Hidup tenang tanpa drama bersama kakak dan adiknya adalah impian hidup Molly, anak tengah dari tiga bersaudara. Dia tak menyangka saat Agatha, kakaknya, tiba-tiba menghilang dan melepas tanggung jawab hingga adik bungsu mereka, Pandia, menjadi pengantin pengganti dalam sebuah pernikahan yang tak diinginkan.
...Read More >>"> SECRET IN SILENCE (Bab 35) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SECRET IN SILENCE
MENU 0
About Us  

"Bisa tolong jelaskan itu?" Molly menyipitkan mata, sedikit sanksi atas apa yang barusan diucapkan oleh Cardos.

Lelaki itu menyugar rambutnya, mendengkus, membenarkan posisi duduknya yang sekarang jauh lebih lancang—kedua kakinya naik hingga ke atas meja. Cardos lebih mirip seorang raja nakal ketimbang Penjaga Agung Lembah yang dikenal atas kebijaksanaan dan wibawanya.

"Aku akan menjelaskan latar belakang mengapa kakakmu memerlukan Keajaiban Bilena," jelas Cardos, masih menggantung. "Alasan mengapa dia harus bertindak sejauh ini."

"Dia sudah memberitahuku, demi mengontrol essentia-nya, bukan?" Molly melipat tangannya di dada, tidak sabaran dengan penjelasan Cardos.

"Ya. Tapi, kau perlu mendengarkan latar belakangnya." Cardos memegang pipinya, melanjutkan, "Agatha terlahir sebagai essentor dalam wujud essentia berupa api, seperti mendiang ayahmu. Namun, tidak seperti dirimu yang dapat menguasai kemampuan secara natural, Agatha perlu melakukan latihan ekstra untuk menguasainya, makanya dia bergabung militer," imbuh Cardos, "sayangnya, essentia miliknya terlalu liar dan tidak terkontrol. Jadi, dia memerlukan sesuatu yang bisa menjadi pemicu."

"Tetap saja, alasan itu tidak bisa menjadi dasar baginya untuk pergi dari rumah begitu saja, sampai-sampai menjebak Pandia menjadi pengantin pengganti." Molly memiringkan kepalanya, menunjukkan ketidaksetujuan.

"Kau perlu mengorbankan sesuatu hal yang berharga demi mencapai tujuanmu, Mol," Cardos menyahut. Nada bicaranya masih tenang, namun tatapannya sinis. "Sepertimu yang datang ke tempatku, kau perlu mengorbankan Lilin Lintas satu-satunya milik Iefyr."

Molly memutar matanya. "Aku tahu dan aku sangat menyesalinya sekarang. Tapi, apa yang dilakukan oleh Agatha tetap tidak bisa dimaafkan."

"Mungkin kau tidak mengerti, kalau Agatha sampai gagal mengontrol apinya, dia bisa saja mencelakai orang-orang terdekatnya. Bisa jadi kau dan adikmu akan menjadi korban ganasnya essentia api Agatha," sanggah Cardos.

Pandangan Molly terkunci pada mata Cardos, cukup lama, sangat intens, menunjukkan kecurigaan yang terang-terangan. "Kau kedengarannya mendukung tindakan kakakku, Cardos."

"Aku hanya menyampaikan informasi yang perlu kau ketahui saja." Cardos menaikkan bahunya acuh tak acuh. "Lagipula, Agatha yang memintaku agar menyampaikan hal ini padamu."

"Kau dibayar berapa olehnya?" tuduh Molly.

Cardos mengedipkan matanya pelan-pelan, bibirnya dikatupkan hingga membentuk garis tipis, dia benar-benar tersinggung. Kemudian Sang Penjaga Agung tertawa terbahak-bahak. Suaranya cukup kencang hingga memenuhi rongga terkecil menara megah ini. Cardos mengusap air matanya dengan jari telunjuk, menggelengkan kepala pelan heran.

