Read More >>"> Summer Whispering Steam ([Arc 3] - The Third Shift Begin) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Di penghujung bulan Juli, Nagisano Shizuka dipenuhi dengan hiruk-pikuk para pelanggan yang datang dan pergi, mencicipi kopi lezat dan menikmati suasana hangat kedai. Yuki dan timnya bekerja tanpa lelah, memastikan setiap cangkir minuman disajikan dengan sempurna. Hari-hari berlalu dengan cepat, dengan Arlend, Estrella, dan Ayase sebagai Shift Lead membuat Yuki bisa mmebuat kedai beroperasi sepanjang tiga shift di sisa hari bulan Juli dengan bantuannya turun langsung ke shift. Hingga akhirnya tiba, waktu bagi Yuki untuk meninjau pendapatan dan pengeluaran kedai selama bulan itu. Karena ia tidak memiliki bendahara, Yuki menghitungnya sendiri.

Di ruangan kecil di belakang kedai, Yuki duduk di depan meja dengan tumpukan kertas dan semua buku catatan. Dengan hati-hati, dia mulai menghitung pendapatan bulanan kedai. Selama bulan Juli, Nagisano Shizuka berhasil menghasilkan pendapatan harian rata-rata sebesar 50.000 yen. Dengan kedai beroperasi selama 30 hari, total pendapatan bulanannya mencapai 1.500.000 yen.

Namun, hari tantangan di ulang tahun Estrella dengan diskon 80 persen telah mengurangi pendapatan khusus hari itu. Meskipun demikian, semangat kompetisi dan antusiasme pelanggan membuat hari itu berkesan. Pada hari persaingan Yuki dan Arlend, pendapatan hanya mencapai 100.000 yen, yang seharusnya bisa lebih tinggi tanpa diskon besar tersebut.

Setelah mempertimbangkan semua pengeluaran, termasuk gaji karyawan sebesar 500.000 yen, biaya bahan baku sebesar 400.000 yen, biaya utilitas sebesar 50.000 yen, serta biaya lainnya sebesar 50.000 yen, total biaya operasional kedai mencapai 1.000.000 yen. Ditambah dengan biaya pengembangan kedai termasuk pajak sebesar 200.000 yen dan biaya pemasaran sebesar 50.000 yen, total pengeluaran lainnya mencapai 250.000 yen.

Yuki menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya menghitung laba akhir kedai. Dengan total pendapatan bulanan sebesar 1.460.000 yen dan total pengeluaran sebesar 1.250.000 yen, laba akhir yang didapatkan kedai adalah 210.000 yen. Meski tidak besar, laba ini memberikan kepuasan tersendiri bagi Yuki, mengetahui bahwa usahanya selama ini tidak sia-sia.

Di meja kasir, Estrella dan Hitome duduk sambil membuka satu per satu ulasan pelanggan yang telah mereka kumpulkan selama bulan ini. Mereka tertawa dan tersenyum membaca berbagai komentar dari pelanggan setia Nagisano Shizuka.

“Coba baca yang ini,” kata Estrella sambil tersenyum. “Kopi di sini selalu membuat hari saya lebih cerah. Turtle Latte buatan barista Arlend benar-benar luar biasa!”

Hitome menambahkan, “Ada juga yang ini. Matcha Espresso Fusion milik barista Yuki adalah yang terbaik! Kombinasi unik yang tidak pernah saya temukan di tempat lain.”

Ulasan-ulasan itu penuh dengan pujian dan apresiasi terhadap kreasi Yuki dan Arlend. Meski bersaing ketat, kedua barista itu berhasil memikat hati pelanggan dengan keahlian dan dedikasi mereka. Di tengah persaingan yang memanas, Yuki dan Arlend sama-sama menerima bahwa kerja keras mereka diakui dan dihargai.

Menjelang malam, setelah semua ulasan dibaca dan tawa saling berbagi isi ulasan, Estrella menghampiri Yuki yang sedang membersihkan meja bar. “Yuki, ini hasilnya,” katanya sambil menyerahkan tumpukan ulasan tersebut. “Matcha Espresso Fusion-mu mendapat lebih banyak pujian dibanding Turtle Latte Arlend, meski hanya dengan selisih tipis.”

Yuki menerima ulasan itu dengan senyum lega. “Terima kasih, Estrella. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi kemenangan bagi kedai kita, kemenangan kita bersama-sama.”

Arlend, yang mendengar percakapan itu dari kejauhan, menghampiri mereka dengan senyum. “Selamat, Yuki. Kau memang pantas mendapatkannya.”

Dengan itu, bulan Juli berakhir dengan penuh kenangan. Kedai Nagisano Shizuka telah melalui banyak hal, dari persaingan sengit hingga perayaan ulang tahun yang meriah. Semua itu menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih cerah, di mana persahabatan dan dedikasi terus menjadi fondasi dari segala usaha mereka.

...

Di penghujung bulan Juli ini, Yuki merasa perlu untuk mengurangi beban kerja di Nagisano Shizuka yang telah berkembang pesat. Untuk itu, ia membuka Program Casuals, sebuah inisiatif darinya untuk membantu kelancaran operasional kedai yang kini berjalan dengan tiga shift setiap hari, masih dengan satu libur di hari senin. Yuki meminta Arlend dan Ayase untuk mencari tiga tenaga baru yang bisa bergabung dengan tim mereka.

Arlend dan Ayase bekerja keras di awal Bulan Agustus ini untuk menemukan orang-orang yang tepat. Mereka mengatur sesi wawancara untuk hari berikutnya di kedai. Kandidat pertama yang mereka wawancarai adalah Haruki Iwamatsu, ketua Komunite Penyelamat Penyu dari Universitas Meio yang sudah dikenal baik di lingkungan mereka. Meskipun Haruki adalah orang awam dalam dunia kopi, ia memiliki semangat yang besar untuk belajar dan ingin bekerja di Nagisano Shizuka saat senggang dari penelitian tugas akhirnya terkait penyu.

“Haruki, kami tahu kamu bukan barista, tapi semangatmu sangat menginspirasi,” kata Ayase. “Apa yang membuatmu ingin bekerja di sini?”

Haruki tersenyum, “Saya selalu suka suasana di Nagisano Shizuka. Selain itu, saya ingin belajar lebih banyak tentang kopi dan mungkin suatu hari nanti bisa menggabungkan dua hal itu, bagi saya, pelestarian penyu di dekat Nagisano Shizuka sebelumnya itu adalah hal luar biasa.”

Arlend mengangguk, “Kami bisa melihat dedikasimu, Haruki. Kami akan memberimu kesempatan untuk belajar dan berkembang bersama kami.”

Selanjutnya, mereka mewawancarai Miyu, seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang selalu diikat kuncir kuda. Miyu memiliki kepribadian yang ceria dan ramah, membuatnya mudah bergaul dengan pelanggan.

“Apa yang membuatmu tertarik untuk bergabung dengan Nagisano Shizuka, Miyu?” tanya Arlend.

“Saya suka berinteraksi dengan orang-orang dan membuat minuman yang mereka nikmati,” jawab Miyu dengan antusias. “Saya juga punya sedikit pengalaman dalam seni pembuatan latte yang mungkin bisa berguna di sini.”

Ayase, yang mewawancarainya bersama Arlend, tersenyum, “kami sangat menyukai semangatmu, Miyu. Kami yakin kamu akan menjadi tambahan yang berharga bagi tim kami.” Arlend setuju dengan keputusan Ayase, mengangguk.

Terakhir, mereka mewawancarai Riku, seorang pria dengan rambut coklat pendek dan penampilan yang selalu rapi. Riku pendiam namun sangat terampil dalam teknik penyeduhan kopi secara manual.

“Riku, kamu memiliki latar belakang yang kuat dalam penyeduhan kopi secara manual. Apa yang membuatmu ingin bergabung dengan kami?” tanya Ayase.

“Saya ingin tantangan baru dan kesempatan untuk berkembang lebih jauh dalam dunia kopi,” jawab Riku dengan tenang. “Saya merasa Nagisano Shizuka adalah tempat yang tepat untuk itu.”

Arlend mengangguk, “Kami sangat terkesan dengan keahlianmu, Riku. Kami senang bisa bekerja sama denganmu.” Dengan diterimanya Riku, ketiga orang dalam program casuals telah terpenuhi.

Dengan tim baru dari program casuals yang terdiri dari Haruki, Miyu, dan Riku, Nagisano Shizuka siap untuk mengatasi beban kerja yang semakin meningkat. Sementara itu, sebuah surat undangan masuk diantarkan oleh Hayato kepada Yuki. Seluruh tim berkumpul di sekitar meja bar untuk bersama-sama membukanya, di rapat awal bulan ini. Surat itu ternyata adalah undangan untuk Nagisano Shizuka agar ikut serta dalam perlombaan pembuatan kopi dengan metode penyeduhan manual yang diadakan oleh Shiosai Kamome minggu depan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Triangle of feeling
427      300     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Senja Belum Berlalu
3597      1270     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Katanya Buku Baru, tapi kok???
434      288     0     
Short Story
Strange and Beautiful
4204      1132     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2419      819     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5888      1818     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Mimpi Milik Shira
476      261     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Dia yang Terlewatkan
342      228     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Nona Tak Terlihat
1646      1053     4     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...