Gerhana di Atas Istana
Surya memaksa untuk menumpahkan secara semenamena ragam sajak di atas kertas yang akan dikumpulkannya sebagai janji untuk bulan yang ingin ditepatinya kado untuk siapa pun yang bertambah umur pada tahun ini
akbarevandioBulan datang, kemudian bercerita
Bosan, marah, lugu disetiap diksinya
Aku harap dia tak mendengar
Degub jantungku berisik bergetar
Matahari juga datang menuang kata
Merayakan bingung akan rasa
Rindu menjadi pesta pora
Saat sepi dan sunyinya bisa bersuara
Sedangkan aku?
Hanya menggoreskan tinta
Kala merah jambu begitu fana
Tak Ingin menyentuh hatinya
Ada apa dengan cerita?
Kini bising mulai jadi asing
Memilih topeng untuk berakting
Bak aktor andalkan insting
Namun, akan ada waktu saya kembali
Mungkin purnama bulan kesepuluh
Kala undangan itu tak terjadi
Aku ingin mencintainya sekali lagi
Itu saja
|
How do you feel about this chapter? |
|||||
|
|
|
|
|
|
| 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Similar Tags
