Read More >>"> Warisan Kekasih (Chapter 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warisan Kekasih
MENU 0
About Us  

{Setelah aku pikirkan dan pertimbangkan, dengan kondisi keluarga besar marah karena demi bersamamu aku rela meninggalkan Tuhan serta keyakinanku. Sebelum hubungan ini berlanjut lebih lanjut dan akan menyakiti banyak pihak, kita akhiri hubungan ini.}

Begitu pesan yang masuk ke ponsel gadis cantik di depan cermin hiasnya terkejut. Gadis itu masih membeku setelah membaca pesan itu. Matanya beberapa kali berkedip berharap ia salah membaca dan pesan yang tercetak jelas pada layar ponselnya bukan pesan dari kekasihnya dan juga calon tunangannya.

Aurora Sarastika, gadis dua puluh tujuh tahun yang telah menjalin kasih selama dua tahun dengan kekasihnya dan berencana bertunangan itu sejak semalaman belum juga bisa memejamkan mata hingga membuat tubuhnya lemas.

Aurora belum berani mengatakan kepada orang tuanya jika sang kekasih membatalkan pertunangan mereka tepatnya tiga hari sebelum acara. Hal yang membuatnya tak sangggup mengatakan karena keluarga besar kedua orang tuanya sudah mulai berdatangan ke rumahnya untuk menghadiri pertunangannya.

"Apa yang harus aku lakukan?" rintihnya sambil meremas rambutnya. Ingin rasanya Aurora menghilang saat ini juga.

Buntu dengan masalah gagalnya pertunangan serta tak memiliki keberanian untuk berterus terang, Aurora mengajak bertemu sahabatnya karena ingin mencurahkan perasaannya dan meminta saran serta solusi bagaimana caranya mengatakan atas gagalnya pertunangan kepada kedua orang tuanya. 

Aurora sangat marah kepada mantan kekasihnya karena membuat dirinya berada pada posisi seperti sekarang. Andai bisa Aurora juga ingin membatalkan pertunangan, tetapi keluarga besarnya telah lama mendesak Aurora untuk segera menikah karena usianya sudah cukup dewasa. Maka saat kekasihnya mengajak bertunangan Aurora segera membawa kabar bahagia ini kepada orang tua dan segera menyiapkan acara pertunangannya.

Ia berharap hubungan kali ini dengan sang kekasih berhasil, tetapi kenyataan berbeda ia harus kembali gagal dan akan dipermalukan karena pertunangannya gagal beberapa hari sebelum acara.

Jahatnya, kekasihnya tidak mau bicara langsung kepada kedua orang tuanya dan menyerahkan semuanya kepada Aurora.

Sejak awal bukan Aurora yang memaksa Hilman – calon tunangan Aurora untuk mengikuti keyakinannya untuk masuk islam, tetapi Hilman sendiri yang mengatakan siap akan mengikuti kekayakinan Aurora sebelum mereka melangsungkan menikah.

Sekarang saat semua sudah siap dan rencana pertunangan akan dilaksanakan, Hilman tiba-tiba membatalkan pertunangan sebelum harinya.

Lalau apa yang harus Aurora lakukan sekarang?

“Pertunanganku batal dan Hilman lepas tangan. Aku harus bagaimana ngomong sama Ayah Ibu padahal tinggal dua hari lagi,” rintihnya dengan mata berkaca-kaca begitu sahabatnya duduk di depannya.

Tak ada sahutan dari sahabatnya, Aurora berharap sahabatnya bisa memberikan solusi di tengah waktu yang semakin mendesak. Tak pernah terbayangan dalam pikirannya akan mempermalukan orang tuanya seperti ini dengan gagal bertunangan beberapa hari sebelum hari yang sudah ditentukan.

“Tunangan-lah dengan Bang Naufal dia orang baik.” Aurora mendongat terkejut, ia masih mematung menatap Vera tak percaya mendengar yang dia katakan. “Kami tak bisa menikah, kamu tahu bagaimana orang tuaku yang tak pernah menyetujui hubungan kami. Sedangkan keluarga Bang Naufal ingin secepatnya kami menikah.”

