Read More >>"> Mengejar Cinta Amanda (Pabrik Kebakaran) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mengejar Cinta Amanda
MENU
About Us  

Begitu tiba di area parkir pabrik,alangkah terkejutnya ketika bapaknya Amanda sampai dipabrik itu.Beliau melihat ada salah satu ruangan yang membumbul mengeluarkan asap.Sebelum kebakaran itu menjalar kemana-mana, bapaknya Amanda terlihat membawa pemadam api darurat dulu dari dalam gudang.

Alat pemadam api darurat itu lalu diambil dan disemprot-semprotkan ke arah yang terbakar itu.

Syukurlah, cepat ketahuan dan cepat teratasi jadi kebakarannya cuma sebagian kecil saja belum menjalar kemana-mana.

Rupanya ada salah satu ruangan tempat menyimpan bahan baku yang mengalami konsleting listrik.

Tapi beruntunglah tidak ada orang didalam situ dan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengalami beberapa kerugian barang yang hangus terbakar beberapa pcs.

Tak berapa lama, datanglah bapaknya Deva yang merupakan penanggungjawab di pabrik.Bapaknya Deva pun bertanya, "Ada apa ini pak?"

"Gak tahu saya awal mulanya pak,begitu saya sampai parkiran terlihat asap dari ruangan itu."

"Apa ada salah satu yang mengalami konsleting listrik ya pak?"

"Sepertinya begitu pak,tadi saya cek dan yang terbakar hanya beberapa pcs bahan baku saja karena keburu ada saya tadi yang langsung ke lokasi untuk memadamkan api, jadi belum merambat kemana-mana apinya."

"Syukurlah kalau begitu,mari kita bereskan ruangan itu pak."

"Iya pak."

Bapaknya Amanda dan bapaknya Deva pun bergotong royong membereskan ruangan yang sempat terbakar itu,bahan-bahan yang mudah terbakar dipisahkan dan barang yang tadi sempat terbakar pun lalu dibuang supaya tidak menimbulkan bau bekas terbakar.

Dengan adanya kejadian ini, aktifitas di pabrik semakin tersendat.Namun semuanya bisa diatasi dan sekarang pun masalah kebakaran kecil sudah selesai.

Aliran listrik pun sudah diperbaiki oleh petugas instalasi listrik.

Bapaknya Amanda pun kembali bekerja seperti biasa, bekerja sampai waktu sore hari dengan mengontrol kinerja anak buahnya.

Sementara di tempat lain, Amanda seperti biasa masuk sekolah.Dilihatnya Deva begitu panik, lalu Amanda pun mendekat dan menanyakan kenapa Deva menjadi sepanik itu.

"Dev,kamu kenapa kok kelihatan panik?"

"Gini Nda,di pabrik tempat ayahku bekerja telah terjadi kebakaran."

"Apa? Kebakaran?" Amanda pun bertanya kembali dengan perasaan kaget.

"Iya katanya Nda, tapi sebentar ya aku konfirmasi lagi sama ayahku benar atau tidaknya."

"Iya Dev aku tunggu kabar baiknya,soalnya tempat ayahmu kerja disitu ada bapakku juga cari nafkah."

"Iya,kamu sabar dulu ya jangan panik dulu."

"Iya Dev."

Beberapa menit kemudian, ketika Deva telah selesai mengkonfirmasi lagi benar tidaknya kejadian tersebut.

"Nda, menurut ayahku yang kebakaran cuma gudang tempat bahan baku saja,dan kejadian saat belum ada orang,jadi aman bapakmu disana tidak kenapa-kenapa."

"Syukur alhamdulilah kalau tidak kenapa-kenapa, aku khawatir tahu."

"Bukan kamu aja yang khawatir, tapi aku juga mengingat kondisi ayahku."

"Tapi ayahmu selamat kan gak kenapa-kenapa?"

"Alhamdulilah selamat gak kenapa-kenapa."

"Syukurlah kalau gitu."

Setelah sekian lama berbincang, bel tanda pulang sekolah pun telah bunyi.Dan mereka akhirnya keluar dari kelas karena jam sekolah telah selesai.

Sudah beberapa bulan ini, Deva menjadi dekat dengan Amanda bahkan sekarang,Deva terlihat mengajak Amanda untuk pulang bareng.

Namun,sebelum pulang bareng, Amanda diajak dulu oleh Deva untuk pergi ke salon karena Deva kurang suka kalau rambutnya Amanda dikuncir dua dan pakai kacamata bulat itu.

"Dev,aku mau diajak kemana dulu?" tanya Amanda waktu di dalam parkiran sekolah itu.

"Adalah pokoknya,nanti kamu juga tahu." jawab Deva.

"Ayo berangkat,pakai helmnya."

Amanda pun menurut, lalu dia segera memakai helm yang disuruh Deva tadi.

Motor Deva pun melaju melewati jalanan, hingga akhirnya sampai juga di sebuah ruko bertuliskan salon dekat alun-alun.

Lalu, motor Deva pun berhenti disana.Amanda kembali bertanya pada Deva "Kamu mau potong rambut Dev? kan rambutmu masih pendek."

"Bukan buat aku, tapi buat kamu."

"Buat aku?"

"Iya,coba deh penampilanmu diubah dikit saja jangan dikuncir dua rambutnya,smoothing aja ya."

"Tapi???"

"Gak usah tapi-tapi,tenang aku yang bayar kok."

"Gimana ya Dev??"

