Loading...
Logo TinLit
Read Story - [END] Ketika Bom Menyulut Cinta (Sudah Terbit)
MENU
About Us  

Namaku Maya Suryaningsih. Nama yang selalu menjadi bahan olok-olokan teman-temanku. Aku sering bertanya pada Ayah dan Ibu, mengapa memilih nama belakang Suryaningsih. Kampungan. "Itu nama nenekmu," jawab Ayah dengan nada tegas. "Dia wanita hebat yang berjasa besar dalam hidup Ayah. Ayah berharap namanya menjadi doa untuk hidupmu."

Namun, itu tak membuatku merasa lebih baik. Nama itu tetap terdengar kampungan.

Bagaimana mungkin aku bisa berjasa untuk orang lain, kalau menolong diriku sendiri saja aku tidak mampu. Aku mendesah dalam lamunan di ruang tunggu yang sunyi.

Dingin.

Kosong.

Suaraku sendiri menggema dalam pikiran, hingga suara ketukan di pintu membangunkan lamunanku. Seorang pria masuk, aku kira itu wanita yang menyebut dirinya ibu Fahmi, namun orang lain. Mengenakan jas abu-abu yang terkesan rapi namun kasual. Dia tersenyum sopan.

"Selamat malam mbak Maya," sapanya. "Perkenalkan aku Detektif Rifqi Maul."

"Oh, bukan wanita tadi ya" balasku singkat. Energi untuk berbasa-basi hilang entah ke mana.

"Maksudmu Ny. Lena, oh aku disini menggantikannya karena dia harus segera kerumah sakit menemani anaknya Fahmi Al Yahya," jelasnya. Mendengar nama itu, aku mengangguk. "Mungkin kau sudah tahu sedikit kalau Ny. Lena ingin menawarkan kesepakatan denganmu."

Aku terdiam. memang benar, namun kenapa?

Detektif Rifqi duduk di depanku, memasang ekspresi serius namun tidak mengintimidasi.

"Kami ingin kau bekerja sama untuk membantu menangkap pelaku penculikan Fahmi. Ini karena polisi telah gagal menangkapnya tadi siang. Sebagai gantinya, Ny. Lena bersedia membantu meringankan hukuman mu. Atau mungkin kau bisa saja bebas dari semua tuduhan."

"Benarkah?” Aku terkejut bahagian mendengar tawaran yang menguntung kan itu. Detektif menggangguk mengiyakan. " Hanya saja kenapa harus aku?" tanyaku, menahan ketidakpercayaan.

"Karena kau satu-satunya yang melihat wajah para pelaku selain Fahmi," jawabnya lugas. "Fahmi mengatakan kau bisa dipercaya. Dia bahkan bersikeras memilihmu, meski keluarganya ragu." Detektif Rifqi tersenyum tipis. "Fahmi menganggapmu pahlawan, Maya. Meski kau tak menyadarinya."

Aku terdiam, kata-katanya membuatku merenung. Anak itu—Fahmi—ternyata benar-benar serius dengan ucapannya. Tapi, permintaan mereka terasa seperti beban berat. Apa aku bisa membantu?

"Tenang saja," lanjut Detektif Rifqi, seperti memahami keraguanku. "Kami akan melindungimu. Bahkan jika bekerja sama, kau tidak perlu kembali ke penjara. Bagaimana?"

Setelah jeda panjang, aku mengangguk. "Aku setuju. Tapi ada syaratnya."

"Sebutkan," balas Detektif Rifqi sigap.

"Berikan aku tempat yang aman." Suaraku tegas, menuntut.

"Sudah kami siapkan," jawabnya yakin.

Kami berjabat tangan, tanda kesepakatan. Tak lama kemudian, dua Polwan masuk, melepas borgol di tanganku, dan mempersilakan aku pergi bersama Detektif Rifqi.

