Loading...
Logo TinLit
Read Story - From Thirty To Seventeen
MENU
About Us  

Pukul tujuh malam, Aina sudah bersiap. Malam ini pesta ulang tahunnya yang ke-17 akan dirayakan di sebuah hotel bintang lima. Sejak pukul lima tadi, Aina sudah dihias layaknya putri raja. Memang ia memilih tema princess untuk pesta ulang tahunnya kali ini.

“Kamu cantik sekali, Sayang. Mirip sekali dengan mamamu,” ujar Nyonya Amanda.

Mereka sudah tiba di hotel tersebut dan sedang menunggu kehadiran para tamu. Aina hanya tersenyum mendengar pujian neneknya. Aina masih ingat dengan rupa mamanya dan memang wajah ayunya diturunkan dari mamanya.

Suasana ballroom hotel mulai ramai dengan berdatangannya para tamu. Aina masih ingat kalau dia mengundang hampir semua siswa di sekolahnya. Aina memang sangat dikenal di sekolahnya. Selain karena kekayaan keluarganya, kecantikan Aina membuat banyak orang mendekat kepadanya. Sayangnya dua hal tersebut tidak diimbangi dengan sikap Aina.

Namun, itu Aina yang berbeda. Kali ini bukan Aina yang sama. Tidak seperti sebelumnya, Aina hanya menyapa teman-temannya yang kaya saja. Namun, kali ini Aina juga menghampiri temannya yang datang dari keluarga biasa-biasa.

“Terima kasih, kalian sudah mau datang,” ujar Aina dengan ramah.

Beberapa teman Aina tampak terkejut. Tidak biasanya Aina bersikap seperti itu. Aina yang mereka kenal selalu berkata sombong dan ketus. Ia juga sering bersikap arogan. Bahkan tujuan Aina mengundang mereka semua semata hanya untuk memamerkan kekayaannya saat itu.

“Apa kalian sudah menikmati makanannya? Katakan padaku jika masih ada yang kurang,” imbuh Aina.

Lagi-lagi temannya terlihat canggung dan mengangguk dengan gugup. Baru setelah Aina berlalu pergi beberapa dari mereka sibuk berkasak-kusuk.

“Hei!! Apa menurutmu Aina aneh hari ini? Apa dia sedang berpura-pura?”

“Jangan berprasangka buruk. Bisa jadi dia memang ingin berubah. Bukankah ini hari ulang tahunnya,” seru Sandra.

Sandra adalah teman sebangku Aina dari keluarga sederhana. Selama ini Aina memang jarang bicara dengannya selain urusan pelajaran. Meski sombong dan arogan, tapi menurut Sandra, Aina gadis yang baik.

“Ya ... kamu berkata seperti itu karena kamu teman sebangkunya. Coba kalau tidak,” yang lain menimpali.

Sandra hanya diam sambil menelan saliva berulang. Padahal dia hanya ingin teman-teman yang lain tidak berprasangka buruk pada Aina. Namun, ternyata malah disalah artikan oleh yang lain.

Suasana pesta semakin hingar bingar, apalagi dengan adanya penampilan group band ternama dari ibu kota. Aina memang sengaja meminta ayahnya untuk mendatangkan mereka. Semua bersorak-sorak kesenangan dan riang gembira. Namun, tidak dengan Aina.

Mungkin di kehidupan sebelumnya, Aina akan menikmati semuanya, tapi tidak di kehidupan yang sekarang. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Aina menyelinap pergi dari tempat pesta. Ia ingin pulang lebih dulu saja. Ia keluar dari pintu belakang, kemudian mengangkat rok, melepas sepatunya dan berjalan mengendap-endap menuju parkiran.

Aina kebingungan tidak menemukan sopirnya. Akhirnya Aina memutuskan keluar ke jalan dan mencegat mobil yang melintas saja. Namun, baru beberapa langkah menuju jalan raya, tiba-tiba ia menabrak sosok yang berdiri tegak di depannya.

“Aduh!!!” Aina mengadu sambil mengelus jidatnya.