Mata Aurora membulat mendengar permintaan gila Vera. Ia memang mengetahui keluarga Vera ingin sahabatnya menikah dengan seorang Abdinegara atau PNS, tetapi haruskah dia menyerahkan sang kekasih untuk menjadi tunangannya?

“Aku wariskan kekasihku kepadamu, Ra.”

“Jangan gila, Vera!”

***

Acara pertunangan berlangsung dengan tawa bahagia dari seluruh keluarga. Hal yang mengejutkan keluarga tunangan Aurora sama-sama terlihat bahagia dengan pertunangan yang baru saja berlangsung. Padahal keluarga Naufal baru mengenal orang tuanya belum lama.

Naufal Mahendra, pria berusia tiga puluh tiga tahun yang diserahkan oleh kekasihnya Vera untuk menjadi tunangan dadakan Aurora menggantikan Hilman pada detik-detik terakhir sebelum batalnya pertunangan Aurora dan Hilman. Naufal adalah seorang sarjana teknik sipil, tetapi profesinya tidak ada harganya bagi keluarga mantan kekasihnya – Vera karena dirinya bukan seorang Abdinegara seperti tentara, polisi, atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) intinya orang tua Vera menginginkan memiliki menantu berseragam bukan dirinya yang hanya bekerja di proyek, begitu pikiran orang tua Vera karena Naufal lebih banyak menghabiskan waktu di proyek yang sedang ia bangun.

Malam hari sebelum acara pertunangan, orang tua Aurora yang baru saja mendengar pembatalan pertunangan putrinya, lalu melakukan pertemuan dengan keluarga Naufal karena perubahan mendadak bukan lagi pertunangan antara Hilman dan Aurora, tetapi Naufal dan Aurora.  Beruntung tak ada penolakan dari orang tua Aurora dan orang tua Naufal. Bahkan orang tua Aurora lebih menyambut Naufal karena menurut mereka tak akan ada kendala restu serta keyakinan.

Pertukar cincin dilakukan, lalu seorang fotografer mengabadikan momen tersebut. Semua tampak normal sampai sang fotografer meminta Aurora dan Naufal melakukan sesi foto romantis. Tubuh Aurora langsung kaku dan keringat dingin keluar dari atas bibirnya karena gugup.

“Santai saja, anggap aku ini kekasihmu,” ujar Naufal dengan suara bariton tegas.

Aurora hanya mengangguk padahal hal itu sulit ia lakukan dan pada saat tangan Naufal memeluk pinggangnya, tubuh Aurora langsung bergetar. Walau bagaimanapun ini pertama kalinya mereka melakukan bersentuhan secara intim setelah selama ini hanya saling sapa sekedarnya.

Berbagai pose dilakukan dari saling menatap dengan kedua tangan Aurora di dada bidang Naufal dan tangan Naufal pada pinggangnya atau dengan tangan saling menggenggam seolah akan menyeberang jalan.

Selama proses pengambilan foto pertunangan, pipi Aurora terus merona menahan malu. Aurora juga sulit menyeimbangkan tubuhnya karena tubuhnya sangat mungil untuk ukuran tubuh Naufal. Aurora memiliki tinggi seratus enam puluh centi sedangkan Naufal kurang lebih seratus delapan puluhan menurut perkiraan Aurora dan tubuh Aurora tertelan oleh tubuh besar Naufal yang melingkupinya saat adegan berpelukan.

Aurora pikir akan terjadi kecanggungan pada Naufal karena selama menjadi kekasih Vera, Naufal sosok yang dingin dan selalu menjaga jarak dari Aurora serta sangat setia kepada Vena. Bahkan sangat jarang menyapa Aurora, tetapi hari ini, setelah pertunangan mereka Aurora melihat hal berbeda dari Naufal yang begitu santainya selama menjalani serangkaian acara pertunangan. Bahkan saat harus berkenalan dengan keluarga besar Aurora, pria itu tampak biasa saja dan tidak canggung.

Perlakuan Naufal kepada Aurora tanpa cela seolah mereka memang telah lama menjalin hubungan, bukan hubungan yang baru terjalin selama dua hari.

