Loading...
Logo TinLit
Read Story - Salted Caramel Machiato
MENU
About Us  

Satu bulan kemudian

 

Dari balik kaca mobil seseorang melihat Helene keluar dari rumah Dion. Helene terlihat tersenyum lebar, berjalan dengan langkah ringan.

 

"Bu, Helene baru saja keluar dari rumah laki-laki itu."

 

***

 

"Bagaimana rasanya jadi anak kos selama satu bulan ini?"

 

Dion bertanya pada Helene, matanya menatap Helene lekat. Dia ingin jawaban jujur dari Helene.

 

"Rasanya? Aku malah menyesal kenapa baru sekarang hidup jadi anak kos. Seru tahu!" Helene tergelak, "aku jadi punya banyak teman dan tidak kesepian kayak dulu. Aku berkenalan dengan teman-teman mereka yang berkunjung ke kos. Pokoknya menyenangkan."

 

Dion tahu Helene jujur dengan jawabannya, dia melihat binar bahagia di mata Helene. Belum lagi senyum selalu menghiasi wajahnya ketika mereka bertemu.

 

"Tunggu dulu! Teman-teman mereka yang kenalan sama kamu ada yang laki-laki?" Dion mengerutkan keningnya.

 

"Dionisius...pliss deh!" Helene memukul pelan bahu Dion, "gara-gara kamu cemburuan, Bayu sampai nggak berani ngajak aku nongkrong lagi. Kamu tuh bikin kesel!"

 

Raut wajah Helene menjadi cemberut. Padahal dia paling suka momen nongkrong dengan Bayu, makan di emperan sepulang kerja. Beberapa kali dia pernah makan dengan Bayu sepulang kerja, sebelum ketahuan Dion. Helene harus menghadapi laki-laki ini ngambek, tidak mau bicara dengan Helene. Baru kali ini Helene menyadari perbedaan usia mereka. Dalam hal ini Dion sungguh kekanakan.

 

"Bayu itu akan menikah, pembicaraan kami juga seputar pekerjaan dan persiapan pernikahannya. Nggak ada apa-apa diantara kami berdua. Hanya persahabatan biasa." Malam itu Helene gemas menghadapi kecemburuan Dion.

 

Beberapa hari kemudian ketika Bayu mengajak Helene makan dijam pulang kerja, Helene harus menolak.

 

"Kenapa? Sibuk?" Bayu melihat Helene yang menunduk memandangi ujung sepatunya.

 

"Oh..." katanya kemudian. Tidak perlu jawaban dari Helene. Bayu tahu alasan Helene menolak.

 

***

 

Helene merapatkan tubuhnya dalam pelukan Dion, terasa hangat. Helene tidak ingin melepaskan pelukannya. Andaikan waktu berhenti berputar, dia ingin berhenti ketika memeluk Dion.

 

"Beneran nggak mau diantar pulang?"

 

Dion bertanya, dagunya diletakkan di puncak kepala Helene. Dion mencium wangi rambut Helene, menghirupnya dalam-dalam. Dion berusaha untuk menyimpan setiap ingatannya akan Helene.

 

"Iya, nggak usah. Masih sore juga," Helene masih memeluk Dion, "tapi aku nggak mau melepaskan pelukanku...gimana dong? Tubuh kita berdua ini kayak ada magnetnya."

 

Setelah beberapa menit, Helene melepaskan pelukannya. Mencium Dion dan melangkah pergi. Dion melihat dari ambang pintu kepergian Helene. Baru saja punggung perempuan itu tak terlihat, Dion sudah merasa merindukannya. Dia ingin Helene selalu berada di dekatnya.

 

***

 

Jantung Dion hampir berhenti berdetak ketika melihat siapa yang mengetuk pintunya. Dion mempersilakan mama Helene masuk ke dalam kosnya. Mata perempuan itu memandangi kos Dion, pandangannya adalah pandangan menilai.

 

"Saya tahu Helene baru saja meninggalkan tempat ini. Saya sengaja menunggu Helene pergi. Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu."

 

Perempuan itu bicara dengan suara tegas. Dia duduk dengan kaki disilangkan.

Dion menegakkan duduknya, melihat perempuan itu dan berusaha bersikap tenang.

 

"Ketika saya meminta kamu untuk pergi dari apartemen Helene. Itu tidak hanya pergi dari apartemennya, tetapi saya juga menginginkan kamu untuk pergi dari hidup Helene. Selamanya!"

 

"Saya tidak bisa meninggalkan Helene, saya terlalu mencintai dia. Kami berdua memiliki mimpi-mimpi yang ingin kami wujudkan. Izinkan saya bersama Helene."

 

"Itu adalah mimpi kamu, bukan mimpi Helene. Saya tidak ingin anak saya hidup dengan kamu. Kali ini saya ingin kamu mengerti. Kalau kamu tetap berkeras menjalin hubungan dengan Helene, saya tidak akan mempunyai belas kasihan pada kalian berdua. Ketika saya menyuruh Helene keluar dari apartemen, itu baru permulaan. Saya tidak akan segan melakukan apa pun juga."

