Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mengejar Cinta Amanda
MENU
About Us  

Sudah mulai pagi lagi, Amanda sudah siap untuk berangkat ke sekolah lagi.

Semenjak kedatangan siswa baru yang bernama Deva, Aditya dan Cici sudah jarang untuk mencari masalah dengan Amanda.Mereka mungkin agak takut Deva bisa bela diri dan juga backingan Deva banyak.Jadi, apabila Cici dan Aditya bermasalah dengan Amanda hari ini dan seterusnya pasti bakal berurusan dengan Deva.

Waktu masih menunjukan jam lima lebih tiga puluh menit, tapi Amanda sudah sibuk membantu mamahnya dulu untuk mengangkut perabotan mamahnya jualan di depan rumahnya.

"Mah, perabotannya sudah Amanda angkut ke depan."

"Oh iya nda terima kasih ya sudah bantu mamah."

"Sekarang sarapan dulu sana, mamah sudah masakin nasi goreng."

"Iya mah,ini Amanda mau sarapan kok."

Amanda pun menuju dapur untuk mengambil nasi goreng ke dalam piring yang masih berada di atas wajan, belum sempat mamah Amanda untuk dipindahin ke dalam piring.

Lalu Amanda pun sarapan, setelah beres sarapan Amanda bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Hari ini Amanda berangkat ke sekolah tidak membawa sepeda, tetapi naik angkutan umum soalnya sepedanya agak rusak rantainya ada yang putus.

Amanda pun berjalan dulu ke depang gerbang perumahan, sesampainya di depan gerbang lalu Amanda pun menunggu angkutan umum yang lewat.

Setelah angkutan ada yang lewat, Amanda pun memberhentikan angkutan umum itu dan Amanda pun segera naik angkutan umum dan angkutan umum itu segera melaju menuju ke sekolahnya Amanda.Tujuh menit kemudian, mobil angkutan umum itu sudah sampai menuju ke sekolahnya Amanda Amanda pun segera turun dari mobil angkutan umum karena masih banyak penumpang yang belum diantar  supir itu menuju ke tempat tujuan.

Dari kejauhan sahabatku Lina akan menghampiriku menuju ke depan gerbang.Karena aku baru saja turun dari angkutan umum, begitu sudah dekat dan kita sudah berhadap-hadapan Lina pun bertanya "Amanda,tumben berangkat ke sekolah naik angkutan umum, memang sepedanya kemana?"

Aku pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan Lina itu "Sepedanya masih ada kok,cuma lagi rusak belum sempat diperbaiki."

"Aku kira sepedamu kemana, kok tumben naik angkutan umum pikirku." ucap Lina kemudian.

"Ya sudah yuk kita segera masuk ke kelas Lin." ajakku pada Lina daripada terus ngobrol di depan gerbang malah menghalangi jalan orang yang keluar masuk menuju sekolah.

"Iya hayu kita masuk ke kelas, sebentar lagi juga bel berbunyi." Lina pun mengiyakan ajakanku itu.

Aku dan Lina pun lalu berjalan menuju ke kelas,begitu sampai di kelas suasana mulai ramai dan riuh.Ketika aku melewati bangku Aditya dan Cici kok tumben mereka gak nyari masalah, aman kalau gini kenapa gak dari dulu saja pikirku.

Baru akan duduk, tiba-tiba Deva pun memasuki kelas.

"Selamat, untung saja aku sampai kelas belum ada guru." ucap Deva sambil mengelus dadanya.

"Kenapa kamu telat berangkat ke sekolah?" tanyaku pada Deva.

"Iya Amanda, aku bangun kesiangan semalam tidur larut malam jadi paginya susah bangun. "

"Pantesan saja kesiangan, ternyata kamu begadang ya Deva."

"Begadang juga ada artinya kalau aku nda, ada yang minta servis handphone ya udah aku kerjakan soalnya tadi pagi handphonenya sudah diambil lagi.

"Wih hebat kamu Dev, bisa penyervisan juga."

"Iya Amanda,pelan-pelan dan masih belajar otodidak di dalam situs video itu."

Seperti biasa, guru pun sudah datang ke kelas dan langsung memulai pembelajaran.

Ada yang aneh sekarang semenjak aku dan Deva siswa baru itu berteman, aku jadi jarang kena bully mereka lagi.Mungkin mereka sudah bosan mencari masalah dan mereka pun sudah bosan dipanggil guru setiap hari.

Beberapa jam kemudian, pelajaran pun telah selesai.Lalu siswa dari dalam kelas pun keluar untuk beristirahat.Ada yang ke kantin,ada yang ke perpustakaan atau bagi yang rumahnya dekat bisa pulang dulu ke rumah.

Amanda dan Lina memilih beristirahat ke kantin sekolah.

"Lin, kita ke kantin yuk, aku ingin jajan bakso." ajak Amanda.

"Ayo, aku juga sama ingin yang pedas-pedas berkuah nih Nda sepertinya enak ya habis pelajaran matematika yang pusing dengan hitungan."

Kita berdua pun berjalan menuju kantin, lalu sesampainya di kantin aku dan Lina pun langsung memesan makanan yang tadi sudah disepakati berdua waktu masih berada di kelas.

Aku dan Lina duduk di meja kanan.Begitu kita duduk , lalu pelayan kantin pun datang menghampiri ke meja yang kita tempati.