Hal lain yang sangat mengejutkan adalah Aurora tak menyangka keluarga Naufal bisa menyelesaikan pakaian seragam pertunangan dalam waktu satu hari.

Acara pertunangan dilakukan siang hari di rumah Aurora yang didekorasi dengan nuansa putih hitam. Maka, batik yang digunakan juga dengan warna senada. Aurora menggunakan atasan kebaya warna putih serta bawahan batik bernuansa hitam putih. Sedangkan Naufal tak banyak permintaan tentang konsep untuk pertunangan mereka dan dia mengenakan atasan batik bercorak senada dengan bawahan Aurora.

Aurora tengah duduk di teras rumahnya memandangi bunga-bunga kesayangan ibunya setelah acara pertunangan mereka selesai. Tak lama Naufal datang duduk di sebelahnya dengan membawa minuman, sedangkan semua keluarga masih menikmati kebersamaan untuk saling mengenal di halaman belakang rumah orang tua Aurora yang menjadi tempat berlangsungnya acara.

“Terima kasih ya Mas dan keluarga karena sudah menjadi penolong orang tuaku dari rasa malu seandainya pertunangaku batal hari ini.” Aurora hanya mendengar deheman dari Naufal. “Nanti kita bicarakan berapa lama kita akan menyandang status sebagai tunangan, aku ikut bagimana baiknya Mas Naufal saja.”

Aurora menunduk sambil meremas tangannya. Ia tak berani menuntut karena pertunangan mereka terjadi mendadak, bahkan ia belum banyak bicara dengan Naufal selain membahas acara serta seragam orang tua dan keluarga besar pria itu. Baik Aurora dan Naufal belum membahas apakah pertuangan ini hanya sebagai pertunangan sementara atau pertunangan sebenarnya. Aurora juga tak berani mengharapkan apapun, terhindar dari rasa malu saja ia sudah bersyukur.

Ia terus penyesali dan menyalahkan diri sendiri karena mau menjalin hubungan dengan Hilman yang jelas-jelas banyak tentangan dari kedua keluarga. Jika saja tak menyetujui untuk melangsungkan pertunangan dengan pria yang orang tuanya tak merestui hubungan mereka, tentu dirinya tak harus melakukan pertunangan dengan orang yang belum begitu ia kenal. Apalagi harus melibatkan dua keluarga besar seperti ini, rasanya Aurora telah membohongi banyak orang.

Lama tak mendapatkan jawaban dari Naufal, Aurora mendongak. Tatapan tajam Naufal mengejutkannya.

“Ketika aku setuju menyetujui pertunangan ini artinya kamu adalah tunanganku. Jadi Aurora kamu - lah calon istriku. Setelah masa pertunangan ini, kita akan mulai belajar saling mengenal. Kemudian kita akan membicarakan kapan waktu pernikahan akan dilaksanakan.”

Aurora tersentak terkejut tak percaya mendengar penjabaran Naufal jika pertunangan mereka adalah pertunangan sesungguhnya.

“Ja … jadi, pertunangan ini beneran?” tanya Aurora sambil menatap mata Naufal untuk melihat kesungguhan pria itu terhadap pertunangan mereka.

“Ya. Aku tak main-main dengan pertunangan kita!”

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Dribble
9923      1869     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
Stars Apart
585      407     2     
Romance
James Helen, 23, struggling with student loans Dakota Grace, 22, struggling with living...forever As fates intertwine,drama ensues, heartbreak and chaos are bound to follow
Me & Molla
520      301     2     
Short Story
Fan's Girl Fanatik. Itulah kesan yang melekat pada ku. Tak peduli dengan hal lainnya selain sang oppa. Tak peduli boss akan berkata apa, tak peduli orang marah padanya, dan satu lagi tak peduli meski kawan- kawannya melihatnya seperti orang tak waras. Yah biarkan saja orang bilang apa tentangku,
My Doctor My Soulmate
78      69     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Venus & Mars
5171      1407     2     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
My Teaser Devil Prince
5844      1413     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
in Silence
427      299     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
1160      769     2     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
HER
562      324     2     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
Bukan kepribadian ganda
8906      1715     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)