Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mengejar Cinta Amanda
MENU
About Us  

Setelah beres makan-makan, lalu keluarga bapaknya Amanda pun izin untuk pamit segera pulang.

"Pak,kami izin pamit pulang ya." ucap bapaknya Amanda.

"Loh kok buru-buru banget,memangnya mau ngapain pak dirumah?" tanya bapaknya Deva.

"Kepala saya pusing pak sepertinya kurang istirahat."

"Hoalah, ya sudah kita pulang bareng ya, kebetulan kita juga mau pulang kok."

"Iya pak pulangnya bareng kita aja ya." ucap ibunya Deva menimpali.

Lalu keluarga Deva dan keluarga Amanda pun keluar dari rumah makan itu satu persatu.Dan menuju ke area parkir kendaraan roda empat.Dan masuk ke dalam mobil itu satu persatu juga sesuai dengan posisi jok yang tadi ketika berangkat menuju ke rumah makan.

Didalam mobil pun bapaknya Deva kembali berucap "Saya harap nanti kita bisa berkumpul lagi seperti ini makan bareng ya pak, tetap jalin persahabatan dan kekeluargaan seperti ini."

"Iya pak insya allah,kalau diberi umur panjang tidak ada yang tidak mungkin pasti nanti kita bertemu dan berkumpul kembali."

"Apalagi anak-anak kita sekarang sudah pada dewasa,sudah gadis dan sudah bujangan." lanjut bapaknya Amanda.

"Sudah cocok jadi besanan ya pak." celetuk bapaknya Deva.

Mendengar celetukan bapaknya Deva, membuat seisi didalam mobil menjadi tertawa.

"Ayah, apaan sih anaknya masih sekolah juga kayak disuruh nikah muda." ucap Deva sedikit kesal.

"Aku masih ingin menikmati masa mudaku dulu ayah." lanjut Deva lagi.

"Sudah,sudah mending langsung pulang saja, kasihan itu bapaknya Amanda lagi menahan sakit." ucap ibunya Deva menengahi.

Mobil yang ditumpangi keluarga Deva dan keluarga Amanda pun akhirnya keluar dari area parkirnya rumah makan tersebut dan segera melaju dijalan raya.Pertama-tama sebelum pulang ke rumah,bapaknya Deva mengantarkan keluarganya Amanda dulu menuju rumahnya.Setelah itu barulah keluarga mereka yang pulang menuju rumah.

Beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi keluarga bapaknya Amanda pun telah tiba di rumah Amanda.Memasuki area perumahan apabila sudah masuk dimalam hari suasana perumahan menjadi hening, karena warga banyak menghabiskan waktu di dalam rumahnya.

"Sudah sampai rumah ini pak." ucap bapaknya Deva.

"Terima kasih ya pak, sudah mengantar kembali keluarga kami pulang." ucap bapaknya Amanda.

"Iya pak sama-sama,jangan pada kapok ya jalan dan kumpul bareng begini." ucap bapaknya Deva lagi.

"Enggak kok pak, malahan kita nih senang sekali sudah diajak makan bareng."

"Ya sudah, saya pamit dulu ya mau pulang juga menuju rumah, sudah larut malam juga nih!"

"Iya pak,hati-hati dijalan, kalau begitu kami masuk ke dalam dulu ya pak dingin terlalu lama diluar."

"Oh,iya pak silahkan,kalau begitu saya juga mau langsung tancap gas kembali menuju rumah,mari pak, bu dan neng Amanda."

Mereka pun tancap gas lagi melajukan mobilnya menuju ke arah rumahnya.Sedangkan kami masuk ke dalam rumah karena sudah malam dan suhu udara terlalu dingin saat malam hari.

Mamahnya Amanda pun menyuruhku untuk mencuci kaki dan cuci muka sebelum tidur.Lalu aku pun menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mencuci kaki karena tidak nyaman kalau tidur dalam keadaan kotor.

"Aku tidur duluan ya mah udah ngantuk banget." ucapku pada mamah ketika selesai dari kamar mandi.

"Iya nak,mamah juga mau langsung tidur aja,biarlah urusan asinan buah besok lagi bisa bikin dadakan."

"Oke deh."

Aku pun berjalan ke kamar dan aku segera berganti baju dengan baju tidur.Setelah berganti baju, lalu aku pun langsung tarik selimut dan langsung terlelap tidur dengan lelapnya.

***

Sementara di kamar mamah dan bapaknya Amanda, mereka sedang berbincang-bincang.

"Pak, jadi rencana bapak sama ayahnya Deva mau menjodohkan anak kita dan juga dia?"

"Iya,sepertinya begitu kan hubungan bapak sama ayahnya Deva sudah dekat banget jadi sudah gak canggung lagi."

