Read More >>"> Summer Whispering Steam ([Arc 4] - Aftertaste Heat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Suasana tegang terasa saat para juri mengumumkan penilaian mereka. Mereka memperhatikan pemilihan tingkat pemanggangan dari biji kopi yang mereka berikan, keharuman, aroma, rasa, aftertaste, keasaman. Sesi kali ini juga menilai tentang body, keseimbangan, rasa manis, keseragaman, dan clean cup.

Di meja kompetisi, Arlend dan Marlin menyelesaikan Vietnam Drip mereka dengan elegan, menuangkan kopi yang kaya dan aromatik ke dalam cangkir-cangkir kecil. Para juri mengamati dengan seksama, mencatat setiap detail sebagai bahan penilaian. Tim Nagisano Shizuka mendapatkan penilaian yang sangat baik dalam semua aspek. Arlend dan Marlin berhasil menunjukkan keahlian mereka, mengesankan para juri dengan kopi yang seimbang dan aromatik.

Tim Tsurumi Satou juga menunjukkan performa yang mengesankan, namun sedikit kekurangan dalam keasaman dan body karena mereka mempertahankan resep lama. Tim Shiosai Kamomei tampil mengesankan dengan aroma dan rasa yang kuat, resep Christoper dipertaruhkan di sini. Sedangkan, tim Hana menonjol dalam hal keseimbangan dan rasa manis, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Hana sendiri.

Para juri utama mengambil alih mikrofon untuk mengumumkan hasil pembuatan Vietnam Drip. "Hasil pembuatan Vietnam Drip telah kami evaluasi. Di peringkat pertama adalah Nagisano Shizuka!" seru juri utama. Arlend dan Marlin tersenyum lebar, melakukan tos sebagai tanda kemenangan mereka. Yuki mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.

"Peringkat kedua, Shiosai Kamomei! Peringkat ketiga, Tsurumi Satou! Dan terakhir, Hana," lanjut juri utama. Tim dari Shiosai Kamomei tersenyum puas, sementara tim dari Tsurumi Satou dan Hana tampak menerima hasil dengan tenang.

Christopher memegang mikrofon kembali dan mengumumkan, "Kita akan beristirahat selama lima menit. Manfaatkan waktu ini untuk membersihkan meja dan bersiap-siap untuk sesi berikutnya, pembuatan V-60!"

Seluruh tim mulai berbenah. Arlend dan Marlin memanfaatkan waktu istirahat tersebut untuk berdiskusi dan memastikan kesiapan mereka. Ketika waktu jeda selesai, Yuki memberikan panduan terakhir sebelum mereka memulai pembuatan V-60.

Arlend dan Marlin mengikuti langkah-langkah dengan cermat. Arlend mengukur 14 gram biji kopi dari toples kedap udara dan menggilingnya menjadi ukuran medium-to-coarse. Aroma kopi yang kaya memenuhi udara, menambah semangat tim mereka. Arlend menempatkan kertas penyaring di dalam dripper V-60 dan menuangkan air panas untuk menghilangkan rasa kertas.

Saat mereka siap untuk menuangkan bubuk kopi sekukuran garam itu, Marlin tidak sengaja menumpahkan sisa biji Okinawa Red Bourbon. Tawa dari tim Shiosai Kamomei terdengar, menambah tekanan pada Marlin. Arlend menenangkan Marlin dan mengambil keputusan cepat. Arlend langsung membersihkan tumpahan itu dan segera mencampur biji Miyakojima Blue Mountain dan Ishigaki Typica dengan perbandingan 30:70 dengan total berat 14 gram, Marlin tanpa menunggu Arlend, bergegas membersihkan mesin penggiling agar rasa racikan baru mereka tidak bercampur dengan residu dari niji Okinawa Red Bourbon.

Arlend melihat ke arah Yuki, yang mengangguk setuju akan suatu hal. Sehingga, Arlend memulai proses pembuatan dengan perubahan resep untuk menguatkan rasa dari gramasi baru ini. Marlin mengikuti setiap arahan Arlend dengan hati-hati.

