Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ghost Hunter
MENU
About Us  

Sesudah panen di kebunnya milik bapak Ruri, lalu Bapak Ruri mengajak Ruri beserta Restu untuk mengantarkan buah-buahan hasil panen ke luar kota. Selepas isya, mereka bertiga bersiap-siap berangkat dengan mengendarai mobil pick up.

Di sepanjang perjalanan dari rumah menuju jalan raya tidak ada yang aneh, namun ketika menuju jalan tol di kilometer 54 bulukuduk terasa merinding seperti ada yang memperhatikan.

“ Rur,kamu mendengar sesuatu tidak?” tanya ayahnya Ruri. “ Tidak pak, Ruri tidak mendengar apa-apa.”jawab Ruri.

Rupanya Ruri tidak mendengar apa-apa, lain halnya dengan Restu dia sepertinya telinganya sensitif dan Restu pun mendengar suara yang entah dari mana asalnya. Mendengar tangisan seorang perempuan dengan sangat kencang dan menyayat hati di waktu dini hari sekitar pukul 1 malam.

Restu dan ayahnya Ruri saling pandang satu sama lain.Begitu memandang ke atas pohon palem dipinggir jalan, benar saja ada sesosok perempuan berbaju putih rambut panjang sambil cekikikan terkadang menangis tanpa sebab.

Bapaknya Ruri lalu mengemudikan mobilnya agak kencang supaya tidak diikuti oleh kuntilanak yang ditemuinya tadi. Begitu melihat rest area, lalu bapaknya Ruri memberhentikan mobilnya disana untuk melepas lelah dan meredakan syocknya.

Ada satu jam Ruri, Bapaknya Ruri dan Restu berada di dalam rest area itu. Berhubung menuju kota masih jauh, bapaknya Ruri lalu mengajak Ruri dan juga Restu untuk makan di restoran.

“ Rur, Restu, kita makan dulu yuk di restoran itu,”

“ Bapak lapar ini.” Lanjut bapaknya Ruri

“ Baik pak, kita kesana dulu kebetulan Ruri juga lapar.”

“ Iya om ayo, aku juga lapar.”

Setelah semuanya beres makan dan sudah kenyang, kemudian bapaknya Ruri mengajak melanjutkan lagi perjalanannya. Karena jarak perjalanan menuju lokasi pemesan buah-buahan masih jauh.

“Sudah selesai belum makannya? Kita lanjut lagi yuk..perjalanan masih jauh.” Ajak bapaknya Ruri.

“ Sudah pak sudah beres kok makannya.”

“ Ayo om kita lanjut lagi.”

Bapaknya Ruri,Ruri dan Restu kemudian menuju mobil pick up yang diparkir di depan restoran. Sesudah semuanya berada di dalam mobil, lalu mobil pun melanjutkan lagi perjalanan menuju tempat tujuan kira-kira 5 km lagi keluar dari tol.

Setelah hampir setengah jam, mobil pick up yang dikendarai bapaknya Ruri pun akhirnya keluar tol juga. Dan beberapa menit lagi menuju ke rumahnya pemesan buah-buahan.

Disinilah bapaknya Ruri membahas kejadian tadi sewaktu di tol.

“ Rur, beneran kamu gak ngerasain ada sesuatu tadi sewaktu di tol?”

“ Beneran pak tidak merasakan apa-apa, memangnya kenapa?” Ruri bertanya balik ke bapaknya.

“ Bapak dan Restu tadi mendengar ada suara perempuan yang cekikikan tapi kadang nangis juga.”

“ Wah, masa sih pak? Duh, serem.”

“ Saya punya usul nih om, bagaimana jika pulangnya nanti siang aja ya?” tanya Restu

“ Boleh deh usulanmu, dikarenakan sebentar lagi adzan subuh, sehabis subuh kita izin dulu istirahat di rumah pemesan buah ya,”

“ Lalu sekitar jam 9 kita pulang.” Lanjut bapaknya Ruri

“ Oke deh om, siap!”

Tak terasa, mobil pick up kini sudah sampai di rumah pemesan buah. Tuan rumah pun mempersilakan ketiganya untuk masuk dulu ke dalam rumah.

Buah-buahan yang berada di mobil biar diturunkan oleh karyawan-karyawan yang punya rumah.

Tiga gelas air minum pun telah tersedia disana tak lupa dengan cemilannya, tuan rumah pun langsung mempersilakan untuk mencicipinya.

Bapaknya Ruri lalu meminta izin kepada tuan rumah untuk beristirahat sebentar sebelum pulang kembali menuju daerah asal. Tuan rumah pun mengizinkan karena merasa tak tega melihat ketiga tamunya yang terlihat lesu dan capek.

Istrinya tuan rumah lalu muncul dari arah dapur sambil menenteng kresek hitam yang berisi makanan.

“ Kang, ini jangan lupa bawa ya buat dijalan,”

” Cuma cemilan ala kadarnya.” Lanjutnya lagi sambil tersenyum.

“ Waduh, repot-repot amat Bu, saya kesini Cuma mengantarkan barang saja, dikarenakan tempo hari sudah bayar cash lewat transfer dan pesan barangnya lumayan banyak, ya saya inisiatif buat antarkan ke sini.”

“ Tidak repot kok kang, tinggal disimpan saja dimobil tidak usah dibawa-bawa.” Ucap istri tuan rumah sambil tersenyum.

“ Kalau begitu terima kasih ya Bu, bingkisannya saya terima.”

“ Iya kang sama-sama.”

“ Semoga buah-buahannya laku dan cepat habis ya, nanti kalau butuh lagi tinggal kontek saja saya.”

“ Iya kang, Aamiin..terima kasih doanya.”

Waktu pun sudah menunjukan jam 9, seperti yang telah disepakati tadi bapaknya Ruri, Ruri dan juga Restu mau pulang ke daerah asal sekarang. Mumpung cuaca diluar cerah dan tidak hujan sepertinya mendukung buat bepergian.

“ Pak, Bu sudah jam 9, kita bertiga mau pamit dulu ya, mumpung cuaca cerah dan jalanan belum macet.”

“ Oh iya mau pulang sekarang ya? Emang sudah enakan badannya dan sudah cukup istirahatnya?”

“ Sudah Bu alhamdulilah, dan sudah lebih dari cukup.”

“ Oh iya sudah kalau gitu, hati-hati dijalan ya kang, nanti pasti di kontek lagi kalau persediaan barang mulai menipis.”

“Siap.”

Bapaknya Ruri, Ruri dan Restu kemudian bersalaman kepada tuan rumah.

Lalu setelah berpamitan, mobil pick up pun kembali melaju menuju jalanan dan kembali melewati jalan tol yang semalam dilewati.

Dan benar saja, dipinggiran tol km 54 terdapat banyak makam-makam yang belum sempat dipindahkan.

***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • suryade

    Lanjut

    Comment on chapter Hantu Penunggu Jembatan Tua
Similar Tags
HAMPA
410      283     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Rasa Cinta dan Sakit
500      270     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
A Ghost Diary
5381      1748     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
6 Pintu Untuk Pulang
651      377     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Rumah Jingga.
2221      862     4     
Horror
"KAMU tidAK seharusnya baca ceritA iNi, aku pasti meneMani di sAmpingmu saaT membaca, karena inI kisahku!" -Jingga-
Tic Tac Toe
380      307     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
Half Moon
1147      627     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
Smitten Ghost
179      146     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
Kejutan
466      257     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
Silent Scream
709      394     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.