"Gak usah banyak mikir, aku yakin nanti kamu lebih cantik dan bersinar,nanti yang gak suka sama kamu bakal nyesel,percaya sama aku."

"Ya udah,aku nurut apa kata kamu."

"Nah,gitu dong..kamu masuk ke dalam ya biar aku yang nunggu diluar."

" Oke."

Lalu,Amanda pun masuk ke dalam salon itu.Begitu masuk, langsung disambut pegawai salon tersebut.

"Selamat siang,ini sama temannya Deva ya?"

"Iya mbak kok tahu sih?"

"Nebak aja sih kak,oiya rambutnya mau di smoothing ya?"

"Sebenarnya rambut kakak ini bagus kalau terurus,soalnya rambutnya agak tebal dan hitam."

"Sebentar ya saya ambilkan dulu peralatannya." lanjut pegawai salon lagi.

Beberapa jam kemudian,rambut Amanda pun telah selesai di smoothing.Amanda memandangi lewat kaca cermin nampak sangat pangling melihat dirinya sendiri.

Lalu,Amanda pun mencoba keluar menemui Deva yang sedang tadi menunggu diluar.

Begitu pintu salon dibuka, Amanda pun muncul.Deva yang sedang duduk di bangku panjang pun sempat melongo ke arah wajah Amanda,dan Deva sempat tak percaya kalau yang dilihat dihadapannya itu Amanda.

"Amanda? Ini kamu kan? Pangling banget."tanya Deva.

"Iya,ini aku Dev,sudah begini aja?" Amanda bertanya balik.

"Ya sudah kalau sudah selesai,memang mau digimanain lagi?"tanya Deva lagi.

"Oh iya lupa, satu lagi kita ke optik ya?"

"Mau ngapain?kacamata aku masih bagus kok."

"Bukan mau beli kacamata,tapi kamu coba deh beli softlens."

"Tapi???"

"Gak usah tapi-tapi lagi bisa gak Amanda?"

"Iya deh,terserah gimana baiknya kamu aja aku ngikutin."

"Oke, kamu tunggu dulu disini, aku mau bayar dulu ke pegawai salon di dalam."

"Iya aku tunggu disini."

Deva pun masuk ke dalam menemui pegawai salon tadi yang menangani Amanda dan Deva pun lalu membayar biaya jasa membuat rambut Amanda menjadi lebih indah.Setelah transaksi selesai, lalu Deva pun kembali keluar menemui Amanda yang terlihat berdiri di dekat motornya Deva yang sedang terparkir disana.

Begitu Deva keluar dari salon tersebut, lalu Deva pun kembali menyuruh Amanda memakai helm.

"Nda,pakai lagi helmnya ya,kita sekarang menuju optik yang berada di pusat kota." ucap Deva sambil memerintah Amanda untuk memakai helm.

"Iya,ini aku pakai lagi kok helmnya."

"Bagus." ucap Deva sambil mengacungkan jempolnya.

Tanpa berlama-lama Deva dan Amanda pun segera pergi lagi meninggalkan salon ini menuju ke sebuah optik yang menjual macam-macam kacamata dan berbagai softens.

Beberapa menit kemudian,Deva dan Amanda pun akhirnya sampai juga menuju optik yang dituju.Lalu,mereka berdua pun terlihat memilih-milih softens mana yang akan di beli.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sepi Tak Ingin Pergi
598      350     3     
Short Story
Dunia hanya satu. Namun, aku hidup di dua dunia. Katanya surga dan neraka ada di alam baka. Namun, aku merasakan keduanya. Orang bilang tak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan. Namun, bagiku sakit adalah tentang merelakan.
Rasa Itu
678      497     0     
Short Story
Teman Kecil
342      211     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Kisah Kita
1861      641     0     
Romance
Kisah antara tiga sahabat yang berbagi kenangan, baik saat suka maupun duka. Dan kisah romantis sepasang kekasih satu SMA bahkan satu kelas.
Tyaz Gamma
976      680     1     
Fantasy
"Sekadar informasi untukmu. Kau ... tidak berada di duniamu," gadis itu berkata datar. Lelaki itu termenung sejenak, merasa kalimat itu familier di telinganya. Dia mengangkat kepala, tampak antusias setelah beberapa ide melesat di kepalanya. "Bagaimana caraku untuk kembali ke duniaku? Aku akan melakukan apa saja," ujarnya bersungguh-sungguh, tidak ada keraguan yang nampak di manik kelabunya...
Sebelas Desember
3440      1078     3     
Inspirational
Launa, gadis remaja yang selalu berada di bawah bayang-bayang saudari kembarnya, Laura, harus berjuang agar saudari kembarnya itu tidak mengikuti jejak teman-temannya setelah kecelakaan tragis di tanggal sebelas desember; pergi satu persatu.
Golden Cage
452      252     6     
Romance
Kim Yoora, seorang gadis cantik yang merupakan anak bungsu dari pemilik restaurant terkenal di negeri ginseng Korea, baru saja lolos dari kematian yang mengancamnya. Entah keberuntungan atau justru kesialan yang menimpa Yoora setelah di selamatkan oleh seseorang yang menurutnya adalah Psycopath bermulut manis dengan nama Kafa Almi Xavier. Pria itu memang cocok untuk di panggil sebagai Psychopath...
Letter hopes
922      519     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
LATE
471      279     1     
Short Story
Mark found out that being late maybe is not that bad
Loker Cantik
500      377     0     
Short Story
Ungkapkan segera isi hatimu, jangan membuat seseorang yang dianggap spesial dihantui dengan rasa penasaran