Arlend memulai dengan blooming, menuangkan 28 gram air pada bubuk kopi, dan menunggu 30 detik. Selanjutnya, ia melakukan pouring kedua hingga timbangan menunjukkan 11 gram, kemudian pouring ketiga hingga 180 gram, Arlend mengubah teknik yang biasa diterapkan di kedai untuk melakukan manuver Fast-Pouring dengan Tiga Langkah. Total waktu penyeduhan V-60 mereka adalah 2 menit 15 detik.

Ketika waktu penyeduhan selesai, Arlend menyajikan kopi dengan percaya diri, Marlin merasa bersalah karena kali ini semuanya dilakukan oleh Arlend. Para juri mulai mengevaluasi hasil mereka, mencicipi setiap tetes dengan cermat.

Juri utama kembali mengambil mikrofon untuk mengumumkan hasil pembuatan V-60. "Tim Tsurumi Satou memanfaatkan sisa Okinawa Red Bourbon dengan sangat baik, memadukannya dengan Miyakojima Blue Mountain dengan presisi. Dengan itu, nilai mereka saat ini menyamai Tim Shiosai Kamomei yang V-60 buatan mereka kali ini sedikit gosong sehingga merusak cita rasa asam dari Ishigaki Typica," kata juri utama. "Namun, Nagisano Shizuka perlu diakui membuat keseimbangan antara Miyakojima Blue Mountain dengan Ishigaki Typica dengan sempurna. Dan, mohon maaf untuk Tim Hana yang membuat kami tidak bisa merasakan karakter dari penggabungan ketiga jenis biji kopi kalian ini, karena rasanya yang kurang berkarakter."

Pengumuman hasil itu membuat Tim Hana berada di urutan terakhir saat proses pembuatan V-60, mereka tidak bisa mengejar meski melakukan gebrakan luar biasa saat pembuatan Japanesse Iced Coffee. Kedua barista mereka menahan air mata, namun Hana menyemangati mereka dengan bahasa isyarat. Yuki kemudian sadar, bahwa Kaoru Hana adalah penyandang tuna rungu, yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kopi hingga ia bisa sampai di titik ini, perempuan dengan alat bantu dengar itu telah mencoba semua cara agar kedua baristanya bisa bersaing.

Arlend dan Marlin saling bertukar pandang, senang dengan hasil tersebut meskipun ada hambatan. Namun, sepertinya moral Marlin telah jatuh, ia merasa bahwa Arlend selalu menyelamatkannya, sehingga dirinya hanyalah beban. Membuat Marlin berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh kedua teman lamanya itu adalah benar, bahwa ia benar-benar tidak bisa bersaing di level teratas. Sebelum Marlin semakin frustasi dan menyalahkan dirinya sendiri karena berada di sini—tidak Estrella atau Ayase, Arlend menghentikannya.

"Marlin, kau hebat," kata Arlend sambil menepuk pundaknya. "Kita adalah tim, dan kita berhasil sampai di sini bersama, berkatmu juga."

Marlin tersenyum lemah, mencoba menguatkan diri. Jantungnya berdetak semakin normal, memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Kini dirinya telah merasa baikan, bangkit dan menyiapkan diri untuk menyelesaikan sesi dua ini dengan lebih baik.

Yuki memberi isyarat tertentu kepada Arlend dari kejauhan, nampak bahwa mereka berdua telah bersepakat dalam hal tertentu.

Christopher naik ke podium, memegang microphone, tangannya sedikit gemetar lalu setelah itu kembali tenang, “baiklah, seluruh tim! Setelah istirahat selama lima menit dan kalian membersihkan meja, kita akan menuju ke babak terakhir sesi kedua ini, Japanesse Iced Coffee, siapkan diri kalian!”

Arlend menepuk kedua lengan Marlin, “kau siap untuk menebus kesalahanmu?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Triangle of feeling
427      300     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Senja Belum Berlalu
3596      1269     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Katanya Buku Baru, tapi kok???
434      288     0     
Short Story
Strange and Beautiful
4204      1132     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2419      819     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5885      1815     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Mimpi Milik Shira
476      261     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Dia yang Terlewatkan
342      228     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Nona Tak Terlihat
1646      1053     4     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...