Perjalanan menuju tempat tinggal baruku terasa seperti mimpi. Tadi aku dijemput menggunakan mobil mewah. Mobil yang kutumpangi seolah menegaskan bahwa keluarga Fahmi bukan orang sembarangan. Dalam hati, aku bertanya-tanya siapa sebenarnya mereka, hingga bisa mengatur semua ini. Namun, pertanyaan itu segera memudar. Dalam keheningan, wajah Fahmi muncul di benakku.

"Bagaimana keadaan Fahmi?" tanyaku kepada Detektif Rifqi yang sedari tadi duduk di sebelahku, mencoba terdengar biasa saja.

"Dia baik," jawab Rifqi. "Sedang dirawat di rumah sakit."

"Oh." Jawabku datar.

Sebenarnya aku ingin bertanya lebih banyak, tapi menahan diri. Aku tak mau tampak terlalu peduli, meski hatiku terus bertanya-tanya.

Mobil berhenti di depan sebuah rumah besar. Halamannya luas dengan pohon-pohon rindang yang berjajar rapi. Rumah tiga lantai itu tampak megah, nyaris seperti istana.

Aku dipersilahkan turun dari mobil dan masuk ke rumah.

Seorang pria paruh baya menyambut kami di ruang tamu. Tatapannya tajam, penuh wibawa, dan wajahnya sangat mirip dengan Fahmi.

Kami dipersilahkan duduk. Kemudian orang yang ada dihadapanku memulai percakapan tak ramah.

"Oh, jadi ini dia, orang yang menyelamatkan anakku, sekaligus mencoba mencekiknya."

Aku terdiam, jantungku berdebar keras. Detektif Rifqi yang menjawab, mencoba mencairkan suasana.

"Pak, biar saya jelaskan. Maya tidak bermaksud mencelakakan Fahmi. Justru karena keberaniannya, Fahmi bisa selamat." Rifqi melirikku, memberi isyarat agar aku bicara.

"Hmm betul pak, Fahmi bersikeras melawan para penculik," jelasku, suaraku bergetar. "Aku mencoba menolongnya, meski akhirnya salah paham."

Pria itu terdiam sejenak. "Anakku percaya padamu. Aku juga ingin percaya, tapi rasa percayaku tidak gratis." Tatapannya menusuk. "Kau harus membantu kami menangkap para pelaku. Jika gagal, aku akan memastikan kau kembali ke penjara."

Keringat sesaat mengucur dari pelipisku, Aku mengangguk pelan. Apa lagi yang bisa aku lakukan?

Setelah percakapan singkat, ayah Fahmi pergi dan menyuruhku mengikuti semua arahan Detektif Rifqi.

Detektif Rifqi bilang kalau sekarang sudah larut dan sebaiknya aku istirahat terlebih dahulu di kamar tamu. Aku mengangguk mengiyakan.

Di sepanjang lorong rumah, aku terus takjub dengan kemewahan yang ada. Ketika pintu kamar dibuka, aku tercengang.

Ruangan itu lebih mirip kamar remaja cowok. Ada alat musik dan buku-buku komik berserakan, ditambah tempat tidur yang tak rapi.

"Ini kamar tamu?" tanyaku heran.

"Iya, tapi mungkin dulu Fahmi sering menggunakannya. Kau tak keberatan, bukan?" detektif Rifqi bertanya sambil tersenyum tipis.

"Baiklah," kataku akhirnya.

Rifqi memperingatkanku untuk tidak menyentuh barang-barang lain, kecuali ranjang. Setelah dia pergi, aku menutup pintu dan mulai mengamati ruangan. Aroma khas seorang remaja lelaki memenuhi kamar, entah mengapa, membuatku merasa nyaman. Aku memejamkan mata dan lagi-lagi membayangkan wajahnya. Wajah Fahmi.

Aku bertanya-tanya, kenapa dia selalu ada di pikiranku. Perasaan apa yang sedang menimpaku, aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. 

Apakah ini yang disebut jatuh cinta? Aku masih mencoba memahami perasaan ini.

Saat aku hendak berbaring, aku menyadari ada benda di bawah selimut. Aku membuka selimutnya dan kudapati sebuah jurnal. Aku membuka halamannya, dan mataku langsung tertuju pada tulisan besar:

"AKU BENCI ORANG TUAKU."