Entah makan apa sosok di depannya ini mengapa juga tubuhnya sekeras beton. Perlahan Aina mendongakkan kepala dan langsung terkejut saat melihat sosok Rayyan berdiri tegak di depannya.

“KAMU LAGI!!” seru Aina dengan kesal.

Rayyan tidak bersuara dan hanya diam menatap Aina dengan datar.

“Matamu ke mana, sih? Gak lihat kalau aku sedang jalan.” Aina sudah ngomel tidak karuan.

Terdengar helaan napas panjang dari Rayyan, kemudian dia sudah bersuara.

“Mataku masih di tempatnya. Kamu saja yang tidak lihat jalan.”

Aina tampak kesal dan membalas tatapan Rayyan dengan sebal. Rayyan hanya berdecak dan kini matanya sudah turun melihat penampilan Aina.

“Memangnya kamu sedang cosplay jadi cinderella yang melarikan diri dari pesta, gitu?”

Ucapan Rayyan membuat Aina tercengang. Gadis cantik itu langsung melihat ke arah dirinya. Dia memang sudah menjinjing rok dan melepas sepatunya, kemudian berjalan tanpa alas kaki dengan mengendap-endap. Pantas saja Rayyan berkata seperti itu.

“Bukan urusanmu!! Lagian ngapain kamu di sini?”

Rayyan menarik napas panjang dan menatap tajam ke arah Aina. Tanpa berkata apa-apa, Rayyan seketika mengulurkan sebuah bungkusan kado ke arah Aina. Aina diam dan bergeming melihatnya.

“Selamat ulang tahun. Maaf, aku datang terlambat. Aku harus mencari kado dulu untukmu.”

Aina membeku di tempatnya. Kejadian ini tidak ada di kehidupan yang pernah dia lalui. Saat itu, Rayyan memang datang ke pesta ulang tahunnya dan dikenalkan Aina sebagai pacarnya. Namun, Rayyan tidak datang terlambat dan tidak membawa kado seperti ini.

Aina terdiam dan buru-buru menggelengkan kepala. Dia memang ingin perbedaan terjadi di kehidupan keduanya. Namun, bukan kejadian seperti ini juga. Sebisa mungkin dia tidak mau berinteraksi dengan Rayyan Toriq apalagi harus menerima pemberiannya.

“GAK!!! GAK!!! INI GAK BOLEH TERJADI!! Kenapa kamu memberiku kado? Aku gak mau kado. Aku juga gak mau kedatanganmu.”

Aina bersuara dan terlihat panik. Rayyan hanya diam, menatap Aina dengan kedua alisnya yang mengernyit.

“Kita gak boleh berinteraksi begini. Aku gak mau!!!”  Aina gegas mendorong tubuh Rayyan menjauh dan menolak hadiah pemberiannya.

Rayyan makin bingung dengan sikapnya.

“Fine!! Gak masalah, gak kamu terima juga. Aku belinya juga asal, di toko diskon. Harganya sangat murah dan tentunya ini tidak sesuai dengan seleramu.”

Aina membisu dan melihat Rayyan dengan sudut matanya. Sepertinya Rayyan sudah salah sangka padanya.

“Bukan. Bukan itu maksudku. Aku tidak masalah dengan kadonya. Hanya saja, kenapa kamu melakukannya? Seharusnya kamu jaga jarak dariku. Minimal lima meter, gitu.”

Rayyan terlihat semakin bingung. Matanya yang tajam menatap dengan dingin ke arah Aina. Aina tahu kebingungan Rayyan dan sepertinya kali ini Aina harus menegaskannya.

“Jangan terlalu dekat padaku!! Aku tidak suka. Mulai sekarang jika bertemu, kamu harus jaga jarak denganku. Minim lima meter. PAHAM!!!”

Rayyan tidak menjawab hanya menatap dingin ke arah Aina. Aina pikir reaksi Rayyan kali ini sebagai jawabannya. Aina gegas membalikkan badan dan bersiap pergi meninggalkan Rayyan. Namun, baru beberapa langkah, hujan tiba-tiba turun membasahi bumi. Aina yang tadinya hendak menyebrang keluar urung melangkah dan terdiam di tempatnya.

