Setelah beres makan-makan, lalu keluarga bapaknya Amanda pun izin untuk pamit segera pulang.
"Pak,kami izin pamit pulang ya." ucap bapaknya Amanda.
"Loh kok buru-buru banget,memangnya mau ngapain pak dirumah?" tanya bapaknya Deva.
"Kepala saya pusing pak sepertinya kurang istirahat."
"Hoalah, ya sudah kita pulang bareng ya, kebetulan kita juga mau pulang kok."
"Iya pak pulangnya bareng kita aja ya." ucap ibunya Deva menimpali.
Lalu keluarga Deva dan keluarga Amanda pun keluar dari rumah makan itu satu persatu.Dan menuju ke area parkir kendaraan roda empat.Dan masuk ke dalam mobil itu satu persatu juga sesuai dengan posisi jok yang tadi ketika berangkat menuju ke rumah makan.
Didalam mobil pun bapaknya Deva kembali berucap "Saya harap nanti kita bisa berkumpul lagi seperti ini makan bareng ya pak, tetap jalin persahabatan dan kekeluargaan seperti ini."
"Iya pak insya allah,kalau diberi umur panjang tidak ada yang tidak mungkin pasti nanti kita bertemu dan berkumpul kembali."
"Apalagi anak-anak kita sekarang sudah pada dewasa,sudah gadis dan sudah bujangan." lanjut bapaknya Amanda.
"Sudah cocok jadi besanan ya pak." celetuk bapaknya Deva.
Mendengar celetukan bapaknya Deva, membuat seisi didalam mobil menjadi tertawa.
"Ayah, apaan sih anaknya masih sekolah juga kayak disuruh nikah muda." ucap Deva sedikit kesal.
"Aku masih ingin menikmati masa mudaku dulu ayah." lanjut Deva lagi.
"Sudah,sudah mending langsung pulang saja, kasihan itu bapaknya Amanda lagi menahan sakit." ucap ibunya Deva menengahi.
Mobil yang ditumpangi keluarga Deva dan keluarga Amanda pun akhirnya keluar dari area parkirnya rumah makan tersebut dan segera melaju dijalan raya.Pertama-tama sebelum pulang ke rumah,bapaknya Deva mengantarkan keluarganya Amanda dulu menuju rumahnya.Setelah itu barulah keluarga mereka yang pulang menuju rumah.
Beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi keluarga bapaknya Amanda pun telah tiba di rumah Amanda.Memasuki area perumahan apabila sudah masuk dimalam hari suasana perumahan menjadi hening, karena warga banyak menghabiskan waktu di dalam rumahnya.
"Sudah sampai rumah ini pak." ucap bapaknya Deva.
"Terima kasih ya pak, sudah mengantar kembali keluarga kami pulang." ucap bapaknya Amanda.
"Iya pak sama-sama,jangan pada kapok ya jalan dan kumpul bareng begini." ucap bapaknya Deva lagi.
"Enggak kok pak, malahan kita nih senang sekali sudah diajak makan bareng."
"Ya sudah, saya pamit dulu ya mau pulang juga menuju rumah, sudah larut malam juga nih!"
"Iya pak,hati-hati dijalan, kalau begitu kami masuk ke dalam dulu ya pak dingin terlalu lama diluar."
"Oh,iya pak silahkan,kalau begitu saya juga mau langsung tancap gas kembali menuju rumah,mari pak, bu dan neng Amanda."
Mereka pun tancap gas lagi melajukan mobilnya menuju ke arah rumahnya.Sedangkan kami masuk ke dalam rumah karena sudah malam dan suhu udara terlalu dingin saat malam hari.
Mamahnya Amanda pun menyuruhku untuk mencuci kaki dan cuci muka sebelum tidur.Lalu aku pun menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mencuci kaki karena tidak nyaman kalau tidur dalam keadaan kotor.
"Aku tidur duluan ya mah udah ngantuk banget." ucapku pada mamah ketika selesai dari kamar mandi.
"Iya nak,mamah juga mau langsung tidur aja,biarlah urusan asinan buah besok lagi bisa bikin dadakan."
"Oke deh."