"Astaga, Mol. Aku ini Penjaga Agung Lembah. Aku entitas agung yang menjaga perbatasan dunia kematian, juga tidak bisa merasakan lapar dan lelah. Untuk apa aku menerima uang dari makhluk fana seperti kalian?" Cardos menggelengkan kepala heran.

"Siapa tahu Agatha memang memberimu sesuatu, sampai-sampai kau membelanya," Molly menyahut sinis.

"Aku melakukannya karena memang murni menyampaikan pesan," Cardos membalas, masih setengah tertawa dan mengusap air mata. "Kaum Penjaga Agung tidak memiliki alasan busuk seperti kalian, makhluk fana."

Molly lalu menegakkan tubuhnya dan bedeham, sedikit malu.

"Meskipun begitu, dari penjelasanmu, aku tidak menemukan inti dari pernyataanmu yang sebelumnya, tentang usahaku yang menjadi sisa-sia," Molly berkata, mencoba untuk mengembalikan topik pembicaraan pada jalur awal.

Cardos mengangguk perlahan, dan menambahkan, "Tidak ada yang tahu bagaimana Keajaiban Bilena akan membantu Agatha. Apakah nantinya artefak itu berhasil membantunya, atau malah Agatha sendiri terbakar oleh apinya. Keajaiban Bilena adalah artefak yang labil, dan hanya orang yang tepat yang bisa menggunakannya. Juga—" Jeda. Ia menggaruk lehernya. "Agatha tidak ingin kau tahu kalau-kalau dia gagal menggunakan artefak itu."

Molly menaikkan satu alis tanpa sadar, tanda tak percaya.

"Mol, aku mengerti kau ingin menjemput Agatha pulang," kata Cardos menggaruk keningnya, bingung harus menjelaskan bagaimana lagi. "Setelah aku bertemu dengan kakakmu semalam, aku mengerti satu hal, bahwa Keajaiban Bilena memiliki pengaruh besar bagi Agatha. Kau tahu, benda itu adalah artefak yang sangat kuat, dan kakakmu telah terikat. Kalaupun kau berhasil menjemputnya, bisa saja kakakmu telah terlibat terlalu dalam dengan kekuatan Bilena dan itu akan membahayakan keluargamu."

Molly terus mengamati gelagat Cardos. Sang Penjaga Agung sering sekali memutus kontak mata, kemudian mengusap mulut dan dagunya, menggaruk leher dan tengkuknya bergantian, terakhir yang menyebalkan adalah memberikan jawaban samar yang menggantung dan berbelit-belit, seolah Molly harus memikirkannya sendiri.

"Jadi, kau menginginkan aku agar berhenti menjemputnya lalu pulang dan berharap Agatha kembali dengan kondisi utuh?" Molly mencibir, teringat akan pesan Rolan sewaktu di kedai Anyelir Merah. "Bila itu terjadi, Pandia sudah lebih dulu menikah dengan pria tua bangkotan, Cardos."

Cardos menggaruk kepalanya yang tidak gatal, seraya menurunkan kaki dari atas meja. "Tadinya aku berpikir kau berbeda dengan Agatha, tapi rupanya kalian sama-sama keras kepala."

"Kami memang berbeda," Molly menyahut, "setidaknya aku melakukan semua ini demi Pandia, sementara Agatha pergi dari tanggung jawabnya hanya karena keegoisannya semata."

"Dia memerlukan artefak itu untuk mengendalikan apinya, Mol—"

"Kenapa harus Keajaiban Bilena?" sergah perempuan berambut emas itu. "Kenapa dia tidak mencari seorang essentor handal di Tanah Utama? Aku yakin ada seribu essentor berlisensi hitam yang tersebar di berbagai penjuru kerajaan di Negeri Selatan." Molly membuka kedua tangannya. "Alasan itu lebih tepat ketimbang menggunakan artefak untuk mencapai hasil instan. Pilihannya terlalu berisiko dan tidak berencana—"

"Karena Keajaiban Bilena sendiri yang memilih Agatha." Akhirnya Cardos berkata jujur.

