca Novel membuatku dapat mengekspresikan diriku, namun aku selalu diganggu oleh dia\" begitulah gumam Arum ketika sedang asyik membaca. Arum hanya ingin mendapatkan ketenangan dirinya dari gangguan teman sekelasnya yang selalu mengganggu ia. Seiring berjalan dengan waktu Arum sudah terbiasa dengan kejadian itu, dan Laki Laki yang mengganggu ini mulai tertarik apa yang diminati oleh Arum...
Bait of love
2284      1085     2     
Romance
Lelaki itu berandalan. Perempuan itu umpan. Kata siapa?. \"Jangan ngacoh Kamu, semabuknya saya kemaren, mana mungkin saya perkosa Kamu.\" \"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
14971      2074     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Renjana
536      392     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."