Aku pun berjalan ke kamar dan aku segera berganti baju dengan baju tidur.Setelah berganti baju, lalu aku pun langsung tarik selimut dan langsung terlelap tidur dengan lelapnya.
***
Sementara di kamar mamah dan bapaknya Amanda, mereka sedang berbincang-bincang.
"Pak, jadi rencana bapak sama ayahnya Deva mau menjodohkan anak kita dan juga dia?"
"Iya,sepertinya begitu kan hubungan bapak sama ayahnya Deva sudah dekat banget jadi sudah gak canggung lagi."
"Lagipula Amanda dan Deva pun sudah semakin dekat,semoga aja dengan dekatnya itu gak sekedar teman aja tapi lebih jauh lagi." lanjut bapak Amanda.
"Biarkan mereka mengenyam pendidikan dulu hingga pendidikan tinggi dan biarkan mereka meniti karir dulu nantinya."
"Iya Mah, bapak juga mengerti itu."
"Mamah yakin, kalau jodoh sudah ada yang mengatur, nanti juga kalau sudah waktunya akan datang juga."
"Iya Mah, bapak paham dan biarkan mereka mengejar cita-citanya dulu yang penting kan niat bapak ini sudah tersampaikan."
"Sudah larut malam Mah,yuk kita segera tidur jangan ngobrol terus."
"Iya pak,lampunya dimatiin aja ya."
"Iya Mah."
Mereka berdua pun akhirnya tertidur juga, hingga sampailah sampai jam empat waktu sholat subuh sebentar lagi mereka pun terbangun, begitupun Amanda.
Seperti biasa, karena kamar mandinya cuma satu.Lalu mereka pun mengantri untuk ke kamar mandi.Setelah selesai, lalu mereka berbaris satu persatu di ruang tengah untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan jika bapaknya ada di rumah tidak sedang sibuk dan tidak sedang tugas keluar kota.
Setelah beres melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim secara berjamaah itu, lalu bapaknya Amanda langsung bersiap menuju ke pabrik tempatnya bekerja.Seadangkan mamah Amanda dan Amandanya sendiri, sebelum berangkat ke Sekolah, seperti biasa selalu membantu mamahnya dulu untuk mengangkut perabotan-perabotan wadah jualan asinan buahnya itu di depan rumahnya.
Bapaknya Amanda pun pagi ini sarapan dulu, sarapan dua potong roti tawar di olesi oleh selai dan menyeruput secangkir kopi hitam yang masih mengepul asap panas.Karena airnya baru saja diangkat dari kompor.
Setelah roti tawar dan kopi di dalam gelasnya itu habis, lalu bapaknya Amanda pun berpamitan pada istrinya itu yang sedang mengaduk bahan-bahan untuk kuah asinan buah.
"Mah, Bapak seperti biasa berangkat dulu kerja ke pabrik ya, mamah jangan bosan-bosan untuk terus doakan suamimu ini mencari nafkah."
"Iya pak,mamah selalu doakan suami mamah yang terbaik kok."
"Terima kasih ya mah,istri baik dan sholehah."
"Iya pak sama-sama, oh iya, sarapannya sudah belum?"
"Sudah sarapan kok barusan, ini sisanya sudah habis begini tinggal dicuci aja dan nanti disimpan lagi ke dalam tempatnya."
"Iya sudah kalau begitu,semoga bapak selamat nyampe pabriknya ya."
"Iya mah, bapak berangkat dulu ya dadah mamah."
Bapaknya Amanda pun melambaikan tangan kepada mamahnya Amanda, dan mamahnya Amanda pun membalas lambaian tangan suaminya itu.Romantis sekali seperti di drama korea serial romansa.
Motor bapaknya Amanda pun maju menuju jalanan ke arah pabrik.Beberapa menit kemudian,Bapaknya Amanda pun sudah sampai di pabrik tempatnya bekerja.Namun, alangkah kagetnya ketika sampai di depan pabrik itu, salah satu ruangan ada yang terlihat mengeluarkan asap.
Mungkinkah ada yang terbakar? Terus penyebabnya apa ada ruangan yang terbakar?kelalaian karyawan atau memang konsleting listrik?
***