Bingo! Pernyataan itu mengungkap satu alasan yang sempat mengambang di udara tanpa kejelasan. Molly menyeringai seraya mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Cardos. Matanya berkilat penuh kemenangan.

"Kau bilang hanya orang-orang yang tepat yang bisa menggunakan Keajaiban Bilena," Molly berkata dengan suara rendah. "Berhubung artefak itu memilih kakakku, berarti peluang keberhasilan Agatha menjadi lebih besar."

Cardos bergeming, seolah dimantrai oleh sorot tajam milik Molly. Dia menelan ludahnya, tersadar kalau dirinya baru saja melontarkan sebuah fakta.

Molly tersenyum dan mengucapkan, "Bayangkan, aku menjemput Agatha tepat ketika dia berhasil menggunakan artefak itu. Lalu, kami pulang bersama-sama dan kembali ke Nevervale dalam kondisi selamat. Bukankah itu bagus?"

Cardos memijat ujung hidungnya dan mendesah, "Molly, kau tahu sendiri apa yang terjadi sewaktu kau dan Agatha di Sarang Dalam para druid—"

Molly tertawa sinis. Tentu saja, Sang Penjaga Agung tahu. "Cardos, aku telah menempuh perjalanan jauh dari tempatku berasal. Tidak ada yang namanya sia-sia jika tidak dicoba." Perempuan itu mengangkat dagunya, kepercayaan dirinya memancar dari sorot mata dan gestur tubuhnya. "Aku mungkin pernah gagal di Sarang Dalam, bukan berarti aku akan gagal untuk kedua kalinya. Usahaku tidak akan mengkhianati hasil, Cardos. Aku pasti berhasil membawa Agatha pulang."

Lelaki itu sempat diam tertegun melihat keyakinan matang pada diri Molly. Kemudian, Cardos tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Semangat dan tekadmu mirip Agatha. Tapi, aku hanya bisa berharap, semoga ini yang terakhir kalinya, dan semoga usahamu tidak sia-sia seperti yang sudah-sudah."[]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Dark Woods
921      474     2     
Fantasy
Ini adalah kisah tentang pertempuran antara kaum PENYIHIR dan kaum KESATRIA yang selalu menjadi musuh bebuyutan. Sesibuk itukah kaum Penyihir dan kaum Kesatria untuk saling memerangi sehingga tidak menyadari kembalinya kekuatan jahat yang sudah lama hilang ?
Dark Fantasia
4715      1433     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
HAMPA
388      268     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
The Red Eyes
21785      3089     4     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
BALTIC (Lost in Adventure)
4304      1440     9     
Romance
Traveling ke Eropa bagian Barat? Itu bukan lagi keinginan Sava yang belum terwujud. Mendapatkan beasiswa dan berhasil kuliah master di London? Itu keinginan Sava yang sudah menjadi kenyataan. Memiliki keluarga yang sangat menyanyanginya? Jangan ditanya, dia sudah dapatkan itu sejak kecil. Di usianya ke 25 tahun, ada dua keinginannya yang belum terkabul. 1. Menjelajah negara - negara Balti...
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
5710      1090     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
PATANGGA
710      493     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Pertualangan Titin dan Opa
3192      1244     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Intuisi Revolusi Bumi
1034      529     2     
Science Fiction
Kisah petualangan tiga peneliti muda
Holiday In Thailand
75      70     1     
Inspirational
Akhirnya kita telah sampai juga di negara tujuan setelah melakukan perjalanan panjang dari Indonesia.Begitu landing di Bandara lalu kami menuju ke tempat ruang imigrasi untuk melakukan pengecekan dokumen kami pada petugas. Petugas Imigrasi Thailand pun bertanya,”Sawatdi khrap,Khoo duu nangsue Daan thaang nooi khrap?” “Khun chwy thwn khatham di him?” tanya penerjemah ke petugas Imigras...