Dion melihat kesungguhan di mata perempuan itu.

 

"Tante, selama ini Helene selalu menurut apa yang Tante perintahkan. Tante tidak tahu betapa menderitanya Helene harus melakukan sesuatu yang tidak dia sukai. Dia menginginkan cinta dan perhatian dari Tante. Helene selalu merasa kesepian dan tidak dicintai. Dia tidak pernah mengatakannya. Helene terlalu takut untuk meminta itu pada Tante. Jangan buat Helene menderita."

 

Dion tidak peduli seandainya perempuan itu marah mendengar kata-katanya. Dion hanya ingin perempuan itu tahu apa yang dirasakan Helene dan apa yang diinginkannya.

 

"Saya akan membuat dia menderita kalau kamu tidak meninggalkannya. Saya bisa berbuat apa saja. Satu bulan yang lalu saya sudah meminta kepada atasan Helene untuk memindahkan dia keluar kota. Hingga saat ini saya masih menunggu. Saya akan menggunakan kekuasaan saya untuk itu."

 

Perempuan itu terus menatap Dion lekat. Dion terperangah, dia tidak mengerti dengan jalan pikiran perempuan yang duduk di hadapannya ini. Seorang perempuan yang menganggap anak gadisnya seperti aset perusahaan. Yang bisa diperlakukan sekehendak hatinya.

 

"Kalau kamu tidak ingin melihat Helene menderita, kamu tinggalkan dia. Saya akan terus mengawasi kalian berdua."

 

Perempuan itu berdiri, membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi.

 

"Tante!" Dion memanggil ketika perempuan itu berdiri di ambang pintu, "beri saya waktu, saya akan meninggalkan Helene."

 

Suara Dion pelan, jari-jari tangannya terkepal, mulutnya terasa berat ketika mengatakannya. Dia harus cepat mengambil keputusan, dan pilihannya terasa menyakitkan.

Dia tahu perempuan ini akan tega berbuat apa saja kepada Helene. Dion tidak ingin Helene menderita, dia sangat mencintai Helene.

 

Perempuan itu hanya menoleh sebentar lalu pergi meninggalkan Dion.

 

***

 

Dion menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Duduk di kursi dan merasakan kelelahan yang luar biasa. Mama Helene sudah menguras seluruh tenaga dan emosinya. Dion tidak mampu menahan tangisnya. Dia menangis sekuat-kuatnya. Hatinya sangat sakit. Seperti ada pisau yang menikam dadanya. Sangat menyakitkan. Malam ini akan dipuaskan nya menangis. Sampai dia tidak mampu mengeluarkan air mata lagi.

 

***

 

"Selamat pagi Dionisius!" Suara Helene terdengar renyah ketika menelepon Dion.

 

"Pagi!" Dion menjawab dengan suara serak. Masih terasa sisa tangisnya tadi malam.

 

"Kamu sakit?"

 

"Nggak, aku hanya baru bangun tidur. Tadi malam aku begadang mengerjakan tugas akhirku."

 

Dion berbohong dan dia begitu membenci dirinya karena telah melakukan kebohongan. Dion tahu, selanjutnya akan banyak kebohongan yang dia lakukan kepada Helene. Dion menjadi muak pada dirinya.

 

"Aku ke sana ya? Mau aku bawakan sarapan apa?" Helene terdengar khawatir.

 

"Len, aku hanya ingin tidur. Aku membutuhkan itu pagi ini." Dion menggigit bibirnya.

 

"Oh, tapi ini hari Minggu."

 

Nada suara Helene sangat kecewa. Biasanya Minggu pagi mereka akan bertemu dan melakukan banyak kegiatan berdua.

 

"Kali ini aku ingin tidur, kita ketemu nanti sore ya?"

 

Dion berharap Helene mengerti dan tidak mendesaknya untuk bertemu. Dion belum siap bertemu Helene dan perempuan itu akan melihat mata bengkaknya. Kesedihannya akan terpancar dari wajahnya.

 

Dion ingin mengakhiri hubungannya dengan Helene tanpa ingin Helene tahu bahwa dia sangat menderita dengan keputusan ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mencari Virgo
489      346     2     
Short Story
Tentang zodiak, tentang cinta yang hilang, tentang seseorang yang ternyata tidak bisa untuk digapai.
My Teaser Devil Prince
6546      1663     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
415      300     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Main Character
1453      863     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...
Senja Belum Berlalu
4146      1459     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Old day
580      425     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
276      225     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
The Flower And The Bees
3885      1642     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...
A Ghost Diary
5461      1776     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Mimpi & Co.
1192      771     2     
Fantasy
Ini kisah tentang mimpi yang menjelma nyata. Mimpi-mimpi yang datang ke kenyataan membantunya menemukan keberanian. Akankah keberaniannya menetap saat mimpinya berakhir?