Ia menoleh ke arah Rayyan yang masih bergeming di tempatnya. Entah mengapa Rayyan malah tidak jadi masuk ke tempat pesta. Aina menarik napas panjang dan kembali bersuara sambil setengah berteriak.

“Kalau boleh tahu kamu naik apa tadi ke sini?” Rayyan tidak menjawab dan pura-pura sibuk dengan ponselnya.

Aina kesal karena Rayyan mengabaikannya. Ia membalikkan badan dan berjalan mendekat ke arah Rayyan.

“Kamu tuli atau bagaimana, sih? Aku bertanya padamu!!”

Rayyan tampak terkejut dan mengerjapkan mata berulang sambil berjalan mundur menjauh. Tentu saja reaksi Rayyan membuat Aina kesal.

“Hei!! Kamu mau ke mana? Aku bertanya padamu!!”

Rayyan menghentikan langkahnya setelah beberapa meter. “Katamu aku harus jaga jarak tadi, minim lima meter dan menurutku ini sudah lebih lima meter.”

Aina hanya diam, mengatupkan rapat bibirnya sambil menatap Rayyan dengan kesal.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
THE DARK EYES
850      529     9     
Short Story
Mata gelapnya mampu melihat mereka yang tak kasat mata. sampai suatu hari berkat kemampuan mata gelap itu sosok hantu mendatanginya membawa misteri kematian yang menimpa sosok tersebut.
ALL MY LOVE
601      422     7     
Short Story
can a person just love, too much?
Invisible Girl
1396      763     2     
Fan Fiction
Cerita ini terbagi menjadi 3 part yang saling berkaitan. Selamat Membaca :)
Tentang Hati Yang Mengerti Arti Kembali
1171      710     5     
Romance
Seperti kebanyakan orang Tesalonika Dahayu Ivory yakin bahwa cinta pertama tidak akan berhasil Apalagi jika cinta pertamanya adalah kakak dari sahabatnya sendiri Timotius Ravendra Dewandaru adalah cinta pertama sekaligus pematah hatinya Ndaru adalah alasan bagi Ayu untuk pergi sejauh mungkin dan mengubah arah langkahnya Namun seolah takdir sedang bermain padanya setelah sepuluh tahun berlalu A...
Hospital Playdate
7      3     0     
Romance
Kisah ini berawal dari keinginan Gian untuk menikah di usianya yang tidak lagi muda. Terlalu putus asa, ia pun mendatangi seorang tarot reader untuk membaca garis jodohnya. Sempat tidak percaya, namun seseorang sesuai dengan deskripsi sang tarot reader tiba-tiba datang dihidupnya dan sukses mengobrak-abrik akal sehatnya. Berbeda dari sudut pandang si pria, bagi Renata Gian sudah ada di hidupn...
Meteor Lyrid
626      450     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Memorabillia: Setsu Naku Naru
7636      2154     5     
Romance
Seorang laki-laki yang kehilangan dirinya sendiri dan seorang perempuan yang tengah berjuang melawan depresi, mereka menapaki kembali kenangan di masa lalu yang penuh penyesalan untuk menyembuhkan diri masing-masing.
Kuburan Au
856      578     3     
Short Story
Au, perempuan perpaduan unik dan aneh menurut Panji. Panji suka.
Summer Whispering Steam
6159      2038     1     
Romance
Nagisano Shizuka, Okinawa, angin laut yang lembut dan langit biru yang luas, kedai kopi yang menjadi persinggahan bagi siapa saja yang ingin beristirahat sejenak dari kesibukan dunia. Dikenal sebagai “Mimpi Panjang di Musim Panas Semesta”, selamat datang di Nagisano Shizuka. Yuki, sang manajer, menjalankan kedai ini bersama rekan-rekannya—Estrella, Arlend, Hayato, dan lainnya. Hari-hari ...
My Doctor My Soulmate
164      149     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...