"Permisi dek, mau pesan apa?" tanya pelayan kantin itu.

"Mbak, aku mau pesan mie baksonya dua mangkok ya,lalu minumannya jus strawberry  1 dan jus alpukat 1." ucap Amanda.

"Baik,silahkan ditunggu ya pesanan akan segera dibuatkan."

"Siap mbak."

Pelayan pun kembali ke standnya untuk membuatkan menu yang tadi kita pesan.

Sembari menunggu pesanan makanan itu matang dan datang ke hadapan meja kita, Lina pun memulai suatu obrolan "Nda, semenjak datang siswa baru kelas kita jadi adem ya." ucap Lina.

"Adem gimana maksudnya Lin?" tanyaku.

"Iya, jadi gak ada yang bermasalah lagi apalagi sekarang sudah jarang yang bikin kamu jengkel lagi."

"Oh iya, sepertinya mereka merasa takut kalau ketahuan Deva, bisa-bisa mereka bakal dihajar.”

"Haha Nda bisa aja kamu."

"Iya, mungkin saja kan, kan kalau dilaporkan ke guru terus gak bakalan mempan malah gurunya yang bosan manggil dia lagi dia lagi."

"Syukurlah kalau semuanya sudah pada nyadar, selamanya aja seperti ini biar dikelas tuh damai dan gak ribut lagi."

"Iya semoga Lin, aku juga sebenarnya capek jadi korban terus, mau dilawan malah aku takut jadinya nanti dilaporkan balik,jadi ya sudah aku diamkan saja dulu."

"Iya bener,harus sabar dulu kitanya nanti juga bakal ketemu jalan penyelesaiannya gimana."

"Iya Lin,terima kasih ya karena kamu selalu ada buat belain aku."

"Iya sama-sama nda,sesama manusia kan harus saling membantu apabila ada yang kesusahan,apalagi kan kita sudah kenal cukup lama juga jadi aku gak akan sungkan buat bantu."

Saat sedang asyik berbincang dengan Lina, lalu pelayan yang tadi pun datang kembali ke meja yang sedang ditempati oleh aku dan Lina.

"Silahkan dek pesanan tadi sudah matang,dua mie bakso,satu jus strawberry dan satu jus alpukat ya?" tanya pelayan itu memastikan lagi.

"Iya mbak benar, itu pesanannya."

"Silahkan ya dek selamat menikmati."

"Terima kasih mbak."

Pelayan kantin itu hanya merespon dengan senyum lalu pelayan itu pun kembali lagi menuju standnya.

Saat pelayan itu sudah kembali ke standnya,Amanda dan Lina pun langsung menyantap makanan dan minuman yang tadi telah dipesan itu.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anikala
906      433     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
A & A
292      214     2     
Romance
Alvaro Zabran Pahlevi selalu percaya bahwa persahabatan adalah awal terbaik untuk segala sesuatu, termasuk cinta. Namun, ketika perasaannya pada Agatha Luisa Aileen semakin dalam, ia sadar bahwa mengubah status dari teman menjadi pacar bukanlah perkara mudah. Aileen, dengan kepolosannya yang menawan, seolah tak pernah menyadari isyarat-isyarat halus yang Alvaro berikan. Dari kejadian-kejadian ...
Triangle of feeling
488      350     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Melody of The Dream
601      397     0     
Romance
Mungkin jika aku tidak bertemu denganmu, aku masih tidur nyenyak dan menjalani hidupku dalam mimpi setiap hari. -Rena Aneira Cerita tentang perjuangan mempertahankan sebuah perkumpulan yang tidak mudah. Menghadapi kegelisahan diri sendiri sambil menghadapi banyak kepala. Tentu tidak mudah bagi seorang Rena. Kisah memperjuangkan mimpi yang tidak bisa ia lakukan seorang diri, memperkarakan keper...
Between Us
2813      1263     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
Summer Whispering Steam
4411      1337     1     
Romance
Nagisano Shizuka, Okinawa, angin laut yang lembut dan langit biru yang luas, kedai kopi yang menjadi persinggahan bagi siapa saja yang ingin beristirahat sejenak dari kesibukan dunia. Dikenal sebagai “Mimpi Panjang di Musim Panas Semesta”, selamat datang di Nagisano Shizuka. Yuki, sang manajer, menjalankan kedai ini bersama rekan-rekannya—Estrella, Arlend, Hayato, dan lainnya. Hari-hari ...
Abnormal Metamorfosa
2333      841     2     
Romance
Rosaline tidak pernah menyangka, setelah sembilan tahun lamanya berpisah, dia bertemu kembali dengan Grey sahabat masa kecilnya. Tapi Rosaline akhirnya menyadari kalau Grey yang sekarang ternyata bukan lagi Grey yang dulu, Grey sudah berubah...Selang sembilan tahun ternyata banyak cerita kelam yang dilalui Grey sehingga pemuda itu jatuh ke jurang Bipolar Disorder.... Rosaline jatuh simpati...
Me vs Skripsi
1853      764     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
Marry Me
466      329     1     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
Ojek
846      584     1     
Short Story
Hanya cerita klise antara dua orang yang telah lama kenal. Terikat benang merah tak kasat mata, Gilang dihadapkan lagi pada dua pilihan sulit, tetap seperti dulu (terus mengikuti si gadis) atau memulai langkah baru (berdiri pada pilihannya).