" Ck. Buang-buang waktu "
" Apa maksud semua ini? " Jason mulai bersuara.
" Maafkan saya yang kurang sopan. Tapi, mulai sekarang saya akan mengambil alih kerajaan ini "
" Kamu berani menyatakan perang dengan kami!! " Marrie mulai murka. Namun mereka sudah dikepung oleh tiga prajurit yang menahan mereka.
" Penghianat! " Teriak Marrie.
" Penghianat teriak penghianat " Fansya menyeringai.
" Bukannnya anda yang duluan mencoba untuk menyingkirkan raja Julian dengan racun di makanan? " Celetusnya.
Jason memelototi Marrie " Sa-saya tidak mungkin melakukannya. Pangeran Lucas hanya bicara omong kosong. Jangan percaya padanya "
Fansya menyeringai " Bawa dia kesini " Titahnya pada sang prajurit.
Dua prajurit menyeret Clara yang terlihat t'lat tak berdaya.
" Diana?! " Marrie langsung berlari turun dari singgasananya. Tepat saat dirinya melewati Fansya, satu tebasan pedang di lanyangkan. Menewaskannya di tempat. Ditambah dengan efek suara dan lighting yang bermain hebat menambah ngeri suasana.
Jason tak dapat lagi berkata-kata. Tujuan utama Fansya bukan untuk meminang putrinya. Melainkan ingin mengambil alih kerajaannya.
Sasha menggenggam erat lengan Senja.
" Jangan takut " Lelaki itu mengayunkan pedangnya. Membuka jalan untuk keduanya lewat.
Panggung berputar. Mempercepat pergantian latar, suasana dan tempat. Kini hanya ada Senja dan Sasha yang terlihat berdiri di atas panggung. Suasananya sendu.
" Apa kamu punya tujuan yang sama dengan pangeran Lucas? " Tanya Sasha yang dijawab gelengan oleh Senja.
" Saya bahkan tak tahu tentang rencana Lucas dan ayah "
Sasha melangkahkan kakinya ke belakang. Senja paham Sasha takut. Rasanya Senja ingin memuji gadis dihadapannya ini atas pendalaman peran yang begitu bagus ini. Tapi, lupakan itu. Kini drama masih belum selesai.
Senja merendahkan tubuhnya. Meraih tangan gadis dihadapannya dan memakaikan sesuatu di jari manisnya. Kemudian menciumnya. Sasha cukup terkejut karena tak ada bagian ini dalam drama. Apa Senja melupakan bagian ini?
Fansya dan prajuritnya mulai masuk ke dalam panggung. Memisahkan kedua sejoli itu. Beberapa kali Sasha memanggil nama Senja. Hingga dia bungkam suara saat adegan tewasnya Senja di tangan Fansya.
Wajah Senja ikhlas. Seakan memberitahu pada Sasha " Tak masalah. Aku terima kematian ini "
Fansya tersenyum jahat kearah Sasha. Dia membunuh gadis itu juga. Membiarkan keduanya bersama dalam tenang. Kisah ini berakhir tragis.
Sosok Clara datang menyebelahi Fansya " Sekarang kekuasaan ada di tangan kita "
Semua lampu mati. Memberi waktu untuk para crew dan pemain untuk mempersiapkan grand closing.
💐
Senja menatap puing-puing panggung yang mulai di bongkar. Acara telah usai beberapa waktu lalu. Senja bergabung dengan teman-temannya.
" Wih-wih, pangeran Zeal dateng nih " Ucap Jason yang melihat kedatangan Senja. Senja hanya tersenyum dan langsung duduk di samping Clara.
" Gimana tuh Gar, kok scane akhir ditambahin? " Tanya Marious.
" Gua lupa naskah. Jadi gua karang aja " Jawab Senja asal. Pasalnya dia juga tak tahu kenapa tiba-tiba dia melakukan itu.
" Ada-ada aja lo Gar. Pasti Sasha bingung tadi " Ucap Jason.
" Haha iya. Bingung harus apa jadinya "
Mereka bercakap-cakap dan tertawa bersama. Hingga, pintu terbuka. Hening. Fokus pada orang yang baru saja muncul dari balik pintu.
" Aigar, pulang yok. Udah malem "
" Zea?! "