Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cerita Cinta anak magang
MENU
About Us  

Satu Minggu kemudian.

Tidak terasa, mereka sudah satu Minggu magang. setelah mereka pahami, mereka sudah mengenal karakter nya satu sama lain. Iqsan si paling kerasa kepala, Akbar si paling lucu dan suka bercanda dan Rival si paling dingin. sementara Reski dia orangnya pendiam. Tapi, biasa menyesuaikan kalau dia sudah merasa nyaman.

Saat ini, mereka berempat terlihat sedang bersantai di bunquet setelah menghabiskan tenaga mengangkat puluhan meja yang di masukan ke dalam ruangan Swadarma. atau kita bisa menyebutnya meeting room.

"Jumatan yuk, sebentar lagi adzan." Reski berdiri dari kursi, mengajak yang lainnya untuk jumatan bersama.

"Palingan Lo cuma duduk di Indomaret, ngerokok. iya kan?" timpal Akbar, cowok berkacamata itu terlihat sedang mengisap rokok di tangga sambil bermain ponsel.

Reski, yang sedang merokok tersedak asap rokok setelah mendengar ucapan dari mulut Akbar." Sialan, emang Lo engga pernah sholat haha." Balasnya.

"Yaudah, Res, ayo, ngerokok dulu kita baru jumatan." ucap Rival menyetujui ajakan dari Reski.

Reski, mengangguk, lalu tatapannya beralih pada Iqsan "San, Lo jumatan engga?"

"Kalian dualuan saja." balasnya sambil fokus pada ponsel.

"Lo gak mau jumatan, Bar?" tanya Reski sekali lagi.

"Jangan manggil gue Akbar, panggil gue abau, geli gue dengernya."

"Yaelah, kan nama Lo emang Akbar, masa gue ganti jadi udin. mau Lo?" timpal Reski, tidak mau kalah.

Rival yang terlihat sedang menunggu memutar bola matanya malas. lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata.

"Eh tungguin." Reski, segera mengikuti nya dari belakang. mereka pun segera pergi ke Indomaret. karena jarak masjid ke Indomaret memang tidak terlalu jauh. tinggal menyebrang jalan.

Saat keduanya tiba di Indomaret, tatapannya tertuju pada salah satu anak PKL yang bernama Rafly, yang baru saja masuk magang kemarin.

"Anak baru kemarin tuh." ucap Reski, saat keduanya hendak menyebrang jalan menuju ke Indomaret.

"Samperin aja." mereka berdua pun menghampiri Rafly yang sedang duduk sendirian di depan Indomaret.

"Bang, kita belum kenalan nih, nama Lo siapa?" Reski duduk di sebelahnya sambil mengulurkan tangannya.

"Rafly." balas Rafli, meraih tangan yang mengajaknya berkenalan.

"Gue Reski, dan yang satu ini namanya Rival." Rival, yang di sebut namanya langsung mengangguk.

"Magang di bagian apaan Fi?" tanya Rival pada Rafly.

"Accounting."

Tiba-tiba suara Adzan terdengar berkumandang di masjid. ketiganya terdiam, lalu Reski, menatap Rival.

"Udah adzan Val, kita Jum'at an yuk?" Reski mengajak Rival untuk sholat Jumat.

"Orang Gue ngerokok saja belum." balas Rival, hendak menyalakan asap Rokok.

Reski, menghela nafas berat."sudah kan bisa nanti."

"Lo saja lah duluan." Rival, menolak ajakannya 

"Dih najis, yaudah engga usah jumatan."

Rival yang mendengar itu terkekeh pelan, Begitu juga dengan Rafly. "Dih malah ngikut -ngikut gue Lo, dosa gak nanggung ya gue." 

"Ya Lo yang tanggung dosa gue, kan tujuan gua ngajak lo keluar kan buat jumatan. berarti lo yang nanggung dosanya dong?"

Rival yang mendengar itu terkekeh pelan. begitu juga dengan Reski, sementara Rafly? cowok itu terlihat canggung untuk bercanda bareng dengan keduanya. pasalnya, ini pertama kali dia berkenalan dengan Reski dan Rival.

••••••

Tatapan Reski tertuju pada Lani, yang terlihat sedang berkerja di ruangan Resepsionis. sementara Reski? saat ini cowok itu terlihat sedang duduk di konter. atau kita bisa menyebutnya tempat untuk anak FB service menyambut tamu.

Saat dia menatap Lani, cewek itu tersenyum tipis. bahkan terlihat anggun, Lani memang tipikal cewek yang agamanya sedikit kental, dia sopan, Ramah, bahkan murah senyum. semenjak Reski di tinggal nikah oleh kekasihnya dulu, dia masih belum bisa membuka hati untuk siapapun. tapi setelah melihat Lani, dia merasa ada yang berbeda dari cewek itu. mungkin sudah saatnya dia memulai lebaran baru.

Meskipun tidak kenal dekat, tapi dengan cara Reski melihat karakter nya saja dia sudah terpesona. sepertinya Lani adalah orang yang selama ini dia cari.

Reski berjalan ke arah dapur, menghampiri satu persatu teman -temanya. Rival, akbar, Iqsan terlihat sedang duduk di pojokan sambil bermain ponsel. di sana juga ada pak Ija yang terlihat sedang asik menuliskan sesuatu entah apa itu.

"Pak, Lani cantik juga ya orangnya?" ucap, Reski tiba-tiba.

Pak Ija memberhentikan aktifitas nya, begitu juga dengan yang lain. setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Reski."Kenapa, Suka Lo sama dia?" 

"Engga ,tahu juga sih, tapi kalau di lihat-lihat adem saja gitu wajahnya "Jawab Reski, sambil tersenyum tipis. membayangkan jika kelak nanti dia bisa berpacaran dengan Lani.

"Kemana saja Lo hah kemarin, baru sadar sekarang? timpal akbar." Lani, punya gue, awas Lo ya." lanjutnya sedikit mengancam, tapi itu hanyalah sebuah candaan biasa bagi Akbar. cowok itu tidak pernah serius kalau di ajak bicara.

"Siapa cepat, dia yang dapat." jawab Reski sambil menjalurkan lidahnya. Akbar, yang mendengar itu terkekeh pelan, lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Gia juga kalau di perhatiin cantik juga ya pak?" timpal, Iqsan. cowok itu terlihat asik sedang merokok di kursi.

"Entar, gue bilangin ya, awas saja Lo sampai nyakitin dua anak Gadis gue." ucap Pak ija sambil memperingati kedua anak buahnya.

"Lo sudah punya pacar San, sadar." Akbar berusaha menegurnya pelan dengan geleng geleng kepala.

Iqsan, yang mendengar itu terkekeh pelan."Lagian jauh juga kan? gak bakalan tahu juga pacar gue."

"Bener San, itung-itung biar semangat kerjanya kita." timpal Reski.

"Terserah Lo berdua deh, kalau gue sih punya pacar, masih tau diri ya." Akbar terlihat menyindir keduanya.

"Berisik! kok malah jadi debat kalian ini." Pak ija terlihat kesal.

"Tahu Pak, marahin aja, mendingan jomlo kayak gue. gak pusing mikirin cara gimana biar gak ketahuan haha." ucap Rival, yang dari tadi hanya sekedar memperhatikan. sekarang dia ikut bicara.

"Lo jomlo apa emang gak suka cewek?" Rival yang mendengar itu dari Akbar, langsung menatapnya sinis.

"Sialan Lo, malah jadi gue yang kena."

**

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • reski

    Btw ini kisah nyata gaesssss🔥

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags