Read More >>"> Pojok Asrama (Bab 7) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pojok Asrama
MENU
About Us  

Hari itu adalah hari terakhir Isaura dan Aldi untuk beradaptasi dengan lingkungan asrama. Selama dua hari mereka menghabiskan hari libur yang diberikan Miss Irene dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan asrama, juga lingkungan di luar gedung Asrama Bastari. Mereka sudah mengetahui hampir semua ruangan yang ada di Asrama Bastari, dan juga peraturan yang berlaku di asrama tersebut.

Setiap kali Isaura ingin bertemu dengan Aldi mereka berjanji untuk bertemu di koridor pembatas asrama putra dan putri setiap sore.

Sore itu, setelah selesai mengunjungi rumah ibadah, mereka berjalan menyusuri koridor asrama sambil mengobrol.

"Kau sudah dapat seragam?" tanya Isaura pada Aldi.

"Sudah," jawab Aldi. 

Isaura mengangguk.

"Bagaimana teman-teman sekamarmu?" Kini giliran Aldi yang bertanya.

"Baik," jawab Isaura sambil memainkan kepangan rambutnya. "Kau tahu? Ada salah satu teman sekamarku yang merupakan anak indigo,"

"Serius?" Kedua alis Aldi terangkat.

Sekali lagi, Isaura mengangguk.

"Kalau teman sekamarmu, bagaimana?"

Aldi berpikir sebentar. "Teman sekamarku hanya dua. Namanya Bobby dan Patrick. Mereka sedikit berisik, tapi...yah, not bad lah,"

Isaura manggut-manggut. Ia kembali memandang lurus ke depan, dan melihat dua teman sekamarnya yang sepertinya baru kembali setelah seharian belajar. Gadis itu langsung memanggil mereka.

"Shilla, Ayu!"

Kedua gadis itu menoleh. Mereka tersenyum saat bertemu dengan Isaura. Namun begitu melihat sosok Aldi di belakang Isaura, ekspresi wajah mereka berubah.

Saat masih di sekolah lama mereka dulu, layaknya di cerita-cerita novel atau film remaja, Edward Ciel Aldio juga memiliki kelebihan dalam hal fisik di samping kemampuan akademis. Tubuhnya yang jangkung, hidung mancung, serta wajahnya yang rupawan membuatnya mirip dengan idola-idola asal Korea Selatan. Selain itu ekspresinya yang selalu terlihat cuek membuat Aldi menjadi populer dan menarik di mata murid-murid perempuan.

"I-ini kakakmu, Ra?" tanya Ayu. Ia tak percaya karena baru hari itu ia melihat sosok Aldi dari dekat.

"Ya. Kenalkan, ini Aldi, kakakku," Isaura mengenalkan Aldi kepada teman-temannya. "Lebih tepatnya kakak angkat. Aldi, ini teman-teman sekamarku,"

"Hai, Aldi. Salam kenal," Ayu langsung berkenalan dengan Aldi dengan cara salam tinju. Shilla juga ikut berkenalan, meski awalnya ia sedikit gugup.

Mei dan Narra yang muncul sedetik kemudian juga ikut berkenalan dengan Aldi. Isaura sudah terbiasa melihat gadis-gadis yang terpesona saat bertemu dengan kakaknya, namun gadis berpita hitam itu kerap dibuat pusing setiap ada cewek yang menitipkan salam atau mengirim surat cinta untuk Aldi. Yang lebih parah, Isaura pernah dilabrak oleh para gadis yang mengira dia kekasih Aldi.

Shilla dan Ayu langsung berpamitan hendak kembali ke kamar. Mereka ingin membereskan barang-barang mereka. Mereka berencana pindah ke kamar baru.

"Ah, sebaiknya aku membantu mereka," kata Isaura.

Aldi mengangguk paham. "Go on. If you need something, you can call or chat me,"

"See you tomorrow, Aldi," Mei ikut berpamitan. "Nice to meet you,"

"Nice to meet you too, guys,"

Isaura tersenyum, ia melambaikan tangan pada kakaknya, kemudian berbalik dan menyusul teman-temannya.

****

"Di luar dugaan, kakakmu ternyata tampan, ya," kata Ayu, saat mereka sudah kembali ke kamar asrama. Ia dan Shilla langsung menyusun baju masing-masing ke dalam koper. Narra membantu mengepak barang-barang mereka.

"Tapi sebaiknya kita jangan terlalu dekat dengan lawan jenis, sih," kata Shilla. "Kecuali kalau memang ada keperluan mendesak. Anak usia remaja seperti kita ini harus menjaga diri,"

"Kamu terlalu kaku, deh, Shil," sahut Mei. "Lagipula, kita baru pertama kali bertemu dengan kakaknya Isaura, belum berteman dekat,"

Shilla diam saja.

****

Malamnya, Isaura, Narra, dan Mei mengantar Shilla dan Ayu ke kamar baru mereka di lantai dasar. Setiap gedung di Asrama Bastari memiliki empat lantai. Kamar Isaura sendiri terletak di lantai tiga.

Menggunakan kemampuan khususnya, Narra sudah memastikan kalau kamar itu aman untuk ditempati dan jauh dari aura maupun gangguan yang bersifat negatif. Setelah selesai, mereka kembali ke kamar 61 untuk beristirahat.

Namun, tanpa Isaura dan Mei sadari, Narra yang berjalan di belakang sempat melihat 'sesuatu' di pojok asrama yang tidak disinari cahaya lampu.

****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mars
899      496     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
REDAFFA (you are my new dream, my little girl)
235      191     1     
Fan Fiction
Takdir ini pasti sudah menunggu sejak lama, bahkan sebelum kita saling bertemu. Entah itu takdir baik atau buruk kita sudah ditakdirkan untuk bersama. Kita saling terikat satu-sama lain. Kau adalah diriku dan lebih banyak lagi. Kau adalah mimpiku yang baru, gadis kecilku. Namaku Affa. Cita-citaku adalah menjadi seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama. Perjalanan panjangku untuk menung...
From Ace Heart Soul
535      314     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Edelweiss: The One That Stays
1229      524     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
An Angel of Death
315      192     1     
Short Story
Apa kau pernah merasa terjebak dalam mimpi? Aku pernah. Dan jika kau membaca ini, itu artinya kau ikut terjebak bersamaku.
AVATAR
6895      1982     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2436      1238     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Asa
3861      1166     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
Temu Yang Di Tunggu (up)
15118      2398     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Secret Love
294      188     3     
Romance
Cerita ini bukan sekedar, cerita sepasang remaja yang menjalin kasih dan berujung bahagia. Cerita ini menceritakan tentang orang tua, kekasih, sahabat, rahasia dan air mata. Pertemuan Leea dengan Feree, membuat Leea melupakan masalah dalam hidupnya. Feree, lelaki itu mampu mengembalikan senyum Leea yang hilang. Leea senang, hidup nya tak lagi sendiri, ada Feree yang mengisi hari-harinya. Sa...