"Lagipula Amanda dan Deva pun sudah semakin dekat,semoga aja dengan dekatnya itu gak sekedar teman aja tapi lebih jauh lagi." lanjut bapak Amanda.

"Biarkan mereka mengenyam pendidikan dulu hingga pendidikan tinggi dan biarkan mereka meniti karir dulu nantinya."

"Iya Mah, bapak juga mengerti itu."

"Mamah yakin, kalau jodoh sudah ada yang mengatur, nanti juga kalau sudah waktunya akan datang juga."

"Iya Mah, bapak paham dan biarkan mereka mengejar cita-citanya dulu yang penting kan niat bapak ini sudah tersampaikan."

"Sudah larut malam Mah,yuk kita segera tidur jangan ngobrol terus."

"Iya pak,lampunya dimatiin aja ya."

"Iya Mah."

Mereka berdua pun akhirnya tertidur juga,  hingga sampailah sampai jam empat waktu sholat subuh sebentar lagi mereka pun terbangun, begitupun Amanda.

Seperti biasa, karena kamar mandinya cuma satu.Lalu mereka pun mengantri untuk ke kamar mandi.Setelah selesai, lalu mereka berbaris satu persatu di ruang tengah untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan jika bapaknya ada di rumah tidak sedang sibuk dan tidak sedang tugas keluar kota.

Setelah beres melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim secara berjamaah itu, lalu bapaknya Amanda langsung bersiap menuju ke pabrik tempatnya bekerja.Seadangkan mamah Amanda dan Amandanya sendiri, sebelum berangkat ke Sekolah, seperti biasa selalu membantu mamahnya dulu untuk mengangkut perabotan-perabotan wadah jualan asinan buahnya itu di depan rumahnya.

Bapaknya Amanda pun pagi ini sarapan dulu, sarapan dua potong roti tawar di olesi oleh selai dan menyeruput secangkir kopi hitam yang masih mengepul asap panas.Karena airnya baru saja diangkat dari kompor.

Setelah roti tawar dan kopi di dalam gelasnya itu habis, lalu bapaknya Amanda pun berpamitan pada istrinya itu yang sedang mengaduk bahan-bahan untuk kuah asinan buah.

"Mah, Bapak seperti biasa berangkat dulu kerja ke pabrik ya, mamah jangan bosan-bosan untuk terus doakan suamimu ini mencari nafkah."

"Iya pak,mamah selalu doakan suami mamah yang terbaik kok."

"Terima kasih ya mah,istri baik dan sholehah."

"Iya pak sama-sama, oh iya, sarapannya sudah belum?"

"Sudah sarapan kok barusan, ini sisanya sudah habis begini tinggal dicuci aja dan nanti disimpan lagi ke dalam tempatnya."

"Iya sudah kalau begitu,semoga bapak selamat nyampe pabriknya ya."

"Iya mah, bapak berangkat dulu ya dadah mamah."

Bapaknya Amanda pun melambaikan tangan kepada mamahnya Amanda, dan mamahnya Amanda pun membalas lambaian tangan suaminya itu.Romantis sekali seperti di drama korea serial romansa.

Motor bapaknya Amanda pun maju menuju jalanan ke arah pabrik.Beberapa menit kemudian,Bapaknya Amanda pun sudah sampai di pabrik tempatnya bekerja.Namun, alangkah kagetnya ketika sampai di depan pabrik itu, salah satu ruangan ada yang terlihat mengeluarkan asap.

Mungkinkah ada yang terbakar? Terus penyebabnya apa ada ruangan yang terbakar?kelalaian karyawan atau memang konsleting listrik?

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dibawah Langit Senja
1607      943     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Palette
6095      2215     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Interaksi
364      287     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
One Step Closer
2352      985     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
Between Us
2813      1263     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
U&O
21072      2108     5     
Romance
U Untuk Ulin Dan O untuk Ovan, Berteman dari kecil tidak membuat Rullinda dapat memahami Tovano dengan sepenuhnya, dia justru ingin melepaskan diri dari pertemanan aneh itu. Namun siapa yang menyangkah jika usahanya melepaskan diri justru membuatnya menyadari sesuatu yang tersembunyi di hati masing-masing.
Rinai Kesedihan
794      534     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
Confession
563      411     1     
Short Story
Semua orang pasti pernah menyukai seseorang, entah sejak kapan perasaan itu muncul dan mengembang begitu saja. Sama halnya yang dialami oleh Evira Chandra, suatu kejadian membuat ia mengenal Rendy William, striker andalan tim futsal sekolahnya. Hingga dari waktu ke waktu, perasaannya bermetamorfosa menjadi yang lain.
SURAT CINTA KASIH
582      423     6     
Short Story
Kisah ini menceritakan bahwa hak kita adalah mencintai, bukan memiliki
Old day
574      421     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.