Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dongeng Jam 12 Malam
MENU
About Us  

Malam itu, di sebuah kafe kecil di sudut Yogyakarta, Wulan duduk dengan penuh harap. Ia mengenakan gaun sederhana berwarna pastel, riasannya tipis namun cukup menonjolkan kecantikannya. Seorang pria yang dikenalnya lewat aplikasi kencan akan datang menemuinya. Wulan tak sabar bertemu Candra, pria tampan dengan paras bak aktor korea, berumur 35 tahun namun terlihat jauh lebih muda dari usianya, serta seorang pengusaha kerajinan tangan yang sukses.

Ketika Candra tiba, senyuman pria itu langsung memikat hati Wulan. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk merasa cocok. Candra memancarkan pesona dengan cara bicaranya yang santun dan karismanya yang kuat. Dalam komunikasi langsung itu, ia mengungkapkan niat seriusnya untuk membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Mendengar hal itu, Wulan tentu saja sangat gembira dan tak butuh waktu untuk berpikir, ia menerima tawaran Candra.

“Kalau begitu, awal bulan depan di hari Sabtu, Mas akan ke rumahmu membawa Bapak dan Ibu, ya Dek,” ucap Candra, mengusap puncak kepala Wulan dengan lembut. 

“Iya, Mas. Nanti Wulan sampaikan niat baik Mas ke bapak sama ibu,” balas Wulan.

---

Cinta Kilat yang Menggelora

Satu bulan kemudian, Candra menepati janjinya membawa keluarganya menemui orang tua Wulan untuk melamar. Orang tua Wulan yang awalnya ragu, akhirnya luluh setelah melihat kepribadian Candra yang sopan dan mengetahui kesuksesannya sebagai pengusaha. Orangtua Wulan merasa tenang ketika tahu putri semata wayangnya akan dinikahi oleh laki-laki dewasa yang telah mengerti tanggungjawab. 

Dalam pertemuan itu, mereka sepakat menggelar pernikahan tujuh bulan kemudian, waktu yang dianggap cukup untuk mempersiapkan segala kebutuhan pesta.

Seiring berjalannya waktu, gairah di antara Wulan dan Candra semakin besar untuk ditahan hingga hari pernikahan. Dengan keyakinan bahwa mereka akan segera menikah, hubungan mereka menjadi lebih intim hingga akhirnya Wulan hamil.

“Mas, gimana ini? Aku takut bapak sama ibu marah dengan kehamilan ini,” tanya Wulan yang ketakutan. 

Candra memeluk Wulan, menepuk punggungnya, “Sudah, tenang saja. Kamu jangan stress, nanti bayi kita ikut merasakan perasaan ibunya. Aku ayahnya, pasti bertanggungjawab, sebentar lagi kita menikah. Sementara ini, kamu rahasiakan dulu kehamilanmu, ya. Nanti kita bicara bareng-bareng sama ibu dan bapak,” ucap Candra dengan tenang, tanpa merasa bersalah. 

Melihat raut wajah kekasihnya yang tetap tenang, membuat ketakutan Wulan berkurang. Ia memilih menuruti saran kekasihnya.

---

Tragedi yang Menghancurkan

4 bulan kemudian, kehamilan Wulan tidak bisa lagi disembunyikan karena perutnya yang semakin membesar. Akhirnya, Candra dan Wulan mengakui perbuatan haram mereka. Mengetahui kenyataan pahit itu, kedua orangtua Wulan memaksa agar keduanya segera melangsungkan pernikahan di bulan itu juga. Tak masalah jika tidak dirayakan besar-besaran karena khawatir kehamilan Wulan lebih dulu diketahui oleh kerabat dan tetangga sekitar. 

Wulan menurut saja dengan keinginan orangtuanya, sedangkan Candra meminta waktu satu bulan untuk menyelesaikan seluruh urusan pekerjaannya agar ia bisa melangsungkan pernikahan dengan tenang. Ditambah berkas pengajuan ke KUA juga belum mereka selesaikan. 

“Saya janji enggak akan ingkar janji, Pak, Bu,” mohon Candra. 

“Apa jaminannya kamu enggak akan kabur?” tanya Ayah Wulan yang masih kesal dengan tindakan bodoh Wulan dan Candra.

“Bapak sudah tahu alamat rumah saya dan keluarga saya. Wajah bapak, ibu dan adik saya. Bapak juga sudah tahu alamat kantor saya dan reputasi saya di mata publik. Jika saya kabur, Bapak bebas menyebarluaskan berita ini ke publik dan melaporkan saya ke polisi dengan kasus pemerkosaan. Ini janji saya, Pak,” ucap Candra, meyakinkan. 

Ayah Wulan menghela napas panjang, lalu menatap tajam calon suami anaknya itu. “Kalau kamu ingkar, nyawamu dan keluargamu taruhannya.”

