Setelah meminjam buku di perpustakaan, aku dan Angga lanjut pergi ke toko buku. Gramedia Matraman jadi tempat tujuan kami siang itu. Setelah muter-muter sekitar satu jam lebih, akhirnya dapat juga yang dicari. Kulirik Angga yang sedari tadi berjalan di sampingku, terlihat jelas wajahnya sedikit lelah dan mungkin juga lapar. Aku pun sama. Tak berapa lama kami sudah duduk manis menunggu pesanan di salah satu tenant food court.
“Kamu mau makan apa Dit?” tanya Angga sambil melihat daftar menu.
"Apa aja lah yang penting ngenyangin", jawabku.
"Oke deh, kalau begitu. Jangan protes ya, kalau aku pesenin kamu makanan dan juga minuman yang sama denganku," ujar Angga sambil kemudian memanggil salah satu pelayan di situ. Aku hanya mengangguk saja. Buatku nggak masalah makanan apa yang Angga pesan. Apapun itu, aku pasti suka.
Seorang pelayan mengantarkan dua gelas es jeruk dan juga dua porsi nasi goreng telur. Tanpa basa-basi, segera kulahap habis makanan di depanku. Angga pun begitu. Kami berdua memang sudah sangat lelah dan juga lapar.
"Pesan satu porsi lagi ya? Kelihatannya kamu masih lapar. Aku juga masih sedikit lapar nih. Nanti Kita makan berdua," ujar Angga. Aku langsung saja mengangguk, karena memang masih agak lapar.
Makan berdua. Wow, aku dan Angga akan makan sepiring berdua. Gak salah tuh ... jadi dah dig dug rasanya. Salah tingkah aku dibuatnya. Sepiring nasi goreng di tambah dua botol air mineral dingin pun kembali tersaji di depan kami.
"Hei, jangan bengong. Apa kau mau aku suapi?" tanya Angga tanpa malu-malu sambil menyodorkan sesendok nasi goreng ke arah mulutku. Aku mengokohkan kepalaku dengan segera dan mengambil sendok dari tangan Angga. Detak jantungku berdegup kencang. “Tolong Angga, tolong …jangan begini,” ujarku dalam hati sambil pelan-pelan menyuguhkan nasi goreng ke dalam mulutku.