Rasa penasaran membuatku membaca lebih jauh.

"Mereka memaksaku menjadi seperti mereka. Ayah ingin aku belajar di jurusan Geologi, Ibu ingin aku belajar di jurusan Manajemen Perbankan. Mereka bilang itu demi masa depanku. Tapi aku tak peduli dengan itu, yang aku pedulikan hanya bermusik, bermain game dan menjadi diriku sendiri."

"Hari ini aku benar-benar muak. Mereka sudah keterlaluan, aku melihat tindakan mencurigakan dari oran tuaku, kemudian aku tanya apa itu? Tapi tanggapan mereka buruk, mereka malah membentakku dan memindahkan semua barangku ke kamar tamu kemudian mengurungku. Aku lebih baik berada di tempat yang tidak ada mereka. Biarkan mereka tidak pernah menemukan aku lagi."

Aku terdiam, mencoba mencerna isi jurnal itu. Sebuah jurnal yang aku yakin ditulis oleh Fahmi menyentuh hatiku. Ternyata kedua orang tuanya bukanlah orang tua yang baik.

Sekilas aku kembali mengingat cerita Fahmi waktu itu. Apakah dia sebenarnya melarikan diri dan di sergap oleh penculik akibat suruhan orang tuanya? Ah tidak mungkin pikirku.

Namun semakin aku pikirkan semakin keras skenario dalam kepalaku memainkan rangkaian cerita seperti film. Aku tidak bisa tidur. Aku harap aku bisa bertemu dengan Fahmi untuk memastikan semua ini.

Aku memasukan buku catatan Fahmi kedalam saku celanaku, dan mencoba memejamkan mata menunggu hari esok.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Infatuated
845      552     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
6976      1607     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
That Devil, I Love
3722      1466     0     
Romance
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Airin daripada dibenci oleh seseorang yang sangat dicintainya. Sembilan tahun lebih ia memendam rasa cinta, namun hanya dibalas dengan hinaan setiap harinya. Airin lelah, ia ingin melupakan cinta masalalunya. Seseorang yang tak disangka kemudian hadir dan menawarkan diri untuk membantu Airin melupakan cinta masa lalunya. Lalu apa yang akan dilakukan Airin ? B...
Hello, Troublemaker!
1215      564     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
My Doctor My Soulmate
115      103     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Abnormal Metamorfosa
2331      839     2     
Romance
Rosaline tidak pernah menyangka, setelah sembilan tahun lamanya berpisah, dia bertemu kembali dengan Grey sahabat masa kecilnya. Tapi Rosaline akhirnya menyadari kalau Grey yang sekarang ternyata bukan lagi Grey yang dulu, Grey sudah berubah...Selang sembilan tahun ternyata banyak cerita kelam yang dilalui Grey sehingga pemuda itu jatuh ke jurang Bipolar Disorder.... Rosaline jatuh simpati...
The Killing Pendant
2924      1189     2     
Mystery
Di Grove Ridge University yang bereputasi tinggi dan terkenal ke seluruh penjuru kota Cresthill, tidak ada yang bisa membayangkan bahwa kriminalitas sesepele penyebaran kunci jawaban ujian akan terjadi di kelas angkatan seorang gadis dengan tingkat keingintahuan luar biasa terhadap segala sesuatu di sekitarnya, Ophelia Wood. Ia pun ditugaskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik semua itu, ke...
Mask of Janus
19313      3328     9     
Fantasy
"Namun, jangan pernah memberikan topeng kepada mereka yang ingin melakukan hal-hal jujur ... karena mereka akan mengambil dunia dari genggamanmu." Vera van Ugde tidak hanya bermain di depan layar sebagai seorang model internasional, tetapi juga di belakang layar di mana dunia gelap berada. Vera adalah seorang mafia. Hanya saja, sekelompok orang--yang memanggil diri mereka sebagai par...
Dialog Tanpa Kata
16335      4327     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
Renata Keyla
6700      1550     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...