Candra menelan ludah dengan susah payah saat mendengar ancaman serius dari calon ayah mertuanya. “Iya, Pak.”

Orangtua Wulan pun terpaksa menyetujui permintaan Candra, dan meminta Wulan untuk keluar dari pekerjaannya dengan tujuan sementara waktu berdiam diri di rumah. Hal itu dilakukan agar tak ada orang luar yang menyadari kehamilan Wulan. 

---

Sebulan kemudian, saat hari pernikahan hampir tiba, sebuah tragedi tiba-tiba menimpa Wulan. Ketika sedang buang air kecil di jam 12 malam, ia terpeleset hingga kepalanya terbentur keras lantai kamar mandi. Ayah dan Ibu Wulan bergegas mendatangi kamar mandi saat mendengar suara pekikan dari putrinya. Wulan langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayang, nyawanya tak tertolong. Ia meninggal bersama janin yang dikandungnya.

Keluarga Wulan hancur. Candra tampak sangat terpukul, menangisi kepergiannya sambil menyalahkan dirinya sendiri karena telah meminta tambahan waktu. Ia dan keluarganya meminta maaf kepada keluarga Wulan sebelum pergi untuk terakhir kalinya. Barang seserahan dan uang pernikahan mereka tinggalkan, dan tak menuntut apapun.

---

Rahasia Kelam Candra

Di sebuah rumah besar milik Candra, terdapat ruang bawah tanah yang selalu terkunci rapat. Hanya Candra yang memiliki akses ke sana. Di dalam ruang itu, seekor kelelawar sangat besar dengan mata merah menyala menggantung di langit-langit. Codot Ngising, makhluk gaib yang telah menjadi peliharaan Candra selama lima tahun, adalah sumber dari kekayaan dan kesuksesannya. Makhluk gaib ini akan "mengeluarkan kotoran" sebagai bagian dari ritual pesugihan, di mana kotoran tersebut dapat berubah menjadi emas atau uang. Namun, untuk menjaga kejayaannya, Candra harus memberikan tumbal berupa wanita muda yang sedang mengandung. 

Sejak perjanjian itu, sudah empat wanita menjadi korbannya. Semua dirancang dengan hati-hati olehnya, dimulai dari perkenalan, hubungan asmara, hingga kehamilan yang disengaja. Wulan adalah korban kelima. Candra memilihnya karena kepribadiannya yang lugu dan keluarganya yang sederhana, sehingga tidak akan mencurigai rencana busuknya. Candra sengaja meminta tambahan waktu sebelum pernikahan untuk memastikan tumbalnya sempurna.

Saat Wulan terjatuh dan meregang nyawa, Codot Ngising muncul dengan sayap terbentang lebar dan mata merahnya. Makhluk itu menghisap janin di perutnya dan energi kehidupan Wulan hingga akhirnya keduanya meninggal dunia.

Kini, Candra bisa bebas sementara selama satu tahun karena telah menunaikan kewajibannya memberikan tumbal. Sambil menjalankan usahanya yang semakin sukses, ia kembali merancang rencana untuk menjebak wanita lugul ainnya di luar sana dan dijadikan tumbal berikutnya. 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
F I R D A U S
822      553     0     
Fantasy
Silent Scream
752      431     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.
Putaran Waktu
1138      712     6     
Horror
Saga adalah ketua panitia "MAKRAB", sedangkan Uniq merupakan mahasiswa baru di Universitas Ganesha. Saat jam menunjuk angka 23.59 malam, secara tiba-tiba keduanya melintasi ruang dan waktu ke tahun 2023. Peristiwa ini terjadi saat mereka mengadakan acara makrab di sebuah penginapan. Tempat itu bernama "Rumah Putih" yang ternyata sebuah rumah untuk anak-anak "spesial". Keanehan terjadi saat Saga b...
Teilzeit
2061      554     1     
Mystery
Keola Niscala dan Kalea Nirbita, dua manusia beda dimensi yang tak pernah bersinggungan di depan layar, tapi menjadi tim simbiosis mutualisme di balik layar bersama dengan Cinta. Siapa sangka, tim yang mereka sebut Teilzeit itu mendapatkan sebuah pesan aneh dari Zero yang menginginkan seseorang untuk dihilangkan dari dunia, dan orang yang diincar itu adalah Tyaga Bahagi Avarel--si Pangeran sek...
Yang Terlupa
483      284     4     
Short Story
Saat terbangun dari lelap, yang aku tahu selanjutnya adalah aku telah mati.
Rumah Laut Chronicles
2810      1215     7     
Horror
Sebuah rumah bisa menyimpan misteri. Dan kematian. Banyak kematian. Sebuah penjara bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah, juga gudang cerita yang memberi mimpi buruk.
Kena Kau
518      347     1     
Short Story
Half Moon
1208      668     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
Crystal Dimension
382      273     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Smitten Ghost
470      374     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.